Anda di halaman 1dari 21

RESUME AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

BAB 17
LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Ria Yusrina 1613010287
2. Qurrota Ayuni Aviani 1613010218
3. Muhammad Jabbar Rasyid 1613010257
4. Yoga Adhi Kurniawan 1613010292
5. Alben Putra Juda Saragih 17013010167
6. Jionike Priskanodi 17013010168
7. Rony Arjuna Sinaga 17013010169
8. Nuriya Anaima 17013010178
9. Lutfiana Ayu Pradita 17013010192

KELAS A
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
BAB 17

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

PROSES LIKUIDASI

Pada umumnya, likuidasi persekutuan melibatkan hal hal berikut:

 Mengonversi aktiva nonkas menjadi kas


 Mengakui keuntungan dan kerugian serta melikuidasi beban yang terjadi selama
periode likuidasi
 Menyelesaikan semua kewajiban
 Mendistribusikan kas kepada para sekutu sesuai dengan saldo akhir akun modalnya

Deskripsi umum dari proses likuidasi ini mengasumsikan hal hal berikut:
 Persekutuan bersifat solven (aktiva persekutuan melampaui kewajiban persekutuan)
 Semua sekutu memiliki ekuitas dalam aktiva bersih persekutuan
 Tidak ada saldo pinjaman yang beredar kepada setiap sekutu yang ada
 Semua aktiva dikonversi menjadi kas sebelum kas didistribusikan kepada para
sekutu

LIKUIDASI PERSEKUTUAN YANG SEDERHANA

Likuidasi persekutuan yang sederhana adalah konversi semua aktiva persekutuan


menjadi kas dengan satu distribusi kas kepada para sekutu dalam penyelesaian akhir atas
permasalahan persekutuan. Ilustrasinya sebagai berikut:

Asumsikan bahwa neraca Hol dan Kir pada 31 Desember 2016 sebagai berikut (dalam
satuan ribuan)

Hol dan Kir membagi laba serta rugi masing masing 70% dan 30% dan setuju untuk
melikuidasi persekutuannya sesegera mungkin setelah tanggal 1 Januari 2017. Disini
diasumsikan bahwa aktiva dijual atau diselesaikan pada tanggal 5 Januari 2017. Item
persediaan dijual seharga $ 25.000, aktiva tetap dijual seharga $ 30.000, dan $ 22.000
ditagih sebagai penyelesaian akhir piutang usaha.

Neraca setelah transaksi tersebut dicatat sebagai berikut (dalam satuan ribuan)
Sebagai langkah terakhir dalam likuidasi persekutuan, kas didistribusikan kepada kreditor
dan sekutu sebagai berikut

Rasio pembagian laba dan rugi yang ada (70% dan 30%) digunakan selama periode
likuidasi kecuali perjanjian persekutuan menyebutkan pembagian laba dan rugi yang
berbeda selama likuidasi. Jika perjanjian menyebutkan penyisihan gaji dan bunga, hanya
rasio pembagian laba dan rugi residu yang akan diterapkan selama periode likuidasi. Hal ini
dikarenakan keuntungan dan kerugian atas likuidasi pada dasarnya merupakan
penyesuaian laba sebelumnya yang akan dibagi dengan menggunakan rasio pembagian
laba residu jika hal itu diakui sebelum pembubaran.

MENDEBET SALDO MODAL DAN PERSEKUTUAN YANG SOLVEN

Jika persekutuan dilikuidasi solven, terdapat sumber daya yang mencukupi untuk
membayar kreditor dan mendistribusikan sejumlah kas kepada para sekutu. Akan tetapi,
proses likuidasi mungkin menghasilkan kerugian yang memaksa akun modal beberapa
sekutu memiliki saldo debet. Ketika ini terjadi, para sekutu dengan saldo debet tersebut
memiliki kewajiban kepada sekutu dengan saldo kredit, dan mereka dapat diharuskan
menggunakan aktiva pribadinya untuk menyelesaikan kewajiban persekutuannya.
Jurnal untuk mencatat likuidasi

Bagian A : jurnal untuk mencatat penjualan asset dan penerimaan

Kas 25.000

Modal Hol 3.500

Modal Kir 1.500

Persedian 30.000

( untuk mencatat penjualan barang inventasi dan alokasi kerugian $5.000 untuk akun modal)

Kas 30.000

Modal Hol 7.000

Modal Kir 3.000

Aktiva Tetap 40.000

( untuk mencatat penjualan aset pabrik dan alokasi kerugian $10.000 )

Kas 22.000

Modal Hol 5.600

Modal Kir 2.400

Piutang 30.000

Bagian B : untuk mencatat utang dan final distribusi

Utang 40.000

Kas 40.000

Piutang Hol 10.000

Kas 10.000

Modal Hol 8.900

Modal Kir 28.100

Kas 37.000
Kerugian seperti itu dibagi dalam rasio berbagi laba dan rugi relatif dari mitra dengan
saldo ekuitas positif. Kemitraan Jay, Jim, dan Joe sedang dalam proses likuidasi. Akun
kemitraan memiliki saldo berikut setelah semua aset dikonversi menjadi kas (jumlahnya
ribuan) :

Debit Kredit
Kas $25
Modal Jay (40%) 3
Modal Jim (40%) $16
Modal Joes (20%) 12
Total $28 $28

UPA memberikan prioritas pembayaran yang lebih tinggi dalam likuidasi ke jumlah
yang terhutang kepada mitra. Prioritas ini biasanya diabaikan dan doktrin hukum hak offset
diterapkan ketika mitra memiliki saldo modal debit. Misalnya, diasumsikan Jay, Jim, dan Joe
memiliki saldo sebagai berikut :

Debit Kredit
Kas $25
Modal Jay (40%) $5
Modal Jim (40%) 8 $16
Modal Joes (20%) 12
Total $33 $33

Menurut hak aturan offset, pinjaman dari Jay tidak akan dibayar meskipun memiliki
peringkat prioritas lebih tinggi dalam likuidasi daripada kepentingan modal Jim dan Joe.
Sebaliknya, itu akan diimbangi terhadap saldo modal debit Jay, sedangkan Jay dengan
kewajiban $ 3.000 untuk Jim dan Joe. Jika Jay membayar $ 3.000 untuk kemitraan sehingga
Jim dan Joe dapat menerima saldo dalam akun modal mereka dalam likuidasi akhir.

Namun, jika Jay secara pribadi bangkrut, situasinya berubah banyak. Dalam hal ini,
Jay kreditor pribadi akan memiliki klaim sebelumnya atas uang yang dibayarkan kepada Jay
karena kreditor pribadi memiliki klaim sebelumnya atas aset pribadi/prive.

PEMBAYARAN TERJAMIN KEPADA SEKUTU

Pembayaran terjamin adalah distribusi kepada sekutu dengan jaminan bahwa jumlah yang
didistribusikan tidak akan dikembalikan kepada persekutuan setelah tanggal distribusi
tersebut untuk menutupi liabilitas atau memulihkan modal sekutu
Pembayaran terjamin berdasarkan asumsi:
1. Semua sekutu secara individu mengalami bangkrut
2. Semua aset bukan kas menunjukkan kemungkinan rugi.
Skedul PembayaranTerjamin
Asumsikan bahwa persekutuan A, B, C sedang melakukan likuidasi. Berikut merupakan
saldo akun dalam neraca ABC (dalam ribuan)
Debit Kredit
Kas $ 160 Hutang kepada C $ 40
Piutang dari B 20 Modal A (50%) 100
Tanah 40 Modal B (30%) 140
Bangunan (neto) 280 Modal C (20%) 220
$ 500 $ 500

Keterangan tambahan:
1. Semua kewajiban selain kepada sekutu telah dibayar
2. Semua sekutu mengharapkan penjualan tanah dan bangunan selesai dalam
beberapa bulan
3. Para sekutu setuju bahwa kas diluar $ 20.000 untuk menutupi beban-beban dan
kontijensi dibagikan segera

Persekutuan ABC
Skedul Pembayaran Terjamin
(Dalam Ribuan Dollar)
Kemungkinan Modal A Modal B Modal C
Kerugian (50 %) (30 %) (20 %)
Modal sekutu
140 - 30 = 220 + 40 =
(modal ± utang
100 110 260
piutang)
Kemungkinan
kerugian aset non
kas
Nilai buku tanah
320 x 50% = 320 x 30% = 320 x 20% =
dan bangunan
320 (160) (96) (64)

(60) 24 196
Kemungkinan
kerugian pada
kotijensi
Kas untuk
20 x 50% = 20 x 30% = 20 x 20% =
kotijensi
20 (10) (6) (4)

(70) 18 192
Kemungkinan rugi
dari A
Alokasi debit
modal A kepada B
dan C = 60 : 40
70 x 60% = 70 x 40% =
70 (42) (28)

0 (24) 164
Kemungkinan rugi
dari B
Debit modal B
kepada C 24 (24)

0 140

Skedul di atas hanya digunakan untuk menghitung berapa jumlah yang dapat
didistribusikan kepada sekutu dan tidak memengaruhi saldo likidasi persekutuan. Jurnal kas
yang didistribusikan kepada C (dalam ribuan dollar)
Hutang kepada C 40
Modal C 100
Kas 140

Liquidasi Pemasangan

Likuidasi cicilan melibatkan distribusi uang tunai kepada mitra begitu tersedia
selamaperiode likuidasi dan sebelum semua keuntungan dan kerugian likuidasi telah
direalisasikan. Alternatif yangIni adalah likuidasi sederhana, di mana tidak ada uang tunai
yang didistribusikan kepada mitra sampai semua keuntungan dan kerugianlikuidasi
direalisasikan dan tercermin dalamsaldo akun modal mitra.

Prinsip umum Likuidasi Angsuran

Likuidasi tertib kemitraan pelarut dapat dilakukan dengan distribusi yang tersediauang
tunai secara teratur sampai semua aset nontunai dikonversi menjadi uang tunai. Kewajiban
selain itukepada mitra harus dibayar sebelum distribusi dilakukan kepada mitra.Setelah
uang tunai tersedia untuk dibagikan kepada mitra, jumlah yang akan didistribusikan kepada
individumitra dapat ditentukan dengan menyiapkan jadwal pembayaran yang aman untuk
setiap distribusi cicilan tion.

Jadwal pembayaran yang aman tidak akan diperlukan, namun, ketika akun modal di
awalproses likuidasi berada dalam rasio pembagian laba dan rugi relatif dari mitra dan di
sanatidak ada pinjaman mitra atau saldo uang muka. Dalam hal ini, semua distribusi ke
mitra akan dilakukan dirasio pembagian laba dan rugi relatif.
LIKUIDASI BERTAHAP
Likuidasi Bertahap (installment liquidation) melibatkan distribusi kas kepada para
sekutu ketika sudah tersedia selama periode likuidasi dan sebelum semua keuntungan dan
kerugian likuidasi direalisasi. Alternatifnya adalah likuidasi sederhana, dimana tidak ad akas
yang didistribusikan kepada para sekutu hingga semua keuntunga dan kerugiaan atas
likuidasi direalisasi dan direfleksikan dalam saldo akun modal sekutu.

Prinsip Umum Likuidasi Bertahap


Likuidasi yang berurutan pada persekutuan yang solven dapat dilaksanakan dengan
pendistribusian kas yang tersedia secara teratur hingga semua aktiva dikonversi menjadi
kas. Kewajiban selain kewajiban kepada sekutu harus dibayar sebelum distribusi dilakukan
kepada para ekuitas.
Begiu kas tersedia untuk didistribusikan kepada para sekutu, jumlah yang akan
didistribusikan kepada setiap sekutu dapat ditentukan dengan menyusun skedul
pembayaran terjamin bagi setiap distribusi bertahap. Akan tetapi, skedul pembayaran
terjamin tidak akan diperlukan apabila akun mpdal pada awal proses likuidasi berdada
dalam rasio pembagian laba dan rugi relative sekutu dan tidak ada pinjaman sekutu atau
saldo awal atau dimuka. Dalam kasus ini, semua distribusi sekutu akan dilakukan dengan
rasio pembagian laba dan rugi relatif.

