Asal Istilah Akuntansi Pengertian Akuntansi Perekayasaan Penyediaan Jasa Informasi Akuntansi
3. Berbagai Pandangan tentang Sifat Dasar Akuntansi
Akuntansi sebagai ideology Akuntansi sebagai bahasa Akuntansi sebagai catatan historis Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi Akuntansi sebagai komoditas Akuntansi sebagai pertanggung jawaban Akuntansi sebagai teknologi
4. Mengapa Akuntansi Membutuhkan Teori
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) Karakteristik PABU Kebijakan dan Perubahan Akuntansi 1. Perkembangan Sains Akuntansi Mempelajari dan melakukan bahasan terhadap perkembangan akuntansi berarti mempelajari sejarah akuntansi. Sejarah akuntansi menggambarkan kondisi- kondisi sebagai berikut. a. Menggambarkan evolusi pemikiran, praktek dan institusi akuntansi sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkungan akuntansi dan kebutuhan sosial. Sejarah akuntansi juga membahas tentang pengaruh evolusi tersebut terhadap lingkungan. Luasnya cakupan menjadikan sejarah akuntansi penting bagi pedagogi (pendidikan), kebijakan, dan praktek akuntansi, karena memungkinkan untuk memahami kondisi masa lalu, kondisi dewasa ini dan untuk meramal atau mengendalikan masa depan dengan lebih baik. b. Sejarah akuntansi dapat dinarasikan dengan menghubungkan episode perkembangan akuntansi dengan cara tertentu, spesifik dan non-analitik dengan deskripsi teori suatu sains atau interpretasi melalui penyediaan penjelasan pada episode-episode tersebut. c. Sejarah akuntansi sangat membantu untuk memahami dan mengapresiasi bidang sains akuntansi serta evolusinya sebagai suatu sains sosial dengan lebih baik, juga dalam kaitannya dengan perspektif kebijakan, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana penilaian yang lebih baik terhadap praktek yang berjalan melalui pembandingan dengan metode yang digunakan di masa lalu. d. Relevansi sejarah akuntansi pada praktek, kebijakan, dan pedagogi akuntansi memerlukan penelitian akuntansi yang lebih banyak. Fenomena-fenomena historis dapat diteliti dengan mengadopsi teori- teori dalam berbagai bidang sain sosial.
Akuntansi dan Kapitalisme
Pada awalnya akuntansi merupakan sekumpulan teknik yang digunakan untuk mengolah input (data transaksi) menjadi output dalam bentuk informasi keuangan. Menurut Baridwan (2000) praktek pembukuan tumbuh dan berkembang sejak orang- orang mulai mengenal pertukaran atau perdagangan. Sistem double entry terdokumentasi pada abad ke 15 (limabelas) dengan diterbitkannya tulisan Luca Pacioli. Pencatatan dilakukan di bawah sumpah yaitu “kebenaran atas nama Tuhan Yang Maha Kuasa”. Pencatatan di bawah sumpah secara tidak langsung menunjukkan pentingnya keberadaan suatu standar yang didukung oleh teori yang kuat yang dapat digunakan untuk melandasi praktek-praktek akuntansi. Beberapa ahli sejarah ekonomi telah mengkaitkan sejarah akuntansi dengan klaim yang bersifat umum, bahwa “sistem pembukuan berpasangan merupakan sesuatu yang vital bagi perkembangan dan evolusi kapitalisme”. Belkaoui (2006) mengutip beberapa argumen, yaitu; argumen yang dikemukakan Max Weber, yang menyatakan bahwa “entitas bisnis kapitalistik rasional modern tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya pemisahan bisnis dari rumah tangga, dan pembukuan yang rasional. Argumen yang dikemukakan Sombart, dalam tesisnya menyatakan, bahwa seseorang tidak dapat membayangkan akan seperti apa kapitalisme tanpa sistem pembukuan berpasangan. Terdapat beberapa alasan yang bersifat umum dikemukakan untuk menjelaskan peran pembukuan berpasangan dalam ekspansi ekonomi yang terjadi segera setelah abad pertengahan,yaitu; a. Sistem pembukuan berpasangan menyumbangkan sikap baru dalam kehidupan ekonomi. Akuisisi dalam akuntansi didorong dan dikembangkan, serta sistem tersebut memberikan ilham dalam pencaharian profit, sehingga tujuan entitas secara spesifik dapat ditempatkan dengan konsep modal yang dimungkinkan. b. Akuisisi dalam akuntansi dibantu dan didorong oleh perbaikan kalkulasi ekonomik. Penggunaaan sistem akun terpadu memungkinkan pengusaha mengejar profit secara rasional. Rasionalisasi dewasa ini dapat didasarkan pada kalkulasi yang cermat. c. Rasionalime selanjutnya ditingkatkan oleh organisasi secara sistematik. d. Pembukuan yang sistematik mengembangkan keteraturan dalam akun dan organisasi suatu entitas. Sifat dualitas memungkinkan pengecekan akurasi; mekanisasi dan objektivitasnya memungkinkan pencatatan kegiatan usaha secara teratur dan berkesinambungan. e. Sistem double entry memungkinkan pemisahan kepemilikan dan manajemen sehingga mendorong pertumbuhan entitas khususnya entitas bisnis.
