Teori Akuntansi adalah bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau penalaran.
Struktur akuntansi dan seperangkat konsep-konsep sebagai hasil proses pemikiran dan pemilihan
konsep (kerangka acuan konseptual)
Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis adalah suatu proses pemikiran atau penalaran,
dengan menggunakan konsep-konsep yang relevan sebagai landasan, untuk menjelaskan kelayakan
prinsip atau prkaik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk mendukung prinsip dan praktik
yang baru atau yang diharapkan.
Teori Akuntansi Sebagai Lawan Praktik. Seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang
bagaimana seharusnya konsep-konsep yang membahas tentang bagaiman seharusnya praktik akuntansi
berjalan atau yang membahas alternative-alternatif prinsip yang dapat digunakan dalam prkatik.
Teori Akuntansi Sebagai Model, Sebagai model penalaran untuk menciptakan suatu praktik
akuntansi yang dianggap baik dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat akuntansi akan
dipraktikan.
a. Pendekatan Tradisional :
1. Pendekatan non teoritis, praktis, atau pragmatis.
Penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktek sesungguhnya
yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis.
Pendekatan otoritas dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh
organisasi profesi, terdiri dari penyajian sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi.
Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk .
2. Pendekatan Teoritis : Deduktif, Induktif, Etis, Sosiologis, Economics, Eklektik.
b. Pendekatan Deduktif
Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dan sejumlah prinsip
akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi selanjutnya.
Tahap-tahap pendekatan deduktif :
1) Penetapan-penetapan tujuan pelaporan keuangan
2) Pemilihan dalil-dalil akuntansi
3) Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
4) Pengembangan teknik-teknik akuntansi.
c. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap informasi keuangan dari
bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan serta prinsip-prinsip akuntansi dari
pengamatan tersebut dengan menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang. Pendekatan
induktif dalam penyusunan teori mencakup empat tahap :
d. Pendekatan Etis
Konsep kewajaran (penyajian yang tidak bias, dan tidak memihak), keadilan (sebagai perlakuan
yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan). Keseimbangan dan kebenaran (sebagai
pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi). The Committee on
Auditing Procedure merujuk criteria “kewajaran penyajian” sebagai berikut :
Kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi
Pengungkapan
Konsistensi
Dapat Diperbandingkan
e. Pendekatan Sosiologis.
1) Akibat-akibat sosial yang ditimbulkan dari teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini merupakan
suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluaan konsep kewajaran yang
dinamakan kesejahteraan sosial.
2) Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa data akuntansi akan memberikan manfaat dalam
pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan sosial.
3) Kesulitan dalam pendekatan ini adalah penetapan criteria “nilai-nilai sosial” yang dapat diterima
oleh semua masyarakat.
4) Bedford, berpendapat maksimalisasi kesejahteraan sosial berhubungan dengan pengukuran
penentuan pendapatan yang terbaik bagi masyarakat.
5) Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada evolusi cabang bidang akuntansi yang baru,
yang terkenal sebagai akuntansi sosio ekonomi (socioeconomic accounting). Tujuan utama
bidang ilmu ini adalah mendorong entitas bisnis yang beraktivitas dalam pasar bebas agar
mempertanggungjawabkan aktivitas produksi mereka terhadap lingkungan sosial melaui
pengukuran internalisasi dan pengungkapan di dalam Laporan Keuangan.
f. Pendekatan Ekonomi
Dalam penyusuan teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku indicator-indikator ekonomi
makro, yang diakibatkan oleh berbagai prkatik akuntansi. Menekankan pada konsep
kesejahteraan ekonomi secara umum.
Kriteria umum yang digunakan dalam pendekatan ekonomi makro adalah :
1) Kebijakan dan teknik akuntansi yang digunakan harus menyajikan realitas ekonomi.
2) Pemilihan teknik-teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Contoh di Swedia metode LIFO akan merupakan teknik akuntansi yang menarik selama periode
inflasi yang berkepanjangan daripada FIFO.
g. Pendekatan Eklektik
Penyusunan Teori Akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah mengikuti suatu
pendekatan ekletik, atau pendekatan gabungan.
Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable yang patut
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan perencanaan serta regulasi
ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi.
The American Accounting Association (AAA). AAA merupakan organisasi untuk para akuntansi dan
bidang akademik maupun induvidu yang tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. Diawali
dengan pendekatan induktif, secara bertahap menjadi pendekatan deduktif. Studi-studinya meliputi :
A Tentative of Accounting Principles Underlying Corporate Financial Statements.
An Introduction to Corporate Accounting Standard oleh W.A Paton dan A.C Littleton (1940)
An Inquiry Into Nature of Accounting oleh Louis Goldberg (1964)
A Statement of Basic Accounting Theory (1966)
A Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (1977)
FASB (The Financial Accounting Standard Board). Financial Accounting Standard Board (FASB)
menggantikan APB tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar-
standar akuntansi. Bubarnya APB terutama disebabkan oleh factor-factor berikut :
Kemunculan dari perlakuan akuntansi alternative yang memungkinkan perusahaan menunjukkan
earning pershare yang lebih tinggi terutama sebagai hasil proses merger dan akuisisi.
Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk sejumlah persoalan baru dalam akuntansi
seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri franchise (accounting for franching
industries), bisnis pengembangan lahan, dan sewa beli jangka panjang.
Sejumlah kasus kejahatan dan tuntutan hukum akibat metode-metode akuntansi yang gagal
untuk menyajikan informasi relevan dalam banyak kasus.
Kegiatan APB dalam mengembangkan kerangka konseptual.
Securities and Exchange Commission (SEC). SEC dibentuk oleh kongres pada tahun 1934 dengan
tanggung jawab utama menangani administrasi berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan
menjamin laporan serta pengungkapan yang memadai dan setiap perusahaan di Amerika.
SEC secara umum sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh lembaga profesi, opini, APB dan
pernyataan FASB. Walaupun demikian SEC tetap mempertahankan kekuasaannya untuk
mengungkapkan pandangan dengan lima secara berikut :
1) Regulasi S-x yang menguraikan bentuk dan kandungan laporan yang disimpan oleh SEC.
2) Accounting Series Releases
3) Keputusan dan Laporan SEC
4) Laporan Tahunan SEC
5) Komentar dan artikel yang disajikan oleh anggota komite serta para stafnya
SEC tidak selalu setuju dengan keputusan yang dihasilkan oleh profesi akuntansi. Contohnya : ASR No.
96, ASR No. 147, ASR No. 146
Teori-Teori Regulasi, Regulasi umumnya diasumsikan akan diterima oleh industri terkait dan
didesain serta dioperasikan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan. Ada dua kategori utama
tentang regulasi industri.
Teori-Teori Kepentingan Umum, (menyajikan bahwa regulasi disajikan untuk menanggapi
permintaan public akan koreksi terhadap ketidak efisien atau ketidak layakan harga pasar.Teori ini tujuan
utamanya adalah melindungi dan menjamin kepentingan umum).
Teori-Teori Kepentingan Kelompok atau Teori Perebutan, (regulasi disajikan untuk menanggapi
permintaan kelompok tertentu, dengan tujuan untuk memaksimalkan income anggotanya. Versi utama
teori ini adalah :
The political ruling-elite theory of regulation (menekankan penggunaan kekuatan politik untuk
mendapatkan pengendalian regulator)
The economic theory of regulation (menekankan pada kekuatan ekonomi)
Haruskah Kita Meregulasi Akuntansi.
Pihak yang tidak mengingikan regulasi menggunakan teori agensi :
Mengapa harus ada insentif untuk pembuatan laporan yang andal dan sukarela bagi pemilik.
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja, untuk menilai dan menentukan
kompensasi manajer.
Perusahaan dituntut untuk menyajikan laporan secara sukarela dan kegagalan untuk menyajikan
laporan dapat diinterprestasikan sebagai kabar buruk bagi pasar.
Apabila perusahaan tidak menyajikan laporan secra sukarela, pengguna informasi dapat
memaksa pihak-pihak terkait dalam menyajikan informasi tersebut.
Kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial dan kegagalan pasar memaksa perlu adanya
regulasi. Kegagalan pasar disebabkan :
Keengganan perusahaan untuk mengungkapkan informasinya, sebagai pihak yang mengusai
informasi tentang dirinya sendiri.
Adanya penyelewengan
Penyajian Informasi Akuntansi (sebagai produk umum) secara tidak semestinya.
Tujuan sosial mencakup kewajaran laporan, informasi seimbang,perlindungan terhadap investor.
