KELOMPOK 6
PENDAHULUAN
laboratorium melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat
kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
maka dari itu Keterampilan dasar praktikum kimia sangat penting untuk
fungsi masing-masing
fungsi masing-masing
menggunakannya
5. mempelajari cara membuat larutan dalam air untuk zat kimia padat dan cair
beserta akat dan bahan yang penggunanya atau cara yang tepat dengan
TINJUAN PUSTAKA
bahkan petuga kebersihan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menuju
pertama pada kecelakaan. Salah satu cara mengenal bahan kimia adalah dengan
mempelajari Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) atau Material Safety Data
(Hyperkes) da nada yang di singkat K3, dan dalam istilah asing di keanl
kesehatan kerja adalah suatu kondisi fisik, mental dan social seseorang
yang tidak bebas dari penyakit atau gannguan kesehatan, melainkan juga
I. (2018)
kerja dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman serta mencapai
ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Oleh karena
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah satu hal mutlak yang
kecelakaan yang terjadi. Berdasar Teori Domino, kecelakaan dapat terjadi karena
adanya kekurangan dalam lingkungan kerja dan atau kesalahan tenaga kerja.
kegagalan dalam pengelolaan K3 yang berakibat pada kerugian yang tidak sedikit
dari manajemen perusahaan. Hal ini mulai disadari dari data bahwa kecelakaan
yang terjadi juga mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Dengan
diterapkan Manajemen Resiko, sebagai inti dan cikal bakal Sistem Manajemen
K3. Melalui konsep ini sudah mulai menerapkan pola preventif terhadap
menyadari bahwa dalam setiap kegiatan tersebut mempunyai potensi bahaya dan
pengguna laboratorium harus mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh akan
8000:1997. Akan tetapi sampai saat ini belum terdapat satu standar internasional
tentang Sistem Manajemen K3 yang disepakati dan dapat diterima banyak negara,
sebagaimana halnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan Sistem Manajemen
METODE PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Pipet tetes, Corong,
Spatula, Botol semprot, Gelas piala 100 mL, Gelas ukur 50 mL, Labu ukur 100
dari larutanCuSO4 2M dengan cara disiapkan alat yang akan gigunakan terlebih
dahulu, lalu dicuci alat hingga bersih, dan dibilas dengan aquadets kemudian
Dihimpitkan larutan hingga garis meniskus dengan pipet tetes digunakan saat
CuSO4 0,2M.
BAB IV
4 Arsenik Beracun
5 Natrium korosif
Hidroksida
memberikan penghalang
dilaboratorium
mengakibatkan melepuh.
memanaskan bahan.
elmenyer dengan
yang salah
ukuran volume.
5 Pipet filler Ball pipet/pipet filler/karet
untuk Memindahkan
(g/ml) laurat
(ml)
zat cair
4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini ada dua tahap yang dilakukan, yaitu pengenalan
alat-alat laboratorium. Pembuatan larutan serta pengenceran dari lautan yang telah
dibuat sebelumnya. Pada tahap pertama, asisten menjelaskan alat alat apa saja
ambil larutan terlebih dahulu menggunakan pipet volume dengan bantuan Bulb.
Ketika Bulb sudah terpasang rapat dengan pipet volume, maka taruh pipet volume
di dalam labu ukur akan tetapi jangan sampai ujung dari pipet volume menyentuh
dasar labu agar ujung pipet tersebut tidak pecah.kemudian tekan simbol E pada
Bulb dan secara otomatis larutan akan terhisap ke dalam pipet volume. Hisap
larutan hingga batas yang ada pada pipet volume dan jangan menghisap larutan
terlalu cepat hingga melewati tanda batas dan masuk ke dalam Bulb, Kemudian
pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan campurkan Aquades hingga tanda
Adapun hasil yang diperoleh ialah dapat mengetahui alat alat beserta
sebuah larutan ketika dihomogenkan dengan Aquades hingga tanda batas maka
bahan padat, cukup dengan menimbang dengan teliti tertentu sesuai bobot atau
keterangan yang tertera pada botol, yaitu berat molekul zat, kemurnian, dan berat
jenis.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
mengetahui simbol bahan kimia, cara memakai dan fungsi alat alat
laboratorium dan juga memakai alat pelindung diri saat melakukan kegiatan
dilaboratoium.
1.2 Saran
maksimal
Indonesia, Tasikmalaya.