Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WAWASAN KEMARITIMAN

EKONOMI MARITIM

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK IV

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

 ENDRIZARD ZAFIR HAQSA A1G121047


 HASMIN A1G121052
 FIKA RAHMATIA A1G121049
 WD.SUMARNI DAIMU A1G121035
 ASRIANI A1G121044
 ASLIHA A1G121043
 WINA FEBRIAN A1G121036
 AMANDA ISTIQOMAH AK. A1G121039
 DELIA A1G121046
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
yang di berikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“EKONOMI MARITIM” dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
wawasan kemaritiman di kelompok kami. Dalam penyusunan makalah ini kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam berbagai
keterbatasan. Maka dari itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah kami ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Kami berharap
makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami selaku dan pembaca.

Kendari, 22 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………....1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...2
C. TUJUAN…………………………………………………………………….....2

BAB II PEMBAHASAN

A. EKONOMI MARITIM………………………………………………………..3
B. INDUSTRI DAN JASA SUMBER DAYA MARITIM………………………3
C. POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN………………………………….4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………..6
B. SARAN…………………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi dunia terus bergerak, baik dalam kondisi pasang (naik) maupun surut (turun) dan
saling mempengaruhi (interaksi), ini membuktikan bahwa tidak ada satupun negara didunia yang
tidak saling terhubung secara ekonomi. Perdagangan international saat ini masih dilakukan
antarnegara dan tidak dapat dielakkan bahwa antar Negara saling mempengaruhi dan berinteraksi
dalam rantai pasok kebutuhan masing masing dalam rangka penetrasi pasar global. Proses
perdagangan international saat ini dilakukan secara terbuka karena pilihan komoditi dalam
perdagangan semakin beragam, jumlah barang yang ditangani dan dikirim dalam jumlah masal.
Untuk hal tersebut pelaku ekonomi banyak memilih moda laut sebagai sarana transportasi, ini
merupakan pilihan cerdas, karena keunggulan moda ini adalah dapat mengangkut jumlah barang
secara masal (banyak).

Peningkatan pertumbuhan pengangkutan dapat meningkatkan pertumbuhan pemukiman dan


perpindahan manusia karena alasan pelayanan, termasuk penyebaran penduduk yang stabil, ini
salah satu peran transportasi dalam memberikan fasilitas integrasi antar pemukiman,
meningkatnya komunitas maritim menciptakan komunitas ekonomi, politik dan sosial yang
terikat oleh laut (Mark Revinder Frost, 2004).

Ekonomi maritime adalah salah satu istilah yang mungkin sering didenga. Umumnya,
kegiatan ekonomi maritim adalah hal yang berhubungan dengan kelautan. Merujuk pada
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan, ekonomi maritim adalah seluruh
aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi di kawasan perairan dan
kegiatan di luar kawasan perairan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang
berasal dari perairan.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Ekonomi Maritim
2. Bagaimana Industri dan jasa sumber daya maritim di Indonesia
3. Apa saja potensi sumber daya perikanan di Indonesia

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Ekonomi Maritim
2. Untuk mengetahui bagaimana Industri dan jasa sumber daya maritime di Indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja potensi sumber daya perikanan di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. EKONOMI MARITIM

Ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut.
Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal
dan perawatannya, dan pembangunan dan pengoprasian pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait.

Umumnya, kegiatan ekonomi maritime adalah dilakukan oleh Negara yang memiliki lautan
luas atau negara kepulauan. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi maritim
adalah Indonesia. Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki pulau dan laut yang sangat
luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim.

Kegiatan-kegiatan ekonomi maritim yang terdapat di Indonesia sangat beragam seperti


industri pembuat kapal laut, industri reparasi laut, aktivitas perekonomian pelabuhan,
menyediakan jasa penyeberangan kapal antar pulau dan antar negara, tol laut, jasa navigasi
kapal, dan terminal peti emas.

Terdapat beberapa sektor- sektor ekonomi maritime di Indonesia yaitu :

1. Sektor Pelayaran
2. Sektor Perikanan
3. Sektor Pariwisata Bahari

B. INDUSTRI DAN JASA SUMBER DAYA MARITIM

Industri dan jasa-jasa maritim di Indonesia dari berbagai aspek pokok pembahasan baik
politik,keamanan dan pertahanan, ekonomi, maupun sosial,beserta rumusan solusinya. Berbagai
aktifitas industri maritim memerlukan sapras teknik untuk menunjang eksploitasi SDA, energi
dan berbagai aspek terkait lainnya. Industri maritim sendiri merupakan suatu kegiatan industri
berskala besar dengan berbagai aspek teknis terkait. Colton (2003) membagikan struktur industri
maritim terdiri atas sektor: desain kapal, konstruksi kapal, manufaktur bidang kelautan,
operasional kapal dan reparasi kapal

Sektor ini ini ditunjang oleh industry kecil berupa jasa SDM dan servis teknik lainnya yang
menyerap banyak tenaga kerja kalangan swasta, pemerintah dan perguruan tinggi terkait. Bahwa
pengembangan industri maritim di Indonesia perlu ditindaklanjuti secara jelas pada era Revolusi
Industri 4.0 yang menekankan pada proses revolusi teknologi manufaktur yang berpengaruh
signifikan pada pola hidup dan kerja manusia.

Contoh dari jasa-jasa sektor dari industry sumber daya maritim adalah Sektor Transportasi
Laut yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui program Tol Laut dan Poros
Maritim Dunia sangat membantu terhadap distribusi barang dan penumpang ke berbagai wilayah
di Indonesia, kemudian Exploitasi Sumberdaya Laut yang merupakan salah satu sektor yang
menjamin Devisa bangsa Indonesia selama ini. Exploitasi migas di perairan Propinsi Aceh,
Kaltim, Sumsel, Laut Jawa, Kepri dan Papua Barat telah berlangsung selama ini dengan
melibatkan berbagai kapal dan peralatan teknis.

C. POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN

Potensi sumber daya perikanan disuatu perairan selalu dikaitkan dengan produksi, hasil
tangkapan per unit usaha dalam kegiatan perikanan tangkap. Pemanfaatan sumber daya
(produksi) ikan terkait dengan kelestarian sumber daya perikanan, maka semua kebijakan yang
diterapkan mempertimbangkan keberadaan sumber daya dalam jangka waktu yang relatif lama.
Ketentuan Umum Undang-Undang No. 9 Tahun 1985 tentang perikanan, bahwa pengelolaan
sumberdaya perikanan adalah semua upaya termasuk kebijakan dan nonkebijakan yang bertujuan
agar sumber daya itu dapat dimanfaatkan secara optimal dan berlangsung secara terus-menerus.

Menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI, berdasarkan Laporan Kinerja KKP
1028, luas perairan laut Indonesia 5.8 juta kilometer persegi. Terdiri dari luas laut teritorial 0,3
juta kilometer persegi, luas perairan kepulauan 2,95 juta kilometer persegi, dan luas Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,55 juta kilometer persegi. Secara geopolitik, Indonesia punya peran
strategis karena berada di antara benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Sehingga Indonesia menjadi poros maritim dunia pada perdagangan global
yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dan Australia. Potensi lestari sumber daya ikan laut
Indonesia diperkirakan sebesar 12,54 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah
Indonesia dan perairan ZEE.

Sektor perikanan mempunyai peluang besar untuk dikembangkan menjadi sektor andalan
kegiatan ekonomi nasional khususnya di wilayah pesisir tanah air mulai dari industri hulu sampai
hilir dan sektor pendukungnya. Peluang pengembangan ini didasarkan pada beberapa faktor,
yakni : a) meningkatnya permintaan produk perikanan di pasar domestik dan internasional dari
tahun ke tahun, b) dalam proses produksi, kandungan inpor rendah, c) jenis kegiatan ekonomi
dan efek multipliernya cukup beragam, d) tenaga kerja tersedia, dan e) adanya kemauan politik
(political will) dari pemerintah untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut.
Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal
dan perawatannya, dan pembangunan dan pengoprasian pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait. Kegiatan-kegiatan ekonomi maritim yang terdapat di Indonesia sangat beragam seperti
industri pembuat kapal laut, industri reparasi laut, aktivitas perekonomian pelabuhan,
menyediakan jasa penyeberangan kapal antar pulau dan antar negara, tol laut, jasa navigasi
kapal, dan terminal peti emas.

Berbagai aktifitas industri maritim memerlukan sapras teknik untuk menunjang eksploitasi
SDA, energi dan berbagai aspek terkait lainnya. Industri maritim sendiri merupakan suatu
kegiatan industri berskala besar dengan berbagai aspek teknis terkait. Colton (2003) membagikan
struktur industri maritim terdiri atas sektor: desain kapal, konstruksi kapal, manufaktur bidang
kelautan, operasional kapal dan reparasi kapal. Sektor perikanan mempunyai peluang besar
untuk dikembangkan menjadi sektor andalan kegiatan ekonomi nasional khususnya di wilayah
pesisir tanah air mulai dari industri hulu sampai hilir dan sektor pendukungnya.

B. SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih
banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap para
pembaca bisa memberikan masukan yang membangun agar penulis dapat menyusun makalah
selanjutnya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Lesmini, L., & Purwanto, B. (2016). Ekonomi Maritim & Sumber Daya Manusia Indonesia.
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, 02(03), 372–389. http://library.stmt-
trisakti.ac.id/jurnal/index.php/JMBTL/article/view/65

Suman, A., Irianto, H. E., Satria, F., & Amri, K. (2017). Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan
Sumber Daya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (Wpp
Nri) Tahun 2015 Serta Opsi Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 8(2),
97. https://doi.org/10.15578/jkpi.8.2.2016.97-100

Hendrik. (2010). Potensi Sumberdaya Perikanan Dan Tingkat Eksploitasi (Kajian Terhadap
Danau Pulau Besar dan Danau Bawah Zamrud Kabupaten Siak Provinsi Riau). Jurnal
Perikanan Dan Kelautan, 15(2), 121–131.

Sitorus, H. (2018). Membangun Maritim dan Perikanan.


http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2117

Rachman, T. (2018). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–27.

Anda mungkin juga menyukai