Anda di halaman 1dari 10

Nama : Karl Bagas Pamungkas Manullang

NIM : 2017051134
Kelas : 4E
Materi : Laporan Keuangan Konsolidasi dengan
Metode Harga Perolehan

Peta Konsep Laporan Keuangan


Konsolidasi dengan
Metode Harga
Perolehan

Alternative Prosedur
Metode Harga Penyusunan Neraca Deviden Likuidasi
Perolehan Konsolidasi

Pembahasan

A. Metode Harga Perolehan


Apabila Cost Method yang dipakai untuk mencatat investasi saham-
saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang
telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagai pendapatan (revenue)
oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham)
hany timbul apabila sebagain atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.
Metode perolehan (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada
awal perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost
accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila
dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai
pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi.
Ciri-ciri metode harga perolehan:
1) L/R yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan.
2) Eliminasi saldo modal, agio, LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik
tolak pada posisi neraca.
3) Hak minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi
di kertas konsoiidasi.
Tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsoidasi adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi
yang merupakan satu kesatuan.
Kondisi pencatatan dalam metode harga perolehan:
1) Perusahaan induk mengakui adanya pendapatan hanya terhadap deviden atas
saham yang dibagikan perusahaan anak.
2) L/R timbul jika sebagian/seluruh saham yang dimiliki dijual.
3) Rekening investasi saham jumlahnya tetap.
4) Ada kenaikan/penurunan Laba Yang Ditahan induk.

B. Alternative Prosedur Penyusunan Neraca Konsolidasi


Pembukuan perusahaan induk tidak mencerminkan bagian laba anak perusahaan
yang belum direalisasi (dibagikan sebagai dividen), tetapi jumlah ini juga harus
dilaporkan sebagai peningkatan laba ditahan pada neraca konsolidasi. Oleh karena itu,
jika laba ditahan meningkat karena hasil usaha anak perusahaan yang tidak
membagikan/membagikan dividen, maka perlu ditetapkan bahwa perusahaan induk
tersebut termasuk dalam neraca konsolidasi. Pengakuan kenaikan laba ditahan hanya
dicatat di neraca konsolidasi, bukan di rekening induk perusahaan, jadi titik awalnya
adalah digit terakhir (penyusunan neraca). Penyesuaian meliputi kepemilikan saham
anak perusahaan, khususnya saldo akun investasi saham anak perusahaan dan saldo laba
ditahan (perusahaan induk).

C. Deviden Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian
modal. Deviden likuidasi ini dicatat dengan mendebit rekening pengembalian modal
yang dalam neraca dilaporkan sebagai pengurang modal saham. Dalam perusahaan
yang memiliki wasting assets yang tidak akan diganti, bisa membagi deviden likuidasi
secara periodik. Biasanya modal yang dikembalikan adalah sebesar deplesi yang
diperhitungkan untuk periode tersebut. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi,
maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba
dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa
mengurangi rekening investasinya.
LATIHAN SOAL AKL 2
SOAL II
Devi memperoleh 80% pemilikan PT. Mutiara pada tanggal 2 Januari 2020 dengan
harga Rp.700.000.000. pada tanggal ini modal saham dan saldo laba kedua perusahaan adalah
sebagai berikut :

Akun PT. Devi PT. Mutiara

Modal Saham Rp. 2.000.000.000 Rp. 500.000.000

Saldo Laba Rp. 600.000.000 Rp. 200.000.000

Aktiva dan kewajiban PT. Mutiara ditetapkan pada nilai wajarnya ketika PT. Devi memperoleh
80% kepemilikannya. PT. Devi menggunakan metode ekuitas untuk mempertanggung
jawabkan investasinya pada PT. Mutiara. Laba bersih dan Deviden pada tahun 2020 untuk
perusahaan afiliasi adalah sebagai berikut :

Akun PT. Devi PT. Mutiara

Laba Bersih Rp. 300.000.000 Rp. 90.000.000

Deviden Rp. 180.000.000 Rp. 50.000.000

Utang Deviden 31 Des 2020 Rp. 90.000.000 Rp. 25.000.000

Hitunglah:

Hitunglah berapa nilai akun dibawah ini yang akan muncil pada neraca konsolidasi pada
tanggal 31 Desember 2020!

