Walaupun selisih dimasukkan dalam pembukuan investor sebagai bagian dari akun
investasi, selisih tersebut terkait dengan aset tertentu dari investee. Oleh karena itu, jika investee
melepaskan aset dengan mana selisih tersebut terkait, maka bagian selisih harus dikeluarkan dari
akun investasi di pembukuan investor. Bagian investor atas keuntungan atau kerugian investee
dari pelepasan aset tersebut harus disesuaikan untuk mencerminkan kenyataan bahwa investor
membayar lebih untuk bagian proporsionalnya atas aset tersebut dibandingkan yang dibayarkan
oleh investee.
Contoh:
PT Barapanas menjual tanah di mana tanah tersebut terkait dengan selisih PT Antariksana
sebesar Rp 60.000.000, PT Antariksa tidak mengakui penuh 40% keuntungan atau kerugian dari
penjualan tersebut. PT Barapanas semula membeli tanah tersebut di tahun 2000 dengan harga Rp
75.000.000 dan menjualnya di tahun 2009 dengan harga Rp 125.000.000. PT Barapanas
mengakui keuntungan dari penjualan sebesar Rp 50.000.000, dan bagaian PT Antariksana atas
keuntungan sebesar 40% atau Rp 20.000.000. Akan tetapi sebenarnya bagian keuntungan yang
diakui oleh PT Antariksana harus disesuaikan dengan perhitungan sebagai berikut:
Jika PT Barapanas melaporkan laba bersih (termasuk keuntungan dari penjualan tanah)
sebesar Rp 150.000.000 untuk tahun 2009, PT Antariksana mencatat ayat jurnal berikut (tidak
memperhitungkan dividen dan amortisasi selisih terkait dengan peralatan).