Anda di halaman 1dari 40

Kelompok

1 Anggota:
1. Ananda Sakinah (2301190161)
2. Arinta Dwi Azri (2301190028)
3. Astria Yulianti (2301190074)
9. Dymas Arynovit Pratama
(2301190128)
26. Yogi Ari Widodo (2301190111)
6
5
PLIKASIKAN
HITUNGAN
MEMAHAMI
AMI 4
KUKAN
ION
KUNTANSI
PEK
ES LEGAL LIKUIDASI
TUNGAN
PADA
3
PADA
ASI PARTNERSHIP
AYMENT
KUIDASI
HAP 2
LIKUIDASI
HAP
TNERSHIP
RTNERSHIP
MENT 1
ERHANA
TION)
01
Aspek Legal pada
Likuidasi Partnership
Pengertian Likuidasi

Menurut KBBI, likuidasi merupakan pembubaran perusahaan


sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran kewajiban
kepada para kreditor dan pembagian harta yang tersisa kepada
pemegang saham (persero).
Faktor-faktor penyebab likuidasi

1. Faktor internal: Perselisihan antar partner, kesalahan


manajemen, dsb.
2. Faktor eksternal: Bencana alam, kebakaran, dsb.
3. Faktor sistem ekonomi: Undang-Undang yang membatasi
area usaha partnership, monopoli oleh perusahaan besar,
dsb.
Tahapan Proses Likuidasi
• Mengonversi aset nonkas menjadi kas.
• Mengakui gain atau loss dan expenses pada saat periode likuidasi berlangsung.
• Membayar semua liabilitas.
• Mendistribusikan kas ke para partner

Tahapan proses likuidasi tersebut menggunakan asumsi:


• Bisnis dalam keadaan solvent.
• Para partner memiliki ekuitas dalam net assets.
• Tidak ada pinjaman para partner
• Aset dikonversi menjadi kas sebelum kas didistribusikan ke para partner.
Urutan Pembayaran pada Proses
Likuidasi
1. Membayar utang kepada kreditor
2. Membayar utang kepada para partner
3. Membayar kepada para partner sesuai dengan saldo modal masing-
masing, setelah selesai pelaksanaan likuidasi atas aset dan liabilitas
Jenis-Jenis Likuidasi

Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana: yaitu likuidasi yang pembagian kasnya
dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.

2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur: yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai


tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas.
02
Likuidasi Partnership Sederhana
(Simple Partnership Liquidation)
PENGERTIAN

>> Konversi seluruh asset (berwujud dan tak berwujud)


yang dimiliki partnership/kemitraan menjadi bentuk kas
(Penjualan/cara lain) untuk kemudian lakukan
pendistribusian sekaligus kepada para partner/mitra sebagai
penyelesaian akhir urusan kemitraan.

ASET CASH MITRA


KETENTUAN PENDISTRIBUSIAN
Keuntungan/kerugian setelah pelaksanaan konversi asset
(Gains and losses) tersebut didistribusikan ke para
partner/mitra dengan ketentuan sebagai berikut:

• Gunakan profit and loss sharing ratio yang sudah disepakati


dalam agreement partnership

• Gaji, bonus, dan bunga diabaikan dalam pendistribusian


keuntungan.
KETENTUAN PENDISTRIBUSIAN

Dalam Ribuan

Asumsi konversi:
inventory terjual $25,000
plant assets terjual
A/R tertagih
$30,000
$22,000
} $87,000

*Hol and Kir share profits and losses ratio 70% and 30%
KETENTUAN PENDISTRIBUSIAN
Neraca setelah konversi dilakukan, akan menjadi seperti berikut:

Sisa Hol Capital

Sisa Kir Capital

Dalam Ribuan
STATEMENT OF PARTNERSHIP
LIQUIDATION
HOL AND KIR PARTNERSHIP
STATEMENT OF PARTNERSHIP LIQUIDATION
FOR THE PERIOD JANUARY 1, 2017, TO JANUARY 31, 2017 (IN THOUSANDS)
Kir
Noncash Priority Hol Capital
Cash Hol Loan Capital
Assets Liabilities (70%)
(30%)
Balances January 1, 2017 $10 $100 $40 $10 $25 $35
Sale of inventory 25 (30) ___ ___ (3.5) (1.5)
blank 35 70 40 10 21.5 33.5
Sale of plant assets 30 (40) ___ ___ (7) (3)
blank 65 30 40 10 14.5 30.5
Collection of receivables 22 (30) ___ ___ (5.6) (2.4)
blank 87 $ 0 40 10 8.9 28.1
Payment of liabilities (40) blank (40) ___ ___ ___
blank 47 blank $ 0 10 8.9 28.1
Payment of Hol loan (10) blank blank (10) ___ ___
blank 37 blank blank $ 0 8.9 28.1
Final distribution to partners (37) blank blank blank (8.9) (28.1)
blank $ 0 blank blank blank $ 0 $ 0
MODAL BERSALDO DEBIT
Apabila satu atau lebih para partner (tetapi tidak semuanya) memiliki
modal bersaldo debit dan perusahaan dalam kondisi solvent maka
Partner yang memiliki modal bersaldo debit harus melakukan:
 Membayar kepada perusahaan sebesar jumlah saldo debit
tersebut, ATAU
 Jika partner tsb tidak mampu, saldo debit partner yang
bersangkutan ditanggung oleh para partner lainnya, sesuai
dengan porsi Rasio profit and loss sharing (tanggung renteng)

Solvent: memiliki kas dan aset lainnya yang sangat cukup


untuk membayar seluruh kewajiban kepada kreditor
Dalam Ribuan

} 60%

1. Jika Jay secara pribadi mampu membayar, dia harus membayar $


3.000 ke dalam kemitraan untuk menghilangkan saldo rekening
modal debetnya

2. Jika tidak dapat membayar saldo debit maka ditanggung renteng oleh
Jim dan Joe:
• Bagian kerugian Jim adalah 2.000 ($ 3.000*40%/60%), dan
• Bagian Joe adalah $ 1.000 ($ 3.000*20%/60%).
03
Safe Payment Schedule
DEFINISI
Safe Payments adalah suatu pendistribusian kas
yang dapat diberikan kepada partner dengan
memperoleh kepastian (jaminan) sehingga jumlah
kas yang didistribusikan tersebut tidak perlu
dikembalikan ke perusahaan apabila terdapat
kewajiban (liabilitas) yang muncul atau modal yang
minus di kemudian hari.
ASUMSI
Perhitungan Safe Payments didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
 Seluruh partner dianggap insolvent secara individu.
 Aset nonkas menggambarkan kemungkinan kerugian (possible
losses).
 Tambahan kas mungkin dibutuhkan untuk membayar beban
likuidasi (liquidation expenses).
HAL-HAL YANG BOLEH DAN
TIDAK BOLEH
DALAM SAFE PAYMENTS
Do
• Menentukan jumlah pembayaran dimuka.
• Harus disiapkan untuk setiap kali akan dilakukan pendistribusian kas kecuali
apabila saldo modal para partner sama dengan profit and loss ratios

Don’t
• Mengubah saldo modal
• Mempengaruhi statement of partnership liquidation
• Membantu proyeksi waktu pendistribusian kas
PERHITUNGAN SAFE PAYMENTS
1. Dimulai dengan melakukan penyesuaian saldo modal para partner terhadap
pinjaman yang ada (outstanding loans).

2. Asumsikan bahwa seluruh aset nonkas hilang atau mengakibatkan kerugian


(losses).
• Distribusikan kerugian tersebut kepada para partner

3. Buat rencana atas kemungkinan kerugian lainnya (other loss contingencies)


• Distribusikan kemungkinan kerugian kepada para partner

4. Distribusikan kembali kemungkinan kerugian yang berasal dari para partner


• Lakukan penyesuaian terhadap profit and loss ratio

Safe payments dibuat setelah kreditor yang bukan partner dibayarkan


utangnya.
CONTOH PERHITUNGAN
Asumsikan bahwa partnership XYZ dengan partner yang terdiri dari X, Y, dan Z
sedang dalam proses likuidasi dan saldo akunnya adalah sebagai berikut (dalam
ribuan):
Debit Credit
Cash $80 Loan payable to Z $20
Loan due from Y $10 X capital (50%) $50
Land $20 Y capital (30%) $70
Buildings - Net $140 Z capital (20%) $110
  $250   $250
Informasi tambahan sebagai berikut:
1. Semua kewajiban selain kepada partner telah dibayar dan partner
memperkirakan penjualan tanah dan bangunan membutuhkan waktu
beberapa bulan.
2. Oleh karena itu, mereka setuju bahwa semua uang tunai di tangan selain $
10 (dalam ribuan) yang digunakan untuk menutup biaya dan kontinjensi
(expenses and contingencies) harus segera didistribusikan.

Siapkan Safe Payments Schedule:


3. Net out pinjaman/ modal partner
4. Asumsikan aset nonkas adalah kerugian
5. Kerugian lainnya (other losses) $10
6. Mendistribusikan kembali potensi kerugian partner
Schedule of Safe Payments
Possible losses X (50%) Y (30%) Z (20%)
Equity (net of loans) $50 $60 $130
Assumed losses:
Loss on assets ($160) (80) (48) (32)
Other losses (10) (5) (3) (2)
Subtotal ($35) $9 $96
Assume X loss
New ratio 3:2 35 (21) (14)
Subtotal $0 ($12) $82
Assume Y loss 12 (12)
Safe Payments $0 $0 $70

Pendistribusian yang dilakukan membutuhkan persetujuan partner.


04
Proses Likuidasi
Bertahap
(Installment
Liquidation)
Likuidasi Bertahap (Installment
Liquidation)
Meliputi pendistribusian kas kepada partner
• Pada saat kas tersedia
• Sebelum seluruh gains dan losses direalisasikan

Urutan likuidasi partnership yang solvent


• Liabilitas terhadap selain partner dibayar terlebih dahulu
• Lalu, para partner dapat menerima pendistribusian kas

Siapkan safe payment schedule setiap kali akan


mendistribusikan kas
Statement of Partnership Liquidation menyajikan:
• Penjualan aset nonkas dan pendistribusian
keuntungan/ kerugiannya kepada para partner
• Pembayaran kepada kreditor
• Pendistribusian kas kepada para partner

Safe Payment Schedule dibuat ....


• Sebelum pendistribusian kas kepada para
partner
Contoh:
X, Y, AND Z STATEMENT OF PARTNERSHIP LIQUIDATION FOR THE PERIOD
JANUARY, 1, 2012, TO FEBRUARY 1, 2012 (AMOUNTS IN THOUSANDS)
 
Noncash Priority 50% X 30% Y 20% Z
Cash Y Loan
Assets Liabilities Capital Capital Capital
Balances, January 1 $240 $1,160 $500 $340 $20 $340 $200
Offset Z loan   (40)         (40)
Write-off of goodwill   (40)   (20)   (12) (8)
Collection of receivables 200 (200)          
Sale of inventory items 200 (160)   20   12 8
Predistribution balances,
January 31 640 720 500 340 20 340 160
January distribution (see
Exhibit 17-5)              
Creditors (500)   (500)        
X (120)       (20) (100)  
Balances, February 1 20 720 0 340 0 240 160
Contoh (lanjutan)
Pada tanggal 31 Januari, terdapat kas sebesar $640.
○ Masih terutang liabilitas sebesar $500
○ Dapatkah kita memberikan $140 kepada para partner?
Apabila dapat, kepada partner yang mana?
○ Asumsikan aset nonkas yang tersisa merugi dan ada
kerugian lainnya sebesar $20.
First installment - Safe Payment
Schedule
X, Y, AND Z SCHEDULE OF SAFE PAYMENT
JANUARY, 31 2012
  30% Y
Possible 50% X 20% Z
Capital and
Losses Capital Capital
Loan
Partners’ equities January 31,
2012 (see statement of   $340 $360 $160
liquidation)
Possible loss on noncash assets
(see statement of liquidation) $720 (360) (216) (144)
    (20) 144 16
Possible loss on contingencies:
20 (10) (6) (4)
cash withheld
    (30) 138 12
Possible loss from Duro:
  30 (18) (12)
debit balance allocated 60:40
$120
Updating Liquidation Statement
X, Y, AND Z STATEMENT OF PARTNERSHIP LIQUIDATION FOR THE PERIOD
JANUARY 1, 2012, TO MARCH 1, 2012 (AMOUNTS IN THOUSANDS)
  Noncash Priority 30% Y 20% Z
Cash 50% X Capital Y Capital
Assets Liabilities Capital Capital
Balances, January 1 $240 $1,160 $500 $340 $20 $340 $200
Offset Z loan   (40)         (40)
Write-off of goodwill   (40)   (20)   (12) (8)
Collection of receivables 200 (200)          
Sale of inventory items 200 (160)   20   12 8
Predistribution balances,
January 31 640 720 500 340 20 340 160
January distribution (see
Exhibit 17-5)              
Creditors (500)   (500)        
Y (120)       (20) (100)  
Balances, February 1 20 720 0 340 0 240 160
Equipment sale 60 (80)   (10)   (6) (4)
Sale of inventory items 180 (240)   (30)   (18) (12)
Liquidation expenses (4)     (2)   (1.2) (0.8)
Liability discovered     8 (4)   (2.4) (1.6)
Predistribution balances,
February 28 256 400 8 294   212.4 141.6
05
Membuat Cash
Distribution Plan
Cash Distribution Plan disusun pada awal pelaksanaan likuidasi

1. Para partner diberikan rangking (urutan) berdasarkan:


 Tingkat kerentanan (vulnerability) terhadap kerugian partnership
 Diurutkan dari yang paling rentan ke yang paling tidak rentan (most
vulnerable to least)

2. Siapkan skedul penanggung kerugian (schedule of assumed loss


absorption)
 Bebankan kerugian kepada partner yang paling rentan terlebih dahulu,
baru kemudian ke partner lainnya sesuai urutan tingkat kerentanannya.

3. Siapkan cash distribution plan

4. Selanjutnya, buat cash distribution schedule


1. Vulneralability Ranking
Dalam menentukan vulneralability rank, kita membagi saldo ekuitas para
sekutu (setelah disesuaikan dengan utang piutangnya) dengan presentasi
profit sharingnya.

Para partner diurutkan berdasarkan Loss Absorption Potential (LAP)

Loss absorption potential = Partner equity / profit-loss


ratio Vulneralability
Partner’s Profit Sharing Loss Absorption Ranking
  Equity   Ratio   Potential (1 most
vulnerable)

X 340,000 : 50% = 680,000 1


y 360,000 : 30% = 1,200,000 3
Z 160,000 : 20% = 800,000 2

Dari vulneralability rank, X merupakan sekutu yang paling vulnerable terhadap kerugian, karena
ekuitasnya akan mencapai nol bila persekutuan menderita kerugian $680,000, sedangkan Y adalah
sekutu yang paling bertahan dalam kerugian persekutuan karena ekuitasnya bisa menyerap kerugian
sampai dengan $1,200,000. Hal ini menjelaskan mengapa Y menerima uang kas dalam installment
distribution pertama kali.
2. Assumed Loss Absorption
Schedule of assumed loss absorption disiapkan sebagai langkah kedua dalam cash distribution
plan. Skedul dimulai dengan preliquidation equities dan membebani setiap ekuitas sekutu dengan
bagian kerugian yang akan menghapuskan ekuitas sekutu yang paling vulnerable.

Langkah berikutnya adalah membebani ekuitas sekutu yang tersisa yang akan menghapus
ekuitas sekutu yang ranking vulnerablenya di urutan ke 2 dst. sampai ekuitas sekutu yang ranking
vulnerabilitinya paling rendah menjadi habis.
  X (50%) Y (30%) Z (20%) Total
340,000 360,000 160,000 860,000
Preliquidation Equities
Assumed loss to absorb X’s
(340,000) (204,000) (136,000) (680,000)
equities (50:30:20)
Balances 0 156,000 24,000 180,000
Assumed loss to absorb Z’s   (36,000) (24,000) (60,000)
equities (60:40)
  120,000 0 120,000
Balances
Assumed loss to absorb Y’s (120.000) (120.000)
equities (100%)
0 0 0
3. Cash Distribution Plan
Berdasarkan Assumed loss absorption, kemudian dibuat Cash Distribution
Plan
Priority Y
  X Y Z
liabilities Loan

First $500,000 100%        

Next $20,000   100%      

Next $100,000       100%  

Next $60,000       60% 40%

Remainder     50% 30% 20%

Misalkan terdapat liabilitas belum dibayarkan sebesar $500, dan terdapat dua
rencana pendistribusian kas sebesar $550 dan $250, maka suatu
cash distribution schedule harus dibuat.
4. Cash Distribution Schedule

 
50%
Cash Priority Y Loan X Capital 30% 20%
Liabilities Y Capital Z Capital

First Installment
Priority creditors $500 $500

Y Loan 20 $20

Y capital (reminder) 30 $30

$550 $500 $20 $30

Second Installment
Y Capital $70 $70

Y and Z (60:40) 60 36 $24

Remainder (50:30:20) 120 $60 36 24

$250 $60 $142 $48


06
Memahami Situasi
Insolvensi pada
Likuidasi Bertahap
Insolvency
Insolvency: Keadaan dimana kas yang tersedia setelah semua aset nonkas
diubah menjadi kas tidak cukup untuk membayar utang/kewajiban partnership

Maka, jika kas tidak cukup untuk membayar utang partnership, maka kreditur
memiliki beberapa opsi yakni:
• Menerima pembayaran hanya Sebagian.
• Melihat ke kekayaan pribadi para partner:
o Pelunasan utang mengarah ke partner yang paling solvent.
o Uniform Partnership Act (UPA) menetapkan para partner untuk:
Membayar sendiri liabilitas yang belum terbayar
Membayar secara proporsional atas kewajiban partner yang tidak
mampu atau tidak mau membayar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai