Anda di halaman 1dari 17

MODUL TEORI AKUNTANSI

PEKAN-1

“PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI”

TINA. NURDIANI., M.M


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Perkembangan Sains Akuntansi


 Akuntansi dan Kalitalisme

2. Pengertian dan Peran Akuntansi


 Asal Istilah Akuntansi
 Pengertian Akuntansi
 Perekayasaan Penyediaan Jasa
 Informasi Akuntansi

3. Berbagai Pandangan tentang Sifat Dasar Akuntansi


 Akuntansi sebagai ideology
 Akuntansi sebagai bahasa
 Akuntansi sebagai catatan historis
 Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini
 Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
 Akuntansi sebagai komoditas
 Akuntansi sebagai pertanggung jawaban
 Akuntansi sebagai teknologi

4. Mengapa Akuntansi Membutuhkan Teori


 Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
 Karakteristik PABU
 Kebijakan dan Perubahan Akuntansi
1. Perkembangan Sains Akuntansi
Mempelajari dan melakukan bahasan terhadap perkembangan akuntansi
berarti mempelajari sejarah akuntansi. Sejarah akuntansi menggambarkan
kondisi- kondisi sebagai berikut.
a. Menggambarkan evolusi pemikiran, praktek dan institusi akuntansi
sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkungan akuntansi dan
kebutuhan sosial. Sejarah akuntansi juga membahas tentang pengaruh
evolusi tersebut terhadap lingkungan. Luasnya cakupan menjadikan
sejarah akuntansi penting bagi pedagogi (pendidikan), kebijakan, dan
praktek akuntansi, karena memungkinkan untuk memahami kondisi
masa lalu, kondisi dewasa ini dan untuk meramal atau mengendalikan
masa depan dengan lebih baik.
b. Sejarah akuntansi dapat dinarasikan dengan menghubungkan episode
perkembangan akuntansi dengan cara tertentu, spesifik dan non-analitik
dengan deskripsi teori suatu sains atau interpretasi melalui penyediaan
penjelasan pada episode-episode tersebut.
c. Sejarah akuntansi sangat membantu untuk memahami dan
mengapresiasi bidang sains akuntansi serta evolusinya sebagai suatu
sains sosial dengan lebih baik, juga dalam kaitannya dengan perspektif
kebijakan, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana penilaian yang lebih
baik terhadap praktek yang berjalan melalui pembandingan dengan
metode yang digunakan di masa lalu.
d. Relevansi sejarah akuntansi pada praktek, kebijakan, dan pedagogi
akuntansi memerlukan penelitian akuntansi yang lebih banyak.
Fenomena-fenomena historis dapat diteliti dengan mengadopsi teori-
teori dalam berbagai bidang sain sosial.

 Akuntansi dan Kapitalisme


Pada awalnya akuntansi merupakan sekumpulan teknik yang digunakan
untuk mengolah input (data transaksi) menjadi output dalam bentuk
informasi keuangan. Menurut Baridwan (2000) praktek pembukuan
tumbuh dan berkembang sejak orang- orang mulai mengenal pertukaran
atau perdagangan. Sistem double entry terdokumentasi pada abad ke 15
(limabelas) dengan diterbitkannya tulisan Luca Pacioli. Pencatatan
dilakukan di bawah sumpah yaitu “kebenaran atas nama Tuhan Yang Maha
Kuasa”. Pencatatan di bawah sumpah secara tidak langsung menunjukkan
pentingnya keberadaan suatu standar yang didukung oleh teori yang kuat
yang dapat digunakan untuk melandasi praktek-praktek akuntansi.
Beberapa ahli sejarah ekonomi telah mengkaitkan sejarah akuntansi
dengan klaim yang bersifat umum, bahwa “sistem pembukuan berpasangan
merupakan sesuatu yang vital bagi perkembangan dan evolusi kapitalisme”.
Belkaoui (2006) mengutip beberapa argumen, yaitu; argumen yang
dikemukakan Max Weber, yang menyatakan bahwa “entitas bisnis
kapitalistik rasional modern tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya
pemisahan bisnis dari rumah tangga, dan pembukuan yang rasional.
Argumen yang dikemukakan Sombart, dalam tesisnya menyatakan, bahwa
seseorang tidak dapat membayangkan akan seperti apa kapitalisme tanpa
sistem pembukuan berpasangan.
Terdapat beberapa alasan yang bersifat umum dikemukakan untuk
menjelaskan peran pembukuan berpasangan dalam ekspansi ekonomi yang
terjadi segera setelah abad pertengahan,yaitu;
a. Sistem pembukuan berpasangan menyumbangkan sikap baru dalam
kehidupan ekonomi. Akuisisi dalam akuntansi didorong dan
dikembangkan, serta sistem tersebut memberikan ilham dalam
pencaharian profit, sehingga tujuan entitas secara spesifik dapat
ditempatkan dengan konsep modal yang dimungkinkan.
b. Akuisisi dalam akuntansi dibantu dan didorong oleh perbaikan kalkulasi
ekonomik. Penggunaaan sistem akun terpadu memungkinkan
pengusaha mengejar profit secara rasional. Rasionalisasi dewasa ini
dapat didasarkan pada kalkulasi yang cermat.
c. Rasionalime selanjutnya ditingkatkan oleh organisasi secara sistematik.
d. Pembukuan yang sistematik mengembangkan keteraturan dalam akun
dan organisasi suatu entitas. Sifat dualitas memungkinkan pengecekan
akurasi; mekanisasi dan objektivitasnya memungkinkan pencatatan
kegiatan usaha secara teratur dan berkesinambungan.
e. Sistem double entry memungkinkan pemisahan kepemilikan dan
manajemen sehingga mendorong pertumbuhan entitas khususnya
entitas bisnis.

2. Pengertian dan Peran Akuntansi

Terdapat pengertian akuntansi dari berbagai sumber yaitu :


a. Menurut APB Statement No.4 Tahun 1970 yang berjudul “Basic
Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Of
Business Enterprises, akuntansi adalah “ sebuah aktivitas jasa dimana
fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif terutama informasi
mengenai keuangan dan entitas ekonomi yang dimaksudkan akan
menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam
membuat pilihan diantara berbagai alternative yang ada).
b. Menurut A Statement Of Basic Accountung Theory (ASOBAT) yang
diterbitkan oleh American Accountinh Association (AAA) pada tahun
1966, akuntansi adalah “Proses mengidentifikasi, mengukur dan
menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam
mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat
kesimpulan.
c. Menurut American InstituteOf Certified Public Accounting Countants
(AICPA), akuntansi adalah “Seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu
dalam ukuran moneter termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya.
d. Sudibyo (1987) mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara
penyampaian informasi kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Definisi
akuntansi ini dikembangkan tahun 1974 dan didasarkan pada pemikiran
bahwa akuntansi masuk dalam bidang pengetahuan teknologi.
 Asal istilah Akuntansi
Istilah akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris to account yang berarti
memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi diserap
dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan
accountant (akuntan) atau yang dikerjakan oleh akuntan dalam
menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum
digunakan adalah accounting yang mempunyai pengertian lebih luas
daripada accountancy (lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi
pengetahuan akuntansi).
 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan berfungsi sebagai alat
komunikasi/informasi perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan
dan kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah
memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan. tujuan akuntansi memiliki tujuan secara umum dan khusus.
Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah
menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan
lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP). Tujuan umum laporan keuangan menurut APB
Statement No. 4 adalah :
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi
dan kewajiban perusahaan.
2. Memberikan informasi yan terpercaya tentang sumber kekayaan bersih
yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan
aktiva dan kewajiban
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan

 Perekayasaan Penyediaan Jasa

Perekayasaan adalah suatu proses pemikiran untuk memilih seperangkat


konsep, teknologi dan pendekatan untuk mencapai suatu tujuan. Akuntansi
dikatakan sebagai bidang pengetahuan perekayasaan berarti bahwa
akuntansi berkaitan dan berkepentingan dengan penentuan, pemilihan dan
aplikasi konsep-konsep, metode, teknologi dan pendekatan untuk
mencapai tujuan sosial tertentu dengan mempertimbangkan faktor sosial,
ekonomi, politik dan budaya tempat akuntansi akan diterapkan.
Perekayasaan penyediaan jasa akuntansi dapat digambarkan sebagai
berikut.
 Informasi Akuntansi
Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan
keuangan. Informasi merupakan data yang disajikan dengan cara tertentu
sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Untuk menjadi informasi,
data harus mengandung nilai dan kualitas tertentu. Dikatakan memiliki nilai
jika informasi memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan.
Jadi, suatu informasi harus memenuhi syarat sebagai berikut.
a. Menambah pengetahuan pengambil keputusan (masa sekarang dan
masa mendatang).
b. Menambah keyakinan pemakai informasi mengenai probabilitas
terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidak pastian.
c. Dapat mengubah keputusan atau menyebabkan perubahan perilaku
(tindakan).
Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas
informasi dalam memenuhi nilai informasi di atas. Kualitas yang tinggi akan
memberi kepuasan (utility) yang tinggi pula bagi pemakainya. Relevansi dan
reliabilitas merupakan unsur utama pembentuk kualitas informasi.
Relevansi ditentukan oleh nilai prediktif (predictive value), nilai balikan
(feedback value), dan ketersediaan informasi pada waktunya (timelines).
Reliabilitas informasi ditentukan oleh keterujian (verifiability), kenetralan
(neutrality), dan ketepatan penyimbolan makna ekonomik yang ingin
diungkapkan (representational faithfulness). Komparabilitas (comparability)
atas penyajian informasi merupakan kualitas kedua, dan menjadikan
informasi lebih bermakna karena tendensinya dapat diinterpretasikan oleh
para pemakai. Agar komparabilias dapat dijalankan maka, perlakuan
akuntansi untuk setiap periode harus konsisten.
Informasi yang dihasilkan oleh suatu entitas merupakan bentuk informasi
timbal balik antara entitas dengan para pemakai informasi (users). Bentuk
informasi tersebut dapat diilustrasikan antara lain sebagai berikut:
a. Penyedia Modal
Entitas menyediakan laporan keuangan, siaran pers (press release),
pertemuan analis, dan buku fakta (fack book), serta entitas menerima
informasi tentang kebenaran pinjaman, usaha dalam penawaran
sekuritas dan kapasitas keuangan.
b. Pelanggan
Entitas menyediakan informasi tentang kualitas produk/jasa dan
menerima informasi tentang kelayakan kredit dan kualifikasi pelanggan.
c. Masyarakat Umum
Entitas menyediakan informasi tentang, pengaruh lingkungan,
ketenagakerjaan, pembayaran pajak, serta menerima informasi tentang,
aturan pajak, persyaratan ketenagakerjaan, kualitas udara/air dan
batasan-batasan lingkungan.
d. Pegawai
Entitas menyediakan informasi tentang, manfaat, kebijakan
ketenagakerjaan, kompensasi dan informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan, serta menerima informasi tentang, referensi, kebijakan
ketenaga kerjaan, kompensasi dan informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Dari sisi perkembangan definisi akuntansi terlihat adanya pergeseran
tekanan dari akuntansi sebagai suatu proses (berorientasi proses) ke
akuntansi sebagai aktivitas jasa (berorientasi pada users). Pergeseran
tekanan tersebut menggambarkan bahwa akuntansi tumbuh dan
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kebutuhan
para pemakai informasi akuntansi (bersifat dinamis).