Ilustrasi Likuidasi Bertahap


Persekutuan Duro, Kemp, dan Roht akan dilikuidasi tidak lama lagi setelah tanggal 31
Desember 2006. Semua kas yang ada ditangan kecuali saldo kontijensi sebesar $20.000
akan didistribusikan pada akhir setiap bulan hingga likuidasi selesai. Laba dan rugi dibagi
50%, 30%, 20%, masing-masing untuk Duro,Kemp,dan Roth. Neraca persekutuan per 31
Desember 2006 Berisikan hal-hal berikut (dalam Ribuan)

DURO, KEMP, DAN ROTH


NERACA
PER 31 DESEMBER 2006
Aktiva Kewajiban dan Modal
Kas $ 240 Utang usaha $ 300
Piutang Usaha-bersih 280 Wesel Bayar 200
Piutang kepada Roth 40 Pinjaman dari kemp 20
Persediaan 400 Modal Duro (50%) 340
Tanah 100 Modal Kemp (30%) 340
Peralatan –bersih 300 Modal Roht (20%) 200
Goodwill 40
$1.400 $1.400

Ikthisar dari Peristiwa Likuidasi adalah sebagai berikut:


Januari 2007 Pinjaman kepada Roth dioofset terhadap saldo modalnya. Goodwill
dihapus $200.000 ditagih atas piutang, item persediian yang berharga
pokok $160.000 dijual seharga $200.000 dan kas didistribusikan
Februari 2007 Peralatan dengan nilai buku $80.000 dijual seharga $60.000, item
persediaan yang tersisa dijual seharga $180.000, beban likuidasi
sebesar $4.000 dibayar, kewajiban sebesar $8.000 ditemukan, dan
kas didistribusikan
Maret 2007 Tanah dijual seharga $150.000, beban likuidasi sebesar $5.000
dibayar, dan kas didsitribusikan
April 2007 Peralatan tambahan dijual seharga $150.000,sisa peralatan dan
piutang dihapus dan semua kas di tangan didistribusikan pada
likuidasi akhir persekutuan

Peristiwa Likuidasi Bulan Januari


Modal Roth (-OE) 40
Pinjaman kepada Roth (-A) 40
Untuk Mengoffset pinjaman terhadap modal
Modal Duro (-OE) 20
Modal Kemp (-OE) 12
Modal Roth (-OE) 8
Goodwill 40
Untuk Menghapus goodwill

Kas (+A) 200


Piutang usaha (-A) 200
Untuk mencatat penagihan Piutang

Kas (+A) 200


Persediaan (+OE) 160
Modal Duro (+OE) 20
Modal Kemp (+OE) 12
Modal Roth (+OE) 8
Untuk Mencatat penjualan item persediaan dengan meraih keuntungan

Utang Usaha(-L) 300


Wesel bayar (-L) 200
Kas (-A) 500
Untuk mencatat pembayaran kewajiban nonsekutu

Pinjaman dari Kemp (-L) 20


Modal Kemp (-OE) 100
Kas (-A) 120
Untuk mencatat distribusi kas kepada kemp
Duro, Kemp, dan Roth
Laporan Likuidasi Persekutuan
Untuk periode 1 januari 2007 hingga 1 Februari 2007 (Jumlah dalam ribuan)
Kas Aktiva Prioritas Modal Pinjaman Modal Modal
nonkas Kewajiban Duro Kemp Kemp Roth
50% 30% 20%
Saldo 1 Januari $240 $1.160 ($500) $340 $20 $340 $200
Mengoffset pinjaman Roth (40) (42)
Penghapusan goodwill (40) (20) (12) (8)
Penagihan piutang 200 (200)
Penjualan item persediaann 200 (160) 20 12 8
Saldo sebelum distribusi 31 Jan 640 720 500 340 20 340 160
Distribusi bln Januari
Kreditor (500) (500)
Kemp (120) (20) (100)
Saldo 1 Februari 20 720 0 340 0 240 160

SKEDUL PEMBAYARAN TERJAMIN DURO, KEMP, DAN ROTH TANGGAL 31 JANUARI


2017

Rugi Modal Modal dan Mpdal


yang Duro Pinjaman Kemp Roth 20%
Mungkin 50% 30%

Ekuitas sekutu 31 Januari 2007 (lihat


$ 340 $360 $160
lap. likuiditas)

Rugi yang mungkin aktiva nonkas


(lihat lap. likuiditas $ (360) (216) (144)
(20) 144 16
Rugi yang mungkin atas konjinjensi: $ 720
kas yang ditahan (10) (6) ( 4)
Rugi yang mungkin dari Duro; saldo (30) 138 12
debet yang dialokasikan 60 : 40 20
30 18 (12)
__ 120 __
ACARA LIKUIDASI FEBRUARI.

Entri jurnal untuk merekam peristiwa Deb, Ken, dan. Februari 2017 Likuidasi Ren adalah
sebagai berikut (dalam ribuan):

Kas (+ A) 60

Modal deb (-OE) 10

Modal Ken (-OE) 6

Modal Ren (-OE) 4

Peralatan — Net (-A) 80

Untuk mencatat penjualan peralatan dengan kerugian $ 20.000.

Kas (+ A) 180

Modal deb (-OE) 30

Modal Ken (-OE) 18

Modal Ren (-OE) 12

Persediaan (-A) 240

Untuk mencatat penjualan barang inventaris yang tersisa di kerugian $ 60.000

Modal Deb (-OE) 2

Modal Ken (-OE) 1.2

Modal Ren (-OE) 8

Kas (-A) 4

Untuk mencatat pembayaran biaya likuidasi.

Modal Deb (-OE) 4

Modal Ken (-OE) 2.4

Modal Ren (-OE) 1.6

Hutang (+ L) 8

Untuk mencatat identifikasi kewajiban yang tidak tercatat.

Hutang (-L) 8
Uang tunai (-A) 8

Untuk mencatat pembayaran hutang dagang.

Modal deb (-OE) 84

Modal Ken (-OE) 86,4

Modal Ren (-OE) 57.6

Kas (-A) 228

Untuk mencatat distribusi uang tunai kepada mitra

Mencerminkan entri ini dalam pernyataan likuidasi untuk periode 1 Januari 2017 ke 1
Maret 2017. Pameran 17-7 menunjukkan perhitungan jumlah uang tunai yang didistribusikan
kepada mitra pada 28 Februari 2017. Semua mitra termasuk dalam distribusi 28 Februari,
jadi semua masa depan distribusi akan berada dalam rasio pembagian laba dan rugi,
asalkan likuidasi berlanjut berencana. Rencana distribusi dapat terganggu oleh peristiwa
seperti distribusi aset non kas ke mitra spesifik. Dalam likuidasi kemitraan praktik medis,
misalnya, dokter mungkin menarik peralatan di awal proses likuidasi untuk melanjutkan
praktik mereka sendiri. Kapan aset non kas didistribusikan ke mitra, nilai wajar aset tersebut
harus ditentukan, dan setiap perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku harus diakui
sebagai keuntungan atau kerugian kemitraan. Distribusi aset non tunai ke mitra tertentu dan
penilaian properti yang didistribusikan harus disetujui oleh semua mitra.

PERISTIWA MARET DAN LIRIDASI APRIL hingga Maret 2017, likuidasi kemitraan Deb,
Ken, dan Ren telah berkembang ke titik di mana saldo modal mitra berada dalam laba relatif
mereka- dan rasio pembagian kerugian. Entri jurnal untuk acara Maret dan April adalah
sebagai berikut (dalam ribuan):

Entri untuk bulan Maret

Kas (+ A) 150

Modal deb (+ OE) 25

Modal Ken (+ OE) 15

Modal Ren (+ OE) 10

Tanah (-A) 100

Untuk mencatat penjualan tanah dengan keuntungan $ 50,000.

Modal deb (-OE) 2.5

Modal Ken (-OE) 1.5

Modal Ren (-OE) 1

Kas (-A) 5

Untuk mencatat pembayaran biaya likuidasi.


Modal deb (-OE) 72,5

Modal Ken (-OE) 43.5

Modal Ren (-OE) 29

Kas (-A) 145

Untuk mencatat distribusi uang tunai pada bulan Maret kepada mitra.

Entri untuk bulan April

Kas (+ A) 150

Modal deb (-OE) 35

Modal Ken (-OE) 21

Modal Ren (-OE) 14

Peralatan — Net (-A) 220

Untuk mencatat penjualan peralatan yang tersisa dengan kerugian $ 70.000.

Modal deb (-OE) 40

Modal Ken (-OE) 24

Modal Ren (-OE) 16

Piutang usaha (-A) 80

Untuk mencatat penghapusan piutang yang tersisa.

Modal deb (-OE) 85

Modal Ken (-OE) 51

Modal Ren (-OE) 34

Kas (-A) 170

Untuk mencatat distribusi uang tunai kepada mitra dalam likuidasi akhir.
Angsuran Kedua— Jadwal pembayaran yang aman

mencerminkan entri ini dalam pernyataan likuidasi lengkap untuk kemitraan. Pernyataan
likuidasi lengkap mencakup periode 1 Januari hingga 30 April 2017. Distribusi tunai Maret
dan April kepada mitra berada dalam rasio pembagian laba dan rugi relatif, sehingga
perhitungan pembayaran yang aman tidak diperlukan. $ 145.000 yang dibagikan kepada
mitra pada tanggal 31 Maret ditentukan.
Pernyataan Akhir Likuidasi kemitraan

dengan mengurangi cadangan uang tunai $ 20.000 dari saldo tunai $ 165.000 segera
sebelum distribusi. Semua uang tunai yang tersisa dikirimkan ke mitra dalam distribusi
angsuran akhir pada 30 April 2017.
DISTRIBUSI TUNAI

Jadwal pembayaran yang aman adalah metode yang efektif untuk menghitung
jumlah pembayaran yang aman untuk mitra dan mencegah pembayaran berlebihan ke mitra
mana pun. Namun, pendekatan ini tidak efisien jika banyak distribusi angsuran dilakukan
kepada mitra, karena jadwal pembayaran yang aman harus disiapkan untuk setiap distribusi
sampai saldo modal selaras dengan rasio pembagian laba dan rugi. Pendekatan jadwal
pembayaran yang aman juga kurang sebagai perangkat perencanaan karena tidak
memberikan informasi yang akan membantu proyek mitra ketika mereka dapat diharapkan
untuk dimasukkan dalam distribusi tunai. Kekurangan dari pendekatan pembayaran yang
aman ini dapat diatasi dengan menyiapkan rencana distribusi tunai pada awal proses
likuidasi.

Pengembangan rencana distribusi tunai (juga disebut sebagai rencana predistribusi


tunai) untuk likuidasi kemitraan melibatkan pemeringkatan mitra dalam hal kerentanan
mereka terhadap kemungkinan kerugian, menggunakan peringkat kerentanan untuk
menyiapkan jadwal penyerapan kerugian yang diasumsikan, dan mengembangkan rencana
distribusi uang tunai dari jadwal asumsi-rugi-penyerapan. Dalam menggambarkan persiapan
rencana distribusi kas, contoh Deb, Ken, dan Ren digunakan lagi.

Peringkat Kerentanan

Pada awal proses likuidasi, Deb, Ken, dan Ren memiliki saldo modal masing-masing
$ 340.000, $ 340.000, dan $ 200.000, tetapi ekuitas mereka (modal {saldo pinjaman)
masing-masing adalah $ 340.000, $ 360.000, dan $ 160.000. Dalam menentukan
kerentanan mereka terhadap kemungkinan kerugian, ekuitas dari masing-masing mitra
dibagi dengan rasio pembagian keuntungannya untuk mengidentifikasi kerugian maksimum
yang dapat diserap mitra tanpa mengurangi ekuitasnya di bawah nol. Pemeringkatan
kerentanan untuk Deb, Ken, dan Ren ditentukan sebagai berikut:

Peringkat kerentanan menunjukkan bahwa Deb paling rentan terhadap kerugian


karena ekuitasnya akan dikurangi menjadi nol dengan total kerugian kemitraan karena
likuidasi $ 680.000. Ken, di sisi lain, paling tidak rentan karena ekuitasnya cukup untuk
menyerap bagiannya dari kerugian likuidasi hingga $ 1.200.000. Interpretasi ini membantu
menjelaskan mengapa Ken menerima semua uang tunai yang didistribusikan kepada mitra
dalam distribusi angsuran pertama dalam ilustrasi sebelumnya.
Asumsi Penyerapan Kerugian
Jadwal untuk mengasumsikan penyerapan kerugian disusun sebagai langkah kedua
dalam mengembangkan rencana distribusi tunai. Jadwal ini dimulai dengan ekuitas
sebelum pembayaran dan membebankan ekuitas masing-masing mitra dengan bagiannya
atas kerugian yang akan menghilangkan ekuitas mitra yang paling rentan. Langkah
selanjutnya adalah membebankan ekuitas mitra yang tersisa dengan bagiannya atas
kerugian yang justru akan menghilangkan ekuitas mitra paling rentan berikutnya. Proses ini
berlanjut sampai ekuitas semua kecuali mitra yang paling rentan telah dikurangi menjadi nol.
Jadwal asumsi absorpsi kerugian untuk kemitraan Deb, Ken, dan Ren adalah sebagai
berikut (jumlah dalam ribuan):

