Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN


PROSES AKUNTANSI
&
SEJARAH DAN PENGERTIAN
AKUNTANSI

DISUSUN OLEH:
IRNANDA AGUSTI S (1515100430)
MEGA PUTRI ANDINI (1515100138)
ANJAS SAGITA (15151100542)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2017/2018
1|Page
KATA PENGANTAR:
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, karena berkat limpahan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang PENGANTAR TEORI
AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI beserta SEJARAH DAN PENGERTIAN
AKUNTANSI.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Medan, September 2017

2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR:............................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI ................................................. 4
1. Pengertian Teori Akuntansi .......................................................................................................... 4
2. Pengertian Akuntansi .................................................................................................................... 4
3. Sifat Dasar Teori Akuntansi .......................................................................................................... 8
4. Siklus Akuntansi ........................................................................................................................... 9
5. Pendekatan Teori Akuntansi ....................................................................................................... 10
BAB II ...................................................................................................................................................... 12
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI ........................................................................ 12
1. Sejarah Perkembangan Akuntansi .............................................................................................. 12
2. Perkembangan Akuntansi ........................................................................................................... 13
3. Perkembangan Akuntansi di Indonesia. ...................................................................................... 14
4. Dasar Hukum Akuntansi dan Standar Akuntansi........................................................................ 15
PENUTUP ................................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 18

3|Page
BAB I

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI


1. Pengertian Teori Akuntansi

Menurut Harahap (2008 : 2) Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang
menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan
dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.

Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan
untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep,
definisi dan porposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena atau fakta. Seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai
hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu.

Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan
prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberikan landasan
konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran logis,
gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan konsisten.
Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam
hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur/rerangka
konsep-konsep yang terpadu.

2. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah alat mengukur alat pertanggungjawaban sekaligus sistem informasi. Yang
diukur adalah aktivitas ekonomi yang memiliki sifat-sifat yang sudah maju bukan aktivitas
ekonomi yang masih kuno, misalnya masih menggunakan sistem barter.

Dari sisi jelas diketahui bahwa akuntansi adalah Tool Of Management, alat kapitalis untuk
mengumpulkan harta dan memeliharanya agar proses akumulasi kekayaan berjalan lancar dan
penguasaannya tetap di tangan kapitalis.

Definisi lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam penegrtian akuntansi ini. Dalam
Buku A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT), akuntansi diartikan sebagai proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi
dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya.

American Institute of Certifies Public Accounting (AICPA) Mendefinisikan akuntansi adalah


seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
4|Page
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya.

Accounting Principle Board (APB) Statemen No. 4 Mendefinisikan akuntansi adalah suatu
kegiatan. Fungsinya memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai
suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.

Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui (1986) dan penulis lain disebutkan
beberapa image yang menggambarkan beberapa sifat-sifat akuntansi berikut :

1. Akuntansi sebagai suatu ideologi (pandangan hidup)


2. Akuntansi sebagai suatu bahasa
3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis
4. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini
5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
6. Akuntansi sebagai komoditi
7. Akuntansi sebagai pertanggungjawaban
8. Akuntansi sebagai teknologi

