D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
❖ Adzra Hilmiya Ushaimah
❖ Fathia Rizki Putri
❖ Putri Athiyyah
❖ Putri Fransisca
❖ Siti Syifa Mutmainah
❖ Jessica Rahmawati
❖ Ahmad Alva Riziq
❖ Hilmi Putra Murdani
Penyusun
1
Daftar Isi
Pendahuluan......................................................................................... 3
1.1. Latar belakang................................................................................
1.2. Rumusan masalah..........................................................................
1.3. Tujuan ...........................................................................................
1.4. Manfaat .........................................................................................
Pembahasan ........................................................................................ 4
Penutup ..............................................................................................
1.5. Keseimpulan ................................................................................
1.6. Saran ............................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................... 14
2
Pendahuluan
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia akan menjadikan Indonesia sebagai negara
maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai
bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, pemberdayaan seluruh
potensi maritim demi kemakmuran bangsa, pemerataan ekonomi Indonesia melalui tol
laut, dan melaksanakan diplomasi maritim dalam politik luar negeri Indonesia lima tahun
kedepan. Sehingga dapat dimengerti, bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia
akan mencakup praktek dan proses pembangunan maritime diberbagai aspek, seperti
politik, sosial-budaya, pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.
Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT.
Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur. Indonesia
menjadi Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran
matahari sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi.
Indonesia secara geologis terletak di pertemuan antara dua lempeng yaitu lempeng
Eurasia, dan lempeng Indoaustralia yang mengakibatkan Indonesia sering terjadi gempa,
menjadi Ring of Fire, dan tanah menjadi subur
3
5. Untuk mengetahui Karakteristik wilayah Daratan dan lautan Indonesia
6. Untuk mengetahui tentang wisata bahari
1.4 Manfaat
1. Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang kita miliki
2. Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan
BAB II PEMBAHASAN
4
2.2 Kemaritiman Indonesia
Letak Indonesia
➢ Geografis : Indonesia diapit oeh dua benua dan dua samudra, yaitu benua Asia dan
Australia, samudra Hindia dan Pasifik
➢ Astronomis : 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT
5
j. industri dan jasa maritime
k. sumber daya alam nonkonvesional
a.Perikanan
Sumber daya perikanan laut dapat dibedakan menjadi empat kelompok besar :
1. ikan demersal, jenis ikan yang hidup di dasar peraiaran
2. ikan pelagis, jenis ikan yang hidup disekitar permukaann perairan
3. ikan pelagis besar, jenis ikan oseanik seperti tuna, cakalang, tenggiri, dsb
4. sumber daya udang dan biota laut nonikan lainnya seperti kuda laut
Potensi ekonomi sumber daya pada sector perikanan diperkirakan mencapai sekitae 82 miliar
dollar AS/tahun. Potensi tersbut merupakan akumulasi dari perikanan tangkap sekitar 15,1
milliar dollar AS/tahun.
Program pembangunan yg d terapkan pda sektor perikanan :
1. pengembangan 5000 unit armada kapal ikan nasional berukuran d atas 50GT dgn alat
tangkap yg efisien dan ramah lingkungan
2. meningkatkan etos kerja para nelayan
3. penyediaan sarana produksi seperti alat penangkap,BBM atau energi
terbarukan,es,beras,perbrkalan melaut lainnya d slurh pelabuhan dgn harga yg relatif murah
4. pemerintah menjamin pasar bagi seluruh ikan hasil tangkapan nelayan sesuai nilai
keekonomian
5. revitalisasi smua pelabuhan perikanan yg ada dan pembangunan pelabuhan perikanan yg
baru seduai dgn kebutuhan,sehingga seluruh pelabuhan perikanan seluruh wilayah NKRI
memenuhi persyaratan teknis,sanitasizhigienis baik nasional maupun internasional
6. setiap pelabuhan dan lokasi pendaratan ikan (pemukiman) nelayan harus ada pabrik es/could
storage sesuai kebutuhan
7. pengembangan kapal angkut ikan dari daerah" sentra produlsi perikanan tangkap (fishing
grounds) ke daerah" konsumen (pasar domestik)
8. pemerintah hrs menyediakan mata pecaharian alternatif pda saar nelayan tdk melaut (antara
3-4 bln dlm setahun) akibat paceljk ikan maupum cuaca yg bruk
9. peningkatan kapasitas dan etos kerja nelayan tentang cara" penangkapan ikan yg efisien ,rmh
lingkungan dan bertanggung jawab (responsible fisheries) dan cara cara menangani ikan dri
kapal hingga ke tempat pendaratan ikan/pelabuhan perikanan yg terbaik (beat handling
practies)
b. Sumber daya mineral dan energi kehidupan
Minyak dan gas
➢ sebagai pemenuhan kebutuhan energy dan bahan baku industri didalamnegara dan
penghasil devisa negarabPertambangan mineral
6
➢ seperti bijih besi, pasir besi, dan timah Garam laut
➢ Sebagai kepentingan konsumsi maupun industri . Sebelum tahun 2000, kebutuhan
garam untuk konsumsi bisa terpenuhi dengan produksi dalam negri.
Sumber daya energi terbarukan
➢ Dikelompokkan menjadi 3 jenis potensi fisik, yaitu energi pasang surut (tidal power),
energi gelombang (wave energy), dan energi panas laut (ocean thermal energy).
c. Transportasi
Di Indonesia, industry transportsi khususnya pelayaran masih kurang baik. Hal ini dikarenakan
sekitar 95% pelayaran diIndonesia dikuasai oleh kapal berbendera asing.
Faktor yang memengaruhi industri pelayaran di Indonesia, yaitu
1. Kurangnya modal dalam mengembangkan armada
2. Dukungan perbankan yang belum ada
3. Lemahnya investasi pada infrastruktur di bidang kelautan
4 Infrastruktur pelabuhan di Indonesia belum mampu melayani kapal berteknologi terkini
d. Parriwisata Bahari
Salah satu sektor pemasukan devisa yang perlu terus ditingkatkan. Pengembangan dari
pariwisata bahari diprediksi dapat menimbulkan efek berganda (multiplier effect), seperti
menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan devisa negara,
dan mendorong konservasi lingkungan serta mendorong negara maritim yang tangguh.
7
f. Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Selain dipasarkan dalam kondisi segar atau hidup, untuk meningkatkan nilai ekonomis dan
mempertahankan kualitas hasil perikanan maka dilakukan pengolahan terhadap ikan
mentah/segar.
Berdasarkan data dari DKP 2008 dalam Dahuri 2012:40, baru sekitar 3,7% dari total produk
perikanan yang diolah secara modern. Selebihnya diolah secara tradisional
8
3. Kendala dan Permasalahan
Pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan Indonesia yang maju dan adil serta
makmur hingga saat ini masih memiliki banyak kendala dan permasalahan. Kendala dan
permasalahan makro struktural,yaitu kebijakan,program,dan hal-hal lain di luar kewenangan
sektor kelautan dan perikanan.
Berikut kendala makro struktural lainnya yang turut mengakibatkan kinerja sektor kelautan dan
perikanan masih jauh dari optimal:
a. Iklim investasi dan keamanan kurang kondusif
b. Lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintahan
c. Euforia otonomi daerah
d. Pencemaran dan perusakan fisik ekosistem perairan tawar, pesisir, dan lautan yang
diakibatkan oleh sektor industri manufaktur, pertambangan dan energi, perkotaan, pertanian,
dan lainnya.
e. Penegakan hukum law enforcment) yang lemah dan tebang pilih (diskriminatif)
Berikut uraian kendala dan permasalahan dari beberapa sektor ekonomi kalautan
1. Kendala dan permasalahan perikanan tangkap sabagai berikut
➢ Sebagian besar nelayan Indonesia masih nelayan tradisional dengan
karakteristik sosial budaya yang memang belum kondusif untuk suatu
kemajuan. Tingkat pendidikan masih rendah.
➢ Armada penangkapan ikan yang digunakan masih skala kecil/tradisional
dengan kemampuan IPTEK masih rendah.
➢ Penggunaan teknologi penangkapan ikan yang merusak (destructive
fishing). Seperti bahan peledak, racun sianida, dan penggunaan pukat
harimau.
➢ Efisiensi penggunaan BBM sebagian besar kapal masih rendah.
➢ BBM, alat tangkap, mesin kapal, dan perbekalan serta logistik masih
mahal serta sukar didapatkan oleh para nelayan.
➢ Penanganan pasca panen hasil tangkapan ikan, sejak dari kapal hingga
pendaratan ikan (pelabuhan ikan) masih rendah.
2. Kendala dan permasalahan perikanan budidaya sebagai berikut.
➢ Para pembudidaya belum menerapkan praktik perikanan budidaya yang
baik (Good Aquaculture Practices).
➢ Ketersediaan benih unggul dan pakan berkualitas masih rendah. Sarana
dan prasarana pembenihan kurang mendukung serta manajemen
kesehatan lingkungan untuk menunjang perikanan budidaya yang
efisien dan berkelanjutan kurang memadai.
➢ Kawasan perikanan budidaya sangat rentan terhadap pencemaran yang
berasal dari kegiatan sektor industri pertambangan, energi, pemukiman
dan lainnya.
➢ Masih rendahnya tingkat pendidikan para pembudidaya perikanan.
9
3. Kendala dan permasalahan industri pengolahan hasil perikanan sebagai bberiku.
➢ Kemampuan penanganan dan pengolahan hasil perikanan masih rendah
➢ Belum memadainya prasarana ekonomi dan sarana transportasi serta
komunikasi untuk mendukung distribusi produk perikanan dari
produsen kepada konsumen secara tepat waktu, terutama di luar Pulau
Jawa dan Bali.
➢ Masih lemahnya semangat dan etos kerja (seperti kreativitas, inovasi,
Kerja keras, dan kemampuan mengembangkan pasar di dalam serta luar
negeri).
➢ Masih rendahnya dukungan perbankan dan lembaga keuangan lainnya
terhadap usaha industri pengolahan hasil perikanan.
10
Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
11
mensosialisasikan peninggalan budaya bawah air melalui
preservasi, restorasi, dan konservasi.
4. Pendekatan kesejahteraan. Pendekatan ini sesuai dengan yang
tercantum dalam dasar negara Pancasila dan konstitusi (UUD
1945). Beberapa indikator kesejahteraan, yaitu tersedianya dan
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan primer pendidikan
kesehatan, dan rasa aman.
12
A. Berbagi kekuatan (power sharing) secara politik dan ekonomi
dengan negara-negara lain untuk mengatasi persoalan kemaritiman
yang bersifat internasional.
B. Berbagi peran dengan lembaga terkait yang meliputi organisasi
supransional, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM),
perguruan tinggi, swasta, dan pergerakan sosial lainnya yang ada
dalam masyarakat.
Penutup
Keseimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh
lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 17.480 pulau, dengan luas daratan 2,1 juta km2, luas
perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km. Oleh
karena itu Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan negara
agraris.
Banyaknya kendala yang akan menghadang kemajuan wisata bahari di Indonesia. Sehingga
untuk memajukan wisata bahari di Indonesia perlu langkah-langkah dan strategi yang
diharapkan secara garis besar dapat menciptakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi selain
itu sebagai perwujudan untuk melestarikan kekayaan alam sehingga tetap tercapai
keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari untuk diri kita,
masyarakat, bangsa, dan generasi penerus dimasa mendatang.
Untuk mencapai cita-cita Poros Maritim Dunia tentu tidak akan mudah. Terutama bagi
Indonesia yang sudah berpuluh tahun berorientasi ke darat, komitmen untuk mengelola
kekayaan maritime dan meningkatkan kekuatan Angkatan Laut pasti akan menemui tantangan
dan hambatan yang kebanyakan diantaranya mungkin sekali muncul dari internal Indonesia.
Selama ini Indonesia belum pernah mencoba membangun secara komprehensif dan
berkelanjutan ekonomi maritime. Sehingga Indonesia belum pernah menikmati keuntungan
dari maritime, baik dari segi kemakmuran maupun pengaruh di tingkat internasional. Namun
bagi pihak yang meragu, hendaknya dapat secara bijaksana menengok kesuksesan ekonomi
negara-negara maritime besar.
Bagi Indonesia, pengalaman pasang surut sistem ekonomi asing sejak merkantilisme (VOC),
13
etatisme ala tanam paksa, dan kapitalisme liberalisme, sangat membekas dan meninggalkan
luka-luka dan kerawanan yang sulit dilupakan. Pengalaman pahit getir sistem ekonomi ”asing”
yang semuanya menjajah dan menghisap rakyat Indonesia kita tolak melalui proklamasi
Indonesia merdeka. Aturan-aturan main asing yang hanya menguntungkan pihak asing kita
ganti dengan sistem ekonomi kekeluargaan, ”susunan” bangsa Indonesia sendiri.
Saran
Pada bagian akhir ini, peneliti berharap agar pemerintah lebih memperhatikan dan memperkuat
potensi maritim yang dimiliki Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Indonesia adalah
negara maritim, dan dengan luasnya lautan Indonesia, maka sudah sepatutnya negara
memaksimalkan potensi yang ada sehingga kemaritiman sebagai kunci dalam melaksanakan
praktik diplomasi maritim tidak akan setengah-setengah, sehingga Indonesia akan diakui dan
bertambah eksistensinya dengan keaslian dari potensi kelautan dan aset maritimnya
Daftar Isi
Nurhasanah, amalia nia , Sejati lestari sri, Widawati. 2016. Buku siswa geografu
untuk SMA/MA XI Kelompok Ilmu Ilmu Peminatan:Depok
14