Anda di halaman 1dari 13

TEORI DAN KAJIAN SEJARAH MARITIM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Maritim

Dosen : Danar Widiyanta, M. Hum.

Disusun Oleh:

Angga Fatih Fadhlurrohman (21407141006)


Fadia Ababil Luna (21210144004)
Herdiona Hellen Herdadian (21407144010)

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL, HUKUM, DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah berjudul “Teori dan Kajian Sejarah Maritim” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sejarah Maritim. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ilmu kemaritiman bagi para pembaca dan penulis.

Makalah ini disusun dengan cara mencari referensi dari buku, jurnal, dan
informasi media massa resmi yang berhubungan dengan judul makalah ini. Tidak
lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Danar Widiyanta, M. Hum.
atas bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada smeua pihak yang telah membagi ilmunya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih baik lagi. Akhir kata dari kami
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, 17 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4

A. Pengertian Sejarah Maritim ................................................................... 4

B. Ragam Teori yang Berkembang mengenai Sejarah Maritim................ 4

C. Ragam Kajian Sejarah Maritim ............................................................. 6

BAB III SIMPULAN ......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selain mendapatkan sebutan sebagai negara kepulauan, Indonesia juga


dikenal sebagai negara maritim bukan tanpa alasan. Indonesia tercatat memiliki
wilayah lautan yang lebih luas dibandingkan wilayah daratannya, yakni sebesar
70% banding 30%. Sehingga, sumber daya alam laut Indonesia pun sangat
melimpah seperti halnya ikan dan mineral yang kesemuanya dapat turut
menunjang pendapatan negara termasuk dalam kegiatan ekspor di samping
sumber daya alam di darat. Secara geografis, Indonesia terletak pada area yang
sangat strategis terlebih bagi jalur perdagangan Internasional, yakni di antara
Samudera Pasifik-Hindia dan Benua Asia-Australia (Shaid, 2022). Oleh sebab
beragam keunggulan yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim
tersebutlah, banyak di antara masyarakat Indonesia yang memilih mata
pencaharian sebagai nelayan guna memanfaatkan hasil kelautan Indonesia
yang melimpah.

Tidak hanya dikenal pada era modern, Indonesia pun sudah lama dikenal
sebagai negara maritim sejak era kerajaan-kerajaan klasik Hindu-Buddha Islam
terdahulu. Meskipun pada masa-masa tersebut, Indonesia masih disebut
dengan “Nusantara” dan belum sebagai “Indonesia”. Terdapat pula berbagai
kerajaan klasik pada masa tersebut yang memusatkan perhatiannya pada
bidang kemaritiman dan menjadi satu di antara kerajaan maritim Nusantara
dengan memanfaatkan keunggulan geografis Indonesia sebagai jalur
perdagangan laut (rempah) dunia guna memperkaya kas kerajaannya seperti
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Samudera Pasai, dan
Kerajaan Aceh.

Di samping memanfaatkan kemaritiman Indonesia dalam segi


perdagangan, banyak diantara masyarakat dunia yang juga memanfaatkan jalur
laut yang dimiliki Indonesia sebagai sarana penyebaran agama kepada

1
masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali kepada para raja dan kabinet
kerajaannya di Nusantara. Hal tersebut dapat dilihat pada saat para wali
menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa maupun saat Portugis
menyebarkan ajaran agama Katolik di wilayah bagian Timur Indonesia, seperti
wilayah Maluku, dsb. (Koestoro, 2017).

Beralih pada era yang lebih modern, beragam keunggulan yang diterima
Indonesia sebagai negara maritim jugalah yang telah menarik kedatangan
bangsa-bangsa asing seperti bangsa Eropa (Spanyol, Portugis, Inggris,
Belanda) untuk melakukan monopoli perdagangan rempah di Indonesia.
Kemudian, membawa masuk berbagai pengaruh mereka dalam catur
perpolitikan kerajaan Nusantara dan mengkolonialisme Nusantara atas dasar
kepentingan ekonomis semata. Tentu untuk menguasai kemaritiman Indonesia
sebagai salah satu jantung perdagangan laut dunia.

Dalam memahami roda sejarah kemaritiman di Indonesia, telah


berkembang berbagai macam teori yang dikemukakan oleh para ahli berikut
dengan kajian-kajian Sejarah Maritim itu sendiri yang dapat mempermudah
terbentuknya kerangka berpikir dalam memahami poros kemaritiman
khususnya kemaritiman Indonesia. Ragam teori serta kajian terkait sejarah
kemaritiman Indonesia tersebut akan ditelaah secara lebih lanjut dalam
penulisan makalah ini dengan turut memaparkan sejarah singkat Indonesia
sebagai negara maritim sebagai bahan pengantar materi pembahasan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah


sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Sejarah Maritim?
2. Bagaimana ragam teori yang berkembang mengenai Sejarah Maritim?
3. Bagaimana ragam kajian Sejarah Maritim yang pernah dilakukan?