2. Pengertian dan Peran Akuntansi
Terdapat pengertian akuntansi dari berbagai sumber yaitu :
a. Menurut APB Statement No.4 Tahun 1970 yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Of Business Enterprises, akuntansi adalah “ sebuah aktivitas jasa dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan diantara berbagai alternative yang ada). b. Menurut A Statement Of Basic Accountung Theory (ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accountinh Association (AAA) pada tahun 1966, akuntansi adalah “Proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat kesimpulan. c. Menurut American InstituteOf Certified Public Accounting Countants (AICPA), akuntansi adalah “Seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dalam ukuran moneter termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya. d. Sudibyo (1987) mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian informasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Definisi akuntansi ini dikembangkan tahun 1974 dan didasarkan pada pemikiran bahwa akuntansi masuk dalam bidang pengetahuan teknologi. Asal istilah Akuntansi Istilah akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi diserap dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan accountant (akuntan) atau yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting yang mempunyai pengertian lebih luas daripada accountancy (lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi pengetahuan akuntansi). Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi/informasi perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. tujuan akuntansi memiliki tujuan secara umum dan khusus. Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Tujuan umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah : 1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan. 2. Memberikan informasi yan terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. 3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban 5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan
Perekayasaan Penyediaan Jasa
Perekayasaan adalah suatu proses pemikiran untuk memilih seperangkat
konsep, teknologi dan pendekatan untuk mencapai suatu tujuan. Akuntansi dikatakan sebagai bidang pengetahuan perekayasaan berarti bahwa akuntansi berkaitan dan berkepentingan dengan penentuan, pemilihan dan aplikasi konsep-konsep, metode, teknologi dan pendekatan untuk mencapai tujuan sosial tertentu dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya tempat akuntansi akan diterapkan. Perekayasaan penyediaan jasa akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut. Informasi Akuntansi Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Informasi merupakan data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Untuk menjadi informasi, data harus mengandung nilai dan kualitas tertentu. Dikatakan memiliki nilai jika informasi memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan. Jadi, suatu informasi harus memenuhi syarat sebagai berikut. a. Menambah pengetahuan pengambil keputusan (masa sekarang dan masa mendatang). b. Menambah keyakinan pemakai informasi mengenai probabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidak pastian. c. Dapat mengubah keputusan atau menyebabkan perubahan perilaku (tindakan). Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas informasi dalam memenuhi nilai informasi di atas. Kualitas yang tinggi akan memberi kepuasan (utility) yang tinggi pula bagi pemakainya. Relevansi dan reliabilitas merupakan unsur utama pembentuk kualitas informasi. Relevansi ditentukan oleh nilai prediktif (predictive value), nilai balikan (feedback value), dan ketersediaan informasi pada waktunya (timelines). Reliabilitas informasi ditentukan oleh keterujian (verifiability), kenetralan (neutrality), dan ketepatan penyimbolan makna ekonomik yang ingin diungkapkan (representational faithfulness). Komparabilitas (comparability) atas penyajian informasi merupakan kualitas kedua, dan menjadikan informasi lebih bermakna karena tendensinya dapat diinterpretasikan oleh para pemakai. Agar komparabilias dapat dijalankan maka, perlakuan akuntansi untuk setiap periode harus konsisten. Informasi yang dihasilkan oleh suatu entitas merupakan bentuk informasi timbal balik antara entitas dengan para pemakai informasi (users). Bentuk informasi tersebut dapat diilustrasikan antara lain sebagai berikut: a. Penyedia Modal Entitas menyediakan laporan keuangan, siaran pers (press release), pertemuan analis, dan buku fakta (fack book), serta entitas menerima informasi tentang kebenaran pinjaman, usaha dalam penawaran sekuritas dan kapasitas keuangan. b. Pelanggan Entitas menyediakan informasi tentang kualitas produk/jasa dan menerima informasi tentang kelayakan kredit dan kualifikasi pelanggan. c. Masyarakat Umum Entitas menyediakan informasi tentang, pengaruh lingkungan, ketenagakerjaan, pembayaran pajak, serta menerima informasi tentang, aturan pajak, persyaratan ketenagakerjaan, kualitas udara/air dan batasan-batasan lingkungan. d. Pegawai Entitas menyediakan informasi tentang, manfaat, kebijakan ketenagakerjaan, kompensasi dan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan, serta menerima informasi tentang, referensi, kebijakan ketenaga kerjaan, kompensasi dan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Dari sisi perkembangan definisi akuntansi terlihat adanya pergeseran tekanan dari akuntansi sebagai suatu proses (berorientasi proses) ke akuntansi sebagai aktivitas jasa (berorientasi pada users). Pergeseran tekanan tersebut menggambarkan bahwa akuntansi tumbuh dan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kebutuhan para pemakai informasi akuntansi (bersifat dinamis).
3. Berbagai Pandangan tentang Sifat Dasar Akuntansi
Berbagai Pandangan terhadap akuntansi
1. Akuntansi sebagai ideology Akuntansi dianggap sebagai suatu alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi dan politik kapitalis. Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal, sedangkan menurut Karl Marx adalah bahwa pekerjalah yang seharusnya dianggap sebagai penggerak dan pemilik fator produksi yang pada akhirnya memiliki hak untuk menikmati hasil produksi. Pada kenyatannya konsep akuntansi yang mendominasi praktik saat ini adalah konsep akuntansi yang dilahirkan dari paham kapitalis (ideology dari Negara barat). 2. Akuntansi sebagai bahasa Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis yang fungsinya adalah untuk mengomunikasikan informasi mengenai perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan (stakeholders). Lewat bahasa akuntansi inilah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil kerja perusahaan. Sama seperti halnya dengan bahasa akuntansi juga memiliki simbol-simbol , istilah dan kata-kata yang terkadang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mengetahui atau mengerti tentang akuntansi. Contoh : mengenai istilah debet-kredit, akun/perkiraan, jurnal penutup, buku besar, neraca, jurnal pembalik dll. 3. Akuntansi sebagai catatan historis Bila berbicara tentang akuntansi maka yang menjadi pusat perhatian dari pelaporan adalah data transaksi keuangan/bisnis yang telah lewat. Akuntansi dianggap sebagai wahana untuk memberikan gambaran tentang sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan lingkungannya pada masa yang telah lewat. Catatan ini akan menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya perusahaa. Data historis ini (yang dapat diukur dan dikuantifikasi)akan dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar kemudian menghasilkan laporan keuangan. 4. Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran mengenai keadaan/realita ekonomi perusahaan saat ini. Konsekuensinya adalah bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan harus dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar wajar saat ini bukan biaya historis. Dalam praktiknya antara penggunaan biaya historis dan nilai pasar wajar sebagai atribut pengukuran sering kali masih menjadi perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa penggunaan biaya historis sebagai dasar pencatatan dan pelaporan memiliki keunggulan dibandingkan dengan atribut pengukuran lainnya. Secara umum, penggunaan laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya . 5. Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi. Seluruh data dicatat transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan dipindahbukukan / diposting kedalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masing- masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi tersebut dinamakan siklus akuntansi / accounting cycle. Dan proses akhir dari siklus adalah lapran keuangan. 6. Akuntansi sebagai komoditas Komoditas adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan yang berisi informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan adalah merupakan hasil dari sebuah sistem akuntansi. Output ini sangat dibutuhkan oleh para penggunanya terutama dalam proses pengambilan keputusan ekonomi (baik keputusan investasi, kredit maupun keputusan serupa lainnya). Komoditas ini akan tetap di produksi dan dicari apabila dapat memberikan manfaat kepada para penggunanya. Dalam era globalisasi ini profesi akuntansi harus mampu mengatasi resiko atas kemungkinan tidak terpenuhinya kebutuhan users akan informasi keuangan yaitu dengan memulai mengambil tindakan-tindakan yang dapat menjamin utilitas laporan keuangan dimasa yang akan datang. 