Anda di halaman 1dari 7

Yuliati, Perspektif Kemaritiman di Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara Lainnya 47

PERSPEKTIF KEMARITIMAN DI INDONESIA DAN KAWASAN


ASIA TENGGARA LAINNYA

Yuliati
Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Malang

Abstract. Indonesia as a state consisted of islands which wide ranging maritime is larger
than land, but in fact Indonesia has became a mainland oriented than the sea. It was implied
by scientific traditional who attended into mainland oriented. The sea has not become an
important part of Indonesian history if considering Indonesian geohistory position. This
essay covers the Musee in Indonesia and Southeast Asia region in which engaging
contextual inscription at that time.

Key Words: Maritime, Historical, Indonesia, Southeast Asia.

Tradisi keberanian leluhur Bangsa Indonesia karya Adrian B. Lapian Pelayaran dan
yang menjelajah laut hingga ke manca negara Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17
tidak berlanjut ke anak cucunya karena misalnya, merupakan salah satu sumbangan
orientasi mereka beralih ke daratan. berharga dalam historiografi bahari di
Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan Indonesia. Banyak informasi dalam buku ini
justru tidak menjadikan laut sebagai fokus yang sekaligus menjadi pancingan untuk
perhatiannya. Setidaknya ini merupakan hasil studi lanjut tentang kemaritiman yang
dari pengamatan sekilas perkembangan di meliputi aspek teknologi, pust-pusat
tingkat nasional dalam sepuluh tahun terakhir pelayaran, pola pelayaran dan perdagangan,
tentang arah dan kebijakan yang diambil dan pelabuhan. Buku ini juga memaparkan
pemerintah dalam mengelola negeri ini tentang hal apa yang diatur dalam hukum laut
(Dault,2008). Oleh karena itu muncullah Amanna Gappa.
ungkapan negara kelautan namun orientasi Pentingnya laut sebagai suatu kajian
ke daratan (Zuhdi, 2006:5). Visi kemaritiman maritim juga dapat dibaca dari pengantar
dalam mengelola negara semestinya sudah Lapian tentang teori Mahan (van Leur dan
dilakukan oleh pemerintah sejak lama Verhoeven : 1974). Bercermin pada Mahan
mengingat Indonesia secara geografis historis dan menimbang posisi Indonesia sendiri,
letaknya sangat srategis kerena berada di Lapian berpendapat bahwa riset sejarah
persimpangan jalur maritim atau pertemuan Maritim tidak boleh diabaikan. Sebagaimana
berbagai jalur pelayaran internasional yang dikaaatakan oleh Mahan dalam bukunya The
telah berlangsung sejak berabad silam. Influence of Sea Power Upon History 1660-
1783, seperti dikutip oleh Lapian dalam
Pemikiran Kemaritiman di Indonesia mengantar pemikiran Mahan ke komunitas
Pemikiran kemaritiman sebagai pusat ilmuwan di sini, bahwa para sejarawan
perhatian juga belum tampak dalam berbagai pada umumnya tidak mengenal keadaan laut,
kajian akademis misalnya di bidang ekonomi, karena mereka tidak menaruh perhatian
sosial politik, antropologi dan sejarah. Di khusus terhadapnya, lagi pula mereka tidak
bidang sejarah, fokus historiografi Indonesia memiliki pengetahuan khusus tentang laut;
lebih banyak membahas tentang persoalan dan mereka tidak mengindahkan pengaruh
yang menyangkut daratan, baik masyarakat daripada kekuatan laut yang sangat
maupun institusi sosial politiknya. Buku menentukan jalannya peristiwa-peristiwa
48 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Ketujuh, Nomor 2, Desember 2013