2
C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah yang diutarakan tersebut, maka makalah ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari Sejarah Maritim.
2. Mengetahui ragam teori yang berkembang mengenai Sejarah Maritim.
3. Mengetahui ragam kajian Sejarah Maritim yang pernah dilakukan..

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Maritim

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang aktivitas atau kejadian-


kejadian di masa lampau. Sementara itu, maritim menurut KBBI yaitu
berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Secara garis besar,
Sejarah Maritim dapat dimaknai sebagai studi tentang aktivitas manusia dan
kejadian-kejadiannya di masa lampau yang berkaitan dengan aspek
kemaritiman (kelautan) khususnya di bidang pelayaran dan perdagangan.
Sejarah Maritim merupakan sebuah studi yang menjelaskan catatan
terkait sejarah hubungan manusia dengan laut, perdagangan maritim sebagai
bagian dari dinamika perdagangan, ekonomi antar kawasan, dan tumbuhnya
sebuah kekuatan maritim dan persaingan di antara kekuatan-kekuatan tersebut
dalam konteks Indonesia abad ke-10 sampai abad ke-14 (Wardhana, 2016). Di
samping itu, Hattendorf (2003) menyebutkan bahwa studi Sejarah Maritim
juga mempelajari interaksi antara masyarakat, ekonomi antar daerah, dinamika
perdagangan, politik, penyebaran agama dan kemunculan serta persaingan
antar kerajaan dalam konteks kemaritiman.

B. Ragam Teori yang Berkembang mengenai Sejarah Maritim

Laut dan samudera merupakan sumber daya yang tidak terbatas dan dapat
digunakan sebagai pendukung sarana transportasi, sumber bahan pangan,
aktivitas pertambangan, kegiatan perdagangan, serta medium proyeksi
terhadap kekuatan suatu negara. Nilai penting yang dimiliki oleh keberadaan
laut dan samudera pada suatu negara di era globalisasi ditandai dengan adanya
peningkatan yang cukup pesat terhadap lalu lintas perdagangan laut sebagai
simbol hadirnya kemakmuran perekonomian suatu negara maritim disamping
menguatnya sistem politik dan hankamnya.

4
Sebagai negara dengan gagasan poros maritim disebabkan kekuatan
kemaritimannya yang besar dan mampu mendominasi pusat perdagangan laut
(jalur rempah) dunia sejak abad ke-10 sampai sekitar abad ke-18 (Kemdikbud
RI, 2022), pemerintah Indonesia tentu mengupayakan penguatan kekuatan
nasional sekaligus kemakmuran masyarakat Indonesia berlandaskan pada
beragam aktivitas perekonomian yang berkaitan dengan kemaritiman.

Dikaji dari sudut pandang Sejarah Maritim dan ekonomi pertahanan,


tercatat 2 teori yang dinilai mampu mengkaji poros kemaritiman global,
termasuk kemaritiman Indonesia dalam perspektif ekonomi pertahanan. Teori-
teori tersebut diantaranya:

1. Teori Mahan
Dicetuskan oleh Alfred Thayer Mahan yang merupakan seorang
Perwira Tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat dalam bukunya yang
berjudul “The Influence of Sea Power upon History”. Disana, Alfred
Thayer berpendapat bahwa keberadaan sea power atau dalam bahasa
Indonesia diartikan sebagai kekuatan laut merupakan sebuah unsur
terpenting bagi segenap kemajuan dan kejayaan suatu negara, terkhusus
negara maritim.
Dengan kata lain, Teori Mahan mengungkapkan bahwa jika antar
kekuatan laut suatu negara dapat diberdayakan sebagaimana mestinya,
maka kekuatan-kekuatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan
dan keamanan suatu negara. Sebaliknya, apabila antar kekuatan laut
suatu negara justru diabaikan, maka akibat yang kelak ditimbulkan juga
akan membawa kerugian besar bagi suatu negara. Bahkan berpotensi
meruntuhkan negara maritim tersebut (Suara Dewata, 2014).
2. Teori Corbet
Tidak berbeda jauh dari teori yang dikemukakan oleh Alfred
Thayer, Teori Corbet turut mengkaji sejarah kemaritiman dari sudut
pandang ekonomi-pertahanan dengan berlandaskan pada konsep fleet
in being, decisive battle, serta blockade.

5
Teori Corbet dan Teori Mahan seringkali dipergunakan dalam
strategi kemiliteran suatu negara guna mempertahankan wilayah
kemaritimannya dan memperkuat pertahanannya. Di Indonesia, kedua
teori tersebut turut menjadi landasan bagi TNI AL dalam menjalankan
tugasnya di bidang keamanan kelautan negara (Stevia, 2010).

C. Ragam Kajian Sejarah Maritim

1. Kajian dalam Lingkup Sejarah Lokal


Kajian Sejarah Maritim tersebut mengkaji hubungan masyarakat
setempat dengan kehidupan maritim pada masa lalu. Seperti buku
Pelautkah Orang Selayar: Tana Doang dalam Catatan Sejarah Maritim
yang menjelaskan peranan penting pulau yang juga sering dijuluki Tana
Doang di masa lampau ini, ibarat sebuah kenangan lama yang sudah kabur
dan nyaris terkubur. Bahkan terkesan ironis karena bukan hanya orang
Sulawesi Selatan secara umum yang kabur akan persoalan ini, tetapi orang
Selayar sendiri juga mengalami hal serupa sehingga membutuhkan sebuah
pencerahan. Karena itu, tidak jarang muncul pertanyaan benarkah Selayar
yang masih memiliki aneka tinggalan sejarah yang berhubungan dengan
sektor kemaritiman ini adalah bukti bahwa orang yang berada di pulau ini
adalah pelaut?
Buku Pelautkah Orang Selayar: Tana Doang dalam Catatan Sejarah
Maritim memberikan gambaran deskriptif tentang peran Selayar dalam
panggung Sejarah Maritim. Sebagai starting point memasuki sisi-sisi
penting dari kajian ini, maka karakter orang Selayar diletakkan sebagai
pembahasan awal sekaligus pengenalan lebih dekat terhadap suku Ghele
ini. Karakter sosio-kultural suatu masyarakat, secara fundamental
berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan dan pilihan-pilihan
hidupnya. Karena itu, dengan beberapa alasan kajian ini hanya dibatasi
pada deskripsi sekitar orang Selayar daratan yang juga banyak bermukim
di sepanjang pantai dari Pelabuhan Pamatata (di sebelah utara) hingga
Appatana (di sebelah selatan) serta pantai timur.

6
Pertama, batasan spasial ini memang harus diakui tidak meng-cover
secara representatif masyarakat Selayar secara keseluruhan terutama yang
mendiami wilayah kepulauan. Akan tetapi, Selayar daratan sengaja dipilih
sebagai lingkup kajian karena merupakan basis dinamika masyarakat asli.
Sebaliknya, masyarakat pulau telah terkontaminasi secara integratif dalam
proses akulturasi budaya.
Kedua, di Selayar daratan merupakan basis pembentukan karakter
lokal sebagai warisan masyarakat pra kerajaan, masa kerajaan, masa
Gallarang, dan masa penting lainnya di Tana Doang. Karena itu, mentalitas
yang terpola sebagai warisan setiap masa tersebut menjadi penentu
kecenderungan, corak, dan pilihan hidup masyarakat Selayar kemudian.
Deretan uraian yang mengisi setiap bagian dari buku ini, akan menjawab
pertanyaan mengenai “Pelautkah Orang Selayar?” berdasarkan bukti-bukti
sejarah. Bahkan akan menjadi bukti apakah orang Selayar memang pelaut
dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki atau justru hanya sebuah
kebanggaan apologik di atas wacana tanpa realita.
2. Kajian Sejarah Maritim dalam bidang Sosio-Ekonomi
Jurnal Aktivitas Nelayan Di Pemalang Masa Kolonial Abad XX yang
diterbitkan oleh Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah,
Universitas Pendidikan Ganesha bertujuan untuk mengetahui aktivitas
nelayan di Regentschap Pemalang pada masa kolonial abad XX. Nelayan
merupakan mata pencarian utama penduduk di pesisir Pemalang sejak
lama, akan tetapi dalam konteks historis belum banyak didedah oleh para
sejarawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah aktivitas nelayan berlangsung dinamis dan terbagi menjadi dua,
yaitu aktivitas ekonomis dan non-ekonomis. Kesadaran kolektif para
nelayan berkembang pada awal abad XX, melalui berdirinya paguyuban
Misojo Sari yang bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan
nelayan dan aktif menggelar kegiatan lainnya seperti baritan.

7
BAB III

SIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai


berikut:

1. Sejarah Maritim merupakan studi tentang aktivitas manusia dan kejadian-


kejadiannya di masa lampau yang berkaitan dengan aspek kemaritiman
(kelautan) khususnya di bidang pelayaran dan perdagangan.
2. Beberapa teori yang berkembang tentang Sejarah Maritim yaitu Teori Manhan
dan Teori Corbet. Teori Manhan menyatakan bahwa jika antar kekuatan laut
suatu negara dapat diberdayakan sebagaimana mestinya, maka kekuatan-
kekuatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu
negara, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, Teori Corbet mengkaji sejarah
kemaritiman dari sudut pandang ekonomi-pertahanan dengan berlandaskan
pada konsep fleet in being, decisive battle, serta blockade.
3. Ragam kajian Sejarah Maritim yang pernah dilakukan yaitu tercantum dalam
buku Pelautkah Orang Selayar: Tana Doang dalam Catatan Sejarah Maritim.
Buku ini memberikan gambaran deskriptif tentang peran Selayar dalam
panggung Sejarah Maritim. Kajian lain yang membahas tentang Sejarah
Maritim yakni jurnal Aktivitas Nelayan Di Pemalang Masa Kolonial Abad XX.
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nelayan di Regentschap
Pemalang pada masa kolonial abad XX.

8
DAFTAR PUSTAKA

Admin Kemdikbud RI. (2022). Merayakan Sejarah Jalur Rempah di Balik


Hidangan Lebaran. Jalur Rempah Kemdikbud.
https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/merayakan-sejarah-jalur-
rempah-di-balik-hidangan-
lebaran#:~:text=Sejak%20abad%20ke%2D10%20hingga,muslim%20yang
%20erat%20dan%20memakmurkan (diakses pada 12 Februari 2023).

Ahmadin. (2006). Pelautkah Orang Selayar: Tana Doang Dalam Catatan Sejarah
Maritim. Yogyakarta: Ombak.
http://digilib.ulm.ac.id/pusat/index.php?p=show_detail&id=10004 (diakses
pada 16 Februari 2023)

Hattendorf, J. B. (2003). The Uses of Maritime History in and for the Navy. Naval
War College Review, Vol. LVI.
https://www.jstor.org/stable/26393982 (diakses pada 14 Februari 2023)

Koestoro, L. P. (2017). Mengenal Kehidupan Budaya Maritim Nusantara Melalui


Kajian Peninggalan Bawah Airnya. Info Budaya Kemdikbud.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/mengenal-kehidupan-budaya-
maritim-nusantara-melalui-kajian-peninggalan-bawah-airnya/ (diakses pada
12 Februari 2023).

Shaid, N. J. (2022). Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Money


Kompas.
https://money.kompas.com/read/2022/01/18/220000126/mengapa-
indonesia-disebut-negara-maritim?page=all (diakses pada 12 Februari
2023).

Stevia, T. (2010). Strategi Pertanahan Laut Nusantara dalam Menghadapi


Provokasi Malaysia di Ambalat. Skripsi Thesis Universitas Indonesia.

9
https://lib.ui.ac.id/detail?id=132791&lokasi=lokal (diakses pada 12 Februari
2023).

Subitmele, S. E. (2022). Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Ketahui


Syarat dan Karakteristiknya. Liputan 6.
https://www.liputan6.com/hot/read/5154828/mengapa-indonesia-disebut-
negara-maritim-ketahui-syarat-dan-karakteristiknya (diakses pada 12
Februari 2023).

Suara Dewata. (2014). Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia.


Suaradewata.com.
https://www.suaradewata.com/read/534/mewujudkan-indonesia-sebagai-
poros-maritim-dunia.html (diakses pada 12 Februari 2023).

Utomo, I. N. (2021). Aktivitas Nelayan Di Pemalang Masa Kolonial Abad XX.


Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 9 Nomor 2,
Agustus 2021, 88-95.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/view/45519/24240
(diakses pada 16 Februari 2023)

Wardhana, W. (2016). Poros Maritim: Dalam Kerangka Sejarah Maritim dan


Ekonomi Pertahanan. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 18 No. 3, 369-
386.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/949559 (diakses pada 12
Februari 2023).

Wardhana, W. (2016). Poros Maritim: Dalam Kerangka Sejarah Maritim dan


Ekonomi Pertahanan. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 18 No. 3, 369-
386.
https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/569 (diakses pada 14 Februari 2023)

10

Anda mungkin juga menyukai