7. Akuntansi sebagai pertanggung jawaban Laporan keuangan sebagai prosuk akhir dari serangkaian akuntansi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana) untuk melaporkan hasil atau kinerja yang telah dilakukan sepanjang periode. Dalam hai ini manajemen bertindak selaku agen atau pihak yang telah diberi wewenang atas kepercayaan penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis perusahaan. Dengan adanya laporan pertanggungjawaban ini maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh principal untuk dikelola manajemen dapat ditelusuri. 8. Akuntansi sebagai teknologi Teori akuntansi merupakan bagian dari praktik. Teknologi bisa berdimensi dengan teori dan praktik dimana memiliki struktur ilmiah yang berlandaskan logika dan juga berdimensi intutif dan judgment yang berasal dari kenyataan sosial. Pengetahuan teknologi mengandung makna sebagai berikut. a. Sebagai teknologi, akuntansi membahas baik perangkat keras maupun perangkat lunak termasuk penalarannya untuk mencapai tujuan tertentu. b. Sebagai suatu disiplin, akuntansi bukan merupakan suatu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi lebih merupakan gabungan (sintesis) dari berbagai disiplin pengetahuan yang lain (menyusu pada ilmu pengetahuan murni dan pengetahuan lainnya karena merupakan ilmu pengetahuan terapan). 4. Mengapa Akuntansi Membutuhkan Teori
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
Suatu kerangka konseptual secara implisit melandasi praktek akuntansi.
Kerangka tersebut dikenal dengan sebutan “general accepted accounting principles (GAAP)” dan diartikan sebagai “prinsip akuntansi berterima umum (PABU)”. Dari sisi arti, prinsip-prinsip akuntansi menunjukkan bahwa PABU sangat penting bagi profesi. PABU merupakan panduan bagi profesi akuntansi dalam memilih teknik akuntansi dan penyiapan laporan keuangan dengan cara yang dianggap sebagai praktek akuntansi yang baik. Konvensi, aturan dan prosedur-prosedur memperoleh status untuk dimasukkan dalam PABU karena memiliki dukungan autoritatif substansial. APB Statement No. 4 menyatakan bahwa PABU mencakup konvensi, prosedur- prosedur dan aturan-aturan yang diperlukan untuk mendifinisikan prinsip akuntansi yang berterima umum pada suatu waktu tertentu.
Karakteristik PABU
Sebagai panduan bagi profesi, prinsip-prinsip akuntansi berterima umum
(PABU) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut. a. PABU merupakan hasil suatu proses evolusioner yang diharapkan dapat berjalan terus dimasa yang akan datang dan perubahan dapat terjadi pada setiap tingkat sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan. b. Perubahan yang terjadi dalam PABU akibat adanya penyesuaian masalah akuntansi yang sedang timbul, dan sebagai usaha untuk merumuskan suatu kerangka teoritis disiplin ilmu tersebut. c. Terdapat hubungan nyata antara teori dan praktek akuntansi dalam arti bahwa proses pembentukan teori berusaha membenarkan atau menyangkal praktek yang ada. d. Proses pembentukan teori akan diakhiri oleh pembuktian atau pengesahan teori.
Kebijakan dan Perubahan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan sebagai suatu entitas bisnis perlu membuat pilihan di antara berbagai metode akuntansi dalam mencatat transaksi dan menyiapkan laporan keuangan. PABU menuntun pilihan tersebut sehingga merepresentasi kebijakan akuntansi suatu entitas. Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode penerapan prinsip tersebut dipandang yang paling tepat oleh manajemen entitas tersebut untuk menyajikan posisi keuangan, hasil operasi, perubahan modal dan perubahan dalam posisi keuangan dengan sewajarnya sesuai dengan PABU. Oleh karena itu PABU diadopsi untuk menyiapkan laporan keuangan. Entitas-entitas juga membuat perubahan akuntansi sebagai bagian dari kebijakan akuntansi mereka. Publik yakin bahwa entitas membuat perubahan akuntansi untuk memoles kinerja mereka. Literatur akuntansi juga menjelaskan bahwa perubahan-perubahan dalam prinsip dan estimasi akuntansi merupakan bentuk keinginan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu seperti perataan income, atau mengurangi biaya keagenan terkait dengan pelanggaran perjanjian utang.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro