Anda di halaman 1dari 11

Nama Dosen : Dr.Ir. Arnita Ristianingrum, M.

Si Mata Kuliah : Kop&Lem Pertanian


Kelas : PPP (P2) Hari/Tanggal : Rabu 12 April 2023

Administrasi dan Pembukuan Koperasi

Nama Anggota Kelompok 4 :

1. Salsa Nabila Safitri J0417221009


2. Noviana Yuliawanti J0417221025
3. B o n a r T u a S i h i t e J0417221043
4. Bima Yeremia Hutahaean J0417221060
5. L h u t f i S h i h a b J0417221077
6. Surya Antariksa J0417221098

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT PERTANIAN
VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang
mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan
hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan
nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha dan
pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Koperasi adalah usaha yang sesuai
dengan demokrasi ekonomi, karena didalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur
usaha koperasi. Sebagai pedoman umum dalam mengetahui kinerja keuangan, maka
diperlukan laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi, sehingga dapat diketahui
keberhasilan maupun permasalahan yang dicapai koperasi dalam pengelolaan
keuangannya.Dalam manajemennya, koperasi membutuhkan administrasi dan pembukuan
agar semua kegiatan unit usaha tercatat dengan baik, tertata, dan mampu memberikan
informasi kepada berbagai pihak untuk pengambilan keputusan.
Pada hakikatnya laporan keuangan merupakan suatu daftar finansial yang
berkaitan langsung dengan posisi keuangan dan operasi keuangan, yang keduanya
memberikan informasi berkenaan dengan kondisi keuangan koperasi. Dalam pengukuran
posisi keuangan, unsur yang berkaitan langsung adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.
Sebaliknya unsur yang berkaitan dengan pengukuran operasi keuangan adalah pendapatan
dan biaya, yang tercermin dalam laba/rugi bersih koperasi.Analisis laporan keuangan
mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data
keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran dan hubungan yang berarti dan
berguna dalam proses pengambilan keputusan Dengan demikian tujuan analisis laporan
keuangan adalah mengkonversikan data menjadi informasi.
1.2 Rumusan Masalah

1) Bahaslah Tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha serta


perkembangannya dan berikan interpretasi (penjelasan makna) dari keragaan neraca
keuangannya (minimal 3 tahun)

2) Bahaslah usaha-usaha yang harus ditempuh oleh pengusaha / pengelola koperasi /


KUD tersebut untuk mencapai keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak

3) Bahaslah manfaat penerapan pembukuan koperasi / KUD yang teratur, efektif dan
efisien dalam pengembangan koperasi / KUD serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan agar fungsi manajemen pembukuan/keuangan dapat berjalan optimal.

1.3 Tujuan
1) Mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha serta
perkembangannya
2) Mengetahui usaha-usaha yang harus ditempuh oleh pengusaha / pengelola koperasi
/ KUD tersebut untuk mencapai keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak
3) Mengetahui manfaat penerapan pembukuan koperasi / KUD yang teratur, efektif
dan efisien dalam pengembangan koperasi / KUD serta usaha-usaha apa yang
harus dilakukan agar fungsi manajemen pembukuan/keuangan dapat berjalan
optimal
II. PEMBAHASAN
1. Bahaslah Tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha serta
perkembangannya dan berikan interpretasi (penjelasan makna) dari keragaan neraca
keuangannya (minimal 3 tahun)
Jawaban:
Adapun cara menilai kinerja keuangan dengan Analisis rasio yang terbagi dari tiga kelompok sebagai
berikut:
a. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus
segera dipenuhi. Alat ukur likuiditas yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang
lancar.
𝐜𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
Hutang lancar
Keterangan:
Aktiva Lancar adalah : aset yang dapat digunakan dalam jangka pendek.
Hutang Lancar adalah : hutang yang diharapkan perusahaan akan dibayar
dalam jangka waktu satu tahun.yang termasuk dalam hutang lancar
yaitu hutang dagang,hutangwesel,hutang pajak penjualan dan
pendapatan diterima di muka
Kriteria current ratio yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 200% - 250%
Baik = 175% - <200%
Cukup baik = 150% - <175% Kurang
baik = 125% - < 150 Buruk = 125%
b. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya
perusahan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Alat ukur solvabilitas adalah perbandingan antara total
aktiva dengan total hutang.
Total Debt to Total Assets Ratio, dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total
aktiva.
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
Keterangan
Debet ratio adalah : Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
perusahaan mengadalkan hutang untuk membiayai asetnya.
Total Hutang adalah : sumber dana atau modal perusahaan yang kereditor.
Total Aktiva adalah : penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang
merupakan harta perusahaan secara keseluruhan.

Kriteria total debt to total asset ratio yang digunakan yaitu: Sangat
baik = <40%
Baik = 40% - <50%
Cukup baik = 50% - <60%
Kurang baik = 60 - <80%
Buruk = >80%

c. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik
modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain
pihak Alat ukur rentabilitas modal sendiri adalah sisa hasil usaha dengan modal sendiri.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity―ROE), dihitung dengan membagi laba
bersih dengan ekuitas.

𝐒𝐢𝐬𝐚 𝐇𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚


𝒓𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢
Keterangan
Return on eguity adalah : Salah satu rasio keuangan yang menunjukan tingkat efektivitas
tim manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba dana yang
Di investasikan pemegang saham.
Sisa Hasil usaha adalah : Pendapatan yang dihasilkan oleh koperasiyangdiperoleh dalam
satu tahun
Modal Sendiri : Modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan
Kriteria ROE yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 21%
Baik = 15% - <21%
Cukup baik = 10% - <15%
Kurang baik = 3% - <10%
Buruk = <3%

Laporan Neraca KSP Kodanua Bogor tahun 2019,2020,dan 2021

AKTIVA 2018 2019 2020


Aktiva Lancar
Kas 115.500.000 120.000.000 140.000.000
Piutang 350.000.000 370.000.000 380.000.000
Total Rp 465.500.500 Rp 490.000.000 Rp 520.000.000
Aktiva Tetap
Inventaris 94.827.627 97.911.467 50.000.000
Peny. inventaris 35.911.529 38.911.529 24.999.938
total Rp 58.916.098 Rp 58.999.938 Rp 74.999.938

Jumlah Total Aktiva Rp 524.416.098 Rp 548.999.938 Rp 594.999.938

PASIVA 2018 2019 2020


Pasiva Lancar
Kewajiban lancar 23.000.000 15.000.000 10.000.000
Dana 10.500.000 7.5000.000 5.500.000
Hutang 35.000.000 24.000.000 15.000.000
Total Rp 68.500.000 Rp 46.500.000 Rp 30.500.000
Modal Sendiri
Simpanan Pokok 84.000.000 90.378.140 97.378.140
Simpanan Wajib 50.000.000 71.000.000 85.000.000
Cadangan Umum 85.500.000 77.790.000 80.790.000
Cadangan Risiko 21.500.000 25.500.000 35.500.000
SHU 55.416.098 87.831.798 95.831.798
Modal Penyertaan 159.500.000 150.000.000 170.000.000
Total Rp 455.916.098 Rp 502.499.938 Rp 564.499.938
Total PASIVA Rp 524.416.098 Rp 548.999.938 Rp 594.999.983

No Rumus Perhitungan dan Penjelasan


.
1. Likuiditas 2018
Aktiva lancar: 465.500.000
Jumlah aktiva lancar Hutang lancar: 68.500.000
Jumlah hutang lancar
465.500.000
68.500.000
= 6,8

2019
Aktiva lancar: 490.000.000
Hutang lancar: 46.500.000

490.000.000
46.500.000
=10,5

2020
Aktiva lancar: 520.000.000
Hutang lancar: 30.500.000

520.000.000
30.500.000
=17

Artinya, pada tahun 2018 setiap Rp 1 Hutang lancar dijamin


oleh Rp 6,8 Harta lancar
2. Solvabilitas
Total aktiva: 2.329.287.943
Total aktiva Total hutang: 1.397.572.765
Total hutang
2.329.287.943
1.397.572.765

= 1,67
Artinya,setiap Rp 1 Hutang dijamin oleh Rp 1,67 aktiva.

3. Rentabilitas
Sisa hasil usaha: 186.343.036
𝑆𝐼𝑆𝐴 𝐻𝐴𝑆𝐼𝐿 𝑈𝑆𝐴𝐻𝐴 X100% Kekayaan bersih: 113.388.263
𝐾𝐸𝐾𝐴𝑌𝐴𝐴𝑁 𝐵𝐸𝑅𝑆𝐼𝐻

186.343.036:113.388.263 x 100%
=1,64 %
2. Bahaslah usaha-usaha yang harus ditempuh oleh pengusaha / pengelola koperasi / KUD
tersebut untuk mencapai keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak?
Jawaban:
Dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam hal mencapai keragaan keuangan yang
sehat dan layak usaha-usaha yang dapat dilakukan pengurus adalah :
1) Mencatat semua bentuk transaksi atau segala yang terjadi di koperasi melalui
pembukuan.
2) Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap laporan keuangan secara baik
dan benar.
3) Melakukan RAT untuk mengevaluasi permasalahan sehingga mampu
merencanakan anggaran dan kebijakan yang sesuai dengan anggota.
4) Meninjau biaya-biaya yang digunakan dalam unit usaha koperasi.
5) Meninjau harta lancar untuk meningkatkan posisi keuangan di likuiditas dan agar
mampu membayar kewajiban ataupun menghasilkan laba yang optimal bagi koperasi.

3. Bahaslah manfaat penerapan pembukuan koperasi / KUD yang teratur, efektif dan
efisien dalam pengembangan koperasi / KUD serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan agar fungsi manajemen pembukuan/keuangan dapat berjalan optimal?
Jawaban:
Manfaat :
1. Pencatatan transaksi dapat dilakukan secara detail dan lengkap
2. Dengan data yang sudah tercatat secara lengkap, akan memudahkan pengurus dalam
menyajikan laporan keuangan yang akurat.
3. Perhitungan SHU dapat dilakukan dengan cepat dan tepat karena software atau aplikasi
dilengkapi dengan rumus perhitungan yang akurat.
4. Mempermudah pengurus koperasi untuk mengatur simpanan dan pinjaman para
anggotanya.
5. Tidak jarang dalam pengoperasian koperasi membutuhkan kegiatan transfer ke bank.
Aplikasi pembukuan akuntansi untuk koperasi telah dilengkapi dengan layanan
rekonsiliasi bank.
6. Terdapat chart of account yang merupakan daftar dari semua kode akun yang disajikan
dalam buku besar.
Usaha-usaha yang harus dilakukan:
1. Benahi Kondisi Internal Koperasi. Jika sebuah koperasi telah berdiri dalam waktu
yang cukup lama tanpa ada perkembangan, maka perlu suatu pembenahan.
2. Tambah Kebijakan Koperasi. Kebijakan koperasi pada umumnya menerapkan sistem
pola penitipan.
3. Buat Promosi
4. Merekrut Anggota yang Kompeten
5. Tata Kelola yang Baik
III. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Untuk menerapkan dan mewujudkan fungsi manajemen pembukuan yang
baik, tentunya ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan seperti mengetahui tingkat
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari koperasi itu sendiri. Hal ini dilakukan
guna mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan guna mencapai ketiga hal tersebut
sehingga menjadi neraca keuangan yang layak.

Dilihat dari rasio Likuiditas pada tahun 2021 yaitu Rp2,15 yang sebelumnya
pada tahun 2020 Rp2,13, menunjukkan bahwa kinerja KSP Kodanua masih berjalan
baik karena koperasi mampu membayar hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang
dimiliki.Dilihat dari rasio Solvabilitas pada tahun 2021 yaitu 1,67 menunjukkan
bahwa kinerja KSP Kodanua cukup berjalan baik karena koperasi mampu menutupi
kewajiban-kewajibannya dengan aktiva yang dimiliki.Dilihat dari rasio
Rentabilitas/Profitabilitas pada tahun 2021 yaitu 1,64% yang sebelumnya pada tahun
2020 1,44% menunjukkan bahwa kinerja KSP Kodanua masih berjalan baik karena
koperasi mampu meningkatkan laba SHU dengan semua aktiva yang dimilikinya.
IV DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/manfaat-penggunaan-aplikasi-pembukuan-koperasi/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-5-strategi-sukses-membangun-usaha-koperasi/

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jej/article/view/4455/1722

Anda mungkin juga menyukai