besar di dunia. Mahan membuktikan Portugis di seberang laut. Verhoeven


pentingnya laut mempengaruhi jalannya menyimpulkan bahwa VOC didirikan semata
sejarah suatu bangsa. untuk kepentingan perniagaan merupakan
Menurut Mahan, ada enam unsur pendapat yang kurang tepat.
yang menentukan dapat tidaknya suatu Perbincangan tentang Teori Mahan
negara berkembang menjadi kekuatan laut, ini memunculkan dua istilah penting dalam
yaitu 1) letak geografi, 2) bentuk tanah dan sejarah maritim, yakni sea power dan naval
pantainya, 3) luas wilayah, 4) jumlah power. Kapan disebut sea power jika
penduduk, 5) karakter penduduk, dan 6) sifat mengacu kepada kontrol menyeluruh atas
pemerintah termasuk lembaga-lembaga lautan, sedang yang kedua cenderung kepada
nasional. Uraian ini sebenarnya ditujukan penguasaan angkatan bersenjata yang
kepada bangsa dan pemerintah Amerika terorganisasi di lautan. Naval power di-
Serikat, yang mengabaikan potensi samudra gunakan dengan maksud yang lebih dari
yang mengelilingi negara itu, yaitu Samudra hanya sebagai sebutan suatu negara, suatu
Pasifik dan Samudra Atlantik karena waktu Kompeni (seperti VOC maupun EIC) diberi
itu negara lebih berorientasi ke daratan serta konsensi yang memiliki armada yang dikirim
politik isolasinya menghalangi negara ini berperang melawan musuh atau yang
untuk menjadi sebuah negara besar. Sebagai digunakan untuk melindungi perniagaan.
contoh, Mahan menarik perhatian masyarakat Pemakaian istilah naval power berarti
Amerika Serikat akan potensi negaranya penilaian kembali seluruh hubungan sejarah
sebagai negara yang memiliki potensi dengan mengutamakan segi pengaruh laut.
kekuatan laut yang besar, karena selama ini VOC lahir dari perang dan selama hayatnya
usaha-usaha negara untuk membuka wilayah merupakan badan perdagangan dan alat
wild west, masih menurut Mahan, perang sekaligus. Dalam dasawarsa-
mengabaikan peranan laut negara. Dampak dasawarsa pertama, VOC dapat dikatakan
dari pemikiran Alfred Thayer Mahan ini lebih banyak berperang daripada berdagang.
adalah penggalakkan pembangunan Pada dasarnya, VOC merupakan sebuah
Angkatan Laut Amerika Serikat sejak akhir institusi yang bertujuan ganda, yaitu
abad ke-19. berdagang dan berperang.
Teori Mahan ini oleh J.C. van Leur Istilah naval power bukan hanya
dibawa ke dalam uraiannya tentang inventarisasi sederhana bagi suatu negara
kepulauan Indonesia. Tokoh ini membawa yang menyediakan kapal-kapal perang untuk
wawasan maritim Mahan dalam kaitannya merugikan musuhnya, namun istilah ini lebih
dengan sejarah VOC di Indonesia. Ia dari efek majemuk yang dapat dicapai oleh
menunjuk peranan VOC sebagai kekuatan organisasi politik dan maritim dalam
maritim yang besar, pihak lainnya, F.R.J pengaruh timbal balik dengan struktur sosial
Verhoeven menguraikan peranan VOC dalam ekonomi zaman itu untuk melaksanakan
masa permulaannya sebagai alat perang yang tujuan-tujuan peperangan. Dengan makna
bergerak di laut dan berhasil mengalahkan seperti itu, naval power terjalin dalam 1)
musuh Republik Belanda, khususnya armada organisasi negara-negara Eropa modern, 2)
Spanyol dan Portugis, dan mematahkan organisasi angkatan laut yang berdiri sendiri,
persaingan dengan Inggris di perairan dan 3) perkembangan kapitalisme awal.
Indonesia. Pada masa sebelum VOC Perencanaan dan manajemen dari
didirikan, pemimpin Belanda telah me- VOC merupakan suatu bentuk yang sangat
mikirkan pembentukan kekuatan perang modern bagi zamannya. Dalam paruh kedua
untuk mematahkan kekuatan Spanyol dan abad ke-17, arti pelayaran seberang lautan
Yuliati, Perspektif Kemaritiman di Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara Lainnya 49

