Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER INDIVIDU

"VISI PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS MARITIM"

OLEH:

NAMA : SATRIAWAN UTOMO BUANA PUTRA

NIM : D111201042

DEPARTEMEN : TEKNIK PERTAMBANGAN B

MATA KULIAH : WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk
menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia
sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas
Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim,
memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim
dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi.
Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan,
penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan
dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan,
merupakan program-program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
Visi presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia segera
diterjemahkan oleh Kementerian melalui beragam program kemaritiman. Untuk
memberikan acuan penyusunan program dan kebijakan di bidang kemaritiman, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomer 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan
Indonesia. Dokumen Nasional ini menjadi instrumen yang menyinergikan gerak dan
langkah seluruh pemangku kepentingan dalam mencapai cita-cita Indonesia sebagai Poros
Maritim Dunia.

B. Rumusan Masalah
Apa Visi Pembangunan Nasional Berbais Maritim?

C. Tujuan
Untuk mengetahui Visi Pembangunan Nasional Berbasis Maritim dan memberikan
rekomendasi terhadap penyelesaian masalah-masalah di sektor maritim dan kelautan yang
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembuat kebijakan.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Nasional Berbasis Maritim sebagai poros


maritim dunia, Presiden Joko Widodo mencanangkan lima pilar utama dalam mewujudkan
cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia:

1. Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.


2. Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan
fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan
dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
3. Pilar ketiga : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas
maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan,
serta pariwisata maritim.
4. Pilar keempat : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja
sama pada bidang kelautan
5. Pilar kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritim.

Cita-cita dan agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di atas akan menjadi fokus
Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang
mengarungi dua samudera sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa. Dalam
mengawal visi Laut Masa Depan Bangsa dan mendukung misi nawacita yang diamanatkan
Presiden Joko WidodoKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong
pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai kebijakan.

Kebijakan KKP tersebut diterjemahkan ke dalam misi tiga pilar yakni kedaulatan,
keberlanjutan, dan kesejahteraan, yaitu:

1. KEDAULATAN. Mandiri dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan


dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan penegakan
hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi, yang dilakukan melalui
pengawasan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) dan sistem
perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati
ikan.
2. KEBERLANJUTAN. Mengadopsi konsep blue economy dalam mengelola dan
melindungi sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab dengan prinsip
ramah lingkungan sebagai upaya peningkatan produktivitas, yang dilakukan melalui
pengelolaan ruang laut; pengelolaan keanekaragaman hayati laut; keberlanjutan sumber
daya dan usaha perikanan tangkap dan budidaya; dan penguatan daya saing produk hasil
kelautan dan perikanan.
3. KESEJAHTERAAN. Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan adalah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang dilakukan melalui pengembangan kapasitas
SDM dan pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan inovasi iptek kelautan dan
perikanan.

Dalam rangka memperkuat jatidiri sebagai negara maritim telah dilakukan pemberantasan
illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing serta pengembangan ekonomi maritim dan
kelautan. Pemberantasan IUU fishing telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam
melindungi sumber daya kelautan dan perikanan.Keberhasilan penanganan pencegahan dan
pemberantasan illegal fishing dikarenakan telah berjalannya pelaksanaan pengawasan
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Indonesia memiliki bentang alam yang luas dan sumber daya alam yang luar biasa, dari
berbagai sektor seperti pertanian, pangan, energi, dan kemaritiman yang bisa dimanfaatkan.
Sektor Kemaritiman pengelolaan dan pemanfaatannya harus dilaksanakan secara bertanggung
jawab, guna menjaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah visi harus ada pada semua aras institusi negara yang dituangkan dalam
bentuk kebijakan kemaritiman dan kelautan dengan implikasi secara ekonomi sehingga
sektor maritim dan kelautan menjadi aras utama dalam kebijakan pembangunan
nasional. lnilah yang kemudian menjadi tugas besar dari semua komponen bangsa
untuk menjawab problem struktural bangsa yakni kemiskinan, keterbelakangan, dan
ketergantungan terhadap negara maju seperti bertambahnya jumlah utang, Pemerintah
harus mampu mengelola potensi maritim dan kelautan untuk kepentingan
perekonomian nasional dengan tidak hanya mengandalkan kehadiran kementerian
terkait, tetapi juga harus membangun keterkaitan dan koordinasi dengan pemangku
kepentingan lainnya baik di pusat maupun daerah.

B. Saran
Implementasi dari doktrin kelautan Joko Widodo dan penerapannya melalui
kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti masih menyisakan jalan yang panjang bagi
Indonesia. Sebab kepemerintahan Joko Widodo masih belum berakhir dan tidak adanya
jaminan kepemerintahan selanjutnya akan memaksimalkan potensi kelautan seperti
yang di-visikan oleh Presiden Joko Widodo.
Untuk itu penulis menyarankan bagi penelitian lebih lanjut untuk membahas
tentang perkembangan doktrin kelautan Joko Widodo setelah masa kepemerintahannya
berakhir dan bagaimana potensi perkembangan kelautan Indonesia kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-dunia/0/kerja_nyata

Anda mungkin juga menyukai