Pendekatan Pasar Bebas, Pendekatan pasar bebas dalam meghasilkan standar dimulai dari
asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah poduk yang bersifat ekonimis, sama seperti
barang atau jasa lainnya. Pendukung pendekatan regulator baik sawsta maupun public menyatakan
bahwa ada kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun imolivit dalam pasar informasi swasta terjadi
karena kuantitas dan kualitas informasi akuntansi berbeda dari manfaat sosial maksimum yang dapat
diperoleh, disebabkan :
Pengendalian atas informasi yang bersifat monopoli oleh manajemen. (Dihipotesiskan bahwa
akuntan memiliki pengaruh monopolistic atas data yang disajikan dan digunakan pasar, akibtnya
pasar tidak dapat benar-benar membedakan antara pengaruh yang disebabkan oleh keadaannya
sesungguhnya atau pengaruh akuntansi).
Investor yang naïf, (Dihipotesikan bahwa para investor yang tidak memahami dengan baik
kompleksitas teknik-teknik dan transformasi akuntansi mungkin akan dikelabui dengan
penggunaan teknik-teknik yang berbeda).
Ketakuatan akan kegagalan fungsional.(Investor mungkin tidak mampu mengubah proses
pembuatan keputusannya untuk merespons data yang dihasilkan oleh perubahan yang terjadi
dalam proses akuntansi.)
Penyimpangan perhitungan. (Karena akuntansi sangat bertumpu pada berbagai basis
perhitungan asset dan prosedur alokasi yang dipandang sepihak dan tidak dapat diperbaiki,
keluaran akuntansi merupakan sesuatu yang tidak berarti atau bahkan menyesatkan untuk
pembuatan keputusan)
Keanekaragaman prosedur, (fleksibilitas dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi yang digunakan
untuk melaporkan kejadian tertentu)
Kurangnya objektivitas. (tidak ada criteria objektif yang dapat digunakan manajemen untuk
mendasarkan pilihannya akan tehknik-tekhnik akuntansi, hasilnya keluaran yang tidak dapat
diperbandingkan)
Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta, Pendekatan sector swasta dalam regulasi standar
akuntansi menggunakan asumsi dasar bahwa kepentingan public terhadap akuntnasi akan terlayani
dengan baik apabila penyusunan standar diserahkan kepada sector swasta (Commite on Accounting
Procedure (1939 -1959)), FASB (Financial Accounting Standard Board (1973 – Sekarang))
Regulasi Standar Akuntansi Oleh Sektor Publik. Regulasi sector public berpusat pada peran SEC.
BAM dikeluarkan dari pembahasan karena kos yang diperlukan lebih tinggi dari manfaatnya.
Factor lainnya :
BAM akan mengandung factor-faktor PABU yang bersifat pokok dan memungkinkan untuk
meninggalkan prinsip-prinsip pengukuran PABU dengan jumlah yang signifikan.
BAM lebih cenderung meningkatkan masalah standar overload daripada menguranginya.
BAM akan memiliki posisi dalam setiap isu PABU, yang akan membutuhkan biaya dan waktu
BAM perlu disiapkan oleh dewan penyusun standar yang baru
BAM akan dianggap bukan bagian dari PABU, tetapi sebagai bagian dari PABU untuk entitas
tertentu.
Penyusunan dan pelaksanaan standar akuntansi muncul sebagai suatu maslah yang kompleks :
Pertama, tidak terlihat bahwa standar didasarkan pada prinsip-prinsip debatan yang luas dan
perbandingan antara pendukung dan penentang teori-teori yang relevan, dan kemudian dipilih atas dasar
tersebut oleh badan penyusun standar.
Kedua, terdapat pertentangan yang jelas dalam kepentingan dan kebutuhan di antara entitas-entitas
yang terkait dengan prinsip akuntansi.
Ketiga, pengembangan prinsip-prinsip akuntansi merupakan sebuah proses yang semrawut (pertama
didominasi oleh manajemen, kemudian diregulasi oleh profesi, dan akhirnya menjadi suatu proses yang
benar-benar bersifat praktis)
Keempat, setiap bentuk penyusunan standar dalam dalam pasar bebas, sector swasta, atau sector
public lainnya, memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing, tidak ada konsep atau praktis yang
dapat dijadikan ukuran.