dengan persyaratannya yang khusus tentang diplomatik Ayutthaya sudah cukup luas, yang
pengangkutan dan persenjataan kapal terlihat tampaknya diurus dengan baik melalui
dari nilai kapal pelayaran Hindia untuk kementerian yang bertanggung jawab atas
perang di laut. Kedudukan monopoli VOC perdagangan dan hubungan luar negeri.
pada abad ke-17 telah menghambat pelayaran Ayutthaya sendri merupakan pemasok
dan perniagaan bebas bangsa Indonesia, dan sejmlah barang dagangan penting untuk pasar
VOC menciptakan penanaman-penanaman Asia karena jaringan perdagangan yang
kolonial tersendiri. dimiliki, harga barang yang bersaing dan
lingkungan perdagangan bebas di pelabuhan.
Kemaritiman di Wilayah Asia Tenggara Orientasi internasional sepanjang
Posisi Asia Tenggara tidak kalah sejarah Asia Tenggara juga ditentukan oleh
pentingnya dalam sejarah maritim. Telah konfigurasi maritim wilayah ini dan peran
berabad-abad kawasan ini menempati posisi penting yang dimainkan sebagai perantara
strategis dalam jalur pelayaran dan per- perniagaan antara Barat dan Asia Timur, dan
dagangan antar bangsa, antar negara dan antara Barat dan Cina. Terkait Ayutthaya,
antar pulau. Peran strategis kawasan ini dapat hubungan dengan Cina dan Jepang telah
dilihat jika melihat penting dan posisi sejarah dilakukan sejak awal, bahkan kapal-kapal
Sriwijaya, Ayutthaya dan kerajaan-kerajaan dagang dari Ayuttaya mendapat perlakuan
Melayu di sepanjang Semenanjung Melayu.i baik dari penguasa Cina di pelabuhan bebas
Negeri-negeri ini turut berperan aktif dalam Guangzhou (Breazeale, 1999: 23-26).
membangun suatu peradaban dan Pemukiman juga menjadi tempat
perdagangan di kawasan itu. penting bagi pertumbuhan perdagangan di
Studi mendalam terhadap Ayutthaya kawasan Asia Tenggara. Pemusatan antara
misalnya telah memperlihatkan bagaimana pelabuhan dan pemerintahan (port and
negeri ini berperan penting bagi perkembang- politics) menjadi gejala umum dalam dunia
an sejarah dan peradaban di kawasan Asia maritim Asia Tenggara, meskipun lokasinya
tenggara sejak abad ke-14 hingga ke-18. terpisah keduanya memiliki mata rantai
Negeri ini merupakan pusat utama politik, seperti halnya Kerajaan Funan dan Oc-eo,
budaya dan perdagangan Thailand masa Majapahit dan pelabuhan sungai Canggu, dan
silam. Kedudukannya bukan hanya penting pada abad ke-17 antara Pegu dan Syriam, dan
bagi negeri sekitarnya, namun meluas hingga Ayutthaya dengan pantai Bangkok.
ke luar kawasan Asia Tenggara: Eropa, India, Hubungan antara pelabuhan dan
Cina, dan Jepang (Breazeale, 1999: 1-54). pemerintahan dan kedudukannya yang
Hubungan antara Ayutthaya dan strategis menjadikannya sebagai pintu
penguasa di Indonesia meliputi hubungan gerbang utama negeri-negeri di kawasan Asia
diplomatik dan perdagangan seperti dengan Tenggara. Hal ini diperlihatkan oleh Funan,
Aceh, Jambi, Banten, Palembang, Riau, penguasa tertingginya memiliki akses di
selain dengan penguasa di kawasan Asia bidang perdagangan, sehingga dengan cepat
Selatan seperti dengan Bengala, Golkonda, dapat mengontrol politik dengan cara ikut
Kesultanan Mughal, dan Persia. Sejak awal serta dalam organisasi dan ekspansi
Ayutthaya telah membuka negerinya untuk perdagangan di pelabuhan besar Hubungan
perdagangan dan pedagang asing masuk ke antara port dan polity , mengakibatkan suatu
negeri ini. Salah satu alasan penting wilayah berfungsi sebagai pusat
Ayutthaya dalam dunia maritim karena pemerintahan, perniagaan dan budaya. Bukti-
letaknya strategis menghadap ke arah timur bukti arkeologis menyatakan bahwa aktivitas
Laut Cina Selatan. Jaringan perdagangan dan niaga telah berlangsung sejak lama di
50 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Ketujuh, Nomor 2, Desember 2013

kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya dapat menguasai jalur Sungai Musi,
(Wells and Villiers, 1990). Batanghari dan Semenanjung Malaya selain
Studi maritim tentang Asia Tenggara Selat Malaka ( Hall, 1985: 14), selain Funan
juga memunculkan dua tipe negara, yaitu 1) yang menguasai Sungai Mekhong dan
negara-negara sungai di kepulauan Indonesia, Samudra Pasai yang memiliki hegemoni di
Semenanjung Melayu, dan Filipina; 2) Sungai Pasangan.
negara-negara subur di dataran rendah yaitu Pola yang kedua adalah sistem
Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam pertanian padi (Wet Rice Plain System). Pada
dan Jawa. Sementara itu pendekatan-pen- sistem ini terjadi adanya konsentrasi
dekatan terhadap sumber-sumber klasik Asia penduduk di daerah-daerah subur yang
Tenggara juga dilakukan melalui perangkat digunakan untuk menanam padi, yang
sejarah ekonomi modern dan peran penting meliputi Asia Tenggara daratan dan
yang dimainkan Asia Tenggara dalam kepulauan, yang biasanya juga berada di
perdagangan internasional. Pola pertukaran daerah lembah sungai, contohnya Pagan di
dilakukan antara mereka yang berada di daerah Sungai Irawadi (Birma), Angkor dan
dataran tinggi dan rendah, antara ereka yang Chen-la di lembah Mekhong, sedang Pulau
tinggal di pantai dan pedalaman, dan para Jawa di lembah Sungai Brantas dan
pedagang asing yang membangun basisnya di Bengawan Solo. Antara dua model ini tidak
sekitar pantai, dan dari sini pula diatur banyak perbedaan kecuali sistem sungai lebih
perniagaan daam hal produk-produk lokal berorientasi ke perdagangan, sedang sistem
dari pedalaman. pertanian orientasinya cenderung ke agraris.
Geohistori Asia Tenggara memuncul- Antara dua sistem kadang saling berbaur,
kan dua pola dominan (Hall, 1985: 1-14). sulit dipisahkan sebagai suatu bentuk sistem
Pertama, sistem sungai (riverine system) yang tertentu, misalnya negara bersistem pertanian
mengalir dari pedalaman hingga ke namun juga memiliki jaringan perdagangan
samudera. Pada pola ini penduduk ber- laut yang bagus, misalnya Majapahit, dan
konsentrasi di delta atau mulut sungai. Sriwijaya, sebagai negara sungai namun
Kekuatan politik dan ekonomi yang muncul mampu menguasai sektor pedalaman untuk
di daerah semacam ini berusaha melakukan memperkuat basis ekonominya.
perluasan wilayah ke daerah-daerah pinggir Zona perdagangan dan pertukaran
sungai lain untuk tunduk di bawah barang di kawasan Asia Tenggara memiliki
hegemoninya. Sebagai kekuatan yang lima kawasan yang penting, 1) Semenanjung
berlandas pada ekoomi perdagangan, mereka Melayu bagian utara dan pantai Vietnam
mengadakan kontrol dengan menggunakan bagian selatan pada milenium akhir SM, 2)
jaringan komunikasi perairan untuk sekitar Laut Jawa pada abad kedua dan ketiga
mengawasi daerah hulu sungai maupun Masehi, 3) Selat Malaka pada awal kelima
daerah pantai di sekitarnya, contoh sistem ini Masehi yang juga menarik pusat lain seperti
adalah Palembang, ibukota Sriwijaya yang pantai tenggara Sumatra untuk menjadi
mengontrol dari hulu sungai hingga pantai. penghubung Kalimantan bagian Barat, Jawa,
Kontrol ini tidak hanya melewati jalur dan pulau-pulau lain di bagian timur maupun
sepanjang sungai hingga ke pedalaman, semenanjung Melayu dan pedalamannya,
namun juga terhadap pelabuhan-pelabuhan Chao Phraya dan jaringan perniagaan Sungai
yang menjadi kekuasaannya dalam hal ini Irawadi. Sumatra bagian selatan sebagai
Sriwijaya bertindak sebagai pelindung dari pantai yang istimewa karena membantu
penguasa lokal (para datu) dan beraliansi memperlancar perniagaan, pemasar hasil
dengan mereka. Dengan cara ini Sriwijaya hutan Sumatra dan Laut Jawa, juga
Yuliati, Perspektif Kemaritiman di Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara Lainnya 51

memanfaatkan kapal dan anak buah kapal Pegu, namun Jawa pada abad ke-16, di
Melayu untuk menghubungkan jaringan lingkup asia Tenggara dikenal sebagai
perniagaan pribumi maupun internasional. pembuat galangan kapal yang terkenal,
Sriwijaya memiliki kedudukan penting di misalnya di Lasem. Untuk wilayah Indonesia
wilayah ini. Runtuhnya kerajaan ini seiring Timur, Pulau Kei menghasilkan galangan
meningkatnya perniagaan dengan Cina kapal yang dijual di Maluku pada abad ke-19.
selama dinasti Sung dan berkembangnya Laut Inovasi sebagai dampak dari pengaruh luar
Jawa sebagai pusat perniagaan selama abad terhadap teknik pelayaran dan perkapalan
ke-11 dan ke-12. tidak dapat dihindarkan, misalkan pengaruh
Zona perdagangan laut Sulu sebagai Arab, Persia, dan India, selain dari Eropa,
zona keempat yang dilakukan pelaut Cina yaitu dari Inggris dan Belanda, misalnya
untuk membawa rempah-rempah dari penggunaan kata pinisi yang berhubungan
kepulauan Indonesia bagian Timur sehingga dengn pinas (bhs Belanda) atau pinnace (bhs
Kalimantan Utara dan Filipina berkembang Inggris).
dalam perdagangan ini. Para pedagang Cina
membangun pusat perdagangan di Filipina Komoditi Perdagangan
selama masa ini. Tumbuhnya kekuatan- Rempah-rempah menjadi salah satu
kekuatan di darat seperti Angkor dan Pagan barang dagangan penting dalam perdagangan
dalam perdagangan internasional membuat di wilayah Asia Tenggara. Hasil pertanian
Teluk Bengala menjadi penting sebagai zona bumi ini penting ketika tuntutan ketersediaan
kelima perdagangan di kawasan ini pasca barang dagangan ini mulai mengalir dari
Sriwijaya. Teluk Bengala strategis ke- Indonesia bagian Timur masuk ke kawasan
dudukannya karena mempertemukan Laut Jawa untuk kemudian menuju pasar
semenanjung Melayu dan Sumatra bagian internasional. Kesempatan bagi pasar baru
utara serta barat dengan India bagian selatan mensyaratkan pula adanya suatu hubungan
dan Sri Lanka. Kelima zona ini menjadi politik dan ekonomi antara pedalaman dan
jaringan ekonomi independen dan makmur di penduduk pesisir dan kontak perniagaan
kawasan Asia Tenggara. internasional juga memiliki andil mendorong
Era baru perniagaan di Asia tenggara perkembangan wilayah ini.
muncul setelah Portugis masuk ke wilayah Pasar untuk barang yang dikapalkan
Selat Malaka tahun 1511. Bukan hanya sepanjang jalur pesisir, pertama kali terbatas
portugis yang menguasai Malaka, namun karena adanya fragmentasi politik di Barat.
kekuatan-kekuatan Eropa lainnya juga masuk Perniagaan seringkali menunggu pasar Barat
lebih dalam lagi hingga ke Jawa dam stabil lebih dahulu. Kestabilan politik didapat
kepulauan Indonesia bagian Timur untuk setelah terjadi konsolidasi politik di Roma.
menguasai rempah-rempah hingga empat Kemajuan teknik juga diikuti penemuan
abad kemudian. Datangnya Portugis di konstruksi perkapalan yang memungkinkan
perairan Indonesia ini membawa dampak kapal memuat barang dalam jumlah besar dan
besar, terutama dalam hal teknologi per- mampu melintasi lautan pada jarak yang
kapalan, jadi ada hubngan timbal balik dalam lebih jauh.
pengetahuan navigasi orang pribumi dan Penemuan situs Arikamedu, di pantai
Portugis, demikian pula dalam pembuatan India Tenggara pada akhir tahun 1940-an dan
kapal ( Lapian, 2008). awal tahun 1950-an membuktikan adanya
Kapal milik pribumi di dapat dengan hubungan dagang yang luas antara jaringan
jalan membeli dan membuat sendiri. Hal ini yang menghubungkan Timur dan Barat.
nampak di Malaka yang membeli kapal dari Arikamedu adalah suatu emporium atau
52 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Ketujuh, Nomor 2, Desember 2013

entreport lengkap dengan pelabuhan, gudang, pedagang. Ia membagi Asia Tenggara


tempat tinggal dan menjadi pusat pertukaran menjadi Shang An (Upper Shore/ Tepi Laut
barang dari kawasan Asia Timur dan Barat. Atas), dan Cina telah memiliki kontak
Arikamedu juga menjadi tempat tinggal tetap berabad-abad sebelumnya, termasuk dengan
para pedagang barat. Bukti arkeologis yang Semenanjung Melayu, dan Hsia An (Lower
ditemukan di lokasi ini antara lain lada, Shore/Tepi Laut Bawah) yang meliputi
mutiara, kain, kulit kerang, gading, dan Sumatra dan Laut Jawa, yang jaringan
sutera. Adapun barang import dari Bart terdiri perdagangan sebelumnya dikontrol oleh
dari karang, timah, tembaga, kaca, pot bunga, Sriwijaya. Melemahnya sistem perdagangan
lampu, anggur dan uang logam. Arikamedu internasional menyebabkan para pedagang
menjadi bukti tentang perdagangan pada abad asing langsung menuju Asia Tenggara.
pertama. Sumber lain tentang perdagangan Munculnya pelabuhan-pelauhan baru di
awal ini juga datang dari Roma yang bagian selatan Cina melengkapi pelabuhan
menunjukkan adanya hubungan Asia dan lama yang berada di bagian selatan India.
Eropa. Ketertarikan pedagang Eropa terfokus Para pedagan ini selain berniaga di sepanjang
pada barang yang berasal dari India, seperti pantai Filipina, Kalimantan Utara, Sumatra
lada Malabar dan tekstil yang berasal dari Utara dan Barat, juga masuk ke wilayah
India dan Cina. kerajaan yang berada di pedalaman.
Sepanjang abad ke-9 dan sepuluh Pada abad ke-10, karena keunggulan
ketika kerajaan Tang mulai runtuh, dan Cina teknologi perkapalan dan organisasi, para
terpecah menjadi sejumlah kesatuan regional pedagang Arab telah mencapai tempat-tempat
dan politik, perdagangan internasional tidak penting di Asia Tenggara, namun memasuki
ikut jatuh karena upaya yang dilakukan oleh abad ke-12 dan ke-13 peran pedagang Arab
pemerintah Han dan Ming di bagian selatan, ini makin berkurang, karena masuknya para
masing-masing eksis di Canton dan Fuchou. pedagang Cina ke pasar-pasar di Asia
Tekanan-tekanan baru mulai dibangun Tenggara masa itu. Selama masa Sung,
sepanjang jalur maritim di Asia Tenggara dan bagian selatan Cina makin penting nilainya
Asia Selatan, yang sebelumnya sedikit sekali sekaligus menutup jalur karavan yang
terjadi konflik politik. Abad kesepuluh melintasi Asia Tengah. Pemerintah Sung
kemudian dilihat sebagai awal konflik, bukan hanya melihat laut sebagai sumber
khususnya karena bangkitnya kekuatan pendapatan penting, namun sekaligus
maritim di Jawa Timur dan Tamil di pantai mengintegrasikannya ke dalam strategi
timur India. Peningkatan dalam volume pertahanan Cinaii. Angkatan laut Cina
perniagaan menambah persaingan antar kemudian dibangun sebagai fondasi bagi
kawasan yang diikuti reunifikasi Cina di ekspedisi Mongol dan Ming.
bawah dinasti Sung (960-1279) dan usaha- Pengontrolan Jawa terhadap per-
usaha membuka komunikasi laut bagian dagangan rempah-rempah yang menjadi
selatan (Nanyang). kekuatan perniagaan yang dominan pada
Tempat dan jenis komoditi dalam abad ke-13 hingga abad ke-17 tetap dominan,
perdagangan maritim era dinasti Sung meskipun pergolakan politik membawa
menunjukkan apa yang orang Cina ketahui kepada konfigurasi yang berbeda di setiap
dan yang tidak mereka kenal. Chao Ju-kua, negara. Pengaruh kekuasaan Jawa mulai dari
pengawas perdagangan maritim di pelabuhan Sumatra Selatan hingga Selat Malaka. Pada
pantai timur Cina, Chuan chou, me- abad-abad itu pula, Ayutthaya berada di
rekonstruksi pola perdagangan pada 1225 puncak kejayaannya (Breazeale, 1999).
melalui informasi orang laut dan para
Yuliati, Perspektif Kemaritiman di Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara Lainnya 53

Anda mungkin juga menyukai