DIASUMSIKAN JADWAL PENYERAPAN KERUGIAN DEB, KEN, DAN REN


Deb (50%) Ken (30%) Ren (20%) Total
Ekuitas pra likuidasi $340 $360 $160 $860
Diasumsikan kerugian untuk
menyerap
ekuitas Deb (dialokasikan (340) (204) (136) (680)
50:30:20)
Saldo $0 156 24 180
Diasumsikan kerugian untuk
menyerap
ekuitas Ren (dialokasikan 60:40) (36) (24) (60)
Saldo $120 $ 0 $120

Kerugian kemitraan yang secara tepat menghilangkan ekuitas Deb adalah $680.000,
jumlah yang dihitung dalam mempersiapkan peringkat kerentanan. Setelah ekuitas Deb
dikurangi menjadi nol pada langkah pertama, kerugian adalah 40 persen untuk Ren sampai
ekuitas Ren dikurangi menjadi nol, Kerugian kemitraan tambahan yang mengurangi ekuitas
Ren menjadi nol adalah $ 60.000 - Ren Ekuitas $ 24,000 dibagi dengan rasio bagi hasil 40
persen setelah Deb dihilangkan dari pertimbangan dengan kata lain, diasumsikan bahwa
Deb secara pribadi bangkrut). Setelah ekuitas Ren dikurangi menjadi vero, ekuitas ken
mitra paling rentan, berdiri di $120, 000.

Rencana Distribusi KAS


Ken harus menerima $ 120.000 pertama yang didistribusikan kepada para mitra.
Rencana distribusi kas untuk kemitraan Deb, Ken, dan Ren disusun dari jadwal asumsi
penyerapan kerugian sebagai berikut:
RENCANA DISTRIBUSI KAS, DEB, KEN, DAN REN
Kewajiban prioritas Pinjaman Ken Deb Ken Ren
Pertama $500.000 100%
Selanjutnya $20.000 100%
Selanjutnya %100.000 100
%
Selanjutnya $60.000 60 40%
Sisa 50% 30 20
Dalam mengembangkan rencana distribusi kas, kas pertama yang tersedia untuk
disalurkan ke kreditor nonpart. Ini terdiri dari $ 300, 000 akun yang harus dibayar dan $ 200.
000 wesel bayar Deb. Ken, dan Ren bermitra pada 31 Desember 2016. $ 20.000
berikutnya diberikan kepada Ken untuk melunasi pinjamannya kepada kemitraan, karena
pinjaman mitra memiliki prioritas lebih tinggi daripada saldo modal mitra. $ 100 berikutnya.
000 tersedia didistribusikan ke Ken dengan pertimbangan saldo modalnya. Distribusi ini
menyelaraskan rasio modal dan bagi hasil antara Ken dan Ren. $ 60.000 berikutnya dibagi
60 persen dan 40 persen antara Ken dan Ren. Distribusi ini melengkapi keselarasan semua
saldo modal dan rasio bagi hasil, dan sisa distribusi sesuai dengan rasio bagi hasil.
Ken dapat menganalisis rencana distribusi kas pada 1 Januari 2017 dan menentukan
bahwa ia akan mulai menerima kas setelah $ 500.000 dibayarkan kepada kreditor prioritas.
Demikian pula, Ren dan Deb dapat menggunakan rencana tersebut untuk menentukan
peluang mereka memulihkan sebagian atau semua ekuitas kemitraan mereka. Misalnya,
jika Deb mengharapkan $ 800.000 akan direalisasikan dari semua aset kemitraan, ia dapat
dengan mudah menghitung jumlah yang akan ia terima [(5800, 000 - $ 680.000) X 50% = $
60.000)].

Jadwal Distribusi KAS


Lebih Lanjut penerapan rencana distribusi kas dapat diilustrasikan dengan
mengasumsikan bahwa Deb, Ken, dan kemitraan Ren dilikuidasi dalam dua cicilan, dengan
uang tunai $ 550.000 didistribusikan di Jakarta angsuran pertama dan $ 250.000) dalam
angsuran kedua dan terakhir. Berdasarkan asumsi-asumsi ini, rencana distribusi kas akan
digunakan dalam menyiapkan jadwal distribusi kas, seperti yang berikut (jumlahnya ribuan);

JADWAL DISTRIBUSI KAS DEB, KEN, DAN REN


Kas Kewajiba Pinjama Moda Moda Modal
Didistribusika n n Ken l Deb l Ken Ren
n Prioritas
Angsuran pertama
Prioritas kreditor $500 $500
Pinjaman ken 20 $20
Modal ken (sisa) 30 . . $ 30
$550 $500 $20 $ 30
Angsuran kedua
Modal Ken $ 70 $70
Ken dan Ren 60 36 $ 24
(60:40)
Sisa (50:30:20) 120 $60 36 24
$ 250 $60 $142 $ 48

Kas $550.000 yang didistribusikan dalam angsuran pertama dialokasikan $500.000


untuk liabilitas non-mitra. mengikat dan $20.000 untuk membayar pinjaman dari Ken. Sisa
$30.000 dibayarkan kepada Ken untuk mengurangi saldo akun modalnya. Dalam distribusi
angsuran kedua, seperti yang ditunjukkan dalam jadwal distribusi kas, Ken menerima
$70.000 pertama untuk menyelaraskan saldo modalnya dengan Ren. $60.000 berikutnya
dialokasikan untuk Ken dan Ren sesuai dengan Rasio laba dan rugi relatif 60 : 40, dan
$120.000 final dialokasikan untuk Deb, Ken, dan Ren dalam rela 50 : 30: 20 mereka. rasio
pembagian laba dan rugi.
Informasi dari jadwal distribusi kas digunakan dengan cara yang sama dengan
informasi dari jadwal pembayaran yang aman. Pembayaran kas yang ditunjukkan oleh
jadwal distribusi kas dimasukkan dalam laporan likuidasi kemitraan dan dalam catatan
kemitraan ketika distribusi kas benar-benar dilakukan.
Persiapan rencana distribusi kas lebih memakan waktu daripada persiapan jadwal
pembayaran aman tunggal. Namun, seperti yang ditunjukkan di sini, rencana distribusi uang
memberikan cara yang fleksibel dan efisien untuk menentukan pembayaran yang aman bagi
mitra. Selain itu, rencana distribusi kas membantu dalam perencanaan

Likuidasi suatu kemitraan melibatkan konversi aset non tunai ke dalam kas yang
mengakui keuntungan dan kerugian selama periode likuidasi, membayar kewajiban, dan
mendistribusikan kas kepada mitra dalam penghentian akhir entitas bisnis. Likuidasi
sederhana mengacu pada konversi semua aset menjadi kas sebelum distribusi dilakukan
kepada mitra.
Laporan keuangan utama dari kemitraan likuidasi adalah pernyataan likuidasi
kemitraan, yang merangkum semua transaksi keuangan dan peristiwa selama periode
likuidasi. Pernyataan ini juga dapat digunakan sebagai dokumen hukum untuk likuidasi
yang dilakukan di bawah yurisdiksi pengadilan.
Ketika kemitraan dilikuidasi melalui distribusi angsuran kepada mitra, kas
didistribusikan kepada mitra setelah kewajiban dibayarkan tetapi sebelum semua
keuntungan dan kerugian likuidasi dilakukan. diakui dalam akun. Untuk mencegah
pembayaran berlebihan kepada mitra mana pun, jumlah kas yang akan didistribusikan
dihitung berdasarkan dua asumsi bahwa semua mitra secara pribadi bangkrut dan bahwa
semua aset non tunai merupakan kerugian aktual. Ada dua pendekatan untuk menghitung
jumlah yang dapat dibayarkan dengan aman ke mitra dalam setiap distribusi angsuran.
Jadwal pembayaran yang aman dapat disiapkan untuk setiap distribusi angsuran, atau
rencana distribusi kas dapat disiapkan yang dapat digunakan selama proses likuidasi.
The Uniform Partnership Act of 1997 (UPA) menetapkan prioritas untuk distribusi
aset kemitraan dalam likuidasi dan untuk distribusi aset pribadi dari mitra yang bangkrut.
Kreditor kemitraan peringkat pertama dalam memulihkan klaim mereka dari properti
kemitraan. Prioritas untuk klaim lain tergantung pada apakah kemitraan atau masing-
masing mitra bangkrut, dan masing-masing kasus melakukan analisis terpisah.
DAFTAR PUSTAKA

Floyd A. Beams, J. H. (2015). Advanced Accounting (Global Edition Ed.).


Pearson.

Anda mungkin juga menyukai