Anda di halaman 1dari 18

Bahaya yang terjadi pada

laboratorium dan
penanggulangannya

Disusun Oleh: Kelompok 4


Nama kelompok
1. M Firnanda Alfiandri
2. Ferry Anggara
3. Raihan Aditya Pratama
4. Diko Julian Saputra
5. Revalina
Latar Belakang
Bahaya yang terjadi di laboratorium dapat bervariasi, mulai dari
paparan bahan kimia berbahaya, kebakaran, ledakan, hingga paparan
radiasi. Penanggulangannya meliputi penggunaan peralatan pelindung
diri (PPE) seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan jas lab, serta
pelatihan yang tepat bagi personel laboratorium dalam penanganan
bahan kimia dan prosedur keselamatan. Selain itu, laboratorium harus
dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik, pemadaman kebakaran
yang efektif, dan prosedur evakuasi yang jelas dalam menghadapi
situasi darurat. Penerapan aturan dan regulasi keselamatan juga
sangat penting untuk mengurangi risiko bahaya di laboratorium.
Tujuan & Manfaat
Tujuan utama dari mengidentifikasi dan menangani bahaya
di laboratorium adalah untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan semua individu yang berada di dalamnya,
termasuk para peneliti, teknisi, dan personel lainnya.
Dengan melakukan penanggulangan bahaya dengan tepat,
dapat mengurangi risiko kecelakaan, cedera, atau penyakit
terkait pekerjaan.

Manfaat dari penanganan bahaya di laboratorium


termasuk:
1. Keselamatan personel
2. Perlindungan lingkungan
3. Perlindungan terhadap fasilitas dan peralatan
Pokok
Bahasan
Pengertian

Laboratorium merupakan sarana yang sangat penting pada


lingkungan sekolah. Laboratorium adalah tempat yang
digunakan untuk melakukan suatu percobaan. Ketika berada
di laboratorium tidak boleh bertindak ceroboh dalam
memperlakukan dan mempergunakan peralatan dan bahan-
bahan yang terdapat di laboratorium. Hal itu bertujuan
mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan di
laboratorium.
Di laboratorium, upaya identifikasi bahaya dapat dilakukan melalui kerja sama antara
dosen, mahasiswa, dan laboran sebelum aktivitas dimulai. Hasil identifikasi bahaya yang
telah ada harus dikomunikasikan sebelum kegiatan laboratorium berjalan maupun pada
saat aktivitas. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan cara laboran memberikan safety
induction sebelum bekerja. Selain itu dapat ditambahkan poster K3 yang menunjukkan
adanya potensi bahaya dan bagaimana upaya perlindungan dilakukan. Dengan
demikian mengenali bahaya baik pada dosen, mahasiswa dan laboran akan terus
tertanam dalam pikiran bahwa dalam bekerja di laboratorium ada potensi bahaya
yang mengancam sehingga dapat lebih berhati-hati dan upayapengendalian dapat
selalu ditegakkan.
Identifikasi bahaya sebagai upaya mengenali bahaya. Konsep
pemahaman terhadap jenis bahaya akan menjadi penting. Tanpa
mengetahui jenis bahaya, maka tidak akan mampu mengenali
bahaya dengan baik. Di laboratorium, jenis bahaya dapat di
klasifikasikan menjadi dua. Bahaya yang bersumber dari perilaku
kerja dan bahaya yang bersumber dari lingkungan kerja.
Bahaya yang bersumber dari perilaku kerja adalah segala sesuatu
tindakan baik dosen, mahasiswa maupun laboran yang menyebabkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan bahaya yang
bersumber dari lingkungan kerja terdiri atas bahaya fisik (pencahayaan,
iklim kerja, kebisingan,getaran,radiasi), bahaya bahan bahan kimia,
bahaya biologi yang berasal dari paparan bakteri, virus dan jamur,
bahaya ergonomi yang berasal dari sikap tubuh yang tidak alamiah
ketika bekerja dan bahaya psikologi yang diakibatkan oleh perilaku
yang mengancam jiwa dan mental manusia, bahaya listrik dan bahaya
mekanik dari berbagai peralatan laboratorium.
Laboratorium Fundamental Kimia telah mengalami beberapa kecelakaan, dari skala kecil hingga menengah. Beberapa
contoh kecelakaan tersebut meliputi terpeleset karena lantai licin dan sepatu yang tidak aman, terkena larutan asam,
terkena logam natrium atau kalium, dan luka bakar akibat benda panas. Setiap kecelakaan memiliki akibat yang
berbeda-beda pada kulit seperti memar, lecet, atau terkelupas. Namun, setiap kecelakaan dapat ditangani dan dicegah
dengan cara yang berbeda-beda pula.
Untuk mencegah terpeleset di laboratorium, sebaiknya memakai sepatu karet dan tidak berlari-lari di area tersebut.
Jika lantai basah atau licin, segera dipel agar tidak membahayakan pengguna laboratorium. Jika terkena larutan asam
atau logam natrium/kalium, kulit harus segera dicuci dengan air mengalir selama 15-20 menit dan diberi penanganan
khusus seperti dicuci dengan 1% Na2CO3 atau dinetralkan dengan larutan 1% asam asetat. Setelah itu kulit dikeringkan
dan diolesi dengan salep levertran atau kapas steril yang telah dibasahi asam pikrat.
Jika terjadi luka bakar akibat benda panas, diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran serta dicelupkan ke dalam
air es secepat mungkin untuk meredakan rasa nyeri. Selain itu, penting juga untuk melakukan penelitian khusus tenaga
agar dapat meningkatkan keselamatan di laboratorium Fundamental Kimia demi mencegah kecelakaan serupa di masa
depan.
Selanjutnya tentang pentingnya keselamatan dan keamanan dalam
bekerja di laboratorium kimia. Teks ini juga menjelaskan bahaya
yang mungkin terjadi dan upaya penanganannya. Selain itu, penting
untuk memahami Standar Operasional Procedure (SOP) laboratorium,
fasilitas laboratorium, dan peralatan keselamatan dan keamanan
kerja. Teks ini menekankan pentingnya kedisiplinan individu
terhadap peraturan dan pengawasan dalam menjaga keselamatan
dan keamanan di laboratorium kimia.
Peralatan pelindung diri standar yang digunakan di
laboratorium terdiri dari
1. jas laboratorium. Jas laboratorium berfungsi
melindungi badan dari percikan bahan kimia
berbahaya dan terdapat dua jenis, yaitu jas lab
sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai. Jas lab
sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium
biologi dan hewan, sementara jas lab berkali-kali
pakai digunakan di laboratorium kimia.
2.Kaos tangan digunakan di laboratorium untuk
melindungi tangan dari ceceran larutan kimia yang
dapat menyebabkan gatal atau melepuh pada kulit.
3.Masker digunakan untuk mencegah terhirupnya
gas berbahaya yang dihasilkan dari bahan kimia
atau reaksi kimia. Masker sangat penting untuk
melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja yang
bekerja di lingkungan dengan risiko paparan gas
berbahaya.
4.Sendal atau sepatu Pada laboratorium, sandal dan sepatu
sandal digunakan untuk dapat dapat melindungi kaki dari
bahan kimia yang tumpah. Sendal biasa sudah cukup, tetapi di
perusahaan besar wajib menggunakan sepatu,sepatu
keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu digunakan.
Plastik alas sepatu juga disediakan untuk menjaga kebersihan
laboratorium.
5.Kaca mata keselamatan diperlukan untuk
melindungi mata dari bahaya percikan larutan kimia
atau panas di laboratorium. Ada 2 jenis kaca mata
keselamatan, yaitu clear safety glasses dan clear
safety goggles. Keduanya tahan terhadap bahaya
kimia dan panas.
Kesimpulan

Keselamatan dan Keamanan Kerja Laboratorium bertujuan untuk menjaga kesehatan,


kenyamanan, keselamatan, produktivitas, dan kesejahteraan petugas, masyarakat,
dan lingkungan pengguna laboratorium. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
kemauan, kemampuan, dan kerjasama dari semua pihak. Departemen sebagai lembaga
bertanggung-jawab terhadap masyarakat memfasilitasi pembentukan peraturan,
petunjuk teknis, dan pedoman K3 di laboratorium melalui penyusunan SOP dan
sosialisasi kepada seluruh pengguna.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai