Anda di halaman 1dari 46

PESEKUTUAN

[PEMBENTUKAN, OPERASI, PERUBAHAN KEPEMILIKAN & LIKUIDASI]


Mampu menjelaskan konsep-konsep
akuntansi persekutuan mulai dari
pembentukan hingga beroperasi
Tujuan
Pembelajaran
Mampu menjelaskan konsep
akuntansi persekutuan
terkait likuidasi persekutuan
Kompetensi Khusus

1. Memahami penilaian investasi awal beserta


pencatatannya
2. Memahami perbedaan perjanjian pembagian
laba dan rugi beserta perhitungannya
3. Nilai investasi sekutu baru di dalam persekutuan
4. Memahami karakteristik kewajiban terbatas
persekutuan
Kompetensi Khusus

5. Memahami aspek legal dari likuidasi persekutuan


6. Mendeskripsikan langkah-langkah yang digunakan
untuk mendistribusikan aset persekutuan yang masih
ada.
7. Membuat skedul likuidasi untuk menyelesaikan
kewajiban dan mengalokasikan aset.
8. Memahami rencana distribusi kas.
9. Membuat ayat-ayat jurnal yang diperlukan dalam
proses likuidasi
Definisi Persekutuan?

Jenis-Jenis persekutuan?

Persekutuan dalam PSAK?


1. Memahami penilaian investasi awal
beserta pencatatannya

• Jurnal investasi awal persekutuan

Kas xxx
Modal Tn? xxx

Investasi modal awal tidak hanya berbentuk Kas, tetapi juga dengan jenis aset lainnya.
Untuk mencatat penyetoran aset selain kas sebagai modal awal persekutuan, akan
menggunakan nilai wajar aset tersebut

Tanah xxx
Bangunan xxx
Sediaan xxx
Modal Tn? xxx
Pendekatan Bonus atau Goodwill pada Investasi Awal

Masalah penilaian muncul bila sekutu sepakat untuk membagai kepemilikan


modal dengan persentase yang sama, tetapi jumlah modal yang disetorkan
tidaklah sama. Hal ini dapat terjadi karena salah satu partner memiliki kelebihan
tertentu, atau biasa disebut aset yang tidak dapat teridentifikasi.

Mis: A dan B mendirikan persekutuan. Sepakat persentase kepemilikan


modal adalah 50%. A telah menyetor $ 260.000 dan B telah menyetor $
250.000. Artinya total dana yang dibutuhkan untuk pembentukan
presekutuan adalah $ 520.000.000 ($ 260.000:50%). Jadi dapat disimpulkan
bahwa B memiliki kontribusi kepada persekutuan dalam bentuk aset yang tidak dapat
teridentifikasi sebesar $10.000.

1. Pendekatan Bonus: berdasarkan kesepakatan bahwa masing-masing sekutu akan


memiliki kepemilikan dengan persentase yang sama, maka modal masing-masing
sekutu haruslah tercatat pada jumlah yang sama juga.
1. Pendekatan Bonus: berdasarkan kesepakatan bahwa masing-masing sekutu akan
memiliki kepemilikan dengan persentase yang sama, maka modal masing-masing
sekutu haruslah tercatat pada jumlah yang sama juga.

Selisih (aset yang tidak dapat teridentifikasi) menjadi pengurang dan


mengurangi modal salah satu partner sehingga tercipta nilai modal awal
yang sama

Jurnal:
Modal Tn A $ 5.000
Modal Tn B $ 5.000

2. Metode Goodwill: menggunakan nilai total persekutuan berdasarkan kepemilikan


modal yang lebih besar (selisih setoran modal awal diakui sebagai goodwill)

Jurnal:
Goodwill $ 10.000
Modal Tn B $10.000
INVESTASI TAMBAHAN DAN PENARIKAN MODAL

• Investasi tambahan Operasi persekutuan pada umumnya sama dengan operasi dari
Kas xxx organisasi bisnis lainnya. Untuk biaya yang sifatnya pribadi
Modal Tn X xxx dari seorang sekutu, harus dipisahkan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk biaya operasi persekutuan.
• Penenarikan (withdrawals) modal
Bila ada sekutu yang melakukan pembayaran biaya yang
sifatnya untuk kepentingan pribadi dengan
Modal Tn X xxx menggunakan aset persekutuan, maka pembayaran ini
Kas xxx akan dibebankan kepada akun modal dari sekutu yang
bersangkutan
• Drawings/salary allowance
Pengambilan Tn X xxx Pencatatan pembagian laba bersih
Kas xxx

Pada akhir periode akuntansi (Jurnal penutup) Ikhtisa laba rugi xxx
Modal Tn X (% kepemilikan) xxx
dilakukan dengan pendebitan terhadap
Modal Tn Y (% kepemilikan) xxx
modal sekutu yang bersangkutan
Modal Tn X xxx
Pengambilan Tn X xxx

Modal Tn X xxx
Penarikan Tn X xxx
2. Memahami perbedaan perjanjian
pembagian laba dan rugi beserta
perhitungannya
Pada awal pembentukan persekutuan sudah disepakati jumlah pembagian laba untuk
masing-masing sekutu. Begitu juga bila persekutuan mengalami kerugian, maka kerugian
tersebut akan dialokasikan ke saldo modal masing-masing sekutu berdasarkan rasio yang
telah disepakati.

Masalah pembagian laba dan rugi akan semakin kompleks bila terdapat perjanjian atau
kondisi tertentu:

1. Sekutu bertindak sebagai coordinator atau manajer dari persekutuan, maka dia juga
berhak atas gaji sebagai manajer dari persekutuan tersebut, di luar pembagian laba
yang menjadi haknya. (sekutu aktif)
2. Sekutu berinvestasi dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan sekutu yang
lainnya, pada perjanjian awal biasanya mereka meminta bunga atas investasinya yang
lebih tersebut, di luar pembagian laba yang menjadi haknya. (sekutu pasif)
• Alokasi laba bersih
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan) - 31 Desember 2010
Faikar Udin Dias Total
(sekutu pasif)
Laba bersih 50.000
Gaji (20.000) 10.000 10.000 20.000
Sisa untuk dibagi 30.000
Pembagian secara merata (30.000) 10.000 10.000 10.000 30.000
Sisa untuk dibagi 0
Alokasi laba bersih 20.000 20.000 10.000 50.000

Ikhtisar laba rugi 50.000


Modal Faikar 20.000
Modal Udin 20.000
Modal Dias 10.000

(untuk mencatat alokasi laba)


• Alokasi rugi
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan)
Faikar Udin Dias Total
(sekutu pasif)
Laba bersih 17.000
Gaji 20.000 10.000 10.000 20.000
Sisa untuk dibagi (3.000)
Pembagian secara 3.000 (1.000) (1.000) (1.000) (3.000)
merata
Sisa untuk dibagi 0
Alokasi laba bersih 9.000 9.000 (1.000) 17.000

Ikhtisar laba rugi 17.000


Modal Dias 1.000
Modal Faikar 9.000
Modal Udin 9.000
• Modal sebagai Basis Pembagian Laba (ilustrasi ada pada modul AKL 1 hal
Jumlah modal awal Jumlah modal akhir Jumlah saldo modal
rata-rata

Jika ada sekutun yang Tidak ada pinalti yang Bobot modal yang
menambahkan diberikan bila sekutu dimiliki oleh sekutu
investasi pada periode yang melakukan dalam satu periode
berjalan, dan tambahan penarikan modal dijadikan basis sebagai
Perbandingan investasi tidak ataupun kompensasi pembagian laba
mendapatkan bila melakukan
kompensasi apapun investasi tambahan
• Bunga pada Modal Persekutuan

Bunga dibayarkan setelah terjadi pembayaran gaji terhadap sekutu aktif. Lalu sisa
labanya dibagi rata atau sesuai dengan hasil kesepakatan ke masing-masing modal
sekutu.

Pembagian gaji pada sekutu adalah berdasarkan kesepakatan, dan pembagian bunga
dan laba bersih didasarkan pada jumlah rata-rata tertimbang saldo modal dari masing-
masing sekutu

Ilustrasi lihat modul AKL 1 halaman...


3. Nilai investasi sekutu baru di dalam persekutuan

• Pemberian Kepemilikan ke Pihak Ketiga

Pada saat ada sekutu yang menjual kepemilikannya pada persekutuan ke pihak ketiga,
tidak berarti terjadi pembubaran persekutuan.

Karena transaksi ini tidak merubah hubungan antar sekutu, tetapi hanya memberikan
hak kepemilikan persekutuan, agar di kemudian hari pihak ketiga tersebut akan
mendapatkan hak pembagian laba pada akhir periode, serta hasil likuidasi aset bila kelak
persekutuan dilikuidasi.

Pihak ketiga yang membeli kepemilikan salah satu sekutu tidak bertindak sebagai sekutu
di dalam persekutuan. Tetapi hanya menerima bagian laba atau rugi berdasarkan
pembelian kepemilikannya.

Jurnal:

Modal Tn X xxx
Modal Tn Y xxx
• Pembelian Kepemilikan Dari Sekutu Lama

Dengan melakukan pembelian kepemilikan pada sekutu lama, maka persekutuan


lama dibubarkan, pembukuan ditutup, dan membentuk persekutuan baru dengan
perjanjian persekutuan yang baru pula.

1. Pendekatan goodwill [bila melakukan revaluasi]


Sekutu Tari Arif Udin Total
Nilai Buku Aset 80 juta 100 juta 180 juta
Goodwill (Revaluasi) 10 juta 10 juta 20 juta
Nilasi Aset Setelah 90 juta 110 juta
Revaluasi
Transfer Modal -40 juta -40 juta 80 juta 80 juta
Nilai Aset Persekutuan 50 juta (25%) 70 juta (35%) 80 juta (40%) 200 juta
Baru
* Goodwill (revaluasi): Pembelian 40% kepemilikan dengan menyetor uang tunai 80 jt.
Sehingga nilai persekutuan tersebut adalah Rp200 juta (Rp80/40%). Selisih nilai buku aset vs nilai
persekutuan baru 20 jt.
• Jurnal pengkuan goodwill

Goodwill 20 juta
Modal Tari 10 juta
Modal Arif 10 juta

• Jurnal untuk mentransfer jumlah modal yang sama

Modal Tari 40 juta


Modal Arif 40 juta
Modal Udin 80 juta
2. Pendekatan bonus [bila tidak melakukan revaluasi terhadap nilai aset
persekutuan baru]

Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi terhadap aset baru
sekutu, maka nilai total aset persekutuan tetap sebesar Rp180 juta. Kemudian
diputuskan untuk mentransfer jumlah modal yang sama dari sekutu baru ke sekutu
lama, maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Modal Tari 36 juta


Modal Arif 36 juta
Modal Udin 72 juta*

*180 juta x 40%


Sama seperti contoh pendekatan goodwill, jumlah modal yang ditransfer sekutu lama
untuk sekutu baru, tidaklah harus berjumlah sama, tetapi bisa juga didasarkan pada
kesepakatan tertentu. Tetapi dalam contoh ini, jumlah modal yang ditransferkan oleh
sekutu lama ke sekutu baru adalah sama.

Jumlah saldo modal persekutuan adalah sebagai berikut:

Sekutu Tari Arif Udin Total


Nilai Buku Aset 80 juta 100 juta 180 juta
Transfer Modal -36 juta -36 juta 72 juta 72 juta
Nilai Aset Persekutuan 44 juta 64 juta 72 juta 180 juta
Baru (24,45%) (35,55%) (40%)
• Berinvestasi Pada Persekutuan Yang Telah Ada

Dalam suatu persekutuan, dimungkinkan untuk memasukkan sekutu baru dengan


berinvestasi pada kas atau aset lainnya

Aset baru yang dibawa oleh sekutu baru bisa saja dilakukan revaluasi, tetapi bisa juga
tidak dilakukan revaluasi.

Bila jumlah yang diinvestasikan oleh sekutu baru mengindikasikan sekutu lama
memiliki nilai aset yang tidak tercatat, total revaluasi nilai aset persekutuan baru
didasarkan pada investasi oleh sekutu baru.

Bila kepemilikan modal yang diberikan kepada sekutu baru lebih besar daripada
jumlah investasinya, dan aset yang dapat teridentifikasi dari sekutu lama tercatat pada
nilai wajarnya, maka dapat disimpulkan bahwa sekutu baru membawa goodwill ke
dalam persekutuan. Dalam kasus ini penilaian persekutuan baru didasarkan pada
modal persekutuan yang lama
• Metode Bonus [Ke Sekutu Lama]

Asumsikan bila Udin dan Clara menyetorkan kas sebesar masing-masing Rp. 100 jt,
sedangkan Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan kepemilikan
modal sebesar sepertiga dari nilai aset total persekutuan.
Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi, maka nilai kepemilikan
modal sekutu baru adalah sebesar sepertiga dari nilai aset yaitu Rp320 juta x 1/3, yaitu
sebesar Rp106,68 juta.
Berarti ada kelebihan nilai aset yang disetorkan oleh sekutu baru dengan saldo
modalnya. Kelebihan tersebut akan ditransfer ke akun modal sekutu lama. Metode ini
disebut bonus kepada sekutu lama. jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Kas 120 juta


Modal Udin 6,66 juta
Modal Clara 6,66 juta
Modal Pipit 106,68 juta
(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan memberikan bonus kepada
Udin dan Clara)
• Metode Bonus [Ke Sekutu Baru]

Dengan contoh yang sama, asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp 150
juta dan mendapatkan kepemilikan modal dalam persekutuan sebesar 50%.
Kepemilikan Pipit di dalam persekutuan menjadi Rp175 juta (Rp350 juta x 50%). Nilai
kepemilikan Pipit melebihi aset yang disetorkannya kepada persekutuan. Hal ini
mungkin disebabkan karena Pipit diyakini mampu memberikan manfaat lebih ke
dalam persekutuan. Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi
aset, maka akan ada bonus yang diberikan kepada Pipit sebagai sekutu baru. jurnal
untuk mencatat transaksi ini adalah:

Kas 150 juta


Modal Udin 12,5 juta
Modal Clara 12,5 juta
Modal Pipit 175 juta

(untuk mencatat investasi Pipit dalam persekutuan dan mendapatkan bonus sebesar
Rp25 juta)
• Metode Goodwill [Ke Sekutu Baru]

Dengan contoh yang sama, asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp 150 juta dan
mendapatkan kepemilikan modal dalam persekutuan sebesar 50%.

Kepemilikan Pipit di dalam persekutuan menjadi Rp175 juta (Rp350 juta x 50%). Nilai kepemilikan Pipit
melebihi aset yang disetorkannya kepada persekutuan. Bila persekutuan memutuskan untuk melakukan
revaluasi aset, maka akan ada goodwill yang diberikan kepada Pipit sebagai sekutu baru.

Nilai aset persekutuan yang baru ditentukan oleh jumlah kepemilikan modal Udin dan Clara dalam
persekutuan baru yaitu 50%. Maka nilai total aset persekutuan yang baru adalah Rp200 juta ÷ 50% =
Rp400 juta. Nilai kepemilikan modal Pipit adalah sebesar Rp200 juta (Rp400 juta x 50%). jurnal untuk
mencatat transaksi ini adalah:

Kas 150 juta


Goodwill 50 juta
Modal Pipit 200 juta

(untuk mencatat investasi Pipit ke dalam persekutuan)


• Metode Goodwill [Ke Sekutu Lama]

Asumsi terakhir yaitu bila Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan
kepemilikan modal sebesar sepertiga dari nilai aset total persekutuan. Dengan nilai total aset
persekutuan sebesar Rp320 juta dan kepemilikan Pipit sebesar sepertiga nilai persekutuan,
mengindikasikan bahwa persekutuan memiliki nilai aset yang belum tercatat. Bila persekutuan
memutuskan untuk melakukan revaluasi, maka nilai kepemilikan modal sekutu baru adalah
sebesar Rp120 juta ÷ 1/3= Rp363,63 juta. Berarti ada goodwill yang dihasilkan oleh sekutu
lama. jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Kas 120 juta


Modal Pipit 120 juta
(untuk mencatat investasi Pipit ke dalam persekutuan)

Goodwill 43,63 juta


Modal Udin 21,815 juta
Modal Clara 21,815 juta
(untuk merevaluasi nilai aset dari persekutuan lama berdasarkan nilai investasi Pipit)
4. Memahami karakteristik kewajiban terbatas
persekutuan

• Berhentinya Persekutuan Yang Disebabkan Oleh Kematian Atau Berhentinya


Sekutu

Di dalam persekutuan, bila ada sekutu yang meninggal dunia atau memutuskan untuk
berhenti dari persekutuan, maka persekutuan harus dibubarkan dan harus
melakukan likuidasi modal ke sekutu yang meninggal atau mengundurkan diri.

Penilaian aset terhadap modal yang akan dibayarkan dilakukan pada tanggal
terjadinya pembubaran, sehingga pembukuan persekutuan harus ditutup pada tanggal
tersebut. Bila ada rentang waktu antara meninggalnya atau berhentinya sekutu dan
penyelesaian modal, saldo modalnya direklasifikasi sebagai kewajiban.
• Metode bonus
Jurnal:
Modal Tn X xxx
Modal Tn Y xxx*
Modal Tn X xxx*
Kas xxx

*alokasi didasarkan pada perjanjian pembagian laba dan rugi

• Metode goodwill
Jurnal:

Modal Tn X xxx
Goodwill xxx
Kas xxx
• Metode Revaluasi Total Aset

Berdasarkan metode ini, total aset persekutuan akan direvaluasi berdasarkan kelebihan pembayaran kepada
sekutu yang mengundurkan diri. Nilai wajar kelebihan pembayaran (goodwill) adalah:

Rp30 juta ÷ 50% = Rp60 juta


Alokasi ke modal Faikar = 25% x Rp60 juta = 15 juta
Alokasi ke modal Niska = 25% x Rp60 juta = 15 juta
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Goodwill 60 juta
Modal Faikar 15 juta
Modal Niska 15 juta
Modal Endu 30 juta

• Kemudian, jurnal untuk mencatat berhentinya Endu adalah:

Modal Endu 140 juta


Kas 140 juta
5. Memahami aspek legal
dari likuidasi persekutuan

Proses likuidasi persekutuan meliputi:

1. Pengkonversian, aset non kas menjadi kas,


2. Mengakui laba, rugi, dan biaya yang terjadi selama periode
likuidasi,

3. Penyelesaian keseluruhan kewajiban, dan


4. Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir akun
saldonya
• Jurnal mencatat kerugian
Kas xxx
Modal Tn. X xxx
Modal Tn Y xxx
Aset xxx

 Jurnal mencatat keuntungan

?
6. Mendeskripsikan langkah-langkah yang digunakan untuk
mendistribusikan aset persekutuan yang masih ada.

• Pendekatan Pembayaran Aman (Safe Payment Approach)

Perhitungan pembayaran aman didasarkan pada asumsi sebagai berikut:

• Seluruh sekutu mengalami insolvensi secara personal (tidak mampu lagi melakukan
pembayaran ke dalam persekutuan)
• Seluruh aset non kas mencerminkan kemungkinan terjadinya kerugian.
• Pinjaman dari atau kepada sekutu akan dikombinasikan dengan akun modal sekutu
untuk menentukan kepemilikan bersihnya di dalam persekutuan

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, bahwa kas tidak akan didistribusikan ke sekutu


yang memiliki saldo modal yang tidak cukup untuk menalangi potensi kerugiannya.
Jadi tidak ada sekutu yang akan menerima kas hingga seluruh kewajiban dapat
dilunasi menggunakan kas yang cukup.
• Likuidasi Secara Berangsur

Likuidasi secara berangsur meliputi distribusi kas yang tersedia kepada sekutu
selama periode likuidasi dan sebelum seluruh untung dan rugi likuidasi
terrealisasi.

Jika sekutu menerima kas secara berangsur sebelum total rugi likuidasi dan total kas
diketahui, maka harus ada penjaga (safeguards) untuk menjaga kepentingan
kreditor dan kepemilikan setiap sekutu.
7. Membuat skedul likuidasi untuk
menyelesaikan kewajiban dan mengalokasikan
aset
Contoh kasus
Pada tahun 2008, Udin dan Maria sepakat untuk membuat persekutuan yang
bergerak di bidang konstruksi bangunan. Tetapi karena ada konflik internal
mereka sepakat untuk melikuidasi persekutuan segera setelah bulan
Desember 2010. Seluruh kas yang di tangan kecuali dicadangkan sejumlah
Rp100.000.000 untuk mengantisipasi kontinjensi akan didistribusikan setiap
akhir bulan sampai proses likuidasi selesai dilakukan. Rasio pembagian laba-rugi
antara Udin dan Maria adalah 60:40. Informasi yang berkaitan dengan
persekutuan adalah sebagai berikut:

• Transaksi yang terjadi selama proses likuidasi:


NERACA PERSEKUTUAN UDIN DAN MARIA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010
(DALAM JUTAAN)
Aset
Kas Rp1.200
Piutang usaha-bersih 1.400
Pinjaman kepada Maria 200
Sediaan 2.000
Tanah 500
Peralatan-bersih 1.500
Goodwill 200
Total aset Rp7.000
Kewajiban dan Modal
Utang usaha Rp1.500
Utang wesel 1.000
Pinjaman dari Udin 100
Modal Udin (60%) 2.550
Modal Maria (40%) 1.850
Total Kewajiban dan Modal Rp7.000
Waktu Transaksi
Februari Sediaan dengan kos Rp800.000.000 terjual dengan harga Rp1 miliar; seluruh kewajiban
2010 non-pemilik diselesaikan berdasarkan nilai tercatat; pinjaman kepada Maria dihapus ke
saldo modalnya; Rp1 miliar piutang tertagih; dan goodwill dihapus; kemudian kas
didistribusikan.
Maret 2010 Sisa sediaan sebesar Rp1.200.000.000 terjual dengan harga Rp900.000.000; peralatan
dengan nilai buku Rp400.000.000 terjual dengan harga Rp300.000.000; terjadi kewajiban
kontinjensi dan langsung dibayarkan sebesar Rp40.000.000; biaya likuidasi dibayarkan
sebesar Rp20.000.000; kemudian kas didistribusikan.
April 2010 Tidak ada transaksi
Mei 2010 Biaya likuidasi dibayarkan sebesar Rp20.000.000; tanah terjual dengan harga
Rp750.000.000; kemudian kas didistribusikan.
Juni 2010 Sisa piutang usaha dihapuskan; sisa peralatan terjual dengan harga Rp750.000.000; seluruh
kas didistribusikan dalam likuidasi akhir persekutuan.
• Berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Februari 2010, kita akan
membuat laporan likuidasi persekutuan sebagai berikut:

LAPORAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN UDIN DAN MARIA UNTUK PERIODE 1 JANUARI - 28 FEBRUARI 2010 (DALAM JUTAAN)
Transaksi Kas Aset Nonkas Kewajiban prioritas Pinjaman dari Modal Udin (60%) Modal Maria (40%)
Udin
Saldo 1 Januari 1,200 5,800 2,500 100 2,550 1,850
Menghapus pinjaman Maria (200) (200)
Menghapus goodwill (200) (120) (80)
Penagihan piutang 1,000 (1,000)
Penjualan sediaan 1,000 (800) 120 80
Saldo sebelum distribusi 3,200 3,600 2,500 100 2,550 1,650
Distribusi Februari:
Kreditor (2,500) (2,500)
Udin dan Maria (600) (100) (330) (170)
Saldo 1 Maret 100 3,600 0 0 2,220 1,480

Kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada sekutu, setelah kewajiban nonsekutu dilunasi, persekutuan
memiliki kas sebesar Rp700.000.000. dari jumlah kas tersebut sebesar Rp100.000.000 ditahan sebagai
antisipasi untuk terjadinya kewajiban kontinjensi.
Skedul Pembayaran Aman 29 Februari 2010
Skedul Pembayaran Aman Persekutuan Udin dan Maria, 29 Februari 2010 (dalam jutaan)
Kemungkinan Rugi Modal dan Pinjaman Modal Maria (40%)
Udin (60%)
Ekuitas Sekutu 28 Februari 2010 2,650 1,650
Kemungkinan rugi pada aset non kas 3,600 (2,160) (1,440)
490 210
Kemungkinan rugi kontinjensi 100 (60) (40)
Pembagian kas ke sekutu 430 170

Jumlah kas yang harus didistribusikan kepada sekutu adalah sebesar Rp600.000.000,
Rp430.000.000 kepada Udin, dan Rp170.000.000 kepada Maria. Karena persekutuan
memiliki pinjaman yang berasal dari sekutu Udin, maka distribusi pertama akan
dilakukan untuk melunasi pinjaman tersebut yaitu sebesar Rp100.000.000, dan sisanya
didistribusikan ke akun modal Udin.
• Laporan Likuidasi Persekutuan Bulan Januari-Maret 2010
LAPORAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN UDIN DAN MARIA UNTUK PERIODE 1 JANUARI- 31 MARET 2010 (DALAM JUTAAN)
Transaksi Kas Aset Nonkas Kewajiban prioritas Pinjaman dari Modal Udin (60%) Modal Maria (40%)
Udin
Saldo 1 Januari 1,200 5,800 2,500 100 2,550 1,850
Menghapus pinjaman Maria (200) (200)
Menghapus goodwill (200) (120) (80)
Penagihan piutang 1,000 (1,000)
Penjualan sediaan 1,000 (800) 120 80
Saldo sebelum distribusi 3,200 3,600 2,500 100 2,550 1,650
Distribusi Februari:
Kreditor (2,500) (2,500)
Udin dan Maria (600) (100) (330) (170)
Saldo 1 Maret 100 3,600 0 0 2,220 1,480
Penjualan peralatan 300 (400) (60) (40)
Penjualan sediaan 900 (1,200) (180) (120)
Kewajiban kontinjensi 40 (24) (16)
Biaya likuidasi (20) (12) (8)
Saldo sebelum distribusi 1,280 2,000 40 0 1,944 1,296
Distribusi Maret:
Kreditor (40) (40)
Udin dan Maria (1,140) (684) (456)
Saldo 1 April 100 2,000 0 0 1,260 840
• Skedul Pembayaran Aman 31 Maret 2010

Skedul Pembayaran Aman Persekutuan Udin dan Maria, 31 Maret 2010


Kemungkinan Rugi Modal dan Pinjaman Modal Maria (40%)
Udin (60%)
Ekuitas Sekutu 31 Maret 2010 1,944 1,296
Kemungkinan rugi pada aset non kas 2,000 (1,200) (800)
744 496
Kemungkinan rugi kontinjensi 100 (60) (40)
Distribusi kepada sekutu 684 456
• Laporan Likuidasi Persekutuan Bulan Januari-Mei 2010

LAPORAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN UDIN DAN MARIA UNTUK PERIODE 1 JANUARI - 31 MEI 2010 (DALAM JUTAAN)
Transaksi Kas Aset Nonkas Kewajiban prioritas Pinjaman dari Modal Udin (60%) Modal Maria (40%)
Udin
Saldo 1 Januari 1,200 5,800 2,500 100 2,550 1,850
Menghapus pinjaman Maria (200) (200)
Menghapus goodwill (200) (120) (80)
Penagihan piutang 1,000 (1,000)
Penjualan sediaan 1,000 (800) 120 80
Saldo se be lum distribusi 3,200 3,600 2,500 100 2,550 1,650
Distribusi Februari:
Kreditor (2,500) (2,500)
Udin dan Maria (600) (100) (330) (170)
Saldo 1 Mare t 100 3,600 0 0 2,220 1,480
Penjualan peralatan 300 (400) (60) (40)
Penjualan sediaan 900 (1,200) (180) (120)
Kewajiban kontinjensi 40 (24) (16)
Biaya likuidasi (20) (12) (8)
Saldo se be lum distribusi 1,280 2,000 40 0 1,944 1,296
Distribusi Maret:
Kreditor (40) (40)
Udin dan Maria (1,140) (684) (456)
Saldo 1 April 100 2,000 0 0 1,260 840
Penjualan tanah 750 (500) 150 100
Biaya likuidasi (20) (12) (8)
Saldo sebelum distribusi 830 1,500 0 0 1,398 932
Distribusi Mei (60:40) (730) (438) (292)
Saldo 1 Juni 100 1,500 0 0 960 640
• Laporan Likuidasi Bulan Juni 2010 (Final)
Kas akhir yang tersedia sebelum didistribusikan kepada sekutu adalah sebesar
Rp850 juta. Pembagian kas akhir juga dilakukan berdasarkan perjanjian
pembagian laba-rugi sekutu. Dan proses likuidasi telah selesai pada akhir bulan
Juni 2010.
LAPORAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN UDIN DAN MARIA UNTUK PERIODE 1 JANUARI- 31FEBRUARI 2010 (DALAM JUTAAN)
Transaksi Kas Aset Nonkas Kewajiban prioritas Pinjaman dari Modal Udin (60%) Modal Maria (40%)
Udin
Saldo 1 Januari 1,200 5,800 2,500 100 2,550 1,850
Menghapus pinjaman Maria (200) (200)
Menghapus goodwill (200) (120) (80)
Penagihan piutang 1,000 (1,000)
Penjualan sediaan 1,000 (800) 120 80
Saldo s e be lum dis tribus i 3,200 3,600 2,500 100 2,550 1,650
Distribusi Februari:
Kreditor (2,500) (2,500)
Udin dan Maria (600) (100) (330) (170)
Saldo 1 Mare t 100 3,600 0 0 2,220 1,480
Penjualan peralatan 300 (400) (60) (40)
Penjualan sediaan 900 (1,200) (180) (120)
Kewajiban kontinjensi 40 (24) (16)
Biaya likuidasi (20) (12) (8)
Saldo s e be lum dis tribus i 1,280 2,000 40 0 1,944 1,296
Distribusi Maret:
Kreditor (40) (40)
Udin dan Maria (1,140) (684) (456)
Saldo 1 April 100 2,000 0 0 1,260 840
Penjualan tanah 750 (500) 150 100
Biaya likuidasi (20) (12) (8)
Saldo sebelum distribusi 830 1,500 0 0 1,398 932
Distribusi Mei (60:40) (730) (438) (292)
Saldo 1 Juni 100 1,500 0 0 960 640
Penghapusan piutang (400) (240) (160)
Penjualan peralatan 750 (1,100) (210) (140)
Saldo sebelum distribusi 850 0 0 0 510 340
Distribusi Juni (60:40) (850) (510) (340)
Likuidas i s e le s ai 0 0 0 0 0 0
8. Memahami rencana distribusi kas.

Skedul pembayaran aman menjadi tidak efektif bila distribusi angsuran dilakukan
dalam jumlah yang banyak.

Karena skedul pembayaran aman harus dibuat untuk setiap kali akan melakukan
distribusi hingga seluruh kewajiban dilunasi dan saldo modal berjumlah sesuai
dengan rasio pembagian laba-rugi

Pembuatan rencana distribusi kas meliputi:


• Memeringkatkan sekutu berdasarkan kerentanan mengalami kerugian
• Membuat skedul asumsi absorpsi kerugian dengan menggunakan peringkat
kerentanan
• Membuat rencana distribusi kas berdasarkan skedul absorpsi kerugian
A. Membuat Peringkat Kerentanan

Langkah-langkahnya:

1. Menghitung peringkat kerentanan adalah pertama dengan menghitung potensi


absorpsi kerugian.
2. Melakukan pemeringkatan berdasarkan potensi absorpsi kerugian. Jumlah
absorpsi kerugian yang paling kecil merupakan sekutu yang paling rentan
mengalami kerugian
B. Membuat skedul asumsi absorpsi kerugian dengan menggunakan
peringkat kerentanan

Langkah-langkah dalam pembuatan skedul asumsi absorpsi kerugian adalah:

• Mengidentifikasi jumlah saldo masing-masing sekutu sebelum dilakukannya


distribusi
• Mengeliminasi saldo sekutu yang paling rentan mengalami kerugian
• Membebankan saldo sekutu yang memiliki peringkat kerentanan selanjutnya kepada
sekutu yang lain
• Proses ketiga terus dilanjutkan hingga yang tersisa hanya saldo sekutu yang paling
tidak rentan mengalami kerugian
C. Rencana Distribusi Kas

Rencana distribusi kas dibuat berdasarkan skedul asumsi absorpsi kerugian.

1. Pada saat proses likuidasi, distribusi kas yang pertama kali dilakukan adalah
untuk melunasi kewajiban
2. Melunasi kewajiban persekutuan
3. Mendistribusikan kepada anggota sekutu
9. Membuat ayat-ayat jurnal yang
diperlukan dalam proses likuidasi

• Jurnal penjualan asset


?

• Junal pelunasan kewajiban


?

• Jurnal pelunasan pijaman sekutu

• Jurnal distribusi kas ke sekutu


?

Anda mungkin juga menyukai