Disusun Oleh:
Arman Vinson P01750122056
Azizah Ilmiyah P01750122060
Berta Perovencia F S P01750122061
Dini Septi Anggreini P01750122063
Hesti Marita P M P01750122071
Putri Rahmania P01750122085
Zelika Dovira P01750122108
Dosen Pengampu :
DR. Halimah, S.Si.,MKM
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bunda DR. Halimah, S.Si.,MKM
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Laboratorium Medik yang telah
memberikan arahan kepada kami sebagai pemahaman untuk materi bahaya
kecelakaan yang terjadidi laboratorium dan alat pelindungan diri
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
bahaya kerja akan mengurangi bahkan mencegah bahaya melalui pengedalian
bahaya kerja yang dilakukan melalui hasil analisa identifikasi bahaya kerja.
Contoh kecelakaan yang terjadi karena kelalaian diri adalah :
1.) Terpeleset karena lantai licin
2.) Tergores dari kaca perlengkapan
3.) Salah mencampur bahan kimia
Kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian diri terjadi karena kurang hati –
hatinya peneliti terhadap praktikum yang dilakukan. Maka dari itu, fokuslah
pada praktikum untuk keselamatan kita semua.
5
3. Kacamata
4. Masker
Seperti bentuk dan cara pemakaiannya, masker berguna untuk
melindungiwajah bagian hidung hingga dagu, bagian vital yang berada pada cakupan
perlindungan masker adalah hidung dan mulut. Melindungi hidung agar terhindardari
kemungkinan terdapatnya bahan kimia berbahaya dalam bentuk gas yangmasuk dan
mengganggu proses pernafasan pada pengguna laboratorium. Kemudianmelindungi
mulut juga agar tidak mengganggu proses pernafasan dan jugamenghindari masuknya
bahan yang tak sengaja menempel di bagian bibir kemudiantertelan ke mulut yang
tentunya mengakibatkan berbagai hal yang merugikan.
5. Sepatu/Sendal Lab
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di
laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki Anda ketika
6
larutan atau bahan kimia yang tumpah. Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk
digunakan sebagai pelindung. Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang
digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu. Selain itu,
terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium
jika sepatu tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
6. Pelindung Muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi
muka Anda dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat
mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel
tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan dengan
autoclave.
7. Masker Gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga
gas berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa
masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas. Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan
umum, misalnya membuat larutan standar. Sementara itu, masker gas khusus
7
digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya,
misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
8. Pelindung Telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector).
Alat ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan
perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator,
dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan ultrasonik.
sss
Setiap orang yang terpapar kebisingan dibatasi dari sisi waktu dan tingkat kebisingan.
Batas kebisingan yang diperbolehkan menurut Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) adalah sebagai berikut:
8 jam = 90 dB
6 jam = 92 dB
4 jam = 95 dB
2 jam = 100 dB
1 jam = 105 dB
30 menit = 110 dB
8
15 menit = 115 dB
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbulnya kecelakaan
kerja. Kecelakaan kerja dibagi menjadi dua yaitu kecelakaan kerja dan kecelakaan
medis. Kecelakaan kerja didalam laboratorium kimia umumnya disebabkan oleh zat -
zat kimia yang terhidup, tertelan, atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Masing -
masing dari kecelakaan tersebut mempunyai penanganan yang berbeda. Selain karena
bahan - bahan kimia, kecelakaan kerja didalam laboratorium juga bisa disebabkan
oleh alat - alat gelas yang terjatuh, hal ini merupakan kecelakaan yang disebabkan
oleh diri sendiri. Didalam Laboratorium, keselamatan kerja adalah yang utama dan
yang menentukan keselamatan itu adalah dari diri sendiri.
3.2 Saran
Saat memasuki laboratorium kimia sebaiknya menggunakan alat - alat
pelindung diri agar terhindar dari bahaya - bahaya yang dapat ditimbulkan didalam
laboratorium. Dalam melakukan praktikum sebaiknya didampingi pembimbing dan
selalu menggunakan alat keselamatan diri untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja
pada saat melakukan praktikum di laboratorium.
10
DAFTAR PUSTAKA
Academia. (2015). K3 Penanganan Kecelakaan Kerja di Laboratorium Kimia. ACADEMIA.
11