1 Anggota:
1. Ananda Sakinah (2301190161)
2. Arinta Dwi Azri (2301190028)
3. Astria Yulianti (2301190074)
9. Dymas Arynovit Pratama
(2301190128)
26. Yogi Ari Widodo (2301190111)
6
5
PLIKASIKAN
HITUNGAN
MEMAHAMI
AMI 4
KUKAN
ION
KUNTANSI
PEK
ES LEGAL LIKUIDASI
TUNGAN
PADA
3
PADA
ASI PARTNERSHIP
AYMENT
KUIDASI
HAP 2
LIKUIDASI
HAP
TNERSHIP
RTNERSHIP
MENT 1
ERHANA
TION)
01
Aspek Legal pada
Likuidasi Partnership
Pengertian Likuidasi
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana: yaitu likuidasi yang pembagian kasnya
dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
Dalam Ribuan
Asumsi konversi:
inventory terjual $25,000
plant assets terjual
A/R tertagih
$30,000
$22,000
} $87,000
*Hol and Kir share profits and losses ratio 70% and 30%
KETENTUAN PENDISTRIBUSIAN
Neraca setelah konversi dilakukan, akan menjadi seperti berikut:
Dalam Ribuan
STATEMENT OF PARTNERSHIP
LIQUIDATION
HOL AND KIR PARTNERSHIP
STATEMENT OF PARTNERSHIP LIQUIDATION
FOR THE PERIOD JANUARY 1, 2017, TO JANUARY 31, 2017 (IN THOUSANDS)
Kir
Noncash Priority Hol Capital
Cash Hol Loan Capital
Assets Liabilities (70%)
(30%)
Balances January 1, 2017 $10 $100 $40 $10 $25 $35
Sale of inventory 25 (30) ___ ___ (3.5) (1.5)
blank 35 70 40 10 21.5 33.5
Sale of plant assets 30 (40) ___ ___ (7) (3)
blank 65 30 40 10 14.5 30.5
Collection of receivables 22 (30) ___ ___ (5.6) (2.4)
blank 87 $ 0 40 10 8.9 28.1
Payment of liabilities (40) blank (40) ___ ___ ___
blank 47 blank $ 0 10 8.9 28.1
Payment of Hol loan (10) blank blank (10) ___ ___
blank 37 blank blank $ 0 8.9 28.1
Final distribution to partners (37) blank blank blank (8.9) (28.1)
blank $ 0 blank blank blank $ 0 $ 0
MODAL BERSALDO DEBIT
Apabila satu atau lebih para partner (tetapi tidak semuanya) memiliki
modal bersaldo debit dan perusahaan dalam kondisi solvent maka
Partner yang memiliki modal bersaldo debit harus melakukan:
Membayar kepada perusahaan sebesar jumlah saldo debit
tersebut, ATAU
Jika partner tsb tidak mampu, saldo debit partner yang
bersangkutan ditanggung oleh para partner lainnya, sesuai
dengan porsi Rasio profit and loss sharing (tanggung renteng)
} 60%
2. Jika tidak dapat membayar saldo debit maka ditanggung renteng oleh
Jim dan Joe:
• Bagian kerugian Jim adalah 2.000 ($ 3.000*40%/60%), dan
• Bagian Joe adalah $ 1.000 ($ 3.000*20%/60%).
03
Safe Payment Schedule
DEFINISI
Safe Payments adalah suatu pendistribusian kas
yang dapat diberikan kepada partner dengan
memperoleh kepastian (jaminan) sehingga jumlah
kas yang didistribusikan tersebut tidak perlu
dikembalikan ke perusahaan apabila terdapat
kewajiban (liabilitas) yang muncul atau modal yang
minus di kemudian hari.
ASUMSI
Perhitungan Safe Payments didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
Seluruh partner dianggap insolvent secara individu.
Aset nonkas menggambarkan kemungkinan kerugian (possible
losses).
Tambahan kas mungkin dibutuhkan untuk membayar beban
likuidasi (liquidation expenses).
HAL-HAL YANG BOLEH DAN
TIDAK BOLEH
DALAM SAFE PAYMENTS
Do
• Menentukan jumlah pembayaran dimuka.
• Harus disiapkan untuk setiap kali akan dilakukan pendistribusian kas kecuali
apabila saldo modal para partner sama dengan profit and loss ratios
Don’t
• Mengubah saldo modal
• Mempengaruhi statement of partnership liquidation
• Membantu proyeksi waktu pendistribusian kas
PERHITUNGAN SAFE PAYMENTS
1. Dimulai dengan melakukan penyesuaian saldo modal para partner terhadap
pinjaman yang ada (outstanding loans).
Dari vulneralability rank, X merupakan sekutu yang paling vulnerable terhadap kerugian, karena
ekuitasnya akan mencapai nol bila persekutuan menderita kerugian $680,000, sedangkan Y adalah
sekutu yang paling bertahan dalam kerugian persekutuan karena ekuitasnya bisa menyerap kerugian
sampai dengan $1,200,000. Hal ini menjelaskan mengapa Y menerima uang kas dalam installment
distribution pertama kali.
2. Assumed Loss Absorption
Schedule of assumed loss absorption disiapkan sebagai langkah kedua dalam cash distribution
plan. Skedul dimulai dengan preliquidation equities dan membebani setiap ekuitas sekutu dengan
bagian kerugian yang akan menghapuskan ekuitas sekutu yang paling vulnerable.
Langkah berikutnya adalah membebani ekuitas sekutu yang tersisa yang akan menghapus
ekuitas sekutu yang ranking vulnerablenya di urutan ke 2 dst. sampai ekuitas sekutu yang ranking
vulnerabilitinya paling rendah menjadi habis.
X (50%) Y (30%) Z (20%) Total
340,000 360,000 160,000 860,000
Preliquidation Equities
Assumed loss to absorb X’s
(340,000) (204,000) (136,000) (680,000)
equities (50:30:20)
Balances 0 156,000 24,000 180,000
Assumed loss to absorb Z’s (36,000) (24,000) (60,000)
equities (60:40)
120,000 0 120,000
Balances
Assumed loss to absorb Y’s (120.000) (120.000)
equities (100%)
0 0 0
3. Cash Distribution Plan
Berdasarkan Assumed loss absorption, kemudian dibuat Cash Distribution
Plan
Priority Y
X Y Z
liabilities Loan
Misalkan terdapat liabilitas belum dibayarkan sebesar $500, dan terdapat dua
rencana pendistribusian kas sebesar $550 dan $250, maka suatu
cash distribution schedule harus dibuat.
4. Cash Distribution Schedule
50%
Cash Priority Y Loan X Capital 30% 20%
Liabilities Y Capital Z Capital
First Installment
Priority creditors $500 $500
Y Loan 20 $20
Second Installment
Y Capital $70 $70
Maka, jika kas tidak cukup untuk membayar utang partnership, maka kreditur
memiliki beberapa opsi yakni:
• Menerima pembayaran hanya Sebagian.
• Melihat ke kekayaan pribadi para partner:
o Pelunasan utang mengarah ke partner yang paling solvent.
o Uniform Partnership Act (UPA) menetapkan para partner untuk:
Membayar sendiri liabilitas yang belum terbayar
Membayar secara proporsional atas kewajiban partner yang tidak
mampu atau tidak mau membayar
TERIMA KASIH