1. Akuntansi sebagai sebuah ideology (pandangan hidup)


Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena ideologi sarana untuk mendukung dan
melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik saat ini. Karl Marx menegaskan bahwa
akuntansi melakukan suatu bentuk dan hubungan-hubungan sosial yang membentuk usaha
produktif. Akuntansi juga dipandang sebagai mitos symbol, dan kegiatan ritual yang
mengizinkan penciptaan suatu tatanan simbolis yang didalamnya agen-agen sosial dapat saling
berinteraksi. Kedua persepsi tersebut juga mewujudkan dalam pandangan umum merupakan
bahwa akuntansi juga instrument rasionalisasi ekonomi dan alat sistem kapitalisme.
Persepsi bahwa akuntansi merupakan sebuah instrument rasionalisasi ekonomi
ditunjukkan dengan sangat baik oleh Weber, yang mendefinisikan tindakan rasionalisasi
ekonomi sebagai perluasan perhitungan kuantitatif atau akuntansi yang secara teknis dapat
dilakukan dan secara nyata dapat diaplikasikan.
2. Akuntansi sebagai sebuah bahasa
Akuntansi telah dipandang sebagai bahasa bisnis. Akuntansi merupakan suatu cara
pengkomunikasian informasi tentang bisnis.
Simbol -simbol manusia bukan merupakan tanda-tanda yang disusun secara acak, yang
mengarahkan pada konseptualisasi rujukan yang bersifat tertutup dan rahasia. Sebaliknya,

5|Page
symbol-simbol manusia disusun secara yang sistematis dan berpola dengan aturan-aturan khusus
yang mengarahkan penggunaannya.
3. Akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu
Umumnya akuntansi dipandang sebuah cara penyajian sejarah perusahaan dan transaksi
yang dilakukannya dengan pihak lain. Konsep pertanggungjawaban pada dasarnya merupakan
ciri hubungan principal dengan agen .
Dua periode pertama mengacu pada kepentingan agen untuk mengembalikan sumber-
sumber daya secara lengkap kepada principal dengan menetapkan tugas-tugas minimal dalam
melaksanakan fungsi pemeliharaan.
Periode ke-tiga mengacu pada kepentingan agen untuk menetapkan inisiatif pemakaian
aset secara mendalam agar sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Terakhir, periode open-ended berbeda dengan periode aset-utilization dalam hal
penetapan pemanfaatan aset yang lebih fleksibel dan memungkinkn gen untuk merencanakan
aliran pemanfaatan aset.
4. Akuntansi sebagai Realitas ekonomi saat ini
Akuntansi juga dipandang sebagai cara untuk menggambarkan realitas ekonomi saat ini.
Argumen utama yang mendukung pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laba rugi
seharusnya didasarkan pada taksiran yang menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada
cost histories.
Tujuan utama dari pandangan akuntansi ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya,
suatu konsep yang menunjukan perubahan kesejahteraan perusahaan dari suatu periode ke
periode slanjutnya.
5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi sebagai suatu proses yang menghubungkan
sumber informasi atau transmitter, saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima. Dengan
menggunakan istilah dalam proses komunikasi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses
menyendikan sejumlah observasi ke dalam bahasa sistem akuntansi, memanipulasi sinyal sistem
pelaporan, dan mengawasandikan serta mentransmisikan hasilnya. Pandangan tentang
akuntansi ini memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual maupun secara empiris.
Pertama, pandangan ini mengasumsikan bahwa sistem akuntansi merupakan satu-satunya sistem
pengukuran formal dalam organisasi. Kedua, pandangan ini memunculkan kemungkinan desain

6|Page
sistem akuntansi yang optimal, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang
bermanfaat.

6. Akuntansi sebagai Komoditi


Komoditi yang dimaksud adalah output akuntansi dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
7. Akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban
8. Akuntansi sebagai teknologi
Bambang Sudbyo (1978) menyimpilkan :
Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan untuk menerangkan dan
meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis tertentu melainkan untuk mengendalikan
variabel-variabel itu guna memperbaiki status ekonomi karenanya status sosial dari perilakunya.
Dalam APB ststement No.4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi
(keuangan) sebagai berikut :
a. Accounting entity, entity tertentu harus dipisahkan dari badan atau entity yang lain.
b. Going concern, dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang
dilaporkan akan terus beroperasi dimasa yang akan datang.
c. Measurement, akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi dan kewajiban
beserta perubahannya yang dimiliki perusahaan.
d. Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau suatu periode
tertentu.
e. Monetary Unit, transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran moneter.
f. Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban diteteapkan tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
g. Exchange Price, nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaraan.
h. Approximation, dalam akuntansi tidak dapaat dihindarkan penaksiran-penaksiran, nilai, harga,
umur, penyisihan dan sebagainya.
i. Judgment, dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan keahlian yang dimiliki akuntan.
j. General Purpose, informasi yang dihasilkan ditujukan buat pemakai secara umum.

7|Page
k. Interrelated Statement, neraca, laba rugi dan laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai
hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain.
l. Substance Over Form, akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada
bukti legalnya.
m. Materiality, laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam setiap
pertimbangan yang dilakukan nya tetap melihat signifikannya.

3. Sifat Dasar Teori Akuntansi

Dalam APB Statement No.4 dijelaskan beberapa sifat dasar akuntansi (keuangan) sebagai
berikut :

1. Accounting Entity
2. Going Concern
3. Measurment
4. Time Period
5. Monetery Unit
6. Accrual
7. Exchange Price
8. Approximation
9. Judgment
10. General Purpose
11. Interrelated Statemen
12. Subtance Over Form
13. Materiality

Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya penulis lain mengemukakan sifat-sifat lain yang
terkandung dalam akuntansi (keuangan) seperti :

1. Laporan Historis Laporan yang pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.
2. ClassificationInformasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat
dasar akuntansi.
3. SummarizationTransaksi dan kejadian yang sama dalam perusahaan diklasifikasikan
menurut metode tertentu.
4. Measurement BasisPengukuran yang digunakan dalam akuntansi.
5. VerifiabilitySetiap informasi dalam laporan keuangan harus ditelusuri sampai ke bukti-
bukti.
6. ConservatismPerusahaan biasanya memiliki kejadian yang belum pasti.
7. Technical TerminologyIstilah yang digunakan dalam laporan keuangan.

8|Page
4. Siklus Akuntansi

Proses Akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi
ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau
bukti ini maka di input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa
informasi laporan keuangan.

1. Transaksi / Bukti

Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, dan modal)
dan hasil usaha perusahaan/lembaga.

Setiap transaksi harus memiliki bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan keuangan
dapat digolongkan dalam beberapa jenis. Bukti dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Corroborative evidence

Corroborative evidence adalah seluruh dokumen yang sah.

Underlying Accounting Data

Underlying Accounting Data adalah seluruh catatan dalam bentuk buku.

2. Buku Jurnal

Dalam menggunakan buku jurnal ini perusahaan dapat menempuh dua cara, sebagai berikut :

Jurnal Khusus
Jurnal Umum

3. Buku Besar

Buku besar ini sering disebut juga pemikiran, akun, item, pos, dan lain-lain. Buku ini adalah
merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal.

Beberapa klasifikasi perkiraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Klasifikasi menurut laporan keuangan :

Perkiraan aktiva
Perkiraan utang/kewajiban
Perkiraan modal
Perkiraan biaya
Perkiraan penghasilan

Klasifikasi Menurut Pengakuan Jurnal

9|Page
Perkiraan aktiva dan perkiraan biaya dapat dikelompokan dalam satu golongan apabila ditinjau
dari segi perlakuan jurnal.

Dilihat Dari Segi Pemecahannya :

Perkiraan Kontrol
Perkiraan Pembantu

Lain-lain

Sering kali juga kita mengenal perkiraan netral (Neural Account). Perkiraan ini merupakan
perkiraan yang tidak sampai disajikan laporan keuangan.

4. Neraca Lajur

Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyusunan laporan


keuangan tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur memiliki beberapa lajur, yaitu sebagai berikut :

Neraca Percobaan
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Lajur Laba Rugi
Lajur Laba Ditahan
Lajur Neraca

5. Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun yang paling utama ada 3, yaitu :

Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal
tertentu.
Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi
perusahaan pada periode tertentu.
Laporan arus kas.

