Investigasi Analisis Modeling, Simulasi dan Sensitivitas Array Photovoltaic Solar dan Pemanfaatan

Efek Shading

Energi Terbarukan dianggap sebagai salah satu preferensi paling menguntungkan untuk kebutuhan
energi yang meluas dalam menanggapi kelelahan bahan bakar fosil dan peningkatan suhu rata-rata
yang berlebihan dari atmosfer atmosfer bumi. Dalam keadaan seperti itu, sel surya paling layak, ramah
lingkungan, dan sumber energi tahan lama untuk pembangkit listrik. Sel surya mengantarkan minat
yang cukup besar dalam tren modern serta pembangkit energi terdistribusi untuk memberi energi
bersih dan hijau. Penyempurnaan sumber energi nonkonvensional ini pada gilirannya menciptakan
cakrawala baru untuk merancang elektronika daya yang berasimilasi dengan sumber yang tidak
konvensional. Sumber energi non konvensional cenderung merupakan pengganti yang paling
bermanfaat untuk kemudahan energi terbarukan untuk meningkatkan kebutuhan energi sebagai
respons terhadap pengurangan bahan bakar yang mudah terbakar dan kenaikan suhu atmosfir yang
dipicu oleh pengapian tak terkendali dari bahan bakar yang mudah terbakar. Karena emanasi gamut
dan ketergantungan beban yang rendah berfluktuasi tegangan dc, yang digabungkan dengan
penghalang seperti efisiensi minimal, gema kendur tiba-tiba berubah menjadi arus beban, faktor
pemanfaatan sel yang buruk, kondisioner daya penting untuk diperkuat dalam pengaturan untuk
mengangkat Input dc tegangan rendah berubah menjadi tegangan ac yang diinginkan. Modul PV yang
memiliki beberapa sel / modul secara seri dikembangkan untuk melaksanakan studi di mana pekerjaan
difokuskan pada sel cerah yang terang di bawah stratum iluminasi yang berbeda. Studi pustaka detail
lain tentang MPPT unik yang mempresentasikan sintesis MPPT terpusat dan terdistribusi [1]. Skema
yang diusulkan di [2] menghentikan distribusi dan dampak shading pada susunan yang lengkap dan
karenanya, mengurangi ketidakcocokan (kerugian) akibat kondisi naungan parsial. Kinerja sistem
seperti itu kemudian diteliti untuk berbagai kondisi gelap dan hasil MATLAB / SIMULINK diwakili untuk
menggambarkan bahwa daya yang dikeluarkan keluar dari susunan PV dalam kondisi naungan parsial
diperkaya secara signifikan. Kontribusi yang signifikan dibuat dalam literatur [3] di mana perangkat
lunak yang dikembangkan membantu dalam simulasi panel array PV untuk variasi keadaan cahaya dan
suhu, yang mencakup suhu dan pencahayaan yang beragam dalam jangka waktu yang sama. Metode
inovatif untuk meningkatkan peramalan dalam array PV dan pembangkit tenaga yang ada dalam
situasi duniawi aneka diilustrasikan. Pendekatan berdasarkan optimasi algoritma genetika untuk
modul Total cross terikat (TCT) dalam array PV disajikan [4]. Di antara aplikasi PV yang dibahas,
membangun photovoltaic terpadu, sistem fotovoltaik dan fotovoltaik terkonsentrasi fotovoltaik
tampaknya merupakan solusi yang paling dinamis dan dinamis untuk tantangan energi masa depan
[5]. Evaluasi tiga skema untuk perbaikan hubungan antara produksi energi PV dan permintaan listrik
diselidiki dalam pekerjaan ini, yang mencakup penyusunan modul PV secara optimal, kombinasi dari
array yang disebarluaskan secara geografis, dan memanfaatkan sistem penyimpanan energi [6].
Strategi simulasi array PV berdasarkan pemrograman diusulkan untuk mensimulasikan dampak
kondisi naungan parsial dan mengembangkan algoritma MPPT baru untuk sistem konversi energi.
Perilaku metodologi hibrida yang menugaskan sumber energi terbarukan dan berubah-ubah dalam
waktu diselidiki [7] sambil menyediakan pasokan terus-menerus. Pekerjaan difokuskan pada
pemodelan sistem pada perangkat lunak MATLAB dan hasil yang diperoleh berguna untuk simulasi
model fotovoltaik angin yang terhubung. Metodologi dikembangkan yang menguji tingkat waktu yang
komplementer di dalam stasiun pembangkit tenaga air dari sistem skala kecil dan fotovoltaik yang
berada di dekatnya, bekerja berfokus pada pengembangan algoritma evolusioner [8] yang
menghubungkan informasi yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga air kecil sepanjang
penyinaran solar pv. Tujuan utama penelitian ini difokuskan pada investigasi pemodelan, simulasi dan
analisis berbagai jenis model PV surya.
II. PRINSIP KERJA DARI SOLAR CELL