3. Berbagai Pandangan tentang Sifat Dasar Akuntansi

Berbagai Pandangan terhadap akuntansi


1. Akuntansi sebagai ideology
Akuntansi dianggap sebagai suatu alat untuk melegitimasi
keadaan dan struktur sosial, ekonomi dan politik kapitalis.
Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang
menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal, sedangkan
menurut Karl Marx adalah bahwa pekerjalah yang seharusnya
dianggap sebagai penggerak dan pemilik fator produksi yang
pada akhirnya memiliki hak untuk menikmati hasil produksi.
Pada kenyatannya konsep akuntansi yang mendominasi praktik
saat ini adalah konsep akuntansi yang dilahirkan dari paham
kapitalis (ideology dari Negara barat).
2. Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis yang
fungsinya adalah untuk mengomunikasikan informasi
mengenai perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan
(stakeholders). Lewat bahasa akuntansi inilah pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan dapat
memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil
kerja perusahaan. Sama seperti halnya dengan bahasa
akuntansi juga memiliki simbol-simbol , istilah dan kata-kata
yang terkadang hanya dapat dipahami oleh mereka yang
mengetahui atau mengerti tentang akuntansi. Contoh :
mengenai istilah debet-kredit, akun/perkiraan, jurnal penutup,
buku besar, neraca, jurnal pembalik dll.
3. Akuntansi sebagai catatan historis
Bila berbicara tentang akuntansi maka yang menjadi pusat
perhatian dari pelaporan adalah data transaksi
keuangan/bisnis yang telah lewat. Akuntansi dianggap sebagai
wahana untuk memberikan gambaran tentang sejarah
organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan
lingkungannya pada masa yang telah lewat. Catatan ini akan
menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya
perusahaa. Data historis ini (yang dapat diukur dan
dikuantifikasi)akan dicatat dalam jurnal, diposting ke buku
besar kemudian menghasilkan laporan keuangan.
4. Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini
Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran mengenai
keadaan/realita ekonomi perusahaan saat ini. Konsekuensinya
adalah bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan harus dicatat
dan dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar wajar saat ini
bukan biaya historis. Dalam praktiknya antara penggunaan
biaya historis dan nilai pasar wajar sebagai atribut pengukuran
sering kali masih menjadi perdebatan. Ada yang beranggapan
bahwa penggunaan biaya historis sebagai dasar pencatatan
dan pelaporan memiliki keunggulan dibandingkan dengan
atribut pengukuran lainnya. Secara umum, penggunaan
laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis
karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya .
5. Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses
hubungan antara sumber data keuangan dengan para
penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang
dinamakan siklus akuntansi. Seluruh data dicatat transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal akan dipindahbukukan /
diposting kedalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masing-
masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat
jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan
keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah
penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi
tersebut dinamakan siklus akuntansi / accounting cycle. Dan
proses akhir dari siklus adalah lapran keuangan.
6. Akuntansi sebagai komoditas
Komoditas adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena
daya gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan
keuangan yang berisi informasi mengenai posisi keuangan dan
hasil kinerja perusahaan adalah merupakan hasil dari sebuah
sistem akuntansi. Output ini sangat dibutuhkan oleh para
penggunanya terutama dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi (baik keputusan investasi, kredit maupun keputusan
serupa lainnya). Komoditas ini akan tetap di produksi dan
dicari apabila dapat memberikan manfaat kepada para
penggunanya. Dalam era globalisasi ini profesi akuntansi harus
mampu mengatasi resiko atas kemungkinan tidak
terpenuhinya kebutuhan users akan informasi keuangan yaitu
dengan memulai mengambil tindakan-tindakan yang dapat
menjamin utilitas laporan keuangan dimasa yang akan datang.
7. Akuntansi sebagai pertanggung jawaban
Laporan keuangan sebagai prosuk akhir dari serangkaian
akuntansi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
manajemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana)
untuk melaporkan hasil atau kinerja yang telah dilakukan
sepanjang periode. Dalam hai ini manajemen bertindak selaku
agen atau pihak yang telah diberi wewenang atas kepercayaan
penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis
perusahaan. Dengan adanya laporan pertanggungjawaban ini
maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh
principal untuk dikelola manajemen dapat ditelusuri.
8. Akuntansi sebagai teknologi
Teori akuntansi merupakan bagian dari praktik. Teknologi bisa
berdimensi dengan teori dan praktik dimana memiliki struktur
ilmiah yang berlandaskan logika dan juga berdimensi intutif
dan judgment yang berasal dari kenyataan sosial. Pengetahuan
teknologi mengandung makna sebagai berikut.
a. Sebagai teknologi, akuntansi membahas baik perangkat
keras maupun perangkat lunak termasuk penalarannya
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Sebagai suatu disiplin, akuntansi bukan merupakan suatu
pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi lebih merupakan
gabungan (sintesis) dari berbagai disiplin pengetahuan yang
lain (menyusu pada ilmu pengetahuan murni dan
pengetahuan lainnya karena merupakan ilmu pengetahuan
terapan).
4. Mengapa Akuntansi Membutuhkan Teori

 Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

Suatu kerangka konseptual secara implisit melandasi praktek akuntansi.


Kerangka tersebut dikenal dengan sebutan “general accepted accounting
principles (GAAP)” dan diartikan sebagai “prinsip akuntansi berterima
umum (PABU)”. Dari sisi arti, prinsip-prinsip akuntansi menunjukkan bahwa
PABU sangat penting bagi profesi. PABU merupakan panduan bagi profesi
akuntansi dalam memilih teknik akuntansi dan penyiapan laporan keuangan
dengan cara yang dianggap sebagai praktek akuntansi yang baik. Konvensi,
aturan dan prosedur-prosedur memperoleh status untuk dimasukkan
dalam PABU karena memiliki dukungan autoritatif substansial. APB
Statement No. 4 menyatakan bahwa PABU mencakup konvensi, prosedur-
prosedur dan aturan-aturan yang diperlukan untuk mendifinisikan prinsip
akuntansi yang berterima umum pada suatu waktu tertentu.

 Karakteristik PABU

Sebagai panduan bagi profesi, prinsip-prinsip akuntansi berterima umum


(PABU) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
a. PABU merupakan hasil suatu proses evolusioner yang diharapkan dapat
berjalan terus dimasa yang akan datang dan perubahan dapat terjadi
pada setiap tingkat sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan.
b. Perubahan yang terjadi dalam PABU akibat adanya penyesuaian masalah
akuntansi yang sedang timbul, dan sebagai usaha untuk merumuskan
suatu kerangka teoritis disiplin ilmu tersebut.
c. Terdapat hubungan nyata antara teori dan praktek akuntansi dalam arti
bahwa proses pembentukan teori berusaha membenarkan atau
menyangkal praktek yang ada.
d. Proses pembentukan teori akan diakhiri oleh pembuktian atau
pengesahan teori.

 Kebijakan dan Perubahan Akuntansi


Perusahaan-perusahaan sebagai suatu entitas bisnis perlu membuat pilihan
di antara berbagai metode akuntansi dalam mencatat transaksi dan
menyiapkan laporan keuangan. PABU menuntun pilihan tersebut sehingga
merepresentasi kebijakan akuntansi suatu entitas. Kebijakan akuntansi
suatu entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode penerapan
prinsip tersebut dipandang yang paling tepat oleh manajemen entitas
tersebut untuk menyajikan posisi keuangan, hasil operasi, perubahan
modal dan perubahan dalam posisi keuangan dengan sewajarnya sesuai
dengan PABU. Oleh karena itu PABU diadopsi untuk menyiapkan laporan
keuangan.
Entitas-entitas juga membuat perubahan akuntansi sebagai bagian dari
kebijakan akuntansi mereka. Publik yakin bahwa entitas membuat
perubahan akuntansi untuk memoles kinerja mereka. Literatur akuntansi
juga menjelaskan bahwa perubahan-perubahan dalam prinsip dan estimasi
akuntansi merupakan bentuk keinginan manajemen untuk mencapai tujuan
tertentu seperti perataan income, atau mengurangi biaya keagenan terkait
dengan pelanggaran perjanjian utang.

Anda mungkin juga menyukai