5. Pendekatan Teori Akuntansi

Pendekatan yang digunakan dalam upaya memcahkan masalah-masalah dalam akuntansi yaitu
sebagai berikut:

1. Pendekatan Pajak

Tujuan akuntansi pajak sangat berbeda dengan tujuan-tujuan pelaporan keuangan. Akuntansi
pajak tidak begitu tertarik pada pengukuran penghasilan suatu perusahaan dibandingkan dengan
penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak. Akbitanya, kesimpulan akuntansi pajak tidak
relevan untuk keperluan kita.

10 | P a g e
Aturan-aturan pajak penghasilan mempunyai pengaruh yang merugikan pada teori dan prinsip
akuntansi dalam banyak bidang. Kecenderungan untuk menerima ketentuan pajak penghasilan
sebagai prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum ini patut disayangkan.

2. Pendekatan Legal

Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai adalah dengan menyarankan untuk
memperoleh pendapatan hukum (legal).

3. Pendekatan Etika

Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep keadilan, kebenaran,


dan kewajaran (justice, truth, fairnes).

4. Pendekatan Ekonomi

Dalam pendekatan ekonomi terdapat dua:

Pendekatan Makro ekonomi

Pendekatan Makroekonomi yaitu Pendekatan yang menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan


alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas dari
pada perusahaan, seperti industri atau perekonomian nasional.

Pendekatan Mikro ekonomi

Pendekatan Mikroekonomi yaitu pendekatan yang menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan


alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan.

5. Pendekatan Perilaku

Fokus pada pendekatan ini adalah pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para
pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat dari
disajikannya informasi akuntansi.

Pendekatan perilaku dalam teori akuntansi telah mendorong para akuntan akademisi maupun
praktisi untuk mencari tujuan-tujuan dasar akuntansi serta jawaban untuk pertanyaan seperti:

1. Siapa pemakai laporan keuangan yang dipublikasi?


2. Bagaimana sifat informasi yang diinginkan pemakai?
3. Bagaimana para investor, kreditor dan manajer bereaksi terhadap prosedur dan penyajian
akuntansi yang berbeda?

11 | P a g e
6. Pendekatan Struktural

Fokus dari penekatan ini adalah memfokuskan pada stuktur sistem akuntansi itu sendiri.
Sebagian besar dasar pemikiran dalam pendekatan ini mencoba untuk memberlakukan hal-hal
yang serupa dengan cara yang serupa. Dengan kata lain para akuntan mencoba untuk
mengklasifikasikan transaksi-transaksi yang serupa dengan cara yang serupa atau formalnya
mengupayakan konsistensi dalam mencatat dan melaporkan transaksi.

BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
1. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Akuntansi sudah dikenal sejak manusia mulai bisa menghitung dan membuat catatan yang tidak
hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada kayu, batu dan daun. Bukti-bukti kuno mengenai
pencatatan yang berhasil ditemukan antara lain di Babilonia, Mesir, Cina, Romawi dan Yunani.
Penemuan di Babilonia berupa pencatatan pembayaran gaji dan kontrak-kontrak perdagangan
pada lempengan tanah liat. Sedangkan akuntansi mulai digunakan di Cina pada pemerintahan
Dinasty Chuo ( 1122-256 SM) untuk menilai efisiensi program-program yang dilakukan
pemerintah. Pada tahap selanjutnya berkembang di Negara-negara Timur Tengah dan abad XIV
para pedagang di Genoa membuat catatan yang lebih lengkap dan berisi informasi laba/rugi
berdasarkan selisih harta yang di bawa sebelum berdagang dengan harta sesudah berdagang.

Pada abad XV terjadi perkembangan dan perluasan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang-
pedagang Venesia. Akuntansi baru diakui sebagai ilmu pada tahun 1494 berkat jasa Lucas
Paciolo seorang ahli matematika Prancis berkebangsaan Italia mengarang sebuah buku yang
berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang merupakan
tonggak sejarah dalam bidang akuntansi. Dalam buku tersebut terdapat bagian khusus yang
membahas akuntansi berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio yang memuat system
pembukuan berpasangan (doubleentry book keeping).

Sistem pembukuan yang diciptakan di Italy berkembang pesat dan tersebar ke beberapa Negara
di Eropa. Perhitungan laba rugi dan neraca mulai sering digunakan pada akhir abad XV di
Belanda dan Inggris. Di Belanda, perhitungan tersebut di kenal dengan system continental
(pembukuan/tatabuku).

Pada pertengahan abab 18-19 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong perkembangan
akuntansi karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya dengan
memperkenalkan konsep penyusutan ( depresiasi ). Revolusi industri menciptakan suatu

12 | P a g e
permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal ini
menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi yaitu untuk mendapatkan
informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan.

Penemuan Benua Amerika mengakibatkan banyak pengusaha Eropa yang pindah ke Amerika.
Pesatnya pertumbuhan bisnis di Amerika membawa perubahan dalam struktur industry dan
organisasi perusahaan, sehingga akuntansi juga mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan bisnis di Amerika yaitu dari Sistem Continental ke system Anglo Saxon.
Menurut Prof. Robert Stelling seorang ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan
akuntansi menjasi tiga tahap ;

1. Ruang lingkup perusahaan masih kecil. Para pemiliknya sekaligus menjadi manajer
perusahaan .segala pencatatan perusahaan dikerjakan sendiri.
2. Perusahaan yang dikelola sudah makin besar, sehingga semua pengurus saham dalam
perusahaan tidak mungkin dikelola sendiri. Pada tahap ini pencatatan akuntansi mulai
serahkan pada orang lain yang mengerti tentang akuntansi.
3. Sudah terjadi pemisahan fungsi secara tegas antara pemilik dan perusahaan. Pencatatan
akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kepatuhan akan pertanggung jawaban
perusahaan, karena pemilim perusahaan akhirnya dinamika pertanggung jawaban tersebut
dinamakan Laporan Keuangan.

2. Perkembangan Akuntansi

Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.

Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.

Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian
yang dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk


perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi
yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannyapunch card record.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga
Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

13 | P a g e
Tahun 1975 : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal. Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

3. Perkembangan Akuntansi di Indonesia.

Akuntansi di Indonesia mula-mula menganut sistem continental dalam perkembangan


selanjutnya di Indonesia memakai sistem Anglo saxon perubahan ini disebabkan oleh
Adanya PMA ( Penanaman Modal Asing ) yang memakai sistem anglo saxon dan Hampir
sebahagian besar mereka yang berperan dalam perkembangan akuntansi melanjutkan
pendidikan nya ke Amerika.

Objek Perubahan Sistem Kontinental Sistem Anglo Saxon


1. Buku Harian Pengelompokan debet Pengelompokan debet
dan kredit belum terinci dan kredit sudah terinci
2. Akun Buku Besar
a. Penyusutan Penyusutan Penyusutan
menggunakan perkiraan menggunakan akun beban
cadangan dan dicatat disisi penyusutan dan dicatat
b. Perkiraan Campuran kredit disisi debet.
c. Prive
Menggunakan perkuraan Tidak menggunakan
campuran perkiraan campuran.
3. Neraca Lajur
Terdapat penyetoran Tidak terdapat
Prive. penyetoran prive.

4. Laporan Keuangan Arsip tidak disimpan


Arsip disimpan dalam karena sebagai alat
dokumen Bantu.

Terdiri atas :
Terdiri atas : 1.Neraca
1. Neraca 2.Lap L/R
2. Laporan L/R 3.Lap Perubahan Modal
3. Lap perubahan 4.Lap Arus Kas
Modal 5.Lap Dana
6.Catatan atas Lap Keu
Pemakai Informasi Akuntansi terdiri dari Pihak Intern ( Manajemen perusahaan misalnya,
Manajer Perusahaan dan pimpinan perusahaan). Pemakai Informasi akuntansi dari pihak ekstern
(Pemilik Kreditor Karyawan Investor Pemerintah Masyarakat).

