Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA

Deklarasi
Djuanda
OLEH:
KELOMPOK 3
1.HOLLY AULIA
2.M.ARIQ RISKI
3.SITI NURHALIZA
4.DIKO ALFATH DISTIN PUTRA
SMA N 1 TANJUNG JABUNG BARAT

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Wilayah merupakan unsur Negara yang penting. Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri atas 18.000 pulau besar dan kecil.Republik Indonesia merupakan negara kepulauan
dengan beragam suku bahasa dan budaya nya. Secara umum antara satu budaya dengan budaya lain
dipisahkan oleh laut, Namun kemaritiman pemisah itu tidak pernah ada karena seluruh perairan yang ada
di Nusantara adalah pemersatu yang mengintegrasikan ribuan pulau yang terpisah-pisah. Laut, bagi
kebanyakan suku di kepulauan Indonesia, merupakan ajang untuk mencari kehidupan. Dari laut dapat
dieksploitasi sumber daya biotik dan abiotiknya yang bertujuan untuk mengembangkan kesejahteraan atau
dengan kata lain membangun kekayaan dan kejayaan dari kegiatan kemaritiman.Pemerintah Indonesia
telahh memperjuangkan berbagai bentuk untuk mengkokohkan NKRI sehingga kondisi yang demikian tidak
menjadikan Indonesia dirugikan oleh Negara lain.

Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah Negara adalah wilayah
kedaulatan,disamping rakyat dan pemerintahan yang diakui.Konsep dasar wilayah Negara kepulauan telah
diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.Deklarasi Djuanda adalah pernyataan kepada
dunia, bahwa laut Indonesia ,menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.Deklarasi itu dicetuskan pada 13
Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia waktu itu,Djuanda Kartawidjaja.

PEMBAHASAN

Deklarasi Djuanda adalah suatu perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kan batas wilayah
laut, sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan yang utuh dilihat dari berbagai aspek yaitu
Aspek Politik, Sosial budaya dan Pertahanan keamanan.

Mengenai perbatasan wilayah daratan tidak banyak masalah yang timbul. Karena telah menjadi kebiasaan
internasional untuk menyelesaikannya langsung dengan bersebelahan garis perbatasan yang telah diakui
oleh pihak-pihak bersebelahan dengan sendirinya akan diakui pula oleh dunia internasional namun tidak
demikian halnya dengan wilayah laut karena wilayah laut selama ini dianggap sebagai wilayah bebas yang
terbuka bagi siapa saja.Persetujuan perbatasan antara dua negara yang terletak bersebelahan atau
berhadapan dikelilingi laut itu tidak akan diakui oleh dunia Internasional apabila persetujuan itu mengurangi
hak atau kepentingan negara negara lain untuk menggunakan laut itu. Bahwa bangsa Indonesia menganut
wawasan Nusantara dalam upaya peningkatan kesejahteraannya,sehingga diperoleh ketahanan Nasional
yang mantap dan semakin kokohnya posisi kekuasaan Indonesia dalam hubungan internasional.Hal tersebut
sama sekali tidak diperlukan pengakuan dunia internasional karena itu adalah masalah bangsa Indonesia
sendiri.Namun menyatakan bahwa seluruh kepulauan Indonesia,Pulau-pulau dan perairan diantara dan
disekelilingnya, sebagai satu kesatuan wilayah yang bulat dan utuh yang menjadi kedaulatan mutlak negara
Indonesia, memerlukan perjuangan yang lama untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional karena hal
itu merupakan klaim Territorial.

Secara historis batas wilayah laut Indonesia telah dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda yaitu dalam
Territorial Zee Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939 yang menyatakan bahwa lebar wilayah laut
Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis rendah di pantai masing-masing pulau Indonesia, karenanya di antara
ribuan pulau di Indonesia terdapat laut laut bebas yang membahayakan kepentingan bangsa Indonesia
sebagai negara kesatuan.

Deklarasi Djuanda memperkenalkan sebuah asas baru dalam hokum laut,yaitu asas atau prinsip dalam
Negara kepulauan(archipelagic state principle) atau sering juga kita sebut asas Negara Nusantara yang
menetapkan bahwa bagi keutuhan territorial dan untuk melindungi kekayaan Negara ,semua kepulauan serta
laut yang terletak diantaranya harus dianggap sebagai satu kesatuan wilayah yang bulat.

ISI DEKLARASI DJUANDA

Secara prinsip Deklarasi Djuanda menetapkan hal dibawah ini :

1.Bahwa Indonesia menyatakan sebagai Negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri

2.Bahwa sejak dahulu kala kepulauan Nusantara ini sudah merupakan suatu kesatuan

3.Kentetuan ordinasi 1939 tentang Ordonasi dapat meemcah belah keutuhan wilayah Indonesia

Prinsip prinsip dalam Deklarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan Undang Undang Nomor 4 tahun
1960,yang isinya sbg berikut:

•Demi kesatuan bangsa,integritas wilayah, serta kesatuan ekonomi ditarik garis garis pangkal lurus yang
menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar.

•Negara berdaulat atas segala perairan yang terletak dalam garis garis pangkal lurus termasuk dasar laut dan
tanah di bawahnya serta ruang udara di atasnya dengan segala kekayaan di dalamnya.

•Laut Teritorial seluas 12 mil diukur dari pulau yang terluar

•Hak lintas damai kapal asing melalui perairan nusantara (Archipelago Waters) dijamin tidak merugikan
kepentingan negara pantai, baik keamanan maupun ketertibannya.
Deklarasi Djuanda mengenai wilayah perairan Indonesia ini merupakan suatu peristiwa yang sangat penting
dan menentukan usaha pemerintah untuk emninjau kembali dan sekaligus mengubah cara penetapan batas
laut territorial Negara kita.D engan deklarasi ini segala perairan diantara dan disekitar pulau-pulau bagian
dari wilayah Indonesia yang tadinya merupakan laut bebas akhirnya menjadi bagian dari wilayah perairan
nasional Indonesia,baik sebagai laut wilayah (laut teritorial) maupun sebagai perairan pedalaman.Perairan
yang berada diluar garis dasar yang berupa lajur laut selebar 12 mil diukur tegak lurus dari garis dasar dengan
ketentuan jika ada selat yang lebarnya tidak melebihi 24 mil dan Negara Indonesia bukan satu satunya
Negara tepi,artinya Negara Indonesia berbatasan dengan wilayah Negara tetangga ,maka garis batas laut
wilayahnya ditarik ditengah tengah selat dan lajur laut yang disebut laut territorial.Sedangkan semua
perairan yang terletak pada bagian sisi dalam dari garis dasar adalah perairan pedalaman Indonesia,yang
terdiri dari laut,selat,teluk, maupun anak laut.

Deklarasi Djuanda sebagai tonggak awal perjuangan untuk merealisasi konsepsi Nusantara tentu diperlukan
tindak lanjut.Pada bagian akhir dari deklarasi dinyatakan perlunya ditentukan lebih lanjut dengan undang
undang dan pendirian pemerintah tersebut akan dijadikan masukan dalam konverensi international
mengenai hak hak atas lautan yang pada waktu itu akan diadakan diJenewa bulan Februari tahun 1958.

Ada beberap tujuan dari lahirnya Deklarasi Djuanda,yaitu:

1.Untuk mewujudkan bentuk wilayah kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat

2.Untuk menentukan batas batas wilayah NKRI ,sesuai dengan azas Negara Kepulauan

3.Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI.

Dalam konvensi Hukum Laut diJamaika ditetapkan bahwa dunia internasional mengakui keberadaan wilayah
perairan Indonesia yang meliputi hal hal berikut ini :

a.Perairan Nusantara

Perairan nusantara merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis pangkal laut,teluk
dan selat yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia.Termasuk di
dalamnya danau,sungai maupun rawa yang terdapat didaratan.

b.Laut Teritorial

Laut territorial adalah wilayah laut dengan batas 12 mil dari titik ujung terluar pulau pulau di Indonesia pada
saat pasang surut kearah laut.

c.Batas Landas Kontinen

Batas Landas Kontinen adalah kelanjutan garis batas dari daratan suatu benua yang terdalam sampai
kedalaman 200m dibawah permukaan air laut.Sumber kekayaan alam yang berada dalam wilayah batas
landas kontinen merupakan milik pemerintah Indonesia .jadi,pemerintah Indonesia tidak berhak melakukan
eksplorasi dan ekploitasi kekayaan alam yang berada di wilayah batas landas kontinen.

d.Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pada tanggal 21 maret 1980 Indonesia mengumumkan ZEE adalah wilayah laut Indonesia sebesar 200
mil yang diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.Apabila ZEE suatu Negara berhimpitan dengan
ZEE Negara lain maka penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua Negara tsb.Dengan adanya
perundingan maka pembagian luas wilayah laut kan adil.Sebab dalam batas ZEE suatu Negara berhak
melakukan eksplorasi eksploitasi,pengolahan dan pelestarian sumber kekayaan alam yang berada di
dalamnya,baik didasar laut maupun air laut diatas nya .Oleh karena itu Indonesia bertanggung jawab
untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.
PENUTUP

KESIMPULAN

1.Indonesia memerlukan perjuangan yang lama untuk mendapatkan kedaulatan satu kesatuan wilayah
yang bulat dan utuh yang menjadi kedaulatan mutlak Negara Indonesia ,hingga muncullah Deklarasi
Djuanda sebagai asas baru dalam hokum laut Indonesia.

2.Dengan Deklarasi Djuanda segala perairan di antara dan disekitar pulau pulau bagian dari wilayah
Indonesia yang tadinya merupakan laut bebas akhirnya menjadi bagian dari wilayah perairan nasional
Indonesia,baik sebagai laut wilayah (laut teritorial) maupun sebagai perairan pedalaman.

3.Implementasi Deklarasi Djuanda di perairan Indonesia ditetapkan dalam Perairan Nusantara,Laut


Teritorrial,Batas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

SUMBER

1.Scribd

2.Buku Sejarah Indonesia

3.https://www.kompas.com

4.https://id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai