Oleh
PROGRAM S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNDIKNAS
SOAL : I
JAWAB :
1. Data-data yang disusun diambil dari transaksi yang terjadi pada PT. Bali Star yang
memiliki 1 cabang di Badung. Berikut adalah transaksi yang terjadi pada bulan
Desember 2020:
PT. BALI STAR
PT BALI STAR
Daftar Lajur Penyusunan Laporan Laba Rugi Komperhensif Gabungan
Periode Yang Berakhir 31/12/20
Kantor Pusat Kantor Cabang Eliminasi Laporan Laba Rugi Gabungan
D L
Hasil penjualan 9,000,000 650,000 9,650,000
Harga pokok penjualan:
Persediaan, 1/12/20 750,000 750,000
Pembelian 7,595,000 7,595,000
8,345,000
PT BALI STAR
Laporan Laba Rugi Komperhensif Gabungan
Periode Yang Berakhir 31/12/20
PT BALI STAR
Daftar Lajur Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Gabungan
Per 31 Desember 2020
Kantor pusat Kantor cabang Eliminasi Neraca Gabungan
D K D K
Debit
Kas 167,500 225,000 392,500
Piutang dagang 650,000 150,000 800,000
Persediaan barang dagangan 995,000 255,000 1,250,000
Persekot premi asuransi 75,000 75,000
Alat-alat kantor 1,500,000 200,000 1,700,000
bangunan gedung 2,500,000 2,500,000
R/K Kantor cabang 825,000 825,000
6,712,500 830,000
Kredit
Ak. Depresiasi alat-alat kantor 450,000 5,000 455,000
Ak. Depresiasi bangunan gedung 187,500 187,500
Hutang dagang 750,000 750,000
Hutang bank jangka pendek 1,050,000 1,050,000
Biaya yang masih harus dibayar 25,000 25,000
Modal saham 3,000,000 3,000,000
Laba yang ditahan 1,250,000 1,250,000
R/K Kantor pusat 825,000 825,000
6,712,500 830,000 825,000 825,000 6,717,500 6,717,500
PT BALI STAR
Laporan Posisi Keuangan Gabungan
Per 31 Desember 2020
Asset Liabilitas + Ekuitas
Kas Rp392.500.,- Hutang dagang Rp750.000,-
Piutang Rp800.000,- Hutang bank Rp1.050.000,-
Persediaan Barang Rp1.250.000,- Biaya yang masih harus dibayar Rp25.000,-
Persekot premi asuransi Rp75.000,-
Alat-alat kantor Rp1.700.000,-
Ak. Depresiasi (Rp455.000,-)
Rp1.245.000,-
Bangunan Gedung Rp2.500.000,- Modal saham Rp3.000.000,-
Ak. Depresiasi (Rp187.500,-) Laba yang ditahan Rp1.250.000,-
Rp2.312.500,-
Jumlah Asset Rp6.075.00,- Jumlah Liabilitas & modal Rp6.075.000,-
2. Tujuan dibuatnya laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabang yaitu
untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang
lain kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Hal tersebut dikarenakan, meskipun
laporan keuangan individu yang dibuat oleh kantor cabang dan kantor pusat
menunjukkan informasi-informasi penting, tetapi laporan-laporan itu tidak dapat
menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha kantor pusat dan cabangnya sebagai
satu kesatuan ekonomis. Pemisahan dan anggapan bahwa kantor cabang merupakan
unit usaha yang berdiri sendiri di dalam sistem desentralisasi itu, hanya dari segi
administrative terhadap kegiatan perusahaan di bawah koordinasi dari kantor cabang
tersebut. Oleh karenai itu pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik harus
meliputi baik aktiva dan hutang yang ditempatkan atau terjadi di kantor pusat maupun
cabangnya. Demikian pula hasil usaha yang didapat harus dilaporkan baik hasil udaha
di kantor pusat maupun kantor cabangnya. Dengan perkataan lain, laporan keuangna
gabungan antara kantor pusat dengan cabangnya itu perlu disusun karena pusat dan
cabangnya merupaka satu kesatuan ekonomis.
Laporan keuangan gabungan disusun pada saat akhir periode atau tutup buku suatu
perusahaan. Akhir periode setiap perusahaan berbeda-beda tergantung kebijakan yang
dijalankan oleh setiap perusahaan. Dalam dunia akuntansi, secara umum periode
akuntansi dapat dibagi menjadi 3 yaitu per quartal, per 6 bulan atau per 1 tahun periode
akuntansi.
3. Perusahaan yang masih memiliki cabang wajib menyusun laporan keuangan gabungan
walaupun dalam masa pandemi covid seperti saat ini karena kembali lagi kepada tujuan
laporan keuangan gabungan itu dibuat yaitu untuk memberikan gambaran tentang
posisi keuangna dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi yang bulat.