a) Modal Saham
b) Goodwill
c) Saldo awal konsolidasi
d) Hak minoritas
e) Utang deviden
Jawab:
Biaya Investasi = Rp. 700.000.000

Nilai buku (80% x Rp. 700.000.000) = Rp. 560.000.000 -

Goodwill = Rp. 140.000.000

Jurnal:

a. Modal Saham PT. Mutiara Rp. 500.000.000


Saldo Laba PT. Mutiara Rp. 200.000.000
Goodwill Rp. 140.000.000
Investasi pada PT. Mutiara Rp. 700.000.000
Hak Minoritas Rp. 140.000.000

b. Pendapatan dari PT. Mutiara Rp. 20.000.000


Dividen Rp. 20.000.000

c. Utang Dividen Rp. 20.000.000


Piutang Dividen Rp. 20.000.000
Dengan jurnal diatas dapat diselesaikan sebagai berikut:
1) Modal saham yang dilaporkan pada neraca konsolidasi adalah sebesar Rp. 20.000.000
2) Goodwill saham yang dilaporkan pada neraca konsolidasi adalah sebesar Rp.
140.000.000
3) Saldo Laba Konsolidasi:
Saldo Awal Rp. 600.000.000
Laba Bersih Rp. 300.000.000
Dividen Rp. (90.000.000)
Rp. 810.000.000
d. Hak Minoritas
Hak Minoritas 1 Januari Rp. 140.000.000
Pendapatan Hak Minoritas (20% x Rp. 90.000.000) Rp. 18.000.000
Dividen (20% x Rp. 25.000.000) Rp. (5.000.000)
Rp. 153.000.000
e. Utang Dividen
Rp. 90.000.000+Rp. 25.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 95.000.000
SOAL IV

PT. Mutiara adalah badan usaha dagang keripik yang berkedudukan di Bandung. Pada awal
tahun 2020 mendirikan cabang di Denpasar. Transaksi yang berhubungan dengan pembukaan
cabang serta kegiatan operasional cabang di Denpasar sepanjang tahun 2020 adalah sebagai
berikut:

1. Transfer kas sebesar Rp 50.000.000,- dari kantor pusat ke kantor cabang Denpasar
2. Cabang Denpasar membeli perlengkapan untuk Toko senilai Rp 25.000.000,- secara
tunai. Masa manfaat dari perlengkapan tersebut dinilai selama 5 tahun
3. Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat dengan harga perolehan kantor
pusat sebesar Rp 32.000.000
4. Membeli barang dagangan dari PT. Intan Rp 10.000.000 secara tunai
5. Penjualan barang dagangan selama bulan pertama beroperasi sebesar Rp 60.000.000,-
secara tunai
6. Retur barang dagangan kantor pusat senilai Rp 2.500.000,-
7. Pembayaran biaya-biaya operasional selama Januari 2020 sebagai berikut:
8. Pengiriman kas sebesar Rp 40.000.000,- pada kantor pusat
9. Gaji yang terutang Rp 2.500.000, dan biaya penyusutan Rp 5.000.000
10. Kantor cabang Denpasar berhasil menagih piutang dari kantor pusat Bandung sebesar
Rp 20.000.000
Buatlah pencatatan untuk Kantor Pusat Bandung dan Kantor Cabang Denpasar!

PENYELESAIAN:

Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang


1. Cabang Denpasar Rp. 50.000.000 Kas Rp. 50.000.000
Kas Rp. 50.000.000 Kantor Pusat Rp. 50.000.000
(Mentransfer ke kantor Cabang) (Menerima Transfer dari kantor Pusat)
2. Perlengkapan Rp. 25.000.000
Kas Rp. 25.000.000
(Mencatat pembelian perlengkapan)
3. Cabang Denpasar Rp. 32.000.000 Pengiriman dr kantor Pusat Rp. 32.000.000
Pengiriman ke Cab Dps Rp. 32.000.000 Kantor Pusat Rp. 32.000.000
(Mencatat pengiriman kepada kantor cabang) (Mencatat pengiriman dari Kantor pusat)
4. Pembelian Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
(Mencatat pembelian barang dagang)
5. Kas Rp. 60.000.000
Penjualan Rp. 60.000.000
(Mencatat penjualan barang dagang)
6. Pengiriman ke Cab Dps Rp. 2.500.000 Kantor pusat Rp. 2.500.0000
Cabang Denpasar Rp. 2.500.000 Pengiriman dr kantr pusat Rp. 2.500.000
(Mencatat retur dari cabang) (Mencatat retur kepada kantor pusat
7.
8. Kas Rp. 40.000.000 Kantor Pusat Rp. 40.000.000
Cabang Denpasar Rp. 40.000.000 Kas Rp. 40.000.000
(Mencatat penerimaan kas dari cabang) (Mencatat pengiriman kas kepada kantor pusat)
9. Biaya Gaji Rp. 2.500.000
Hutang Gaji Rp. 2.500.000
Biaya penyusutan Rp. 5.000.000
Akumulasi penyusutan Rp. 5.000.000
(Mencatat biaya gaji dan biaya penyusutan)
10. Utang ke cabang Rp. 20.000.000 Kas Rp. 20.000.000
Kas Rp. 20.000.000 Piutang dari Pusat Rp. 20.000.000
(Mencatat pembayaran hutang ke cabang) (Mencatat penerimaan piutang dari kantor
pusat)

SOAL V

PT Mutiara memiliki 70 % modal saham PT Intan, dengan harga perolehan Rp20.000.000,-.


Pada saat saham PT Intan tersebut dibeli struktur modal PT Intan adalah sebagai berikut :

-Modal Saham Rp20.000.000,-

-Laba ditahan Rp 5.000.000,- +

Total Modal Rp.25.000.000,-.

Pada awal tahun 2020 PT Intan (perusahaan anak ) membeli 400 lembar obligasi 18 % PT
Mutiara tersebut dengan kurs 97,5 %. Utang obligasi tersebut akan jatuh tempo 5 tahun
kedepan, tepatnya 31 Desember 2020. Nilai buku utang obligasi tersebut pada saat itu adalah
sbb:

-Utang obligasi 18 % PT Mutiara, 1.000 lembar Rp10.000.000,-

-Premium utang obligasi Rp 500.000,- +

Nilai buku utang obligasi 18 % Rp10.500.000,-

Laporan keuangan kedua perusahaan tersebut untuk tahun 2020 dan tahun 2021 adalah sbb:

Laporan Laba-Rugi PT Mutiara dan PT Intan Tahun 2020 dan Tahun 2021

Perusahaan Induk Menggunakan Metode Pemilikan

Keterangan PT Mutiara(Perusahaan Induk) PT Intan(Perusahaan Anak)

2020 2021 2020 2021

Penjualan 90.000.000 99.000.000 50.000.000 57.000.000

Harga Pokok Penjualan (65.000.000) (70.000.000) (36.000.000) (40.500.000)

Laba Kotor Penjualan 25.000.000 29.000.000 14.000.000 16.500.000

Biaya Komersial (17.500.000) (20.000.000) (10.000.000) (11.500.000)

Laba Bersih oprasi 7.500.000 9.000.000 4.000.000 5.000.000

Laba dari PT.Intan 4.320.000 4.532.000 -- --

Pendapatan bunga -- -- 740.000 + 740.000 +

Biaya bunga (1.700.000)+ (1.700.000)+

Total laba 10.120.000 11.832.000 4.740.000 5.740.000

Laporan Perubahan Laba Ditahan PT Mutiara dan PT Intan Tahun 2020 dan Tahun
2021

Perusahaan Induk Menggunakan Metode Pemilikan


Keterangan PT Mutiara (Perusahaan Induk) PT Intan (Perusahaan Anak)

2020 2021 2020 2021

Laba ditahn 1 Januari 20.000.000 25.120.000 10.000.000 12.240.000

Total Laba 10.120.000 + 11.832.000+ 3.378.000+ 4.078.000+

Jumlah Akumulasi 30.120.000 36.952.000 13.378.000 16.318.000

Pembagian Dividen 5.000.000 - 7.500.000 - 2.500.000 - 3.500.000 -

Laba ditahan 31 Desemrber 25.120.000 29.452.000 10.878.000 12.818.000

Neraca PT Mutiara dan PT Intan Tahun 2020 dan Tahun 2021

Perusahaan Induk Menggunakan Metode Pemilikan

Keterangan PT Mutiara PT Intan


(Perusahaan Induk)
(Perusahaan Anak)

2020 2021 2020 2021

Aktiva:

-Kas 6.000.000 7.000.000 4.580.000 5.060.000

-Investasi –Saham PT.Intan 20.000.000 20.000.000 -- --

-Invea\stasi –Obligasi 18 % 26.032.000 27.764.000 3.920.000 3.940.000

-Piutang dgang 10.000.000 11.100.000 7.000.000 7.500.000

-Persediaan 10.900.000 12.500.000 8.500.000 11.000.000

-Aktiva tetap 21.500.000 25.400.000 15.500.000 17.000.000

Total Aktiva 94.432.000 103.764.000 39.500.000 44.500.000

Pasiva:

-Utang dagang 28.912.000 34.012.000 8.622.000 11.682.000

-Utang obligasi 10.000.000 10.000.000 -- --


-Premium utang obligasi 400.000 300.000 -- --

-Modal saham 30.000.000 30.000.000 20.000.000 20.000.000

-Laba ditahan 31 Desember 25.120.000 29.452.000 10.878.000 12.818.000

Total Pasiva 94.432.000 103.764.000 39.500.000 44.500.000

Berdasarkan informasi di atas

Diminta

1. Hitunglah berapa laba saling pemilikan yang diperoleh selama 5 tahun ?

2. Hitung kelebihan pendapatan di atas biaya bunga

3. Berapa laba dari PT. Intan (Anak)

Jawab:

1. Laba saling kepemilikan


Dalam pembelian obligasi 18% PT Mutiara tersebut berarti terjadi laba saling
pemeilikan sebagai berikut:
Nilai Nominal 1.000 lembar obligasi (1.000 x 10.000) Rp. 10.000.000
Premium Uang Obligasi Rp. 500.000
Nilai buku 1.000 lembar obligasi Rp. 10.500.000
Nilai buku 1 lembar obligasi (10.500.000:1.000) Rp 10.500

Nilai buku 400 lembar obligasi 18% PT Mutiara


dibeli PT Intan (400 x 10.500) Rp. 4.200.000
Nilai buku 400 lembar
Biaya Kurs (97,5% (400 x 10.000) Rp. 3.900.000
Biaya Provisi Rp. 0
Biaya Perolehan
Rp(3.900.000)
Laba Saling Pemilikan Obligasi Rp. 300.000
2. Kelebihan Pendapatan Bunga diatas Biaya Bunga
Pendapatan Bunga (Rp. 300.000/5 tahun) Rp. 60.000

Pendapatan Bunga menurut PT.Intan:


Pendapatan Bunga Nominal (18% (400 x Rp. 10.000) Rp. 720.000
Amortisasi Diskonto (Rp.100.000/5 tahun) Rp. 20.000
Pendapatan Bunga Efektif Rp. 740.000

Biaya bunga menurut PT. Mutiara (400 lembar obligasi)


Biaya Bunga Nominal (18% (400 x Rp. 10.000) Rp. 720.000
Amortisasi Premium (400/1000 (Rp.500.000/5 tahun)) Rp. (40.000)
Biaya Bunga Obligasi Rp.(680.000)
Kelebihan Pendapatan Bunga di atas Biaya Bunga Rp. 60.000

Perhitungan Diskonto Obligasi


Nominal Obligasi (400 x Rp. 10.000) Rp. 4.000.000
Harga Kurs Obligasi (97,5% (400 x Rp. 10.000)) Rp. (3.900.000)
Biaya Provisi (Materai, notaris harga perolehan obligasi) Rp. ( 0)

Diskonto Obligasi (5 Tahun) Rp. 100.000


Amortisasi Diskonto Obligasi (Rp. 100.000/5) Rp. 20.000

3. Laba dari PT. Intan


Keterangan 2020 2021
Laba PT Intan (Laba Operasi, Pendapatan Rp. 4.740.000 Rp. 5.740.000
Bunga, Amortisasi Pembelian)
Laba PT Intan yang menjadi hak PT. Rp. 3.318.000 Rp. 4.018.000
Mutiara (70% x laba PT. Intan)
Laba saling Pemilikan (Rp. 300.000/5 Rp. 60.000 Rp. 60.000
Tahun)
Jumlah laba yang menjadi hak PT. Rp. 3.378.000 Rp. 4.078.000
Mutiara

Anda mungkin juga menyukai