WAWASAN NUSANTARA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
1. WENING NATA NANGGALIH (2202040011)
2. ALFINA NUR RAMADHANI (2202040021)
3. SILFINA HERNIAWAN (2202040022)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
”Wawasan Nusantara”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentan Wawasan Nusantara dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Pengertian Wawasan Nusantara.....................................................................3
B. Sifat atau Ciri-ciri Wawasan Nusantara.........................................................4
C. Zona Ekonomi Ekslusif..................................................................................5
D. Persetujuan tetang Garis Batas Landas Kontinen dan Laut Wilayah............7
PENUTUP..................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................8
B. SARAN..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
iii
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan. Setiap negara menduduki tempat tertentu di muka bumi serta mempunyai
perbatasan alamiah (laut, sungai, gunung). Kekuasaan sebuah negara mencakup
seluruh wilayah, tidak hanya tanah, melainkan juga laut di sekelilingnya dan angkasa
di atasnya.Selain masalah wilayah kedaulatan, rakyat dan pemerintahan sah yang
diakui juga merupakkan syarat mutlak suatu negara. Penduduk dalam suatu negara
biasanya menunjukkan beberapa ciri khas tertentu dalam masalah kebudayaan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian wawasan nusantara?
2. Apa saja unsur-unsur wawasan nusantara?
3. Apa peran wawasan nusantara di era globalisasi?
TUJUAN
1. Untuk memberikan pemahaman tentang pengertian wawasan nusantara.
2. Untuk dapat mengetahui apa saja unsur wawasan nusantara.
3. Untuk dapat mengetahui apa saja peran wawasan nusantara di era globalisasi.
4
KAJIAN PUSTAKA
Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah
teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia
adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia. TZMKO
1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan pulau
yang lain menjadi terpisah - pisah, sehingga pada tgl 13 Desember 1957 pemerintah
mengeluarkan Deklarasi Djuanda
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah
daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa
dan negara. Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah
laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut
Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut
Indonesia dapat dibedakan tiga macam yaitu:
1. Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis
dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu
lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial
di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak
antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Garis dasar
adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau
terluar.
5
PEMBAHASAN
Wawasan Nusantara juga dapat diartikan cara pandang bangsa Indonesia yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya yang didasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, sejarahnya, dan lingkungan
alamnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Wawasan memiliki arti hasil
mewawas, tinjauan, pandangan, atau konsepsi cara pandang. Sedangkan Nusantara
berasal dari gabungan kata nusa yang berarti pulauatau pulau pulau dan antara yang
berarti lain atau seberang.Sehingga, Nusantara memiliki arti sebutan seluruh wilayah
kepulauan Indonesia. Secara umum, Wawasan Nusantara memiliki arti cara pandang
terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan,yang terwujud dengan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Konsep ini berupaya untuk menjawab
tantangan geografis yang melekat pada diri Indonesia sebagai negara yang terdiri
dari ribuan pulau serta ribuan latar belakang sosial budaya penduduknya. Hal ini
terkait dengan sikap negara yang mengutamakan pada persatuan dan kesatuan,
maka perairan yang terdapat di antara pulau-pulau itu harus dianggap sebagai elemen
penghubung dan bukanlah sebagai faktor pemisah.
6
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dankesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakankehidupan bermsyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapaitujuan nasional
7
e. Manunggal di bidang ekonomi, bahwa kekayaan wilayah bangsa baik
potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan
bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh
wilayah tanah air. Tingkat pembangunan ekonomi harus sama setidak-
tidaknya berimbang diseluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri
khas yang dimiliki oleh daerah di dalam mengembangkan kehidupan
ekonominya;
8
2. Utuh menyeluruh artinya utuh menyeluruh bagi Nusantara dan rakyat
Indonesia sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak
dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apa pun dan bagaimanapun, sesuai
dengan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa (Lemhannas, 1994:39-
40).
9
b. Pembangunan nasional Indonesia
c. Zona Ekonomi Ekslusiff sebagai rzim hukm Internasional.
Perjanjian garis batas landas kontinen yang pertama berhail diadakan dengan
Malaysia pada bulan Oktober 1969, yang kemudian disusul dengan negara tentangga
lain yaitu:
1. Perjanjian RI-Malaysia tentang Penetapan Garis Batas Landas Kontinen Kedua
Negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan ) yang ditandatangani pada 27
Oktober 1969, dan mulai berlaku pada 7 November 1969.
2. Perjanjian RI-Thailand tentang Lndas Kontinen Selat Malaka bagian Utara dan
Laut Andaman, ditandatangani pada 17 Desember 1971 yang mulai berlaku 7
April 1972.
3. Persetujuan RI-Malaysia dan Thailand mengenai landas kontinen bagian utara
pada tanggal 21 Desember 1971 dan berlaku 16 juni 1973.
4. Persetujuan RI-Australia, tentang penetapan atas dasar batas laut tertentu (di
Laut Arafuru, di depan Pantai Selatan Pulau Irian ( sekarang Papua) di depan
pantai utara Irian) tanggal 18 Mei 1971, dan berlaku mulai 19 Nvember 1973.
5. Persetuan RI-Australia tentang penetapan batas-batas dasar laut tertentu di
daerah Laut Timor dan Laut Arafuru sebagai tambahan pada persetujuan 18 mei
1971, dan 9 Oktober 1972.
10
6. Persetujuan RI dengan India tentng penetapan garis batas landas kontinen antara
kedua negara (batas antar Sumatra dan Nikobar) ditandatangani dan mulai
berlaku pada 8 Agustus 1974 (Lemhannas,1994:28,29)
Pemerintah Repulik Indonesia juga telh mengadakan perjanjian garis batas laut dan
perjanjain perbatasan ( meliputi perbatasan darat dan laut) dengan negara tetangga,
yaitu:
1. Perjajian RI-Malaysia dengan Singapura tentang penetapan garis batas laut
wilayah kedua negara di Selat Malaka yang ditandatangani 17 Maret 1970.
2. Perjanjian RI-Singapura tentang penetapan garis batas lat wilayah kedua negara
di Selat Singapura,ditandatangani 25 Mret 1973.
3. Perjanjian RI-Australia mengenai garis-garis batas tertentu antara Papua New
Guinea, yang ditandatangani pada 12 Februari 1973.
PENUTUP
11
A. KESIMPULAN
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuaidengan geografi
wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-
cita nasional.
B. SARAN
Sebagai masyarakat Indonesia yang telah memahami konsep wawasan nusantara,
sebaiknya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Meskipun kebudayaan
Indonesia sangat beragam, namun sebaiknya tetap mementingkan kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
12
Taniredja, Tukiran, dkk, 2021, Paradigma Terbaru PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN Untuk Mahasiswa, Bandung : Alfabeta
13