Anda di halaman 1dari 12

Nama: Sylvya D.

Maharany

NIM: 20061104231

Kelas: 6/C5

Akuntansi Keuangan Lanjutan II

Sistem Sentralisasi

Perhatikan Neraca PT. TERRAMODA berikut ini:

PT. TERRAMODA

Neraca

Per 31 Desember 1998

AKTIVA

-Kas Rp. 300.000.000

-Piutang Dagang Rp. 125.000.000

-Persediaan Rp. 225.000.000

-Aktiva tetap (Neto) Rp. 330.000.000

Total Aktiva Rp. 980.000.000

PASIVA

-Utang Dagang Rp. 150.000.000

-Modal Saham Rp. 480.000.000

-Laba ditahan Rp. 350.000.000

Total Pasiva Rp. 980.000.000

Antara perusahaan TERAMODA (perusahaan pusat) dengan ECOMODA (perusahaan Cabang


berdiri tahun 1999) yang dipimpin oleh Betty sebagai manajer telah terjadi transaksi-
transaksi adalah berikut:
1. Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan kantor cabang.
2. Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara kredit. Akuntansi
pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat.
3. Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat Rp.1200.000,
kantor cabang Rp. 800.000
4. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp. 275.000.
5. Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat Rp.1500.000,
kantor cabang Rp. 700.000. Harga pokok atas barang dagangan yang dijual tersebut
masing-masing Rp. 1000.000 dan Rp. 400.000.
6. Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp. 500.000.
7. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000 dan
Kantor Cabang Rp. 100.000.
8. Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.
9. Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000
10. Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
11. Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.

Diminta:

Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh perusahaan pusat
maupun cabang.

Jawab Soal 1:

1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang


2) Pembelian aktiva tetap oleh kantor cabang:

3) Pembelian barang dagangan untuk persediaan:

4) Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang


Persediaan-Ktr Cabang 275.000

Persediaan 275.000

5) Penjualan barang dagangan secara kredit dan HPP masing-masing dicatat kantor pusat
sebagai berikut:

6) Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp. 500.000.

7) Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000 dan
Kantor Cabang Rp. 100.000.
8) Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp. 50.000.
Biaya komersial-Ktr Cabang 50.000

Biaya komersial 50.000

9) Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000


Kas 300.000

Kas-Ktr Cabang 300.000

10) Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
Biaya penyusutan 45.000

Aktiva Tetap 45.000

Biaya penyusutan - Ktr Cabang 15.000

Aktiva Tetap-Ktr Cabang 15.000

11) Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.
Laba ditahan 120.000

Kas 120.000
Sistem Desentralisasi

PT. ABADI bergerak dibidang distributor OHP. Pada tanggal 1 Oktober 2001 membuka agen
di ATK. Sistem pencatatan persediaan periodikal. Kantor Pusat mencatat operasi agen
dengan metode “R/L agen dihitung tersendiri”. Menggunakan sisitem dana tetap untuk kas
kecil.

Transaksi salama bulan Oktober 2001 adalah sbb :

a. Kantor Pusat mengirim kas kepada agen sebesar Rp. 1.000.000,-.


b. Penjualan melalui Agen secara kredit seharga Rp. 5.000.000,-
c. Penagihan oleh kantor pusat atas piutang usaha agen Rp. 5.000.000
d. Beban yang dibayar oleh kantor pusat Rp. 1.000.000
e. Agen mempertanggungjawabkan pengeluaran dan menerima dana kas kecil sebesar Rp.
200.000,-
f. Harga pokok barang yang dijual melalui agen adalah Rp. 2.500.000,-

Diminta: buat jurnal dalam buku kantor pusat

Penyelesaian:

(a) Dana kerja-agen ATK 1.000.000


Kas 1.000.000

(b) Piutang Usaha 5.000.000


Penjualan-agen ATK 5.000.000

(c ) Kas 5.000.000
Piutang Usaha 5.000.000

(d) Beban-beban – agen ATK 1.000.000


Kas 1.000.000

(e) Beban-beban – agen ATK 200.000


Kas 200.000

(f) Harga Pokok Penjualan – agen ATK 2.500.000


Pengiriman barang dagang – agen ATK 2.500.000

Akuntansi Cabang dengan Sistem Desentralisasi

Masalah Umum yang dibahas dalam akuntansi cabang meliputi :


1) Pengiriman uang.
2) Pengiriman barang dagang.
3) Ongkos angkut barang dagang.
4) Aktiva tetap.
5) Pembebanan beban operasi.

Ad 1. Masalah pengiriman uang ke cabang.

 Kantor Pusat mengirim uang tunai Rp. 10.000.000,- ke Kantor Cabang ‘B’.

Jurnal pada buku Kantor Pusat.

Kantor Cabang ‘B’ 10.000.000


Kas 10.000.000

Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’

Kas 10.000.000
Kantor Pusat 10.000.000
 Kantor Cabang mengirim uang tunai Rp. 2.000.000,- ke Kantor Pusat.

Jurnal pada buku Kontor Pusat.

Kas 2.000.000
Kantor Cabang ‘B’ 2.000.000

Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’

Kantor Pusat 2.000.000


Kas 2.000.000

Ad 2. Masalah pengiriman barang dagang sistem pencatatan periodik.

 Kantor Pusat mengirim barang dagang ke Kantor Cabang-B dan di nota sebesar Harga
Pokok Rp. 40.000.000,-.

Jurnal pada buku Kontor Pusat.

Kantor Cabang - B 40.000.000


Pengiriman BD ke KC ‘B’ 40.000.000
Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’

Pengiriman BD dari KP 40.000.000


Kantor Pusat 40.000.000

 Sistem pencatatan Perpetual

Jurnal pada buku Kontor Pusat.

Kantor Cabang - B 40.000.000


Persediaan 40.000.000
Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’

Persediaan 40.000.000
Kantor Pusat 40.000.000

 Berdasarkan contoh diatas, Kantor Cabang mengirim kembali barang dagang kepada
Kantor Pusat sebesar Rp. 10.000.000,- .

Jurnal pada buku Kontor Pusat.


Pengiriman BD ke KC ‘B’ 10.000.000
Kantor Cabang -B 10.000.000

Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’

Kantor Pusat 10.000.000


Pengiriman BD dari KP 10.000.000

 Sistem pencatatan Perpetual


Jurnal pada buku Kontor Pusat.
Persediaan 10.000.000
Kantor Cabang-B 10.000.000

Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’

Kantor Pusat 10.000.000


Persediaan 10.000.000

Ad 3. Masalah Ongkos angkut barang dagang.


Ongkos angkut yang timbul dari pengiriman barang dagang antar pusat dan cabang
dapat ditanggung oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang tergantung kebijaksanaan
manajemen, antara lain :

a. Ongkos angkut ditanggung jawab tanpa menambah harga perolehan barang.


Contoh :
Kantor Pusat mengirimkan barang dagang ke Kantor Cabang ‘B’ dan dinota sebesar
Harga Pokok yaitu Rp. 40.000.000,-. Kantor Pusat membayar ongkos Rp. 2.000.000,- dan
ditanggung oleh Cabang. Pihak manajemen cabang tidak membebankan ongkos ini pada
Harga Pokok barang yang diterimanya.
Gunakan sistem pencatatan periodikal.

Jurnal pada buku Kantor Pusat.


Kantor Cabang ‘B’ 42.000.000
Pengiriman BD ke KC ‘B’ 40.000.000
Kas 2.000.000

Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’

Pengiriman BD dari KP 40.000.000


Biaya angkut 2.000.000
Kantor Pusat 42.000.000

b. Bila pada contoh diatas, ongkos ditanggung oleh cabang dan dibebankan pada Harga
Pokok.

Jurnal pada buku Kantor Pusat.


Kantor Cabang ‘B’ 42.000.000
Pengiriman BD ke KC ‘B’ 40.000.000
Kas 2.000.000

Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’

Pengiriman BD dari KP 42.000.000


Kantor Pusat 42.000.000
c. Bila pada contoh (a) diatas, ongkos ditanggung oleh Kantor Pusat.
Jurnal pada buku Kantor Pusat.
Kantor Cabang ‘B’ 40.000.000
Biaya angkut 2.000.000
Pengiriman BD ke KC ‘B’ 40.000.000
Kas 2.000.000

Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’

Pengiriman BD dari KP 40.000.000


Kantor Pusat 40.000.000

Ad 4. Masalah Aktiva Tetap


Aktiva tetap untuk operasi cabang dapat dicatat pada buku KP ataupun KC tergantung
kebijaksanaan KP.
Contoh 4.1 : Aktiva Tetap dicatat pada buku KP.

1/1-99 KP mengirim AC yang dibeli tanggal 1/7-98 untuk dipakai di KC ‘B’, Harga
Perolehan AC Rp. 5.000.000,- Akumulasi Penyusutan Rp. 1.250.000,-.

1/3-99 KP membeli komputer untuk operasi KC ‘B’ secara tunai Rp. 12.000.000,-.
¼-99 KC ‘B’ membeli kendaraan secara tunai Rp. 60.000.000,-.

Jurnal pada buku KP yaitu :


1/1-99 Tidak ada jurnal

1/3-99 Komputer 12.000.000


Kas 12.000.000

¼-99 Kendaraan 60.000.000


KC ‘B’ 60.000.000
Jurnal pada buku KC ‘B’ yaitu :

1/1-99 Tidak ada jurnal

1/3-99 Tidak ada jurnal

¼-99 KP 60.000.000
Kas 60.000.000

Contoh diatas bila aktiva tetap dicatat pada buku KC ‘B’ adalah :
Jurnal pada buku KP

1/1-99 KC ‘B’ 3.750.000


Akumulasi penyusutan AC 1.250.000
AC 5.000.000

1/3-99 KC ‘B’ 12.000.000


Kas 12.000.000

¼-99 Tidak ada jurnal

Jurnal pada buku KC ‘B’

1/1-99 AC 5.000.000
Akumulasi penyusutan AC 1.250.000
KP 3.750.000

1/3-99 Komputer 12.000.000


KP 12.000.000
¼-99 Kendaraan 60.000.000
Kas 60.000.000

Ad 5. Pembebanan beban operasi


KP mengirim nota atas pembebanan beban penyusutan aktiva tetap yang dipakai KC ‘B’
dimana aktiva tetap dicatat pada buku KP. Berdasarkan contoh 4.1 terdahulu pada tanggal 31
Desember 1999 KP mengirim nota dengan rincian sbb :

Penyusutan AC 2.500.000
Penyusutan Komputer 5.000.000
7.500.000
Maka jurnal pada buku KP yaitu :
KC ‘B’ 2.500.000
Akumulasi Penyusutan AC 2.500.000
Akumulasi Penyusutan Komputer 5.000.000

Jurnal pada buku KC ‘B’ yaitu :


Beban Penyusutan AC 2.500.000
Beban Penyusutan Komputer 5.000.000
KP 7.500.000

Anda mungkin juga menyukai