Anda di halaman 1dari 18

ALOKASI LABA ATAU RUGI KEPADA PARA

SEKUTU
By : Santi Yunita
• Terdapat beberapa rencana distribusi laba
atau rugi. perusahaan menggunakan satu atau
lebih metode distribusi, yaitu:
1. Rasio yg ditetapkan sebelumnya
2. Bunga atau saldo modal
3. Gaji kepada sekutu
4. Bonus kepada sekutu
ILUSTRASI ALOKASI LABA
• Selama tahu 20X1 PT AB memperoleh pendapatan Rp45jt dan
beban Rp35jt sehingga menghasilkan laba Rp10jt pada tahun
tsb. Aldi masih memiliki saldo modal Rp20jt selama tahun
berjalan, tetapi investasi modal Bayu selama tahun berjalan
berubah-ubah sbb:

TANGGAL DEBIT KREDIT SALDO


1-Jan 10,000,000
1-May 3,000,000 7,000,000
1-Sep 500,000 7,500,000
1-Nov 1,000,000 6,500,000
31-Dec 6,500,000
RASIO PEMBAGIAN LABA SECARA ARBITRER

• Aldi dan Bayu dapat saja menyetujui pembagian laba dengan rasio yang
tidak ada hubungannya dengan saldo modal atau kondisi operasional
persekutuan. Misalnya para sekutu setuju untuk membagi laba atau rugi
dengan rasio 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu. Beberapa perjanjian
pada persekutuan menyatakan perbandingan ini sebagai raswio 3:2.
berikut tabel yang menggambarkan distribusi laba bersih:
ALDI BAYU TOTAL
PERSENTASE PEMBAGIAN LABA 60% 40% 100%
LABA BERSIH 10,000,000
ALOKASI 60:40 6,000,000 4,000,000 (10,000,000)
TOTAL 6,000,000 4,000,000 -
JURNAL PADA 31 Dec 20X1
Modal, Bayu 4,000,000
Prive - Bayu 4,000,000
(menutup prive Bayu)

Pendapatan 45,000,000
Beban 35,000,000
Ikhtisar Laba/Rugi 10,000,000
(menutup pendapatan dan beban)

Ikhtisar Laba/Rugi 10,000,000


Modal, Aldi 6,000,000
Modal, Bayu 4,000,000
(mendistribusikan laba berdasarkan perjanjian)
BUNGA ATAS SALDO MODAL
• persekutuan dapat memberikan bunga atas modal sekutu sebagai bagian dari
distribusi laba. Tingkat bunga seringkali dinyatakan dalam presentase tertentu,
tetapi beberapa persekutuan menggunakan suku bunga yang mengacu pada suku
bunga BI atas suku bunga pasar.
• Bunga atas saldo modal bukanlah merupakan bentuk distribusi laba.
Perhitungannya dilakukan setelah laba bersih ditentukan agar dapat diputuskan
bagaimana laba didistribusikan.
• Yang harus diperhatikan adalah ketika bunga atas saldo modal termasuk dalam
rencana distribusi laba. Contonhnya, jumlah yang akan didistribusikan dapat
berbeda secara signifikan tergantung apakah bunga dihitung dari saldo awal
modal, saldo akhir modal, atau rata-rata saldo modal selama 1 periode. Misalnya,
rata-rata tertimbang saldo modal Bayu untuk tahun 20X1 dihitung sbb:

TANGGAL DEBIT KREDIT SALDO JUMLAH BULAN BULAN x SALDO


1-Jan 10,000,000 4 40,000,000
1-May 3,000,000 7,000,000 4 28,000,000
1-Sep 500,000 7,500,000 2 15,000,000
1-Nov 1,000,000 6,500,000 2 13,000,000
TOTAL 12 96,000,000
RATA-RATA MODAL 8,000,000
Cont’d….
• Jika Aldi dan Bayu setuju mengenakan bunga 15%
atas rata-rata tertimbang saldo modal dengan sisa
laba yang akan didistribusikan pada rasio 60:40,
maka distribusi laba Rp10jt akan dihitung sbb:

ALDI BAYU TOTAL


PERSENTASE LABA 60% 40% 100%
RATA-RATA MODAL 20,000,000 8,000,000
LABA BERSIH 10,000,000
BUNGA ATAS MODAL 3,000,000 1,200,000 (4,200,000)
SISA LABA 5,800,000
ALOKASI 60:40 3,480,000 2,320,000 (5,800,000)
TOTAL 6,480,000 3,520,000 -
• Bunga atas modal
20.000.000*15%= 3.000.000
8.000.000 * 15%= 1.200.000
• Alokasi laba
5.800.000*60% = 3.480.000
5.800.000*40% = 2.320.000
GAJI
• Gaji yang didistribusikan kepada sekutu seringkali termasuk didalam rencana distribusi laba
untuk mengakui dan memberikan kompensasi atas perbedaan jasa yang diberikan masing
sekutu kepada persekutuan.
• Dalam akuntansi persekutuan, gaji kepada sekutu bukan diakui sebagai beban operasi
tetapi bagian dari rencana distribusi laba. Persepsi ini berhubungan erat dengan konsep
kepemilikan dalam ekuitas. Berdasarkan teori kepemilikan, pemiliki menginvestasikan
modal dan jasa pribadi untuk menghasilkan laba. Laba dihasilkan dari kedua investasi tsb.
Logika yang sama juga berlaku untuk organisasi persekutuan. Beberapa sekutu melakukan
investasi modal, sementara yang lain menginvestasikan waktunya. Pihak-pihak yang
melakukan investasi modal berhak mendapatkan bunga atas modal, sedangkan pihak-pihak
yang menginvestasikan waktunya berhak mendapatkan gaji. Baik bunga maupun gaji adalah
hasil investasi dan tidak digunakan untuk menentukan laba, tetapi proporsi laba yang akan
dikredit ke akun modal masing-masing sekutu.
• Jika persekututuan mengalami kerugian, jumlah gaji yang disetujui ditambahkan kepada
kerugian dan jumlah tsb kemudian didistribusikan kepada modal masing-masing sekutu.
Namun akuntan harus tetap berhati-hati terhadap perjanjian persekutuan yang
menyatakan distribusi laba yang berbeda dalam keadaan laba dan rugi.
Cont’d….
• Untuk menghitung gaji para sekutu, perjanjian menyatakan
bahwa gaji yang dibayarkan ke Aldi sejumlah Rp2jt dan Bayu
Rp5jt. Sisanya akan dibagikan dengan dasar distribusi
laba/rugi 60:40. Distribusi laba dapat dihitung sbb:
ALDI BAYU TOTAL
PERSENTASE LABA 60% 40% 100%
LABA BERSIH 10,000,000
GAJI 2,000,000 5,000,000 (7,000,000)
SISA LABA 3,000,000
ALOKASI 60:40 1,800,000 1,200,000 (3,000,000)
TOTAL 3,800,000 6,200,000 -
BONUS
• Bonus terkadang digunakan sebagai alat untuk
memberikan kompensasi tambahan kepada sekutu yang
memberikan jasa kepada persekutuan. Bonus biasanya
dinyatakan dalam presentase dari laba sebelum dan
setelah bonus. Terkadang perjanjian persekutuan
mensyaratkan laba minimum yang harus diperoleh
sebelum bonus dibagikan. Bonus mudah dihitung dengan
menurunkan dan memecahkan persamaan.
• Misalnya bonus sebesar 10% dari laba akan dikredit pada
modal Bayu jika laba melebihi Rp5jt sebelum ataupun
sesudah dibagikan dengan distribusi laba.
Cont’d….
• Kasus 1: bonus sebesar 10% dari laba akan dikredit pada modal Bayu
jika laba melebihi Rp5jt sebelum dibagikan dengan distribusi laba

BONUS = X% (NI – MIN)

dimana: X% = persentase bonus


NI = laba bersih sebelum bonus
MIN = jumlah min laba sblm bonus

BONUS = 10% (10jt – 5jt)


= 500.000
Cont’d….
• Kasus 2: bonus sebesar 10% dari laba akan dikredit pada modal Bayu
jika laba melebihi Rp5jt setelah dibagikan dengan distribusi laba

BONUS = X% (NI – MIN - BONUS)


= 10% (10jt – 5jt – BONUS)
= 10% (5jt – BONUS)
= 500.000 – 10%BONUS
1,10 BONUS = 500.000
BONUS = 454.545
Cont’d….

• Distribusi laba bersih berdasarkan kasus 2 dihitung sbb:

ALDI BAYU TOTAL


PERSENTASE LABA 60% 40% 100%
LABA BERSIH 10,000,000
BONUS UNTUK SEKUTU 454,545 (454,545)
SISA LABA 9,545,455
ALOKASI 60:40 5,727,273 3,818,182 (9,545,455)
TOTAL 5,727,273 4,272,727 -
ALOKASI LABA DENGAN DASAR BERTAHAP

• Perjanjian persekutuan bisa memuat kombinasi dari beberapa


prosedur alokasi yang akan digunakan untuk distribusi laba.
Misalnya, perjanjian laba atau rugi persekutuan AB
menyatakan alokasi dengan metode sbb:
1. bunga 15% dari rata-rata tertimbang saldo modal
2. Gaji sebesar Rp2jt untuk Aldi dan Rp5jt untuk Bayu
3. Bonus 10% akan dibayarakan kepada Bayu jika laba persekutuan
melebihi Rp5jt sebelum dikurangi bonus, gaji, dan bunga atas saldo
modal
4. Jika ada sisa akan dialokasikan 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu
Perjanjian persekutuan juga harus berisikan alternatif yang menyatakan proses
alokasi dalam situasi laba persekutuan tidak mencukupi untuk memenuhi prosedur
akuntansi. Beberapa persekutuan menyatakan distribusi laba yang akan diikuti walau
apapun kemungkinan yang terjadi. Kebanyakan perjanjian menyatakan bahwa seluruh
proses harus diselesaikan dan jika ada sisa dialokasikan sebesar rasio distribusi laba
atau rugi sebagai contoh adalah distribusi laba sbb:

ALDI BAYU TOTAL


PERSENTASE LABA 60% 40% 100%
RATA-RATA MODAL 20,000,000 8,000,000
LABA BERSIH 10,000,000
LANGKAH 1:
BUNGA ATAS RATA-RATA MODAL (15%) 3,000,000 1,200,000 (4,200,000)
SISA SETELAH LANGKAH 1 5,800,000
LANGKAH 2:
GAJI 2,000,000 5,000,000 (7,000,000)
DEFISIT SETELAH LANGKAH 2 (1,200,000)
LANGKAH 3:
BONUS 500,000 (500,000)
DEFISIT SETELAH LANGKAH 3 (1,700,000)
LANGKAH 4:
ALOKASI 60:40 (1,020,000) (680,000) 1,700,000
TOTAL 3,980,000 6,020,000 -
Dalam kasus tsb, dua langkah distribusi pertama menghasilkan defisit. Perjanjian
persekutuan AB menyatakan seluruh proses distribusi laba harus diselesaikan dan defisit
yang timbul dibagikan dengan rasio laba atau rugi. Perjanjian persekutuan juga dapat
menyatakan proses distribusi dihentikan pada tahap manapun apabila terjadi defisit.
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan dengan seksama isi perjanjian
persekutuan untuk proses distribusi laba.
TUGAS MAHASISWA
1. Buatkan laporan perubahan modal/ laporan modal atas ilustrasi alokasi laba dengan dasar
bertahap pada slide sebelumnya!
2. Eka, Norman, dan Wanti menjalankan persekutuan dalam bidang arsitektur. Saldo modal masing-
masing pada Persekutuan ENW untuk tahun 20X1 adalah sbb:
MODAL EKA MODAL NORMAN
1-Sep 8,000,000 1-Jan 30,000,000 1-Mar 9,000,000 1-Jan 40,000,000
1-May 6,000,000 1-Jul 5,000,000
1-Sep 4,000,000
MODAL WANTI
1-Aug 12,000,000 1-Jan 50,000,000
1-Apr 7,000,000
1-Jun 3,000,000
Pada masing-masing perjanjian pembagian laba berikut, buatlah skedul pembagian laba:
a. Gaji untuk Eka, Norman, dan Wanti masing-masing adalah Rp15jt, Rp20jt, dan Rp18jt. Eka
menerima bonus 5% dari laba bersih setelah dikurangi bonus yang diterimanya. Bunga 10%
atas saldo akhir modal. Eka, Norman, dan Wanti membagi sisa laba dengan rasio 3:3:4. Laba
bersih tahun ini adalah Rp78.960.000
b. Bunga sebesar 10% atas rata-rata saldo modal. Gaji untuk Eka, Norman dan Wanti masing-
masing adalah Rp24jt, Rp21jt, dan Rp25jt. Norman menerima bonus 10% atas laba bersih
setelah dikurangi bonus dan gajinya. Sisa laba akan dibagi sama besar. Laba bersih tahun ini
adalah sebesar Rp68.080.000
c. Wanti menerima bonus 20% atas laba setelah dikurangi bonus dan gaji. Gaji untuk Eka,
Norman dan Wanti masing-masing adalah Rp21jt, Rp18jt, dan Rp15jt. Bunga 10% atas saldo
awal modal. Eka, Norman, dan Wanti membagi sisa laba dengan rasio 8:7:5. Laba bersih
tahun ini adalah Rp92.940.000

Anda mungkin juga menyukai