Anda di halaman 1dari 9

PERISTIWA LAHIRNYA DEKLARASI DJUANDA

Disusun Oleh:
RIDHA KURNIASIH (34)
XII IPS 1

SMAN 70 JAKARTA
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah/laporan
tertulis ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan judul "PERISTIWA
LAHIRNYA DEKLARASI DJUANDA"
Makalah/Laporan tertulis ini saya ajukan untuk melengkapi Ujian Praktek saya
yang diberikan oleh guru pengajar dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia,
Sejarah dan Geografi.Dalam penulisan Laporan tertulis ini saya menyadari bahwa
dalam penulisan laporan masih banyak kelemahan dalam penyajian
materi,redaksi dan sistematikanya.
Oleh karna itu,saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan tertulis ini.Mudah-mudahan Laporan tertulis ini
memberi manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 22 Februari 2022

Ridha Kurniasih

2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
Latar Belakang .............................................................................................. 4
Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
Tujuan Penulisan ...........................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................... …5
History sebelum Deklarasi Djuanda .................... ........... ............................ ..5
Pencetusan Deklarasi Djuanda...................................................................... .5
Tujuan dan Manfaat Deklarasi Djuanda ..........................................................6
BAB III. PENUTUP ........................................................................................... ....7
Kesimpulan .................................................................................................. ..7
Saran ..............................................................................................................8
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957 merupakan klaim imperatif
bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya . Dampak dari Deklarasi Juanda tersebut menjadikan
Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang terbesar di dunia. Deklarasi
tersebut merupakan klaim Indonesia sebagai Negara Kepulauan, yakni
konsepsi yang menjadikan laut sebagai penghubung (bukan pemisah) dari
pulau-pulau yang semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Konsepsi
ini sangat penting karena Indonesia terdiri dari lebih 17.000 pulau yang
diantarai oleh laut-laut yang luas. Konsepsi Negara Kepulauan ini kemudian
dituangkan di dalam Undang-Undang Nomor 4 Prp.
Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang diperbarui dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia2 . Kemudian
Deklarasi Juanda menjadi dasar ditetapkannya Negara Kesatuan Republik
Indonesia menjadi sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dalam Pasal
25 A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1.2 Perumusan Masalah


Masalah yang dibahas pada makalah ini adalah setelah kesadaran akan
pentingnya pengukuhan Indonesia sebagai negara kepulauan dimulai
dengan “DEKLARASI DJUANDA”.Namun dunia internasional tidak serta
merta mengakui deklarasi tersebut.Pada perjalanan nya,Deklarasi tersebut
sempat ditentang oleh negara negara kuat seperti Amerika Serikat,Australia
dan negara lain yang berlandaskan kontinen (daratan)

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana Deklarasi
Djuanda tersebut bisa menjadi tonggak bagi Indonesia sebagai negara
kepulauan dimana laut dan segala isinya merupakan satu kesatuan
geografi,ekonomi dan politik yang tidak terpisahkan

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 History Sebelum Deklarasi Djuanda


Sebelum Deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia
mengacu pada Ordinasi Hindia Belanda 1939,yaitu Teritoriale Zeen en
Maritime Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman
Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut
di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh
3 mil dari garis pantai.Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari
laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan, yang berarti
dikelilingi oleh perairan (laut). Secara keseluruhan peta wilayah Indonesia
mencapai 51.776.800 km2. yang terdiri dari luas daratan 1.919.442 km2
dan luas perairan mencapai 3.257.357 km2. Jadi, luas perairan Indonesia
lebih besar daripada luas daratan. Kalau kita hitung dalam persentase maka
luas wilayah daratan adalah 37% sedangkan luas wilayah perairan adalah
63%. Begitu luasnya wilayah laut sehingga laut ini memiliki potensi
ekonomi yang sangat tinggi. Tidak salah kalau negara Indonesia disebut
negara maritim.

2.2 Pencetusan Deklarasi Djuanda


Deklarasi Djuanda merupakan pengukuhan diri bangsa Indonesia
yang dipisahkan oleh laut mengacu kepada pasal 1 ayat (1) angka 1 s/d 4
Ordinasi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim 1939 stb No.442 (TZMKO
Teritoriale Zeen en Maritime Kringen Ordonantie 1939) dimana setiap pulau
Indonesia hanya memiliki perairan 3 mil dari garis pantai.Dengan demikian,
kapal-kapal asing dengan mudahnya berlalu lalang di laut pedalaman
Indonesia.Hal ini dipandang sangat riskan bagi keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Untuk itulah Ir.H.Djuanda Kartawijaya yang pada saat itu menjabat
sebagai Perdana Menteri berusaha menyatukan seluruh pulau-pulau yang

5
puncaknya dideklarasikan pada tanggal 13 Desember 1957,laut tidak lagi
pemisah,namun pemersatu.

Secara prinsip Deklarasi Djuanda menyatakan hal hal dibawah ini :


1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang
mempunyai karakter sendiri
2.Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu
kesatuan
3.Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah
keutuhan wilayah Indonesia

Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan


Undang-undang Nomor 4 Tahun 1960, yang isinya sebagai berikut :
-Untuk kesatuan bangsa, integritas wilayh, dan kesatuan ekonominya
ditarik garis-garis pngkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar dari
kepulauan terluar.
-Termasuk dasar laut dan tanah bawahnya maupun ruang udara di atasnya
dengansegala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
-Jalur laut wilayah laut territorial selebar 12 mil diukur dari garis-garis
lurusnya.
-Hak lintas damai kapal asing melalui perairan nusantara (archipelagic
water) dijamintidak merugikan kepentingan negara pantai, baik keamanan
maupun ketertibannya.

2.3 Tujuan dan Manfaat Deklarasi Djuanda


Dalam Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut
prinsip- prinsip negara kepulauan (Archipelagic State), sehingga laut-laut
antar pulau punmerupakan wilayah Republik Indonesia, dan bukan
kawasan bebas dan dari situlah negara Indonesia disebut negara
kepulauan.Deklarasi itu mendapat tentangan dari beberapa negara, namun
pemerintah Indonesiameresmikan deklarasi itu menjadi UU No.
4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.Wilayah Negara RI yang semula
luasnya 2.027.087 km2 (daratan) bertambah luaslebih kurang menjadi
5.193.250 km2 (terdiri atas daratan dan lautan). Ini berarti bertambah kira-
kira 3.106.163 km2 atau kita-kira 145%.Manfaat dari Deklarasi Djuanda ini
6
berlanjut kepada bertambah besarnya perairan laut Indonesia,disampingitu
juga perairan laut indonesia yang kaya akan hasil laut menjadikan
negaraIndonesia sebagai negara yang kaya akan hasil laut.Sesuai data
Konferensi HukumLaut yang baru telah ditandatangani oleh 130 negara
dalam UNCLOS III (KonferensiHukum Laut) di teluk Montenegro, Kingston,
Jamaica, pada tanggal 6 - 10 Desember1982, yang memutuskan beberapa
ketentuan untuk wilayah kelautan di Indonesia:
- Batas laut territorial selebar 12 mil.
- Batas zona bersebelahan adalah 24 mil.
- Batas ZEE adalah 200 mil.
- Batas landas benua lebih dari 200 mil.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia, Konvensi ini mempunyai
arti yang penting karena untuk pertama kalinya asas Negara Kepulauan yang
selama 25 tahun secara terus menerus diperjuangkan oleh Indonesia,telah
berhasil memperoleh pengakuan resmi masyarakat internasional.Pengakuan
resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka
mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13
Desember 1957,dan Wawasan Nusantara yang menjadi dasar perwujudan bagi
kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,sosial budaya dan
pertahanan keamanan. kemudian, setelah Indonesia meratifikasi Konvensi PBB
tentang Hukum Laut III (UNCLOS III) tahun 1982 melalui UU Nomor 17 tahun
1985,PBB resmi mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.

7
3.2 Saran
Agar tercapainya tujuan negara Indonesia sangat perlu dan penting
sekali bagikita seluruh rakyat indonesia untuk mengetahui,menjaga dan
melindungi segenapwilayah dan lingkungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Disamping itu agarterciptanya rasa persatuan dan kesatuan wilayah
dan juga agar terselenggaranyakehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

LAMPIRAN:

8
DAFTAR PUSTAKA

http://senandikahukum.wordpress.com/

https://html.scribdassets.com/7btvbqbcw0485xc9/images/15-
bde961eab9.png

https://www.padamu.net/rumusan-deklarasi-djuanda

Anda mungkin juga menyukai