Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH MARITIM INDONESIA

Di susun oleh : Kelompok 3


1. Wa Ode Nur Anisa_112001104
2. Irka_112001041
3. Randang Erfaqin.M_112001062

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Sejarah Maritim Indonesia
atau Sejarah Perdagangan Laut Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami selaku
mahasiswa. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah
Maritim Indonesia bagi para pembaca dan juga kami sendiri.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
dimana:
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................
C. TUJUAN..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. SEJARAH MARITIM INDONESIA...............................................................
2. KERAJAAN MARITIM INDONESIA...........................................................
3. MARITIM INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN..................................
4. MARITIM INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN..................................

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Subjek sejarah maritim secara menyeluruh meliputi memancing, perburuan paus,
hukum maritim internasional, sejarah angkatan laut, sejarah perkapalan, desain kapal,
pembuatan kapal, sejarah navigasi, sejarah berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan maritim (oseanografi, kartografi, hidrografi, dan lain-lain), eksplorasi laut,
perdagangan dan ekonomi maritim, pelayaran, resor pinggir laut, sejarah mercusuar,
sastra bertemakan maritim, seni bertemakan maritim, sejarah sosial para pelaut dan para
penumpang dan komunitas yang berkaitan dengan laut.
Apa yang diwacanakan oleh pemerintahan Jokowi untuk mengutamakan laut
bukan hal baru jika dilihat dari perjalanan bangsa Indonesia. Sebab, pandangan bahwa
laut merupakan kehidupan, tempat banyak orang bergantung kiranya sulit dipungkiri.
Sejak zaman pra sejarah, manusia yang mendiami kepuluan Nusantara sudah mampu
berlayar hingga Barat Afrika. Secara geografis Nusantara yang menjadi cikal bakal
Republik Indonesia lebih tepat disebut negara kelautan. Hal tersebut sudah dibuktikan
oleh Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dua emporium kekuatan kerajaan Nusantara
tersebut bisa menjadi besar karena bisa menguasai laut. Dengan menguasai laut dan tentu
dengan militer yang kuat, dua kerajaan tersebut berhasil mengontrol seluruh perniagaan
di seluruh Asia Tenggara. Keadaan tersebut berlansung cukup lama, hingga datangnya
pedagang Eropa pada abad 16. Dunia kemaritiman Nusantara sejak saat itu dihadapkan
pada dunia kapitalisme dan imperialisme semakin membatasi gerak kehidupannya.
Keberlanjutan jaringan pelayaran orang Nusantara dengan dunia maritimnya kini
goyah termasuk kerajaan yang ada di dalamnya, setelah itu Nusantara masuk dalam fase
kolonialisme. Kolonialisme menyebabkan perubahan cara pandang manusia nusantara
dalam kehidupan sehari-hari. Laut tak lagi menjadi prioritas, kalau pun melaut, laut sudah
dikuasai pihak kolonial. Tak cukup sampai di situ, Belanda juga menerapkan pemahaman
konsep darat seperti yang ada di Eropa. Sejak saat itu, semua kehidupan termasuk laut
menghadap ke utara (Eropa). Contohnya Selatan Jawa yang pada masa kerajaan
Majapahit menjadi pelabuhan tersibuk, saat itu ditinggal dan menjadi daerah miskin
hingga saat ini. Proses meninggalkan laut berlangsung hingga menjelang kemerdekaan.
Menjelang kemerdekaan, para Founding Fathers punya rasa ingin mengembalikan masa-
masa keemasan Sriwijaya dan Majapahit, salah satunya dengan kembali ke laut. Dalam
sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 31
Mei 1945, Muhammad Yamin dengan tegas memperjuangkan perwujudan Tanah Air ke
dalam wilayah negara Indonesia. ia menegaskan bahwa pemahaman Tanah Air adalah
konsep tunggal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kemaritiman di Negara Kesatuan Kepublik Indonesia?
2. Bagaimana kondisi kemaritiman Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi kewajiban kami
sebagai mahasiswa, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kami dan para
pembaca tentang bagaimana sejarah Kemaritiman Negara Republik Indonesia dan
bagaimana kondisi kemaritiman indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

Sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari bentangan perairan, mulai dari laut hingga
danau dan sungai. Secara khusus laut memiliki peranan penting dalam dinamika politik dan
masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang masa kini, laut tidak lagi dipandang sebagai
pemisah daratan atau pulau-pulau tetapi lebih sebagai pemersatu. Selain itu, laut merupakan
urat nadi penting dalam komunikasi antar tempat di nusantara.
Dewasa ini di tengah-tengah persaingan ekonomi bangsa-bangsa yang semakin
menajam, konsep Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) perlu dimantapkan
untuk disebarluaskan dan diperjuangkan di tingkat internasional. Sudah tahun 1957, ketika
Deklarasi Juanda dicanangkan, gagasan itu muncul. Deklarasi ini menyatakan bahwa batas
territorial atau kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah garis terluar dari batas
pantai yang saling berhubungan dan tidak ada celahnya. Gagasan ini merupakan jawaban
terhadap pandangan Laut Bebas yang menimbulkan anggapan perairan di seluruh dunia
sebagai common property.

Pada tahun 1980-an muncul gagasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang
memberikan kedaulatan kepada Negara kepulauan untuk menggarap sumber daya
maritimnya. Belitung termasuk dalam jajaran pulau-pulau terdepan (Zuhdi 2006: 8).
Kemudian, perhatian terhadap Sejarah Maritim membawa perubahan besar dalam metodologi
Historiografi Indonesia. Sudut pandang Sejarah Indonesia bertambah dengan “sudut pandang
dari laut.” Maksudnya, dinamika kelautan menjadi bagian perubahan di Indonesia terutama
yang “berlangsung di daratan.” Dengan begitu, penulisan sejarah Indonesia menjadi lengkap
dan komprehensif. Dalam pemikiran Susanto Zuhdi (2006), seorang Guru Besar Sejarah
Indonesia di Universitas Indonesia, perspektif Tanah Air perlu memperoleh pertimbangan
dalam Historiografi Indonesia. Penulisan Sejarah Maritim berawal dari karya A.B. Lapian
(1987) yang mengetengahkan trikotomi tipologi dalam konstelasi dan dinamika di laut,
sebagai Raja Laut, Bajak Laut dan Orang Laut.

1. Sejarah Maritim Indonesia


Wilayah nusantara Indonesia mengalami kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya,
Majapahit hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani di kawasan Asia,
maupun di seluruh dunia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara,
Sriwijaya (683-1030 M) telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur
pelayaran dan jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang
digunakan sebagai pangkalan kekuatan lautnya. Ketangguhan maritim kita juga
ditunjukkan oleh Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara pada abad ke-13. Dengan
kekuatan armada laut yang tidak ada tandingannya, pada tahun 1275 Kertanegara
mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk menjalin
persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke
Asia Tenggara. Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan
Majapahit (1293-1478).

2. Kerajaan Maritim Indonesia


a. Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah suatu kerajaan Maritim yang kuat di pulau Sumatra dan banyak
memberi pengaruh di Nusantara terutama masalah Maritim. Kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya membentang dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Kamboja,
Thailand dan Semenanjung Malaya.

b. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan mempunyai jumlah perahu dan
kapal terbesar di dunia. Namun juga merujuk kitab-kitab “musuh Majapahit” misalnya
Kidung Sundayana, Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat
Hang Tuah dan sebagainya

c. Kerajaaan Gowa
Kerajaan Gowa adalah salahsatu kerajaan yang terkenal di Sulawesi Selatan .
Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam berkat dakwah dari Datuk ri Bandang dan
Sulaeman dari Minangkabau, pada (1605).
Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat menguasai kerajaan lainnya. Dua
kerajaan itu lazim disebut Kerajaan Makassar. Makassar tumbuh menjadi pelabuhan yang
ramai karena letaknya di tengah- tengah antara Maluku, Jawa, Kalimantan, Sumatra,
dan Malaka.

3. Maritim Indonesia Sebelum Kemerdekaan


Sejarah Maritim Indonesia (Masa Kolonial Hindia Belanda)Perdagangan di Asia
sudah berawal di masa Portugis dan VOC, bahkan telah ada berabad-abad sebelumnya,
baik perdagangan melalui darat (jalan sutra) maupun melalui laut Dalam masa modern
awal itu terjadi interaksi dagang antara para penguasa dan para penjajanya di Nusantara
dan organisasi-organisasi dagang besar dari Eropa seperti Estado da India dan East India
Company EIC) dari Inggris serta VOC dari Belanda. Banyak bangsa-bangsa yang
memasuki Indonesia seperti Portugis, Inggris dan Belanda motivasi bangsa Eropa ke
wilayah Nusantara disebabkan oleh faktor seperti Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki
Ottoman yang merupakan pusat rempa-rempah dengan itu mereka mencari sumber
rempah-rempah terbaru, lali semangat 3G (Gold, Glory, Gospel), dan perkembangan
teknologi dan sistem angin seiring berjalannya waktu Belanda berhasil berkuasa tunggal
di Indonesia dengan itu VOC pun berkuasa di nusantara.
Seiring berjalannya waktu karena terus merugi VOC tidak sanggup membayar
dividen dari saham yang dibeli rakyat.Oleh sebab itu, dari tahun ke tahun perusahaan itu
harus berutang kepada negara untuk membayar kewajibannya.Namun tahun 1795 negara
mengambil alih seluruh kekayaan VOC sebagai pelunasan utang-utang tersebut.Tahun
1799 VOC dinyatakan failite dan bubar.Harta kekayaan VOC yang tidak bergerak seperti
benteng-benteng atau daerah-daerah produksi rempah di Nusantara, diambil alih oleh
negara. Itulah asset kerajaan Belanda yang menjadi cikal bakal dari negara lolonial
Hindia Belanda yang berdiri sejak tahun 1817. Wilayah yang dimiliki oleh Belanda
kurang strategis karena wilayah daratannya kecil dan wilayahnya daratnnya lebih rendah
daripada laut maka merekapun bekerja keras dan menjadi cikal bakal semangat kerja dan
tuntunan hidup bagi bangsa Belanda khususnya para Pelaut Belanda itu sendiri untuk
mengembangkan jiwa bahari karena lewat laut mereka dapat mengembangkan
perekonomian negeri mereka sebagai contoh dari semangat kerja mereka yaitu Bangsa
Belanda pandai membuat Kapal-kapal Laut yang kokoh dan kuat dalam menjelajahi
perairan laut maupun samudera tidak ketinggalan para pelautnya yang sangat tangguh di
lautan.

4. Maritim Indonesia Setelah Kemerdekaan


Indonesia merdeka dan berusaha memanfaatkan keuntungan geografis yang
dimilikinya. Posisi silang Indonesia yang diapit oleh samudera Pasifik dan Hindia, serta
diapit benua Asia dan Australia, membuat Indonesia memiliki Semangat negara maritim
ini dituangkan pendiri Republik Indonesia di dalam Pancasila dan UUD 1945.
Pemerintahan Soekarno pun berusaha membuat Indonesia sebagai poros maritim.Banyak
perusahaan pelayaran Indonesia pun tumbuh.Salah satunya yakni Jakarta Lloyd yang
didirikan oleh beberapa orang TNI dari angkatanlautpada 1950. "Jadi sebenarnya konsep
poros maritim itu sudah berusaha dibuat sejak zaman Presiden Soekarno," kata
purnawirawan Mayor Jenderal TNI TB Hassanudin saat berbincang dengan
metrotvnews.com.
Pemerintah juga berusaha menutup "lubang" di laut antar pulau dengan
memperjuangkan konsep negara kepulauan dengan mengeluarkan deklarasi Juanda.
Berdasarkan hukum laut yang berlaku saat itu, batas teritorial diukur dari garis pantai dan
menyebabkan ada laut bebas di antara pulau-pulau Indonesia. Indonesia terus
mengupayakan konsep negara kepulauan diterima negara lain dan menggunakan patokan
pantai terluar sebagai titik ukur batas teritorial. Konsep ini pun disetujui dalam PBB
lewat UNCLOS (Konvensi Hukum Laut PBB) 1982 yang diratifikasi dalam UU 17 tahun
1985. Akhirnya luas laut Indonesia bertambah hingga 2,5 kali. Industri maritim Indonesia
pun semakin menggeliat.Beberapa perusahaan pelayaran niaga bermunculan dan semakin
makmur. Selain menguasai perniagaan di laut Indonesia yang memiliki luas 5,8 juta km2,
industri maritim Indonesia juga berhasil menembus pasar dunia. "Para era saya masih
berlayar tahun 80an, Indonesia bisa dibilang menguasai ASEAN," kata Bobby. Kapal
berbendera Indonesia pun bisa ditemui hampir di seluruh pelabuhan negara Asia
Tenggara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara keplauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Luas
wilayah lautan indonesia lebih luas jika dibandingkan dengan luas wilayah daratan,oleh
sebab itu indonesia dikenal sebagai negara maritim dan negara agraris. Indonesia sebagai
negara yang dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya memiliki wilayah perairan,
kondisi gegrafis tersebut yang menjadikan Indonesia mempunyai daerah perikanan laut tak
kurang dari 6,85 juta km2 dan diperkirakan daerah tersebut memiliki kandungan produksi
ikan 10 juta ton pertahunnya. Wilayah nusantara Indonesia mengalami kejayaan pada masa
kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani
di kawasan Asia, maupun di seluruh dunia.

B. Saran
Sebaiknya pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan persepsi
kelautan yang tepat bagi bangsa Indonesia, yakni laut sebagai tali kehidupan dan masa depan
bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut dapat memacu kesadaran akan arti penting
maritim dalam pembangunan nasional.
Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam
menetapkan kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu
bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan sebagai
negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia, yang tujuan
akhirnya tentulah penguasaan laut nasional yang dapat menegakkan harga diri bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

http://blogzulkiflirahman.blogspot.co.id/2012/09/makalah-wsbm.html

https://www.academia.edu/8734640/SEJARAH_KEMARITIMAN_INDONESIA

http://telusur.metrotvnews.com/read/2015/10/15/441238/riwayat-maritim-indonesia

izha-serbaserbi.blogspot.com/2017/09/makalah-sejarah-maritim-di-indonesia.html?m=1

brainly.co.id/tugas/14468496
brainly.co.id/tugas/2464593

brainly.co.id/tugas/14615336
SEJARAH MARITIM INDONESIA

Di susun oleh :
1. Wa Ode Nur Anisa
2. Irka
3. Randang Erfaqin.M
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

Anda mungkin juga menyukai