Anda di halaman 1dari 5

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS MARITIME

MATA KULIAH WAWASAN BUDAYA MARITIM

Disusun Oleh :
Britama heppy saputra (H041221074)
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS MARITIME

ABSTRAK

Indonesia merupakan Negara yang berpotensi menjadi poros maritime dunia, melihat potensi
Negara ini pak jokowi dalam pidatonya ingin menjadikan Indonesia jaya dalam sector maritime dan
kelautan, dengan cara mendirikan lima pilar yang akan dianggendakan Indonesia mewujudkan visi
sebagai poros maritime dunia dan juga untuk membantu visi yang di bentuk pak joko widodo KKP
juga membentuk tiga pilar yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan

PENDAHULUAN .

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untu menjadi
Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim
yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim,
pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk
mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

PEMBAHASAN
MENUJU NEGARA POROS MARITIM
Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim
dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi. Penegakkan
kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan
pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-
program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia .
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko Widodo
mencanangkan lima pilar utama dalam
mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia:
LIMA PILAR POROS MARITIM DUNIA
 Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.
 Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut
dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan
dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
 Pilar ketiga : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas
maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta
pariwisata maritim.
 Pilar keempat : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk
bekerja sama pada bidang kelautan
 Pilar kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritim.
Cita-cita dan agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di atas akan menjadi fokus
Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang
mengarungi dua samudera sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa.

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS MARITIM

Tahun 2014, menjadi tonggak sejarah baru Indonesia dalam membangun kembali visi
kemaritiman. Hal ini dilandaskan pada visi Presiden RI Joko Widodo dalam pidato
pelantikannya adalah menjadikan Indonesia berjaya di sektor kelautan dan maritim. Bahkan
dalam Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Timur (KTT EAS) di Myanmar pada
tanggal 13 November 2014, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia akan
menjadi poros maritim dunia yang memiliki peran besar dalam berbagai bidang. Presiden RI
Joko Widodo menuturkan ada lima pilar utama yang diagendakan mewujudkan visi sebagai
poros maritim dunia, yaitu:2 Pertama, membangun kembali budaya maritim Indonesia.
“Sebagai negara yang terdiri atas 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari bahwa
identitas, kemakmuran, dan masa depannya sangat ditentukan oleh pengelolaan samudra. Kedua,
Indonesia akan menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan fokus membangun kedaulatan
pangan melalui pengembangan industri perikanan. Visi ini diwujudkan dengan menempatkan
nelayan sebagai pilar utama. Ketiga, memprioritaskan pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun jalan tol laut, pelabuhan laut dalam (deep seaport),
logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim. Keempat, melaksanakan diplomasi
maritim, dengan mengajak semua negara untuk menghilangkan sumber konflik di laut, seperti
pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut.
Kelima, membangun kekuatan pertahanan maritim. Hal ini diperlukan sebagai upaya menjaga
kedaulatan dan kekayaan maritim, serta menjadi bentuk tanggung jawab dalam menjaga
keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.

Dalam mengawal visi Laut Masa Depan Bangsa dan mendukung misi nawacita yang
diamanatkan Presiden Joko Widodo Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus
mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai kebijakan. Kebijakan
KKP tersebut diterjemahkan ke dalam misi tiga pilar yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan
kesejahteraan, yaitu:
1. KEDAULATAN. Mandiri dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan
dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan penegakan hukum di
laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi, yang dilakukan melalui pengawasan
pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) dan sistem perkarantinaan ikan,
pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan.
2. KEBERLANJUTAN. Mengadopsi konsep blue economy dalam mengelola dan
melindungi sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab dengan prinsip ramah
lingkungan sebagai upaya peningkatan produktivitas, yang dilakukan melalui pengelolaan ruang
laut; pengelolaan keanekaragaman hayati laut; keberlanjutan sumber daya dan usaha perikanan
tangkap dan budidaya; dan penguatan daya saing produk hasil kelautan dan perikanan.
3. KESEJAHTERAAN Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan adalah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang dilakukan melalui pengembangan kapasitas SDM
dan pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan inovasi iptek kelautan dan perikanan.
Dalam rangka memperkuat jatidiri sebagai negara maritim telah dilakukan pemberantasan
illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing serta pengembangan ekonomi maritim dan
kelautan. Pemberantasan IUU fishing telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam
melindungi sumber daya kelautan dan perikanan.Keberhasilan penanganan pencegahan dan
pemberantasan illegal fishing dikarenakan telah berjalannya pelaksanaan pengawasan terhadap
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
Indonesia memiliki bentang alam yang luas dan sumber daya alam yang luar biasa, dari
berbagai sektor seperti pertanian, pangan, energi, dan kemaritiman yang bisa dimanfaatkan.
Sektor Kemaritiman pengelolaan dan pemanfaatannya harus dilaksanakan secara bertanggung
jawab, guna menjaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia).
KESIMPULAN
Pembanguanan nasional maritime Indonesia bertujuan untuk menjadikan Indonesia
sebagai Negara maritime dunia oleh karena presiden Indonesia joko widodo ingin mewujudkan
ini dengan cara mendirikan llima pilar dan juga di bantu KKP yang memiliki 3 pilar misi , ini
semua unruk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui
pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan
maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://tempo.co. “Cara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim,” (7 SeptembeR 2022 ).


Saragi, F. K., Mamahit, D. A., & Prasetyo, T. Y. B. (2018). Implementasi Pembangunan
Tol Laut Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. Keamanan Maritim, 4(1).
Kadar, Abdul. "Pengelolaan kemaritiman menuju Indonesia sebagai poros maritim
dunia." Jurnal Keamanan Nasional 1.3 (2015): 427-442.

Anda mungkin juga menyukai