Jenis dasar sel PV terdiri dari transduser respons ringan yaitu, sebuah dioda n yang segera mengubah
tenaga surya menjadi tenaga listrik. Diagram 1 mengilustrasikan konfigurasi rinci pada pv surya dengan
sambungan solar p-n, koneksi sisi belakang dan samping belakang, dan lapisan anti-reflektif yang
sebelumnya dimiliki untuk membatasi lebih banyak sinar matahari di pv. Diagram 2 mengilustrasikan
sendi pv pada saat tidak ada radiasi kejadian. Ion energi yang disebabkan oleh pengalaman sinar
matahari di solar pv adalah gaya yang lebih besar daripada celah pita bahan sel yang menghasilkan
pasangan elektronhole. Jika pembawa ini sebelum bergabung kembali tiba berdekatan dengan
persimpangan, gaya listrik per satuan muatan yang ada di persimpangan memisahkan lubang penyapu
pembawa ke sisi-p dan elektron ke sisi-n sebagai pembawa mayoritas. Detasemen Ion membuat
tenaga listrik yang berlawanan arah dengan medan listrik sebelumnya, sehingga mengurangi medan
listrik bersih di persimpangan. Daerah penipisan di sekitar partikel bermuatan menghasilkan
peningkatan arus dalam semikonduktor karena difusi pembawa muatan sehingga tegangan muncul di
persimpangan. Ketika sambungan p-n sel surya dikaitkan dengan pemuatan eksterior, pembawa lebih
lanjut yang dihasilkan oleh penyerapan foton kejadian mengalir melintasi beban. Jika titik koneksi
terbuka, maka bias maju dari persimpangan p-n meningkat ke titik di mana arus difusi di dalam sel
menyeimbangkan arus yang dihasilkan secara terang, untuk memiliki arus bersih nol. Pada saat ini,
tegangan yang diamati di sel disebut sebagai tegangan rangkaian terbuka dan merupakan tegangan
ambang yang dapat diperoleh dari sel surya. Sinar matahari yang masuk yang menghasilkan tegangan
rangkaian terbuka ditunjukkan pada Diagram 3. Bila sel pv disingkat, tegangan dioda nol, dan semua
arus yang dihasilkan cahaya mengalir melalui timah pendek. Artinya, arus yang diperoleh dari cahaya
akan sama dengan arus dalam timah shorted. Arus ini disebut arus hubung pendek; Ini adalah jumlah
maksimum arus yang diperoleh dari sel surya. Diagram 4 menunjukkan sinar matahari masuk yang
menghasilkan arus dalam mode hubungan pendek pada sel pv. Dalam penjajaran dengan baterai,
tidak seperti baterai, gaya gerak listrik di sel surya didorong oleh perubahan sementara potensialnya
yang disebabkan oleh cahaya dan juga sel surya selama dipajang di bawah sinar matahari, akan bekerja
tanpa henti, insiden radiasi di atmosfer dari Arah Matahari adalah radiasi balok eter surya. Di bawah
atmosfer, di permukaan bumi, radiasi akan dapat diamati dengan arah cakram Matahari di berkas
langsung dan juga bentuk arah lainnya berdifusi.

AKU AKU AKU. MODEL PHOTOVOLTAIK DAN PERSAMAAN PEMERIKSAANNYA Karakteristik yang paling
sering digambarkan dari sambungan p-n silikon umum ditunjukkan pada gambar 3. Secara matematis,
ini dapat digambarkan sebagai,

Saya disebut arus saturasi balik, V adalah tegangan sel, saya adalah arus sel, TV dikenal sebagai suhu
tegangan ekuivalen dan pada suhu kamar 20oC, nilainya kira-kira 26mV yang sama dengan KT / Q di
mana K dikenal sebagai Boltzmann's konstan, T adalah suhu ino K dan Q adalah muatan elektron. Bila
sambungan p-n cerah, karakteristiknya akan meningkat dalam bentuk dan menggeser arah menurun
saat komponen yang dihasilkan foton ditambahkan dengan arus bocor terbalik. Persamaan (1) adalah
persamaan dioda yang dimodifikasi sebagai berikut:

Jika persimpangan disingkat pada terminalnya, voltase V adalah nol dan nilai arus yang terbatas SC I
I? mengalir melalui jalur eksternal, muncul dari sisi-p. SC I dikenal sebagai arus hubung singkat dan
besarnya tergantung pada insulasi matahari. Sekarang, sumber tegangan ditambahkan di jalur
eksterior dengan muatan afirmatif p-side. Kemudian hitung tegangan rangkaian terbuka, Voc dalam
hal, T V, SC I dan 0 saya dapat dimodifikasi sebagai

Biasanya, I A SC 2, mA I 1 0, V A OC 55 0. (pada suhu kamar). Secara matematis, karakteristik I-V sel

surya dapat ditulis (sesuai konvensi tanda standar) sebagai

Energi dari radiasi matahari merupakan pilihan terbaik untuk pembangkit tenaga listrik dan foto
elektromagnetik yang menginduksi radiasi energi yang secara langsung diubah menjadi energi listrik
oleh modul fotovoltaik surya. Pada dasarnya modul surya terdiri dari sel surya [8] dan sel surya adalah
dioda n-sem di semikonduktor. Modul pv ditekan sel silikon. Pada kondisi open circuit, sel silikon
memiliki voltase operasi 0,7 V. Peringkat saat ini tergantung pada area sel tertentu. Peringkat modul
saat ini sebanding dengan luas modul, untuk mendapatkan watt lebih tinggi. Karakteristik I-V yang
diberikan pada (4) ditentukan untuk kondisi ideal, mengingat resistansi rangkaian internal sel adalah
nol, dan ketahanan shunt tidak terbatas. Dalam prakteknya, keduanya memiliki nilai yang terbatas,
yang akan mengubah karakteristiknya. Rangkaian ekuivalen ideal dan praktis dari sel surya
ditunjukkan pada gambar 5. Dalam praktiknya SC I tidak lagi sama dengan arus yang dihasilkan cahaya
namun kurang oleh arus shunt melalui resistansi shunt (shR). Secara matematis, karakteristik
tegangan di atas matahari sel dapat diwakili oleh,

V disebut sebagai tegangan p-v, L I adalah arus fotolistrik. Untuk khas bermutu tinggi, satu inci persegi
sel silikon, resistansi seri

Array PV sering diakumulasikan dari penggabungan modul surya tunggal yang sering bersekutu secara
seri dan paralel. Modul PV individual adalah konsolidasi sel secara seri. Setiap sel terdiri dari kumpulan
elemen yang dihubungkan secara paralel. Dalam kondisi standar tegangan maksimum bila rangkaian
terbuka modulnya bisa sekitar ~ 22V, dan arus maksimum saat rangkaian pendek terminal modul PV
mendekati sekitar ~ 5.5A. Modul yang lebih besar mungkin lebih hemat biaya. Jika sel dalam rangkaian,
kesengsaraan akan timbul jika satu sel atau elemen sel menjadi rusak, atau bila sel PV tidak rata
dicairkan melalui naungan atau oleh pengelompokan sinar matahari yang tidak merata.