Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEKLARASI JUANDA DAN GEOPOLITIK INDONESIA

Disusun oleh:

No. Nama NIM

1. Amelia Fatma Sari 122180095


2. Mohamad Fat’an Al Iman 122180096
3. Kevin Yogatama 122180100
4. Kezia Heidi Christyasari 122180101
5. Reynaldi Wocaksono 122180103
6. Aziizah Ulfi Khoirunnisaa 122180106

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
A. Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda pertama dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh
Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Oleh karena itu
deklarasi ini disebut sebagai Deklarasi Djuanda mengacu pada tokoh Deklarasi
Djuanda tersebut. Secara umum, hasil dari deklarasi Djuanda adalah deklarasi yang
menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara
dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI
Sebelum adanya Deklarasi Djuanda ini, wilayah Indonesia mengacu pada
Ordonansi Hindia Belanda 1939. Dalam aturan tersebut, pulau-pulau di wilayah
Indonesia dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut
di sekeliling sejauh maksimal 3 mil dari garis pantai. Sedangkan laut yang memisahkan
pulau-pulau yang ada bebas dilewati oleh kapal asing.
Hal itu yang melandasi dibuatnya deklarasi ini. Dengan adanya Deklarasi
Djuanda menyatakan bahwa Indonesia negara kepulauan. Artinya Indonesia menganut
prinsip-prinsip negara kepulauan atau archipelago state. Artinya wilayah laut dan
perairan antar pulau yang ada di Indonesia juga termasuk dalam wilayah Republik
Indonesia dan bukan merupakan kawasan bebas negara.

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan :

1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak


tersendiri
2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan
3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan
wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:
a. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh
dan bulat.
b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara
Kepulauan
c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan
dan keselamatan NKRI

B. Pengaruh Deklarasi Djuanda Terhadap Wilayah Indonesia


Deklarasi Djuanda memiliki pengaruh yang sangat besar pada wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia, karena berkat adanya deklarasi ini laut yang menjadi
penghubung pulau di Indonesia sekarang dianggap sebagai wilayah resmi dari
Indonesia, karena sebelumnya laut antar pulau dianggap sebagai kawasan yang bebas
sehingga bisa dilewati oleh siapa saja karena bukan bagian dari Negara Indonesia,
karena yang diakui sebagai wilayah Indonesia hanyalah wilayah perairan sejauh 3 mil
dari garis pantainya.

Hasil dari Deklarasi Djuanda juga memberikan ketegasa antara darat, laut, dasar
laut, udara dan juga seluruh kekayaan, semua di dalam satu kesatuan wilayah Indonesia.
Pada masa kolonialisme Belanda, wilayah Indonesia tak hanya terbatas pada wilayah
darat saja, Djuanda Kartawidjaja sebagai Perdana Menteri Indonesia kala itu
mempunyai inisiatif untuk mengubah aturan ini sehingga beliau menjadi tokoh yang
memprakarsai Deklarasi Djuanda ini.

Di dalam deklarasi ini sendiri terkadung sebuah konsep Negara maritim nusantara
yang melahirkan konsekuensi bagi pemerintah dan juga bangsa Indonesia hingga saat
ini karena telah memperjuangkan dan juga mempertahannya sehingga bisa
mendapatkan pengakuan secara internasional. Karena Deklarasi Djuanda ini sendiri
baru diakui dunia setelah puluhan tahun sejak awal Deklarasi Djuanda didirikan.

C. Geopolitik Indonesia

Geopolitik adalah kebijakan politik suatu negara yang memanfaatkan geografis


sebagai basis penguasaan ruang hidup demi terjaminnya kelangsungan hidup dan
pengembangan kehidupan negara yang bersangkutan.

Geopolitik Indonesia adalah Wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa


Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

D. Konsep Geopolitik Indonesia

1. Konsep Persatuan dan Kesatuan


Mengandung makna segenap komponen bangsa untuk bersatu padu karena
bangsa Indonesia yang heterogen dan majemuk serta hidup di dalam wilayah
kepulauan NKRI.
2. Konsep Bhineka Tunggal Ika
Mengajak segenap komponen bangsa bahwa keanekaragaman suku, etnis,
agama, spesifikasi daerah adalah realita yang harus di dayagunakan untuk
memajukan bangsa dan negara.
3. Konsep Kebangsaan
Mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama
tentang kebangsaan Indonesia, bahwa bangsa Indonesia lahir karena adanya
kehendak segenap komponen bangsa yang terdiri dari kelompok-kelompok
masyarakat yang heterogen dan majemuk untuk bersatu, memiliki latar belakang
sejarah yang sama, mempunyai cita-cita dan tujuan untuk hidup bersama dan hidup
dalam wilayah yang sama sebagai satu kesatuan ruang hidup yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Konsep Negara Kebangsaan
Menggugah kesadaran segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang
sama tentang konsep negara kebangsaan mengedepankan prinsip satu kesatuan
wilayah.
5. Konsep Negara Kepulauan
Mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama
tentang negara kepulauan, yaitu sebagai kawasan laut yang ditaburi pulau-pulau.
Untuk itu wilayah laut harus di pandang sebagai media pemersatu bangsa.
Wilayah Indonesia di dalam perkembangannya mengalami pertambahan luas
yang sangat besar. Wilayah Indonesia ditentukan pertama kali dengan Territoriale
Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939. TMZKO ini mengatur
mengenai laut wilayah Indonesia, dikatakan bahwa lebar laut wilayah Indonesia
adalah 3 mil laut, diukur dari garis air rendah dari pulau-pulau yang termasuk
dalam daerah Indonesia. Ketentuan yang terlahir pada zaman penjajahan ini terus
dipakai Indonesia sampai pada Deklarasi Djuanda tahun 1957.
Ketentuan baru yang termuat dalam Deklarasi Djuanda selanjutnya disebut
sebagai Konsep Wawasan Nusantara. Konsepsi nusantara yang bertujuan untuk
menjamin kepentingan-kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Indonesia.
Adapun persyaratan obyektif yang harus dipenuhi oleh negara kepulauan dalam
melakukan penarikan garis pangkal lurus kepulauan (pasal 47), yaitu:

1. Rasio (perbandingan) antara luas wilayah perairan dengan daratan, yaitu


suatu negara kepulauan minimal harus memiliki luas peraioran yang sama
bear atau makasimal hanya sembilan kali dengan luas daratannya.
2. Panjang maksimum setiap segmen garis pangkal, yaitu panjang setiap garis
lurus yang menghubungkan dua titik pangkal ditetapkan diteteapkan tidak
boleh melebihi 100 mil laut, kecuali bila tiga persen dari jumlah seluruh
garis pangkal yang mengelilingi setiap kepulaaun dapat melebihi
kepanjangan tersebut, maka dapat digunakan batas maksimum 125 mil laut.
3. Penarikan garis pangkal demikian tidak boleh menyimpang terlalu jauh dari
konfigurasi umum kepulauan tersebut.
4. Garis pangkal demikian tidak boleh ditarik ke dan dari elevasi surut, kecuali
apabila diatasnya telah dibangun mercusuar atau instalasi serupa yang
secara permanen berada diatas permukaan laut atau apabila elevasi surut
tersebut terletak seluruhnya atau sebagian pada suatu jarak yang tidak
melebihi lebar laut teritorial dari pulau terdekat
5. Sistem garis pangkal demikian, tidak boleh diterapkan oleh suatu negara
kepulauan dengan cara yang demikian rupa sehingga memotong laut
teritorial negara lain dari laut lepas atau zona ekonomi eksklusif.
6. Apabila suatu bagian perairan kepulauan suatu negara kepulauan, terletak
diantara dua bagian suatu negara tetangga yang langsung berdampingan,
hak-hak yang ada dan kepentingan-kepentingan sah lainnya yang
dilaksanakan secara tradisional oleh negara tersebut terakhir diperairan
mereka, serta segala hak yang ditetapkan dalam perjanjian antara negara-
negara tersebut akan tetap berlaku dan harus dicermati.
7. Untuk maksud menghitung perbandingan perairan dengan daratan, daerah
daratan dapat mencakup didalamnya perairan yang terletak didalam tebaran
karang pulau-pulau dan Atol, termasuk bagian plateau oceanic yang
bertebing curam yang tertutup atau hampir tertutup oleh serangkaian pulau
batu gamping dan karang kering diatas permukaan laut yang terletak
disekeliling plateau tersebut.
8. Garis pangkal yang ditarik sesuai dengan ketentuan pasal ini, harus
dicantumkan pada peta dengan skala atau skala-skala yang memadai untuk
menegaskan posisinya, dapat dibuat daftar koordinat geografis titiki-titik
yang secara jelas memerinci datum geodetik.
9. Negara kepulauan harus mengumumkan sebagaimana mestinya peta atau
daftar koordinat geografis demikian dan harus mendepositkan satu salinan
setiap peta atau daftar demikian ke Sekjen PBB.
6. Konsep Geopolitik
Mengajak seluruh komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama
tentang konstelasi geografi Indonesia, yang posisi strategis Indoneisa antara dua
kawasan besar dunia (Samudra Hindia dan Pasifik) dengan sumber kekayaan
alamnya merupakn suatu potensi bila bangsa dan masyrakat Indonesia bisa
memanfaatkan dan menjadi kerawanan jika bangsa dan masyarakat Indoensia tidak
mampu memanfaatkan.
Konsep dasar geopolitik bangsa Indonesia yaitu Wawasan Nusantara yang
didalamnya memuat visi nasional untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
dalam berbagai bidang. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional yang
berdasarkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan cara
pandang maupun sikap dari bangsa Indonesia terhadap dirinya maupun
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Cara
pandang tersebut diantaranya mencangkup politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan nasional.
Dari pengertian geopolitik dan wawasan nusantara maka dapat disimpulkan
bahwa Bangsa Indonesia menyatakan bahwa Pancasila dan Undang-Undnag Dasar
1945 sebagai dasar dalam menentukan pandangan politik saat dihadapkan dengan
berbagai kondisi kedudukan wilayah geografis negara Indonesia, artinya bangsa
Indonesia ingin menjamin bahwa kepentingan bangsa dan negara menjadi yang
paling utama dalam perkembangan politik Internasional.

E. Peranan Geopolitik Bagi suatu Negara

Berikut ini peranan geopolitik secara umum bagi suatu negara, diantaranya:
1. Berusaha untuk menghubungkan kekuasaan suatu negara dengan potensi sumber
daya alam yang tersedia.
2. Untuk menghubungkan segala kebijakan pemerintahan dengan situasi maupun
kondisi alam.
3. Untuk menentukan bentuk & corak politik Internasional maupun dalam negri.
4. Menentukan pokok-pokok arah tujuan negara, misalnya seperti memfokuskan
pada pembangunan.
5. Sebagai upaya dalam meningkatkan kedudukan suatu negara di mata
internasional.
6. Untuk menghindari dan menyelesaikan masalah sengketa wilayah dengan negara
tetangga.

F. Contoh Geopolitik

Berikut ini beberapa contoh geopolitik yang pernah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia, diantaranya:

a. Blok Ambalat

Letak wilayah Blok ambalat yaitu di selat makasar dan laut sulawesi, luas
wilayah blok ambalat sekitar 15.235 km2. Wilayahnya berupa lautan tapi terdapat
potensi Sumber Daya Alam yang besar sekali, yaitu melimpahnya kandungan
minyak bumi. Indonesia dan Mayalsia kerap mengalami sengketa mengenai
wilayah ini, Malaysia ingin mendapatkan Blok Ambalat karena kandungan minyak
buminya yang melimpah, mereka manganggap bahwa itu merupakan wilayah
miliknya padahal milik Indonesia. Tapi pemerintah Indonesia dengan segala cara
akan terus mempertahankan wilayah Blok Ambalat, salah satunya dengan cara
melakukan penjagaan dan operasi penyisiran supaya pihak Malaysia tidak
membuat ulah kembali.

b. Kepulauan Natuna

Indonesia melakukan protes saat wilayah Natuna yang menjadi kepulauan Riau
mendadak muncul di peta terbaru Laut China. Saat ini Natuna merupakan wilayah
kabupaten di Indonesia yang berdiri tahun 1999. Klaim sepihak oleh China
membuat Indonesia naik pitam, apalagi beberapa saat yang lalu China melakukan
klaim sepihak juga terhadap kepulauan Spratly dan Paracel yang merupakan bagian
dari wilayah negara Filipina. Lalu pemerintah Indonesia melakukan protes dan
terus mengusahakan segala upaya termasuk perundingan terhadap klaim sepihak
yang dilakukan China terhadap kepulauan Natuna.

c. Batik Indonesia Yang Di Klaim Negara Lain

Contoh lainnya seperti saat sengketa kebudayaan Indonesia yaitu kain Batik
yang di klaim oleh Malaysia. Tentu saja Pemerintah Indonesia tidak diam saja
dengan klaim yang dilakukan oleh Malaysia, pemerintah Indonesia -pun segera
mendaftarkan Batik ke dalam jajaran Representative List of Intangible Cultural.
Heritage UNESCO. Lalu UNESCO –pun menetapkan bahwa Batik merupakan
budaya Indonesia dan warisan dunia. Sejak tahun 2009 tepatnya pada tanggal 02
Oktober ditetapkan menjadi hari Batik Nasional.

d. Sengketa Sipadan dan Ligitan

Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan antara Indonesia


dan Malaysia dalam mempertahankan wilayah suatu negara. Pulau Sipadan dan
Ligitan adalah dua pulau yang terletak di selat Makasar, di perbatasan antara
Kalimantan Timur dan Sabah. Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini
melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan
sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional. Pada tanggal 17
Desember 2002 merupakan hari yang sangat menyedihkan bagi bangsa Indonesia
karena ICJ (International Court of Justice) menjatuhkan keputusan yang membuat
negara Indonesia harus kehilangan 2 dari 17.500 pulau yang tersebar di berbagai
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KESIMPULAN

Pengertian geopolitik yaitu sistem politik yang berwujud berupa kebijaksanaan maupun
strategi nasional dimana kepentingannya memfokuskan pada pertimbangan geografi, wilayah,
atau territorial suatu negara.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia yaitu merupakan cara pandang


bangsa Indonesia mengenai dirinya dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan-
kesatuan bangsa beserta wilayah, mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi ataupun kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila &
UUD 1945.

Wilayah negara Indonesia terdiri dari darat, laut dan udara dipandang sebagai ruang
hidup yang satu dan utuh. Wawasan nusantara dipandang sebagai wawasan nasional bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan lingkungannya, sehingga menjadi teori
geopolitik bagi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Zakky. 2017 Deklarasi Djuanda | Isi, Hasil, Sejarah & Pengaruhnya Terhadap Indonesia
diakses dari https://www.zonareferensi.com/deklarasi-djuanda/

Sorra. 2019 Pengertian Geopolitik Konsep Peranan dan Contohnya diakses dari
http://www.pengertianku.net/2019/07/pengertian-geopolitik-konsep-peranan-
dan-contohnya-secara-umum.html

Anda mungkin juga menyukai