Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA
Dosen Pengampu :

Drs. Sugiyarto, M.Hum

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Gladys Paramadani Hersaputri (24060123140177)


2. Jihan Saniyya Pudaliba (24060123130101)
3. Khalisa Nadya Hakim (24060123140149)
4. Khoerunissa Billah Wahyu Sarbini (24060123140178)
5. Ladya Kalascha (24060123140133)
6. Lilly aulia arum (24060123140206)

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA C


FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara

2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Ketetapan Majelis Permusyawarahan


Rakyat Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN

Wawasan nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945. Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
Kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2.1.2 Pengertian Wawasan Nusantara, Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara,


yang Diusulkan Menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dibuat di
Lemhanas Tahun 1999

“Cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
berseragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. ”

2.1.3 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Prof. Dr. Wan Usman (Ketua Program
S-2 PKN – UI)

“Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”

Hal tersebut disampaikannya saat lokakarya wawasan nusantara dan ketahanan nasional
di Lemhanas pada Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa wawasan nusantara
merupakan geopolitik Indonesia.

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita -cita
nasionalnya.

2.2 Latar Belakang Tumbuhnya Konsepsi Wawasan Nusantara

2.2.1 ASPEK HISTORIS

Bangsa indonesia menginginkan bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh
disebabkan oleh dua hal yaitu :

1. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah.
2. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah
Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda.

2.2.2 ASPEK GEOGRAFIS

Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan
wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen sehingga :

1. Indonesia merupakan negara kepulauan atau maritim.


2. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera.
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim.
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkum pasifik dan
Mediterania.
6. Wilayah subur dan dapat dihuni.
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam.

2.2.3 ASPEK SOSIAL BUDAYA

Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang masing masing mempunyai adat
istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga penyelenggaraan
interaksi antargolongan secara nasional mengandung potensi terjadinya konflik yang
besar.

2.3 Dasar Hukum Wawasan Nusantara

​ 1. pasal 30 (ayat 1) tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
2. pasal 31 (ayat 1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
3. pasal 33 (ayat 3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalam nya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

2.4 Unsur-Unsur Wawasan Nusantara

2.4.1 Unsur

1.WADAH

a. Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan.

Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh
perairan di dalamnya. Setelah bernegara dalam negara kesatuan republik
indoensia bangsa indonesia memiliki organisasikenegaraan yang merupakan
wadah dari berbagai kegiatan kenegaaraan dalam wujud sufrastruktur politik.
Sementara wadah dalam kehidupan masyarakat adalah lembaga dalam wujud
infrastruktur politik

Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudera yaitu samudra
pasifik dan samudra atlantik. Diapit dua benua yaitu asia dan australia.
Perwujudan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan
politik,ekonomi,sosisal-budaya,dan pertahanan keamanan.

b. Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik, kedualatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan
menurut undang undang sistem pemerintahan menganut sistem presidensil
dimana presiden memegang kekuasaan berdasarka undang undang dasar 1945.

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran


bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara.
Semua lapisan masyarakat diharapkan dapat mewuujudkan demokrasi yang
secara konstitusional berdasarkan undang ndang dasar 1945 dan secara ideal
berdasarkan falsafat Pancasila.

2. ISI WAWASAN NUSANTARA

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. yang tercermin dalam
prespektif kehidupan bangsa indonesia yang meliputi :

1. Negara indonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur

2. Rakyat indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas

3. Pemerintahan negara indonesia melindungi segenap bangsa indonesia dan


seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial
2.4.2 Isi Wawasan Nusantara
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :

Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta
menjadi modal dan milik bersama bangsa.

Terdapat beberapa contoh perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan


politik, yaitu sebagai berikut:

1) Penetapan Batas Wilayah: Pemerintah Indonesia telah menetapkan batas


wilayah negara dengan negara-negara tetangga melalui perjanjian dan
kesepakatan diplomatik. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan
kedaulatan wilayah Indonesia
2) Sistem Pemerintahan Desentralisasi: Indonesia menerapkan sistem
pemerintahan desentralisasi yang memberikan wewenang kepada pemerintah
daerah untuk mengelola wilayahnya sendiri, tetapi tetap di bawah kendali otoritas
pusat.
3) Kebijakan Pertahanan dan Keamanan: Indonesia memiliki kebijakan
pertahanan dan keamanan yang dirancang untuk melindungi seluruh wilayah
kepulauan dari potensi ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
4) Kerjasama Regional dan Internasional: Indonesia bekerja sama dengan
negara- negara tetangga dan lembaga internasional untuk memperkuat posisinya
dalam konteks geopolitik dan ekonomi global

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :

Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan


ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Terdapat beberapa contoh perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan


ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1) Integrasi Pasar dan Perdagangan: Pemerintah Indonesia berusaha untuk


menghapuskan hambatan perdagangan antar-pulau dan memastikan bahwa
pasar dan produk dari berbagai wilayah dapat saling terhubung dan
berinteraksi secara efisien.
2) Pengembangan Koridor Ekonomi: Pemerintah memprioritaskan
pengembangan koridor ekonomi atau zona ekonomi khusus di berbagai
wilayah untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan investasi.
3) Pengembangan Sektor Ekonomi Unggulan: Setiap wilayah di Indonesia
memiliki potensi dan keunggulan ekonomi yang berbeda. Pemerintah berusaha
mengidentifikasi dan mengembangkan sektor ekonomi unggulan di setiap
wilayah, seperti pertanian, pariwisata, atau industri kreatif.
4) Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Pemerintah mendukung inisiatif
pemberdayaan ekonomi lokal, termasuk pengembangan usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) di berbagai pulau untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam
arti :

Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan


kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang.

Terdapat beberapa contoh perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial
dan budaya, yaitu sebagai berikut:

1) Pemeliharaan Keberagaman Budaya: Pemerintah Indonesia mengakui dan


memelihara keberagaman budaya yang ada di seluruh wilayah. Hal ini
termasuk pengakuan terhadap berbagai bahasa daerah, adat istiadat, dan tradisi
unik masyarakat setempat.
2) Pendidikan Inklusif dan Multikultural: Pendidikan nasional dirancang untuk
menghargai dan memasukkan berbagai aspek kebudayaan dan sejarah nasional.
Sekolah-sekolah juga diharapkan mendorong toleransi, saling penghargaan,
dan pemahaman antar-etnis dan agama.
3) Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Pemerintah memberikan dukungan untuk
pengembangan inisiatif masyarakat lokal yang mempromosikan kebudayaan
dan kearifan lokal sebagai sumber kekayaan budaya Indonesia.
4) Kerjasama Antar-Budaya: Indonesia terlibat dalam kerjasama budaya
internasional dan mempromosikan diplomasi kebudayaan untuk memperluas
pengaruh budaya Indonesia di tingkat global.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan,


dalam arti :

Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara dan tiap-tiap warga negara mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Terdapat beberapa contoh perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan


prrtahanan dan keamanan, yaitu sebagai berikut:

1) Penguatan Keamanan Perbatasan: Pemerintah Indonesia bekerja keras


untuk memantau dan mengamankan perbatasan negara, termasuk perairan, guna
mencegah masuknya ancaman dari luar negeri.
2) Sistem Pertahanan Terpadu: Pemerintah mengintegrasikan berbagai
cabang militer dan keamanan dalam sistem pertahanan terpadu untuk memastikan
perlindungan seluruh wilayah Indonesia.
3) Operasi Militer Gabungan: Indonesia memiliki kebijakan dan kapabilitas
untuk melaksanakan operasi militer gabungan di berbagai wilayah, jika
diperlukan untuk menjaga keamanan nasional.
4) Pengamanan Lalu Lintas Laut: Mengingat Indonesia adalah negara
kepulauan, pengamanan lalu lintas laut dan pesisir

2.4.3 Asas

Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan


diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk
bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas
wawasan nusantara terdiri dari:

1) Asas solidaritas

Sifat solidaritas ialah perasaan solider, satu rasa, atau perasaan setia kawan. Oleh
karena itu, asas ini bisa berupa kegiatan yang mempunyai unsur kerja sama,
memberi, dan berkorban untuk orang lain tanpa harus meninggalkan ciri dan
karakter budaya masing-masing.

2) Asas kejujuran
Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Tidak
hanya harus sesuai dengan fakta, tindakan yang dilakukan juga harus berdasar
pada ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Hal ini wajib dilakukan demi
tercapainya kemajuan.

3) Asas kesamaan tujuan

Dengan memiliki tujuan akhir yang sama, aktivitas yang dilakukan akan lebih
jelas dan mencapai keputusan akhir dengan kepentingan yang sama.Meskipun
menghadapi masalah yang berbeda-beda tetapi kepentingan tetap sama yaitu
berusaha mencari solusi untuk masalah tersebut demi memperoleh rasa aman dan
menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

4) Asas keadilan

Asas keadilan di Indonesia merujuk pada pembagian hasil yang seimbang. Semua
masyarakat merasakan dan mendapatkan hal yang sama dan tidak ada kelompok
yang lebih diuntungkan.

5) Asas kerja sama

Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang
untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain untuk mencapai tunjuan yang
sama, harus diperlukan kerja sama untuk mencapai tujuan.
6) Asas kesetiaan

Sama seperti proses Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, berbagai masyarakat


Indonesia dengan latar belakangnya masing-masing menjunjung tinggi kesetiaan
terhadap negaranya untuk meraih kemerdekaan

7) Asas Kepentingan Bersama

Kepentingan yang sama adalah bangsa Indonesia menghadapi penjajahan baru.


Bangsa
Indonesia telah menghadapi penjajah secara fisik dari berbagai bangsa asing.
Sekarang bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan dengan cara yang
berbeda.

Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangat penting dan menjadi tonggak
utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam Kebhinekaan. Jika kesetiaan
terhadap kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk dapat dipastikan bahwa
persatuan dan kesatuan dalam Kebhinekaan bangsa Indonesia akan berantakan
pula ini berarti hilangnya negara Kesatuan Indonesia.

2.5.4 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

1) Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan


ajaran yang di yakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional.

2) Tujuan wawasan nusantara

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nationalisms yang tinggi di segala


aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.

3) Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-


rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bernsyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2.6 Implementasi Wawasan Nusantara

2.6.1 Pendidikan

Dalam pendidikan, harus diajarkan secara lebih konsisten di sekolah-sekolah. Hal ini
akan membantu generasi muda untuk lebih menghargai dan mencintai keberagaman
Indonesia sejak dini.

Contoh Implementasi Pada Aspek Pendidikan yaitu:


1) Berperan aktif dalam memajukan dunia pendidikan
2) Membentuk kedisiplinan diri dalam belajar dan mengajar
3) Menjaga sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan
4) Saling menghargai dan menghormati selama proses pendidikan berlangsung

2.6.2 Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, dapat diterapkan dengan mengembangkan potensi daerah dan
menjalin kerja sama antarwilayah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkeadilan.

Contoh Implementasi Pada Aspek Ekonomi :


1)Mendukung produk lokal dengan tetap membeli produk-produk bermerek lokal.
2)Bangga menggunakan produk-produk bermerek lokal.
3)Memberdayakan koperasi dalam ekonomi rakyat.

2.6.3 Budaya dan Seni

Wawasan Nusantara juga dapat diperkuat melalui pengembangan dan pelestarian


budaya serta seni tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Contoh Implementasi dalam Aspek Budaya dan Seni yaitu:


1) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolgi berdasarkan iman dan takwa
2) Mengubah budaya negatif menjadi budaya produktif sehingga enggak
menimbulkan perselisihan.
3) Berbudi pekerti dan disiplin dalam lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
4) Memelihara nilai-nilai positif, seperti gotong royong dan hidup rukun.

2.6.4 Pertahanan dan Keamanan

Dengan mengintegrasikan keberagaman budaya dan etnis dalam aspek pertahanan dan
keamanan, bangsa Indonesia dapat bersatu melawan ancaman dari luar maupun dalam.
Kebersamaan ini akan membentuk sistem pertahanan yang tangguh dan dapat
menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Contoh Implementasi dalam Aspek Pertahanan dan Keamanan:
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan implementasi Wawasan
Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan.
1) Membangun rasa persatuan dengan menumbuhkan rasa solidaritas dan
hubungan erat antar warga negara Indonesia yang berbeda daerah. Sehingga
mereka saling membantu ketika ada daerah lain yang mendapat ancaman.
2) Memberikan kesempatan pada seluruh warga negara untuk berperan aktif
seperti memelihara lingkungan, meningkatkan kemampuan disiplin, dan
melaporkan hal-hal yang mengganggu kepada aparat.
3) Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana serta prasarana bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, khususnya untuk pulau dan wilayah
terluar Nusantara.

2.6.5 Ideologi

Implementasi wawasan nusantara dalam ideologi bangsa Indonesia adalah dengan cara
melaksanakan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok

Contoh implementasi dalam Aspek Ideologi:


1. Menciptakan kerukunan dalam masyarakat, terutama antarumat beragama.
2. Melaksanakan nilai-nilai dalam Pancasila di kehidupan sehari-hari.
3. Pancasila menjadi pedoman dalam berperilaku dan bertindak di keseharian.
4. Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain.

2.7 Studi Kasus

beberapa contoh kasus wawasan nusantara:

1. Penangkapan Kapal Asing: Penangkapan kapal asing ilegal di perairan Indonesia :


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal ikan asing pelaku
illegal fishing di Laut Natuna Utara pada Selasa (17/8/2021). Dengan penangkapan dua
kapal asing ilegal tersebut, KKP telah menangkap 130 kapal selama 2021, terdiri dari
84 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan dan 46 kapal ikan asing yang
mencuri ikan, terdiri dari 15 kapal berbendera Malaysia, 6 kapal berbendera Filipina
dan 25 kapal berbendera Vietnam. Selain gigih memberantas illegal fishing, KKP juga
terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan
dan perikanan dengan menangkap 62 pelaku destructive fishing seperti bom ikan,
setrum maupun racun. Indonesia berjuang untuk melindungi sumber daya lautnya dan
mengawasi perairannya.

2. Sengketa Laut China Selatan: Indonesia memiliki kepentingan dalam sengketa Laut
China Selatan, di mana beberapa negara klaim wilayah perairan yang kaya sumber daya
alam ini. Indonesia telah aktif dalam upaya memediasi dan memastikan kedaulatan
wilayah perairan di sekitar Kepulauan Natuna.Klaim kewilayahan yang
mencengangkan itu ditandai dengan sembilan garis putus-putus, yang kini lebih dikenal
dengan sebutan 'nine-dash line'.salah satu garis putus-putus tersebut berada di wilayah
ZEE Indonesia di dekat kepulauan Natuna. Indonesia sebenarnya telah berupaya
meminta klarifikasi dari China.Tetapi China hanya mengatakan bahwa Natuna adalah
milik Indonesia dan bahwa China tidak memiliki tumpang tindih wilayah dengan
Indonesia.Sebaliknya, insiden berupa masuknya kapal-kapal nelayan China dan
intevensi kapal penjaga pantai China di wilayah ZEE Indonesia telah terjadi bahkan di
2010 dan 2013, meski pemerintah saat itu memilih untuk menyelesaikan permasalahan
secara diam-diam, sehingga tidak menjadi perbincangan khalayak ramai.

3. Konflik di Papua : Isu konflik di Provinsi Papua, yang meliputi Papua dan Papua
Barat, juga merupakan bagian dari wawasan nusantara. Pemerintah Indonesia berusaha
menyelesaikan masalah ini dan mencapai perdamaian di wilayah tersebut. Konflik
Papua telah berlangsung selama lebih dari setengah abad, tetapi terus memanas dalam
dua tahun terakhir. Pemicunya antara lain serangan yang menewaskan 31 pekerja
konstruksi di Kabupaten Nduga pada 1 Desember 2018, dan serangkaian unjuk rasa di
Papua pada Agustus–September 2019. Terkait serangan di Nduga pada 2018, aparat
keamanan Indonesia menduga bahwa serangan tersebut diatur oleh Egianus Kogoya,
pemimpin sayap bersenjata OPM di Nduga. Pemerintah pusat pun mengirimkan 154
tentara dan polisi untuk memulihkan keamanan.Akan tetapi, konflik di Nduga justru
tereskalasi, yang berdampak langsung pada penduduk sipil.

Pada 20 Desember 2018, Pemerintah Kabupaten Nduga menemukan jenazah empat


warga sipil, yang menurut juru bicara TNI diduga terjebak dalam baku tembak antara
militer dan kelompok bersenjata. Pada 14 Agustus 2019, tim kemanusiaan yang
dibentuk oleh Pemkab Nduga mengatakan bahwa 182 orang telah tewas di kamp-kamp
pengungsi, tetapi pemerintah pusat mengatakan bahwa jumlah pengungsi yang
meninggal adalah 53 orang. Pada 10 Oktober 2019, warga menemukan lima jenazah di
dalam lubang yang ditutupi dedaunan dan terkubur tanah. Akhirnya, pada 24 Desember
2019, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge mengundurkan diri dari jabatannya
karena terus berlangsungnya kekerasan dan pembunuhan warga sipil di Papua.Adapun
unjuk rasa di Papua pada 2019 dipicu oleh insiden rasis di Surabaya, di mana 43
mahasiswa Papua ditangkap karena dituduh tidak menghormati bendera Indonesia.
Dalam kurun waktu sebulan, ribuan orang Papua melakukan protes di seluruh Papua
Barat dan Papua. Di beberapa lokasi, unjuk rasa berkembang menjadi kerusuhan yang
menewaskan lebih dari 30 orang.Pemerintah merespons dengan menerapkan
pemadaman internet di Papua mulai 22 Agustus 2019, mengirim 6.000 tentara dan
polisi tambahan ke Papua,melarang unjuk rasa, membatasi akses warga negara asing ke
Papua,dan menangkap 733 orang.
Kerusuhan tersebut menyebabkan 15.000 warga sipil dievakuasi dari Wamena,
Kabupaten Jayawijaya. Sepanjang 2019, tercatat ada 21 kali baku tembak antara aparat
keamanan (TNI dan Polri) dan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB),
menewaskan sembilan prajurit TNI dan dua personel Polri serta sepuluh warga
sipil.Tingkat kekerasan ini berlanjut hingga 2020. Armed Conflict Location and Event
Data Project (ACLED) mencatat bahwa pada 1 Januari-26 September 2020, terdapat
100 peristiwa konflik di Papua dan Papua Barat, yang terdiri atas 40 pertempuran, 22
kerusuhan, dan 38 kekerasan terhadap warga sipil, dengan jumlah korban jiwa
mencapai 57 orang. Sebagai perbandingan, jumlah peristiwa konflik di Papua dan
Papua Barat sepanjang 2019 adalah 96 peristiwa.

Anda mungkin juga menyukai