Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI HUBUNGAN

KANTOR PUSAT DAN CABANG


Masalah Khusus
Masalah Khusus Antara Kantor Pusat dan
Kantor Cabang

1.Pengiriman Barang dagangan ke


kantor cabang dinota di atas harga
pokok
2.Pengiriman Uang atau barang
dagangan antar cabang
AKUN KHUSUS
Akun khusus, meliputi:
• Pusat
– R/K Cabang 1
– R/K Cabang 2
– Pengiriman brg ke Cabang (pisik/ periodik) 1
– Pengiriman brg ke Cabang (pisik/ periodik) 2
• Cabang:
– R/K Pusat
– Pengiriman brg dr Pusat (pisik/ periodik)
PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN KE KANTOR CABANG DINOTA DI
ATAS HARGA POKOK

▪ Kantor pusat dalam mengirim barang dagangan ke kantor


cabang sering terjadi harga yang tertera di nota lebih besar
dari harga pokok. Kantor Cabang tidak mengetahui kalau
harga di nota lebih besar dari harga pokok.
▪ Saat kantor cabang menerima barang dagangan di kantor
pusat, kantor cabang mencatat penerimaan barang dagangan
kantor cabang sebesar harga nota. Sedangkan Kantor pusat
mencatat pengiriman barang ke kantor cabang sebesar harga
pokoknya.
▪ Selisih harga nota dengan harga pokok dicatat sebagai
cadangan kelebihan harga
PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN KE KANTOR CABANG DINOTA DI ATAS HARGA
POKOK

Kantor Pusat Kantor Cabang


R/K Kantor Cabang “Faktur” Pengiriman BD dari KP (Persd) ‘Faktur”
Pengiriman BD Ke KC (Persd) “HP” R/K KP “Faktur”
Cadangan Kelebihan Harga “

Istilah cadangan kelebihan harga biasanya juga disebut dengan laba


bruto yang belum direalisasi.
Contoh 1
Kantor pusat mengirim barang dagangan yang harga pokoknya Rp
1.000.000 ke kantor cabang. Kantor pusat mencatat harga nota 25% diatas
harga pokok. Jurnal yang dibuat oleh kantor pusat dan kantor cabang :

Kantor Pusat Kantor Cabang


R/K KC 1.250.000 Pengiriman Brg dr KP 1.250.000
Pengiriman Brg Ke KC 1.000.000 R/K KP 1.250.000
Cad Kelebihan Harga 250.000
Contoh 2
Kantor pusat mengirim barang dagangan ke KC
dengan harga pokok Rp 1.000.000, dinota 30% di atas
harga pokok. Pada akhir tahun diperoleh data dari
kantor cabang sebagai berikut :

Penjualan Rp 1.400.000
Biaya Rp 50.000
Persediaan Akhir Rp 130.000
Jurnal Yang Dibuat Kantor Cabang dan Kantor Pusat

Keterangan Kantor Pusat Kantor Cabang


Saat Pengiriman Brg ke KC R/K KC 1.300.000 Pengiriman dr KP 1.300.000
Pengiriman Brg ke KC 1.000.000 R/K KP 1.300.000
Cad Kelebihan Harga 300.000
31 Desember 200X (Jurnal Penutup) R/K KC 180.000 Penjualan 1.400.000
Laba KC 180.000 Persediaan Akhir 130.000
Pengiriman dr KP 1.300.000
Biaya-biaya 50.000
R/K KP 180.000
Cad. Kelebihan Harga Yg Melekat di Cad.Kelebihan Harga 270.000
Persediaan Akhir : Laba KC 270.000
30/130 X 130.000 = 30.000
Barang Dagang Yang Terjual Laba KC 450.000
300.000 – 30.000 = 270.000 L/R 450.000
Perhitungan Laba/Rugi Oleh Kantor Pusat
Penjualan 1.400.000
Pengiriman Brg Dag. Ke KC 1.000.000
Persediaan Akhir (100.000)
(900.000)
Laba Kotor 500.000
Biaya (50.000)
Laba KC 450.000
Contoh 3
▪ 1 Juni 2022 Kantor Pusat mengirim barang dagangan
dengan harga pokok Rp 1.000.000 ke kantor cabang.
Harga Nota 25% diatas harga pokok. Biaya pengiriman ke
kantor cabang Rp 50.000.
▪ 1 November 2022 kantor cabang mengembalikan 30%
barang dagang yang diterima dari kantor pusat. Dalam
pengembalian ini kantor cabang mengeluarkan biaya
pengiriman ke kantor pusat Rp 30.000
Jurnal Yang Dibuat Kantor Cabang dan Kantor Pusat

Keterangan Kantor Pusat Kantor Cabang


1 Juni 2022 R/K KC 1.300.000 Pengiriman dr KP 1.250.000
Pengiriman dari KP ke KC Pengiriman Brg ke KC 1.000.000 By.Pengiriman dr KP 50.000
Cad Kelebihan Harga 250.000 R/K KP 1.300.000
Kas 50.000
1 November 2000, pengembalian Pengiriman ke KC 300.000 R/K KP 420.000
barang dg dari KC ke KP Cad.Kelebihan Harga 75.000 Pengiriman dr KP 375.000
30% x 1.000.000 = Rp 300.000 Rugi Kelebihan Bi Kirim 45.000 By. Pengiriman 15.000
30% x 250.000 = Rp 75.000 R/K KC 420.000 Kas 30.000
30% x 1.250.000 = Rp 375.000
30% x 50.000 = Rp 15.000

Rugi kelebihan biaya kirim Rp 45.000 sebenarnya adalah biaya kirim barang seharga 30% x Rp 1.000.000 =
Rp 300.000 yang dikirim dari KP ke KC dan dikembalikan lagi dari KC ke KP. Biaya kirim ke KC 30% x Rp
50.000 = Rp 15.000 ditambah biaya kirim ke KP Rp 30.000
Contoh 3: Pengir Brng harga faktur ≠ harga pokok
• Pada 3 September 2009: K. Pusat mengirim brg ke Cab A, cost 1000, faktur
ditambah tingkat laba 20%, (sehingga menjadi 1.200)
• Pada 30 September 2009:
• Persediaan Cab A 840
• Laba Cabang periode September 500

Analisis:
• Cadangan Kenaikan harga = 200 (atau =1.200 – 1.000)
• Laba kenaikan= 200 – ((840/1,2) x 20%)
= 200 – (700 x 20%)
= 200 – 140
= 60
Contoh 3: Pengir Brng harga faktur ≠ harga pokok
Transaksi K PUSAT CABANG
3 Sep 2009
Pengiriman Pengr brg dr
barang R/K Cabang 1,200 - pusat 1,200 -
- Pengr brg ke Cab 1,000 - R/K Pusat - 1,200
- Cad kenaikan hg br cab 200
30 Sep 2009
Mengakui Laba
cab R/K Cabang 500 - Laba Rugi 500 -
- Laba Cabang - 500 - R/K Pusat - 500
Cad kenaikan hg br
Koreksi laba cab cab -
60
60
- Laba Cabang -
Menutup laba
cab Laba Rugi Cab 560 -
- Laba Rugi - 560
PENGIRIMAN UANG ATAU BARANG DAGANGAN
ANTAR KANTOR CABANG

▪ Apabila Kantor Pusat mempunyai beberapa kantor cabang ada


kemungkinan terjadi transfer uang atau barang dagang antar kantor
cabang.
▪ Transfer antar kantor cabang terjadi mungkin kantor cabang yang satu
mempunyai kelebihan uang.
▪ Transfer antar kantor cabang tersebut harus atas perintah atau
sepengetahuan kantor pusat .
▪ Bila ada transfer antar kantor cabang baik kantor pusat maupun kantor
cabang pengirim dan kantor cabang penerima harus membuat catatan
▪ Apabila dalam transfer barang dagangan antar cabang memerlukan
ongkos angkut, biasanya terjadi rugi akibat kelebihan biaya kirim.
RUGI AKIBAT KELEBIHAN BIAYA KIRIM
▪ Kantor Pusat memiliki 2 (dua) kantor cabang. Kantor pusat mengirim
barang dagangan ke kantor cabang I dengan biaya kirim ke kantor
cabang I Rp 100.000. Kemudian barang dagangan yang ada di kantor
cabang I harus ditransfer ke kantor cabang II. Dalam pengiriman ini
kantor cabang I mengeluarkan biaya kirim ke kantor cabang II Rp
80.000. Sebenarnya apabila barang dagangan tersebut dikirim
langsung dari kantor pusat ke kantor cabang II biaya kirim yang
diperlukan hanya Rp 120.000.
▪ Total biaya kirim barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang
II adalah sebesar Rp 100.000 + Rp 80.000 = Rp 180.000. Apabila
barang dagangan tersebut dikirim langsung dari kantor pusat ke
kantor cabang II hanya memerlukan biaya kirim Rp 120.000. Sehingga
terdapat selisih biaya kirim Rp 180.000 – Rp 120.000 = Rp 60.000
CONTOH PENGIRIMAN UANG ANTAR KANTOR CABANG
▪ 1 Februari 2022 kantor pusat mengirim uang sebesar Rp 50.000.000 ke kantor
cabang A.
▪ 1 Juli 2022 kantor pusat memerintahkan kantor cabang A agar mentransfer uang
sebesar Rp 20.000.000 ke kantor cabang B.
▪ Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tgl KP KC A KC B
1 Feb Hub R/K KC A 50.000.000 Kas 50.000.000
Kas 50.000.000 Hub R/K KP 50.000.000

1 Juli Hub R/K KC B 20.000.000 Hub R/K KP 20.000.000 Kas 20.000.000


Hub R/K KC A 20.000.000 Kas 20.000.000 Hub R/K KP 20.000.000
Contoh : Pengiriman uang antar cabang

3 September 2009: K. Pusat memerintah Cab A unt mengirimkan uang


$10,000 ke Cab B
Cabang A Dari Pusat

R/K Pusat 10,000 - R/K Cab B 10,000 -

- Kas - 10,000 - R/K Cab A - 10,000

Cabang B
Kas 10,000 -

- R/K Pusat -
10,000
CONTOH PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN ANTAR KANTOR
CABANG

▪ 1 Februari 2022 kantor pusat mengirim barang dagang seharga Rp


30.000.000 ke kantor cabang A. Biaya kirim barang dagangan dari
kantor pusat ke kantor cabang A Rp 400.000
▪ 1 Juli 2022 kantor pusat memerintahkan kantor cabang A agar
mengirimkan barang dagangan yang diterima dari kantor pusat
seharga Rp 10.000.000 ke kantor cabang B. Kantor cabang A
mengeluarkan biaya kirim ke kantor cabang B sebesar Rp 150.000.
▪ Apabila kantor pusat mengirim langsung barang dagangan tersebut
ke kantor cabang B, kantor pusat memerlukan biaya kirim Rp
250.000
JURNAL PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN ANTAR KANTOR CABANG

Tgl KP KC A KC B

1 Feb KC A 30.400.000 Peng Brg dari KP 30.000.000

Peng Brg Ke KC A 30.000.000 Bi. Kirim 400.000

Kas 400.000 KP 30.400.000

1 Juli Peng Brg ke KC A 10.000.000

Peng Brg Ke KC B 10.000.00

KC B 10.250.000 KP 10.283.333 Peng Brg dr KP 10.000.000

Selisih Bi Kirim 33.333 Peng Brg dr KP 10.000.000 Bi. Kirim 250.000

KC A BI. Kirim 133.333 KP 10.250.000


10.283.333
Kas 150.000

Keterangan :
1. Rp 10.000.000/30.000.000 x Rp 400.000 = Rp 133.333
2. Biaya Kirim apabila dikirim langsung dari KP ke KC B
(Biaya kirim dari KP ke KC A + dari KC A ke KC B ) – dari KP ke KC B
(Rp 133.333 + Rp 150.000) – Rp 250.000 = Rp 33.333
Contoh : Pengiriman Barang antar Cabang
• Pd 3 September 2009: K. Pusat mengirim brg ke Cab A: Cost $ 4,500, biaya
angkut $600
• Pd 9 September 2009: K. Pusat merintah Cab A unt mengirimkan brg tsb ke
Cab B, ongkos angkut $450
• Ongkos angkut biasanya dari Pusat ke Cab B sebesar $650

Jurnal: 3 September 2009


Cabang A Pusat

Pengr br dr Pusat 4,500 - R/K Cab A 5,100 -

Biaya Angkut 600 - - Pengir br ke Cab A - 4,500

- R/K Pusat - 5,100 - Kas - 600


Contoh : Pengiriman Barang antar Cabang
Jurnal: 9 September 2009
Cabang A Dari Pusat

R/K Pusat 5,550 - R/K Cab B 5,150 -


Selisih Bi Angkut antar
- Kas - 450 Cabang 400

- Pengr br dr 4,500 - R/K Cab A - 5,550


Pusat
- Biaya Angkut 600
Cabang B

Pengr br dr Pusat 4.500 - Pengir br ke Cab A 4,500 -

Biaya Angkut 650 - Pengir br ke Cab B - 4,500

- R/K Pusat - 5,150


Contoh : LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
PUSAT CABANG
Data:
Persd brg awal (31/12’x8) 100,000 45,000
Persd Cab (= 45.000)
- dari Luar 20,000
- dari pusat (25% tkt laba) 25,000

Persd brg akhir (31/12’x9) 80,000 30,000


Persd Cab (= 30.000)
- dari Luar 10,000
- dari pusat (25% tkt laba) 20,000
Contoh : LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
Analisis:
Cadangan Kenaikan harga awal= 1,25X X= cost
• X = 25.000/1,25
• X = 20.000
• Laba kenaikan= 25.000 – 20.000
= 5.000
Cadangan Kenaikan harga akhir= 1,25X X= cost
• X = 20.000/1,25
• X = 16.000
• Laba kenaikan= 20.000 – 16.000
= 4.000
PT P & Cabangnya
Neraca Lajur Gabungan
Per 31 Desember 2009

J ELIMINASI LABA RUGI LABA DITAHAN NERACA


CABAN
KETERANGAN PUSAT G D K D K D K D K

DEBET
Kas 88,000 47,250 0 - 135,250 0
Piutang dagang 55,000 30,000 0 85,000 0
Persed. Brg dg
awal 100,000 45,000 5,000 140,000 0 0
Inventaris 30,000 22,500 0 52,500 0
R/K Cabang
108,500 108,500 0 0 0
Pembelian
220,000 25,000 245,000 0 0
Penr brg dr Pusat
60,000 60,000 0 0 0
Biaya
50,000 20,000 70,000 0 0
Dividen
25,000 0 25,000 0 0

676,500 249,750 0 0 0
Persd brg Akhir
80,000 30,000 4,000 0 106,000 0
(NERACA)=D
0 0
PT P & Cabangnya
Neraca Lajur Gabungan
Per 31 Desember 2009
J ELIMINASI LABA RUGI LABA DITAHAN NERACA
CABA
KETERANGAN PUSAT NG
D K D K D K D K

KREDIT 12,000 0 0

Cad ken hg brg cab 17,000 5,000 0 0 0 0

Akml Depr Inventaris 15,000 11,250 0 0 26,250


Utang usaha 60,000 5,000 0 0 65,000
R/K Pusat 108,500 108,500 0 0 0
Modal Saham 200,000 0 0 200,000
Laba ditahan 36,500 0 0 0
36,500
Penjualan 300,000 425,000 0 0
125,000
Pengr brg dag 48,000 0 0 0
48,000
ke Cab
0 0 0
676,500 249,750
4,000 106,000 0 0
Persd brg Akhir 80,000 30,000
(Laba-Rugi)=K 177,500 177,500 455,000 531,000 25,000 36,500 378,750 291,250

76,000 76,000

531,000 531,000
2/26/2018 87,500 87,500
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai