Oleh:
Aningtyas Safitri
(16/400272/TK/45286)
Fakultas Teknik
Yogyakarta
2016
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan (archipelago) yang membentang dari Sabang
hingga Merauke dengan beribu pulau beserta segala kekayaan alam di dalamnya. Dari
tanah yang subur, minyak, bebatuan hingga laut penuh ikan tersedia. Namun
sayangnya, kesiapan sumber daya manusia belum mampu mengimbangi banyaknya
sumber daya alam yang ada, sehingga belum semua dapat dimanfaatkan dan dijaga.
Salah satu contohnya adalah pencurian ikan di Kepulauan Natuna yang sedang marak
akhir-akhir ini, berbagai upaya telah dilakukan dalam memerangi pencurian ikan
ilegal oleh pemerintah Indonesia namun masih saja ada yang berusaha mencuri ikan
bahkan, Cina meng-klaim bahwa Laut Natuna adalah Traditional Fishing Ground
yang mengingkari perbatasan ZEE Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kaitan wawasan nusantara dengan kasus pencurian ikan?
2. Bagaimana peran wawasan nusantara dalam kasus tersebut?
C. Tujuan
1. Menjelaskan kaitan wawasan nusantara dengan kasus pencurian ikan
2. Menjelaskan peran wawasan nusantara dalam kasus pencurian ikan di Kepulauan
Natuna.
II. Landasan Teori
Wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara
bersikap, cara berfikir, cara bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai
interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan aspek kondisi geografis, kekayaan
alam dan kemampuan penduduk serta IPOLEKSOSBUD Hankam (Kusrahmadi,
2011). Wawasan nusantara juga dapat berkedudukan sebagai wawasan pembangunan
nasional yang di dalamnya membahas tentang perwujudan kepulauan nusantara
sebagai kesatuan politik, perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan sosial
budaya, perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ekonomi, dan perwujudan
kepulauan nusantara sebagai kesatuan pertahanan dan keamanan.
D. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pembangunan Nasional
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, dan menjadi modal milik
bersama bangsa.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa daerah, kepercayaan
merupakan satu kesatuan yang bulat dalam arti seluas-luasnya.
Secara psikologis, memiliki rasa satu senasib sepenanggungan dalam
mencapai cita-cita bangsa.
Pancasila adalah satu-satunya falsafah ideologi negara.
Seluruh kesatuan nusantara merupakan satu kesatuan hukum.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosisal Budaya
Terdapat tingkat kemajuan yang sama, merata dan seimbang serta
keselarasan kehidupan sesuai kemajuan bangsa
Budaya Indonesia hakikatnya adalah satu dengan corak ragam budaya
yang menggambarkan keanekaragaman
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Kekayaan wilayah nusantara adalah modal dan milik bersama bangsa,
serta keperluan hidup harus tersedia merata
Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang, tanpa meninggalkan ciri
khas
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan-
Keamanan
Ancaman terhadap satu daerah merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa
Tiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam bela
negara.
E. Wawasan Nusantara dan Integrasi Wilayah
Wawasan Nusantara yang berpengaruh pada bidang wilayah ditandai dengan
munculnya Deklarasi Juanda yang mengatur tentang batas-batas wilayah
Indonesia, serta laut Indonesia yang semula dianggap sebagai laut bebas sudah
diakui sebagai Laut Indonesia. Pengakuan Landasan Kontinental dan Zona
Ekonomi Eksklusif pun membuat wilayah Indonesia menjadi bertambah besar,
kini Indonesia pun memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia.
III. Pembahasan
Kasus pencurian ikan bukan hal baru yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Para
nelayan asing dengan mudahnya menangkap ikan di perairan Indonesia dan membawa
ikan-ikan tersebut ke daerahnya. Pencurian ikan tersebut mengakibatkan kerugian
yang besar bagi Indonesia. Tercatat menurut Laporan Kementrian Kelautan dan
Perikanan pada tahun 2014, Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 101 Triliun per
tahunnya.
Menteri Kelautan Indonesia pun berupaya untuk menenggaelamkan kapal-kapal asing
yang memasuki kawasan laut Indonesia tanpa izin beserta kapal-kapal pencuri ikan.
Hinga bulan Juni 2016, Indonesia telah menenggelamkan 176 kapal asing. Meski
begitu, kasus ini tetap perlu mendapatkan perhatian khusus. Bahkan Presiden
Republik Inonesia, Joko Widodo pun setuju untuk terus menenggelamkan kapal-kapal
pencuri ikan.
Kasus pencurian ikan sempat membuat hubungan Indonesia-China memanas karena
adanya kapal milik China yang menangkap ikan di perairan Laut Natuna. Indonesia
yang mengetahui hal tersebut pun menenggelamkan kapal milik China, namun pihak
pemerintah China berdalih bahwa perairan tempat kapal tersebut menangkap ikan
termasuk perairan ikan tradisional milik China. Hal ini pun membuat jajaran
pemerintahan Indonesia geram, bahkan Guru Besar Hukum Internasiona Universitas
Indonesia menyuarakan pendapatnya, bahwa klaim China tentang perairan ikan
traisional yang berdasarkan sembilan garis putus itu tidak diakui oleh hukum
Internasional. Pernyataan China tersebut menurutnya menyalahi Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia yang sudah diakui oleh hukum internasional.