Dosen Pengampu:
Oleh:
Kelompok 1
EKA 437/B4
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2022/2023
RINGKASAN MATERI KULIAH
Jika Aldi dan Bayu setuju untuk mengenakan bunga sebesar 15 persen pada saldo
modal ratarata tetimbang dengan sisa laba yang akan didistribusikan pada rasio 60:40,
maka distribusi laba Rp 10.000.000 akan dihitung sebagai berikut:
Gaji
Gaji untuk para sekutu biasanya dimasukkan sebagai bagian dari rencana distribusi
laba untuk mengakui dan mengompensasi atas jumlah yang berbeda dari jasa yang
diberikan masing-masing sekutu kepada persekutuan.
Persepsi umum dalam akuntansi persekutuan adalah bahwa gaji nuntuk sekutu bukan
merupakan beban operasi, tetapi merupakan bagian dari rencana disribusi laba. Persepsi
ini berkaitan erat dengan konsep kepemilikan dari pemilik ekuitas. Berdasarkan teori
kepemilikan, pemilik menginvestasikan modal dan jasa pribadi untuk memperoleh laba.
Laba dihasilkan dari kedua investasi tersebut. Logika yang sama juga berlaku untuk
bentuk organisasi persekutuan. Beberapa sekutu menginvestasikan modal sementara
yang lainnya menginvestasikan waktunya. Pihak-pihak yang menginvestasikan modal
berhak mendapatkan bunga atas saldo modal; sedangkan pihak-pihak yang
menginvestasikan waktunya berhak mendapatkan gaji. Namun demikian, baik bunga
maupun gaji adalah hasil investas dan tidak digunakan untuk menentukan laba, tetapi
proporsi laba yang akan dikredit ke akun modal masing-masing sekutu. Pertanyaan
menarik muncul jika persekutuan mengalami kerugian. Dapatkah gaji yang dibayarkan
kepada para sekutu dikategorikan sebagai distribusi laba atau rugi? Ketika jumlah yang
dibayarkan kepada sekutu selama tahun berjalan adalah penarikan atas antisipasi laba,
jumlah gaji yang disetujui biasanya ditambahkan pada kerugian dan jumlah tersebut
kemudian didistribusikan pada modal masing-masing sekutu. Tindakan hatihati harus
dilakukan jika persekutuan mengalami kerugian sepanjang tahun berjalan. Beberapa
perjanjian persekutuan menyatakan distribusi laba yang berbeda antara untuk laba dan
untuk rugi. Akuntan harus berhati-hati mengikuti perjanjian persekutuan dengan benar
ketika mendistribusikan laba atau rugi kepada masing-masing sekutu.
Untuk menghitung gaji para sekutu, asumsikan bahwa perjanjian persekutuan
memberikan untuk gaji kepada Aldi sebesar Rp2.000.000 dan Bayu sebesar
Rp5.000.000. Sisanya akan didistribusikan dengan rasio pembagian laba rugi 60:40.
Distribusi laba dihitung sebagai berikut:
Bonus
Bonus terkadang digunakan sebagai cara untuk memberikan kompensasi tambahan
kepada sekutu yang menyediakan jasa kepada persekutuan, Bonus biasanya dinyatakan
dalam persentase dari laba sebelum atau setelah bonus. Sering kali perjanjian
persekutuan mensyaratkan laba minimum yang harus diperoleh sebelum bonus
dibagikan. Bonus mudah dihitung dengan menurunkan dan memecahkan persamaan.
Misalnya, bonus sebesar 10 persen dari laba akan dikredit pada akun modal Bayu jika
laba melebihi Rp5.000.000 sebelum mendistribusikan sisa laba. Dalam Kasus I, bonus
dihitung sebagai persentase dari laba sebelum dikurangi bonus. Dalam Kasus 2 bonus
dihitung sebagai persentase dari laba setelah dikurangi bonus.
Kasus 1:
Bonus = X% (NI – MIN)
Di mana: X% = Persentase Bonus
NI = Laba neto sebelum bonus
MIN = Jumlah minuman laba sebelum bonus
Bonus = 0,10 (Rp10.000.000 – Rp5.000.000) = Rp 500.000
Kasus 2:
Bonus = X% (NI – MIN – Bonus)
= 0,10 (Rp10.000.000 – Rp5.000.000 - Bonus)
= 0,10 (Rp5.000.000 - Bonus)
= Rp500.000 – 0,10 Bonus
1,10 Bonus = Rp500.000
Bonus = Rp454.545
Distribusi laba neto berdasarkan pada kasus 2 dihitung sebagai berikut:
Adi Rp20.000.000 60
Bayu 10.000.000 40
Total Rp30.000.000 100
Berikut ini informasi yang menjelaskan seputar kasus ini.
1. Tanggal 1 Januari 20X3. Aldi dan Bayu mengundang Citra menjadi sekutu dalam
bisnis mereka. Persekutuan yang dihasilkan disebut persekutuan ABC.
2. Citra membeli seperempat kepentingan dalam modal persekutuan secara langsung dari
Aldi dan Bayu dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp9.000.000, dengan
membayar Rp5.900.000 kepada Aldi dan Rp3.100.000 kepada Bayu. Citra akan
memiliki kredit modal sebesar Rp7.500.000 (Rp30.000.00 x 0,25) dalam reklasifikasi
secara proporsional dari akun modal Aldi dan Bayu.
3. Citra berhak mendapatkan kepentingan sebesar 25 persen dalam laba atau rugi
persekutuan. Sisa kepentingan sebesar 75 persen akan dibagi antara Aldi dan Bayu
pada rasio laba mereka sebelumnya 60:40 persen. Hasil dari persentase laba atau rugi
setelah masuknya Citra adalah sebagai berikut:
Pada contoh ini, bagian Citra sebesar 25 persen dari laba atau rugi persekutuan
adalah sama dengan seperempat kepentingan modainya. Kedua bagian persentase
tersebut tidak harus sama. Kepentingan modal sekutu bisa berubah sepanjang waktu
karena distribusi laba, penarikan, atau investasi tambahan modal. Lebih lanjut Citra bisa
memperoleh seluruh kepentingan modal secara langsung dari sekutu mana pun. Hal ini
tidak diperlukan bahwa sekutu baru membeli secara langsung kepentingan melakukan
reklasifikasi secar proporsional dari setiap sekutu sebelumnya.
Transaksi antara Citra dan sekutu individu tidak direfleksikan pada pembukuan
persekus Satu-satunya jurnal untuk mereklasifikasi modal persekutuan. Aldi dan Bayu
memberikan seperempat dari modal mereka kepada Citra, seperti berikut ini:
1 Januari 20X3
Pada kasus ini, kredit modal kepada Citra hanya sebesar Rp7.500.000, meskipun
Rp9.000.000 yang dibayarkan untuk seperempat kepentingan. Pembayaran sebesar
Rp9.000.000 menunjukka bahwa nilai wajar persekutuan adalah Rp36.000.000, dihitung
sebagai berikut.
Aldi dan Bayu bisa menggunakan bukti dari akuisisi yang dilakukan Citra untuk
merevaluasi aset persekutuan dan sepenuhnya mencerminkan perubahan nilai yang telah
terjadi sebelum masuknya Citra. Jika tidak, maka dapat menyebabkan bagian Citra akan
meningkat secara proporsional ketika kenaikan direalisasikan. Misalnya, jika
persekutuan memiliki tanah yang nilainya di bawah Rp6.000.000 yang dijual setelah
Citra dimasukkan dalam persekutuan, Citra akan mendapatkan bagian keuntungan atas
penjualan berdasarkan rasio laba. Untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi,
beberapa persekutuan melakukan revaluasi atas aset pada saat masuknya sekutu baru
walaupun sekutu baru tersebut membeli kepentingan persekutuan secara langsung dari
sekutu yang ada. Dalam kasus ini, Aldi dan Bayu dapat mengakui kenaikan nilai tanah
secepatnya sebelum masuknya Citra dan mengalokasikan kenaikan tersebut secara tepat
ke akun modal mereka dengan rasio laba 60:40 sebagai berikut.
Perlu dicatat bahwa total modal yang dihasilkan persekutuan adalah Rp36.000.000
(Rp30.000.000 sebelumnya ditambah Rp6.000.000 revaluasi). Pengalihan seperempat
kredit modal kepada Citra dicatat sebagai berikut:
Akuntan dari persekutuan harus memastikan bahwa adanya bukti yang memadai
untuk setiap revaluasi aset dan liabilitas untuk mencegah kecurangan penilaian. Bukti
yang dapat menguatkan seperti jasa penilai atau jangka waktu diperpanjang atas laba
yang berlebih dapat membantu penilaian aset.
FIGUR 15-1
Ikhtisar Akuntansi Penerimaan
Langkah Pertama : Membandingkan Proporsional Langkah 2 : Metode Alternatif Untuk
Menghitung Penerimaan Sekutu Baru
Biaya prolehan Investasi > Nilai buku (Kasus 2) 1. Merevaluasi aset neto sampai dengan nilai • Sekutu sebelumnya menerima kenaikan
pasar dari mengalokasikan ke sekutu penilaian aset goodwill
atau bonus yang sebelumnya. ditunjukkan dengan atas
investasi sekutu
2. Mencatat goodwill yang belum diakui baru di atas nilai buku
dari bagian modal dan mengalokasikan ke sekutu sebelunya awal yang dialihkan ke
sekutu baru.
3. Menetapkan bonus ke sekutu sebelumnya. • Mencatat kenaikan penilaian aset atau
goodwill sekutu sebelumnya
yang menaikkan total modal
persekutuan yang dihasilkan
Biaya prolehan investasi = Nilai buku (Kasus 1) 1. Tidak ada revaluasi bonus atau goodwill • Tidak diperlukan alokasi tambahan karena
sekutu baru akan menerima
bagian modal yang sebanding
dengan investasinya.
• Total modal yang dihasilkan persekutuan
sama dengan modal sekutu sebelumnya
ditambah investasi sekutu baru.
Biaya prolehan investasi < Nilai buku (Kasus 3) 1. Merevaluasi aset neto sampai dengan • Sekutu sebelumnya menetapkan penurunan
nilai pasar dan mengalokasikan ke sekutu nilai aset yang terjadi sebelum
penerimaan sebelumnya. sekutu baru. Kalau tidak sekutu baru
menetapkan
2. Mengakui goodwill yang dibawa sekutu baru goodwill atau bonus sebagai bagian dari insentif
3. Menetapkan bonus ke sekutu baru penerimaan.
• Mencatat penurunan penilaian aset yang dihasilkan dari
penurunan total modal sedangkan mencatat goowill sekutu
baru menaikkan total modal yang dihasilkan.
Proporsi sekutu baru atas nilai buku persekutuan dibanding dengan jumlah investasi
yang dilakukan sekutu baru untuk menentukan prosedur yang harus diikuti dalam
akuntansi untuk penerimaan sekutu baru. Figur 15-1 menyajikan ikhtisar dari ketiga
kasus di atas. Iangkah 1 adalah membandingkan investasi sekutu baru dengan
proporsinya terhadap nilai buku persekutuan. Perlu dicatat bahwa hal ini dilakukan
sebelum revaluasi atau pengakuan goodwill. Langkah 2 adalah menentukan metode
penerimaan tertentu. Tiga metode yang berbeda tersedia untuk menghitung penerimaan
sekutu baru ketika ada perbedaan antara investasi sekutu baru dengan proporsinya atas
nilal buku persekutuan. Ketiga metode itu adalah: (1) revaluasi aset neto (net assets
revaluation), (2) pengakuan goodwill (goodwill recognition). (3) menggunakan metode
bonus (bonus method). Dalam revaluasi aset neto dan metode pengakuan goodwill, dasar
biaya historis dari aset neto persekutuan disesuaikan selama penerimaan sekutu baru.
Beberapa sekutu keberatan dengan adanya biaya historis dan lebih memilih metode
bonus, yang menggunakan pengalihan kepentingan modal di antara sekutu untuk
menyelaraskan total modal yang dihasilkan dari persekutuan. Dalam metode bonus, aset
neto tetap berada pada dasar biaya historis. Pilihan metode akuntansi dalam penerimaan
sekutu baru bergantung pada kesepakatan para sekutu.
Terdapat beberapa kesamaan antara akuntansi untuk penerimaan sekutu baru dengan
akuntansi untuk investasi pada saham perusahaan lain. Jika sekutu baru membayar lebih
dari nilai buku, maka kelebihan biaya perolehan di atas nilai buku, yaitu diferensial
positif, mungkin disebabkan goodwill yang tidak diakui atau karena aset yang dinilai
terlalu rendahkasus yang sama dalam akuntansi untuk diferensial pada investasi saham.
Jika nilai buku sama dengan biaya perolehan investasi, maka tidak ada diferensial,
mengindikasikan bahwa nilai buku dari aset neto sama dengan nilai wajarnya. Jika biaya
perolehan investasi kurang dari nilai buku, maka ada kelebihan nilai buku di atas biaya
perolehan, aset persekutuan dinilai terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsep unik satu-
satunya pada akuntansi persekutuan adalah menggunakan metode bonus.
Persekutuan AB yang disajikan sebagai contoh awal masih digunakan dalam tiga
kasus berikut. Sebuah tinjauan dari fakta-fakta utama untuk contoh ini sebagai berikut.
1. Tanggal 1 Januari 20X3, modal dari persekutuan AB adalah Rp30.000.000. Saldo
Aldi adalah Rp20.000.000 dan saldo Bayu adalah Rp10.000.000. Rasio pembagian
laba antara Aldi dan Bayu adalah 60:40.
2. Citra diminta menjadi sekutu baru Citra akan mendapatkan seperempat kepentingan
modal dan 25 persen bagian laba. Aldi dan Bayu akan membagi 75 persen sisa laba
dengan rasio 60:40, menghasilkan bagian laba 45 persen untuk Aldi dan 30 persen
untuk Bayu.
Ilustrasi Revaluasi Pendekatan Aset Neto
Asumsikan bahwa Citra membayar kelebihan Rp750.000 (Rp11.000.000-Rp10.250.000)
atas nilai buku proporsional karena persekutuan memiliki tanah dengan nilai buku
sebesar Rp4.000.000, tetapi penilaian nilai buku terkini mengindikasikan tanah tersebut
memiliki nilai pasar sebesar Rp7.000.000. Sekutu sebelumnya memutuskan untuk
menggunakan penerimaan sekutu baru sebagai pengakuan menaikkan nilai tanah dan
untuk menetapkan kenaikan ini ke akun saldo modal sekutu sebelumnya. Kenaikan nilai
tanah tersebut dialokasikan ke akun modal para sekutu dengan menggunakan rasio laba
dan rugi yang ada sepanjang terjadinya kenaikan. Modal Aldi meningkat sebesar
Rp1.800.000 (60 persen dari kenaikan sebesar Rp3.000.000), dan modal Bayu meningkat
sebesar Rp1 200.000 (40 persen dari Rp3.000.000). Persekutuan akan membuat jurnal
untuk revaluasi tanah sebagai berikut. (11) Tanah 3.000.000 Modal, Aldi 1.800.000
Modal, Bayu 1.200.000 Merevaluasi tanah persekutuan menjadi nilai pasar Investasi
Citra sebesar Rp11.000.000 menjadikan total modal yang dihasilkan persekutuan sebesar
Rp44.000.000, seperti sebagai berikut:
Baker, Richard E., Lembke, Valdean C., King, Thomas E., Jeffrey, Cynthia G., Jusuf, Amir
Abadi., NPS, Sylvia Veronica., Wulandari, Etty Retno., 2016. Akuntansi Keuangan
Lanjutan Perspektif Indonesia. Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.