Kegunaan Akuntansi, Untuk mendapatkan informasi ekonomi atau informasi keuangan


perusahaan secara akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan yang tepat. Untuk

14 | P a g e
memberikan pertanggung jawaban manajemen perusahaan kepada pemilik perusahaan. Untuk
mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ketahun (maju mundurnya perusahaan).

Akuntansi terbagi dalam beberapa bidang. Berapa bidang akuntansi adalah.

Akuntansi keuangan Akuntansi yang kegiatannya sejak dari pencatatan transaksi sampai
penyusunan laporan keuangan.
Akuntansi biaya Akuntansi yang kegiatan utamanya menghitung biaya produksi yang
harus dikeluarkan perusahaan.
Akuntansi Manajemen Akuntansi yang meliputi segala kegiatan dalam perusahaan dan
membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi auditing Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan bebas atas
akuntansi umumyang biasa dikerjakan oleh akuntan pablik.
Akuntansi perpajakan Akuntansi yang berhubungan dengan masalah perpajakan.
Akuntansi anggaran Akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu
tertentu, dilengkapi dengan system penganalisaaan dan pengawasan.
Akuntansi pemerintahan Akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada transaksi yang
dilakukan oleh lembaga pemerintahan.
Akuntansi Pendidikan Merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam
penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat.

Sementara secara profesi akuntan bisa dikelompokkan menjadi : Akuntan Publik, Akuntan
yang kegiatannya memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah pembayaran
tertentu. Akuntan Pemerintah, Akuntan yang bertugas sebagai pemeriksa atau auditor untuk
pemerintah dan Negara. Akuntan Intern, Akuntan yang bekerja dalam perusahaan. Akuntan
pendidik, Akuntan yang bekerja di bidang pendidikan yang bertugas untuk memajukan
pendidikan akuntansi.

4. Dasar Hukum Akuntansi dan Standar Akuntansi

Kewajiban menyelenggarakan pembukuan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia diatur


dalam Undang-undang no 16 Tahun 2000. Tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan,
menyebutkan bahwa :Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan di
Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan mengcukupi
untuk menghitung penghasilan kena pajak, harga perolehan, dan jasa guna perhitungan jumlah
pajak yang terhitung berdasarkan undang-undang perpajakan.

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ). Bahwa setiap orang yang menjalankan
perusahaan diwajibkan membuat catatan tentang harta kekayaan sehingga setiap saat dapat
diketahui segala hak dan kewajiban pengusaha. Dari dasar hukum diatas dapatlah kita ambil
kesimpulan , manfaat penyelenggaraan akuntansi dan pembukuan adalah sebagai berikut :

15 | P a g e
Dapat mengetahui dengan tepat besarnya laba dari usahanya
Mudah untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan
Merupakan dasar yang kuat bila ada sengketa dengan kantor pelayanan pajak.

Standar Akuntansi Keuangan Merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik
akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan khususnya yang ditujukan kepada pihak
luar, seperti pemegang saham, kreditur, dll.

16 | P a g e
PENUTUP
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan
tugas makalah kami yang telah di rangkum dalam satu makalah ini untuk dapat di pelajarin
bersama. Demikian kami tuliskan untuk dapat dipahami.
Jika ada kesalahan penulisan dan penyebutan kata atau kalimat kami mohon maaf atas ketidak
telitian dalam pembuatan makalah ini.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku : TEORI AKUNTANSI
Edisi : 10
Penulis : Sofyan Syafri Harahap
Penerbit : Rajawali Pers Jakarta
Tahun : 2008

Sumber Buku : TEORI AKUNTANSI Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Edisi :3
Penulis : Suwardjono
Penerbit : BPFE Yogyakarta

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai