Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DEFINISI MARITIM, KEPULAUAN DAN NUSANTARA

MATA KULIAH WAWASAN KEMARITIMAN

OLEH:

KELOMPOK 1

FUJI GATRA NINGRUM (A1G121050) ISTIQAMAH (A1G121058)


HAJRATUL SYA’ DIA (A1G121051) KETUT WIDIANTARI (A1G121059)
HENI (A1G121053) LISTIA (A1G121060)
INDA AULIANISYA (A1G121055) ANDI FURQAN IKHWAN SHADIQ
(A1G121040)
IRA RIZKY WAHYUNI (A1G121056) MUHAMMAD IRFAN JAYA

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji serta rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, Kami masih diberikan kesehatan dan kekuatan serta kesempatan
sehingga makalah ‘DEFINISI MARITIM, KEPULAUAN DAN NUSANTARA’’ ini dapat
kami selesaikan dengan baik. kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Alimulya Rende, S.Pd, M.Pd atas bantuan yang telah diberikan berupa bimbingan mental
maupun materi, serta dari pihak yang telah memberikan konstribusi dengan memberikan
pikiran maupun materinya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah wawasan
kemaritiman. Dalam makalah ini membahas tentang definisi maritim, kepulauan dan
nusantara yang di dalamnya mengkaji tentang maritim dan kemaritiman, negara kepulauan
dan nusantara.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca. Adapun makalah ini jauh dari kata sempurna apabila terdapat ketidaksesuaian
materi yang diangkat pada makalah, hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk perbaikan makalah kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

Kendari, 21 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Maritim dan Kemaritiman
B. Negara Kepulauan
C. Nusantara

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya perairan banyak
terdapat selat-selat.Salah satu selat di Indonesia yang juga merupakan selat yang terkenal di
dunia internasional yaitu Selat Malaka. Selat Malaka adalah sebuah selat yang terletak
diantara Semenanjung Malaysia (Thailand, Malaysia, Singapore) dan Pulau Sumatera
(Indonesia). Selat Malaka mempunyai peranan penting bagi dunia internasional karena
letaknya stategis. Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting didunia, sama
pentingnya Terusan Suez atau terusan Panama.

Di samping keunggulan yang bersifat komparatif berdasarkan letak geografis, potensi


sumber daya alam di wilayah laut mengandung sumber daya hayati atau non hayati yang
sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat. Potensi tersebut dapat diperoleh dari
dasar laut dan tanah dibawahnya, kolom air dan permukaan laut, termasuk wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan tumpuan bagi
pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu laut Indonesia harus dikelola, dijaga dan
dimanfaatkan serta dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Komitmen Presiden
Indonesia menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia tentu saja harus dimulai dengan
menjadikan Indonesia sebagai negara yang dapat memanfaatkan laut secara mandiri dan
bertanggung jawab. Salah satu diantaranya adalah membuat sektor kelautan dan perikanan
menjadi salah satu prioritas pembangunan Indonesia , demi tercapainya salah satu pilar
sebagai poros maritim dunia yaitu tercapainya kedaulatan pangan laut

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Maritim dan Kemaritiman?
2. Apa yang dimaksud dengan Negara Kepulauan?
3. Apa yang dimaksud dengan Nusantara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Maritim dan Kemaritiman.
2. Untuk mengetahui definisi dari Negara Kepulauan.
3. Untuk mengetahui definisi dari Nusantara.
BAB 2
ISI MATERI
A. Pengertian Maritim dan Kemaritiman
1. Pengertian Maritim/Kemaritiman
Maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime berarti navi-gasi, maritim
atau bahari, dari kata tersebut lahir istilah maritime power yaitu Negara maritim atau
Negara samudera. Pemahaman maritime merupakan segala aktivitas pelayar-an dan
perniagaan/perdagangan ber-hubungan dengan kelautan atau pelayaran niaga, sehingga
dapat disimpulkan bahwa maritim adalah Terminologi Kelautan dan Maritim laut
berhubungan dengan pelayar-an– perdagangan laut.
Kemaritiman yang berdasarkan pada termonologi adalah mencakup
ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan meso-pelagik yang merupakan daerah subur
dimana daerah tersebut ter-dapat kegiatan seperti: pariwisata, lalu–lintas, pelayaran dan
jasa-jasa kelautan.
Jadi, berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Republik Indo-nesia No. 6 Tahun
1996 tentang Perairan Indonesia dalam pasal 3 menyatakan bahwa wilayah perairan
Indonesia sebagai berikut:
a. Wilayah Perairan Indonesia meliputi: territorial Indonesia, perairan kepulauan dan perair-
an pedalaman.
b. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 (dua belas) mil laut yang diukur dari
garis pengkal kepulauan Indo-nesia.
c. Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi dalam garis
pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman/ jaraknya dari pantai.
d. Perairan Pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi darat dari
garis air rendah dari pantaipantai Indonesia, termasuk ke dalam-nya semua bagian dari
perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup.
Penguasaan perairan pedalam-an ialah perairan Nusantara berlandaskan dua
pertimbang-an penting meliputi: Pertama, bumi dan air Indonesia merupakan suatu
hubungan yang tiada putusnya dan penggunaan per-airan secara effektif meng-hendaki
penggunaan secara komplementer daripada bumi. Kedua, menjalankan kegiatan-kegiatan
di dalam wilayah per-airan Nusantara akan membawa serta konsekuensi-konse-kuensi
bagi proses nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. (PP Perairan dan Pelayaran, 2014)
Sebelum adanya peraturan perundangundangan diatas ter-sebut, terlebih dahulu
mengacu pada Hasil Konperensi Den Haag Tahun 1930 tentang Laut Territorial yang
berisikan: (Mochtar Kusumaatmadja. 1978)
a. Laut Territorial; Pasal 1 mengatakan bahwa wilayah Negara meliputi suatu jalur laut yang
dalam konvensi tersebut dinamakan laut territorial.
b. Hak Lintas Damai; Pasal 3 sampai dengan Pasal 7 menegaskan bahwa pengertian “hak
lintas damai”(“innocent passage”) kapal-kapal asing melalui laut territorial.
c. Yurisdiksi (criminal dan sipil) Negara pantai atas kapal-kapal asing di dalam laut
territorial.
d. Pengejaran Seketika (hot pursuit); Berdasarkan Pasal 11 menyata-kan bahwa pengejaran
seketika suatu kapal asing yang telah melakukan pelanggaran ter-hadap UU dan peraturan
negara pantai, dimulai ketika kapal asing tersebut sedang berada dalam perairan
pedalaman/laut territorial dan diteruskan sampai ke laut lepas asalkan pengejaran
dilakukan tanpa berhenti.

Hal diatas diperkuat dengan adanya konvensi Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957, yakni:
a. Segala Perairan disekitar meng-hubungkan kepulauan dan bagian
pulau yang termasuk daratan RI;
b. Lalu Lintas Damai;
c. Penentuan Batas Laut Teritorial

Laut merupakan kumpulan air asin luas sekali di permukaan bumi yang memisahkan
pulau dengan pulau, benua dengan benua, misal: Laut Jawa dan Laut Merah sedangkan
lautan merupakan laut yang luas sekali, seperti: Lautan Atlantik, Lautan Pasifik. Lautan
berasal dari kata Ocean dalam bahasa Inggris, seperti: Pacific Ocean atau Atlantic Ocean,
dike-mukakan sebagai Samudera Pasifik atau Samudera Atlantik, kata Samudera sama
dengan Lautan. kumpulan air asin yang satu sama lain berkaitan, karena air laut tidak
selalu asin, tetapi laut dilihat dari aspek dari suatu wilayah kedaulatan Negara (yuridis)
sebagai pemersatu bangsa Indonesia, bukan hanya sebagai penghubung antara pulau-
pulau terbesar di perairan Indonesia.
Dalam Konvensi Hukum Laut 1982, tidak mendefinisi tentang laut atau ‘sea’
secara jelas, tetapi ternyata tidak memberikan definisi laut mencakup pengertian yang
sangat luas, yaitu seperti: sea bed and subsoil, collisions at sea Pocean’ (misal: Ocean
floor, ocean space, oceanography, oceanology), marine (misal: marine activities, marine
scientific research, marine en-vironment, marine life, marine mam-mals, marine
transmissions), maritime (misal: maritime casualty, maritime traffic), Coast (misal:
coastal states, opposite or adjacent coasts). Mendeskripsikan status laut wilayah, ruang
udara diatas laut wilayah dan dasar laut serta tanah dibawahnya berdasarkan dalam pasal
2 Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 mengenai:
a. Kedaulatan dari Negara pantai mencapai di luar wilayah darat-an, laut pedalaman dan
suatu Negara kepulauan, perairan kepulauan sampai ke wilayah yang berbatasan dengan
jalur laut, dinamakan laut wilayah.
b. Kedaulatan meliputi: ruang udara diatas laut wilayah serta dasar laut dan tanah di
bawahnya.
c. Kedaulatan atas laut wilayah dilaksanakan dengan tunduk pada ketentuan Konvensi dan
peraturan hukum internasional lainnya.

B. Pengertian Kepulauan
Pengertian negara kepulauan (Archipelagic State) berdasarkan UNCLOS 1982 (Ariticle 46)
adalah: Gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya & wujud alamiah yang
berhubungan erat satu sama lain. Merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi & politik yang
hakiki, Atau secara historis merupakan kesatuan wilayah (batas lingkaran). Cara penarikan batas
laut wilayah tidak lagi didasarkan pada garis pasang surut (low water line), tetapi didassarkan
pada garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung
yang terluar dari pada pulau-pulau atau bagian pulau yang termasuk ke dalam wilayah negara
(point to point theory),

UNCLOS 1982 dikatakan sebagai Hukum Laut Internasional yang paling baru,
menyeluruh dan modern, menggantikan Konvensi terdahulu yang sama yaitu Konvensi
Jenewa tahun 1958. Dikatakan menyeluruh, karena karena seluruh aspek hukum laut
diatur didalamnya sehingga tidak ada satupun hukum laut yang terlewatkan, misalnya
ketentuan mulai dari Laut Teritorial, Negara Kepulauan, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Landas Kontingen, Laut Bebas, Kawasan, Riset Ilmiah Kelautan, Pelestarian Lingkungan
Laut dan lain-lain telah mendapat pengaturan yang seksama (I Made Pasek Diantha,
1994).

NKRI Sebagai Negara Kepulauan


Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang (UUD 1945 Pasal 25A). Bunyi Pasal 25A dan maknanya :

Pasal 25A bermakna tentang pengukuhan kedaulatan wilayah NKRI. Pasal 25A
menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan (archipelago) yang memiliki
batas-batas wilayah mencakup daratan, lautan, dasar laut, dan juga udara.

Amiek Soemarmi dan kawan-kawan dalam jurnal Konsep Negara Kepulauan


dalam Upaya Perlindungan Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (2019)
menyebutkan yang dimaksud nusantara adalah kepulauan yang terletak di antara dua
benya yaitu Asia dan Australia, serta di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan
Pasifik. Sri Hayati dan Ahmad Yani dalam buku Geografi Politik (2007) mengatakan
bentuk wilayah Indonesia termasuk divide or separated yaitu negara yang daratannya
dipisah-pisah oleh perairan laut.

Sri Hayati dan Ahmad Yani dalam buku Geografi Politik (2007) mengatakan
bentuk wilayah Indonesia termasuk divide or separated yaitu negara yang daratannya
dipisah-pisah oleh perairan laut. Sehingga yang dimaksud negara kepulauan merujuk
pada negara Indonesia yang terdiri dari gugusan 17 ribu pulau yang dipisahkan oleh laut.
Dari titik-titik terluar pulau-pulau yang terpisah itulah batas-batas wilayah Indonesia
ditarik. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor43 Tahun 2008 tentang
Wilayah Negara Pasal 6 butir (1), batas wilayah negara Indonesia adalah:

1. Di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Niugini, dan Timor Leste
2. Di laut berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Niugini, Singapura, dan
Timor Leste
3. Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya dengan
luar angkasa ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.

C. Pengertian Nusantara
Wawasan Nusantara. Gagasan Wawasan Nusantara adalah suatu gagasan
historis perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, yang
merupakan suatu konsepsi negara Indonesia tentang jati diri bangsa dan
lingkungannya yang menjadi pedoman dan landasan perjuangan untuk tercapainya
tujuan nasional (Lemhanas, 1989). Salah satu penerapan yang paling nyata dari
penerapan Wawasan Nusantara, adalah di wilayah geografi. Dengan diterimanya
konsepsi wilayah Nusantara (sebagai bagian dari Wawasan Nusantara) di forum
internasional yang tertuang dalam Konvensi PBB III tentang Hukum Laut
Internasional, yaitu United National Convention on the Law of the Sea yang juga
disebut UNCLOS 1982, maka terjaminlah integrasi teritorial “Laut Nusantara” yang
semula dianggap laut “bebas” menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia.
Kendatipun teritorial laut yang secara yuridis menjadi wilayah kedaulatan Indonesia
telah diakui secara internasional, namun seringkali terjadi pelanggaran di laut yang
menyadi wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).contoh
nya belum lama ini oleh sejumah kapal nelayan Tiongkok, bahkan dikawal oleh kapal
penjaga pantai negara itu yang diduga mencuri ikan di wilayah laut Natuna Utara,
memasuki Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) Indonesia, memiliki landasan hukum yang
kuat berdasarkan UNCLOS.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kelompok kami adalah bahwa NKRI adalah sebuah negara
yang memiliki martim dan kemartiman yang sudah secara hukum sah dan di atur
dalam UUD 1945 baik lisan maupun tulisan yang tidak bisa di gangu gugat
keberadaanya oleh negara lain
Nusantara adalah nama lain negara Indonesia sebelum kemerdekaan I
Indonesia itu sendiri,Indonesia adalah negara yang kaya akan kerifan
budaya,nusantara(wilayah),dan tradisi nya
Kepulauan Indonesia adalah kepuluan terbesar di Dunia Indonesia pun di
juliki sebagai negara kepulauan dan indonesia adalah negara kepulauan yang di setiap
pulau nya memiliki ke istimewaan masing masing dan salah pendapatan negara yang
besar berasal dari pariwisata pulau-pulau contohnya,raja empat(papua,sorong),bali, dan
pualau komodo(sumatra) yang hanya ada di indonesia.
B. Saran
ada pun saran yang dapat kelompok kami sampaikan kita sebagia generasi
mudah harus lebih mempelajari,memahami,dan menjaga keuttuhan negara kita baik itu
kemartiman nya,kepulauanya,dan nusantaranya 3 komponen itu adalah kewajiban kita
sebagia generasi muda untuk menjaga dan menuruskan yang sudah ada dan di bangun
oleh tokoh-tokoh pemimpin kita.

C. Daftra Pustaka
JURNAL KAJIAN STRATEJIK KETAHANAN NASIONAL, vol. 2, no.2, 2019
Indonesia sebagai negara kepulauan thomas sunaryo1
JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 2 JUNI 2021
UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN, KEAHLIAN DAN PROFESIONALISME
SUMBER DAYA MANUSIA PELAYARAN INDONESIA
siska marlina1 , dan ning herlina2 dosen universitas garut dan universitas pgri palembang
1 siskamarlina@uniga.ac.id dan 2 ning_141258@yahoo.com
Masalah-masalah hukum, jilid 48 no.3, juli 2019, halaman 241-248
JURNAL KONSEP NEGARA KEPULAUAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN
WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN INDONESIA amiek soemarmi*, erlyn indarti,
pujiyono, amalia diamantina fakultas hukum, universitas diponegoro jl. Prof. Soedarto,
s.h, tembalang semarang amiek_hk@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai