Anda di halaman 1dari 15

Nama : Nur Azizah Jamil

NIM : 22031024

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) IV


KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

TUJUAN KEGIATAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber-sumber terjadinya kecelakaan yang sering
terjadi di laboratorium.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi alat keselamatan kerja di laboratorium.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pokok-pokok P3K atau tindakan keselamatan
kerja di laboratorium.

LATAR BELAKANG MASALAH

Bacalah latar belakang masalah keselamatan kerja di laboratorium berikut ini.


Latar belakang masalah ini akan menstimulasi Anda untuk berpikir secara
ilmiah!

Keselamatan kerja merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang


terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Praktikan yang mengetahui keselamatan
kerja di laboratorium akan terhindar dari kecelakaan kerja di laboratorium. Salah satu
penyebab kecelakaan kerja di laboratorium adalah tidak menggunakan perlengkapan
keamanan dan perlengkapan perlindungan kegiatan laboratorium. Pernahkan Anda
mendengar atau melihat orang yang luka terkena bahan kimia saat praktikum? Nah, di
bawah ini terdapat beberapa gambar yang berbeda. Coba identifikasi gambar di bawah ini
terkait dengan keselamatan kerja di laboratorium.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Gambar 1. Berbagai Cara Penggunaan Jas Laboratorium

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 2


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Salah satu perlengkapan keselamatan kerja di laboratorium adalah jas laboratorium,
yang biasa disebut jaslab. Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan penggunaan
jaslab sengan cara yang berbeda-beda. Menurut Anda, cara penggunaan jaslab mana yang
benar? Selanjutnya, jika Anda sudah mengetahui cara penggunaan jaslab yang benar, coba
lihat dirimu? Apakah Anda sudah menggunakan jaslab dengan cara yang benar? Harap
diterapkan saat kegiatan praktikum di laboratorium ya karena pengunaan jaslab yang salah
akan mengakibatkan kecelakaan kerja. Tentu hal ini tidak diinginkan bukan?

Gambar 2. Contoh kegiatan praktikum di laboratorium

RUMUSAN MASALAH

Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai keselamatan kerja di
laboratorium. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, sekarang bacalah rumusan
masalah yang ada di bawah ini.
1. Jelaskan sumber-sumber terjadinya kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium?
2. Tuliskan alat keselamatan kerja di laboratorium?
3. Jelaskan pokok-pokok P3K atau tindakan keselamatan kerja di laboratorium?

RUMUSAN HIPOTESIS

Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai keselamatan kerja di


laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada ini. Rumusan hipotesis tersebut dapat
Anda buat pada bagian di bawah ini.
LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 3
Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
1. Sumber-sumber terjadinya kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium

Faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan adalah bersumber pada lingkungan


kerja dan praktikan. Namun sebagian besar (85%) kecelakaan tersebutdisebabkan oleh
faktor manusia. Perilaku praktikan yang tidak aman dapatmembahayakan,
kondisi yang berbahaya,kondisi hampir celaka dan penyakitakibat kerja adalah
gejala dari kurang berfungsinya manajemen. Adapun penyebab terjadinya kecelakaan
yaitu sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-
proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalammelakukan
kegiatan.
b. Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga
kurangnyapengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatorium.
c. Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang
sedangmelakukan kegitan labolatorium.
d. Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan danperlengkapan
perlindungan kegiatan labolatorium.
e. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinyaharus
ditaati.
f. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakanatau
menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
g. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan

Sumber bahaya dapat dibedakan menjadi sumber dari :


a) Bahan Kimia
Meliputi bahan mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat
reaktif, dan gas yang berbahaya. Penggunaan senyawa yang bersifat
karsinogenik dalam industri maupun laboratorium merupakan problem yang
signifikan, baik karena sifatnya yang berbahaya maupun cara yang ditempuh
dalam penanganannya. Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam
penanganan bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara pengatasan,
penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di laboratorium, pengendalian dan
pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi, disposal, prosedur keadaan darurat,
kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan. Bahan kimia dapat menyebabkan
kecelakaan melalui pernafasan (seperti gas beracun), serapan pada kulit
(cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk padatan dan cairan.

b) Aliran Listrik
Penggunaan peralatan dengan daya yang besar akan memberikan kemungkinan-
kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja.

c) Radiasi

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 4


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Radiasi dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau radiasi
internal yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat masuk ke dalam
badan manusia melalui pernafasan, atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi
radiasi seperti ultraviolet, infra merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi
elektromagnetik dan medan magnet juga harus diperhatikan dan
dipertimbangkan sebagai sumber kecelakaan kerja.

d) Api
Hampir semua laboratorium atau industri menggunakan bahan kimia dalam
berbagai variasi penggunaan termasuk proses pembuatan, pemformulaan atau
analisis. Cairan mudah terbakar yang sering digunakan dalam laboratorium atau
industri adalah hidrokarbon. Bahan mudah terbakar yang lain misalnya pelarut
organik seperti aseton, benzen, butanol, etanol, dietil eter, karbon disulfida,
toluena, heksana, dan lain-lain. Sumber api yang lain dapat berasal dari
senyawa yang dapat meledak atau tidak stabil.

e) Suara / Kebisingan
Sumber kecelakaan kerja yang satu ini pada umumnya terjadi pada hampir
semua industri, baik industri kecil, menengah, maupun industri besar. Generator
pembangkit listrik, instalasi pendingin, atau mesin pembuat vakum, merupakan
sekian contoh dari peralatan yang diperlukan dalam industri. Peralatan-
peralatan tersebut berpotensi mengeluarkan suara yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan kerja.

2. Alat keselamatan kerja di laboratorium


a) Jas Laboratorium
Jas laboratorium ini digunakan untuk melindungi diri ketika terkena cipratan atau
tumpahan bahan kimia. Beberapa laboratorium ada yang menggunakan jas
laboratorium lengan pendek dan ada yang lengan panjang. Ada juga yang sekali
pakai dan bisa digunakan berulang kali. Umunya, untuk jas laboratorium sekali
pakai digunakan pada laboratorium penelitian seperti laboratorium forensik,
anatomi, dan laboratorium lainnya yang berhubungan dengan makhluk hidup.
Sedangkan untuk jas laboratorium yang bisa digunakan berulang kali, biasanya
untuk percobaan di laboratorium kimia, fisika, farmasi, dan masih banyak lagi.

b) Kacamata Keselamatan

Kacamata yang digunakan di laboratorium itu terbuat dari bahan plastik yang tebal
dan lebar sehingga melindungi semua bagian mata anda. Alat kacamata ini berfungsi
untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia yang berbahaya.

c) Sepatu Keselamatan

Sepatu berfungsi untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan kimia. Sepatu yang
digunakan harus tebal. Sehingga, jika sewaktu-waktu kaki terkena bahan kimia,

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 5


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
tidak sampai menembus ke bagian dalam. Biasanya, beberapa laboratorium juga
menyediakan sepatu tebal khusus untuk di dalam laboratorium.

d) Masker

Masker adalah salah satu alat keselamatan kerja yang melindungi mulut dan hidung.
Masker akan melindungi ketika tidak sengaja menghirup bahan kimia tersebut.
Umumnya, masker yang digunakan di laboratorium itu ada 2 macam, yaitu:

 Masker medis, yaitu masker yang terbuat dari matrial Non – Woven Spunbond,
Meltblown yang halus dan terdiri dari beberapa lapis. Biasanya, masker ini
digunakan saat anda melakukan praktikum menggunakan bahan kimia yang tidak
berbahaya seperti etanol. Bisa juga digunakan di laboratorium botani, farmasi,
farmakognosi.
 Masker gas, yaitu masker yang digunakan ketika anda menggunakan bahan
kimia berbahaya seperti bahan yang berbahaya, beracun, dan merusak organ
pernafasan jika terhirup. Selain itu, masker gas sering digunakan ketika anda
ingin mengambil bahan yang ada di lemari asam.

e) Sarung Tangan

Selanjutnya ada sarung tangan (hand gloves) yang digunakan untuk melindungi
tangan dari bahan kimia. Umunya, sarung tangan ini terbuat dari karet elastis
menyerupai bentuk tangan. Di laboratorium, sarung tangan dibedakan berdasarkan
ketebalannya. Ada sarung tangan tipis yang dalamnya terdapat tepung kanji supaya
tangan anda bisa masuk dengan mudah. Sarung tengan tipis ini digunakan ketika
menggunakan bahan kimia yang tidak berbahaya. Sedangkan sarung tangan yang
tebal digunakan untuk mengambil bahan kimia berbahaya seperti Asam Sulfat pekat.

f) Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga (hear protection) digunakan untuk melindungi telingan dari
suara yang keras atau kebisingan yang ditimbulkan dari alat. Misalnya alat
penghancur tablet, autoclave dan alat laboratorium lainnya. Biasanya, pelindung
telinga sering digunakan di laboratorium industri.

g) Fire Blanket

Fire blanket atau selimut api digunakan untuk memadamkan api yang kecil. Ketika
ada api kecil, segeralah tutup dengan fire blanket hingga mati.

h) Safety Shower

Alat safety shower memiliki bentuk yang sama dengan shower pada umumnya.
Namun, safety shower ini bukan di kamar mandi, melainkan di dalam laboratorium.
Safety shower ini digunakan ketika terkena bahan kimia yang berbahaya sehingga
diaruskan untuk membersihkan badan saat itu juga.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 6


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
i) First Aid Kits

Alat first aid kits ini bisa dibilang sebagai kotak P3K. Biasanya ditempel di bagian
dinding laboratorium. First aid kits ini merupakan salah satu pertolongan pertama
jika anda terkena sayatan atau goresan alat gelas. Isinya tediri dari alkohol, obat
luka, perban, plester, dan masih banyak lagi.

j) Lemari Asam

Lemari asam ini digunakan untuk menyimpan bahan kimia yang bersifat asam pekat.
Dibagian atas lemari asam terdapat saluran udara yang dapat membuang gas dari
bahan kimia tersebut.

k) Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi muka
dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat
mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel
tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan
dengan autoclave.

l) Alat pemadam api


Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk memadamkan api
ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber lain.

m) Pintu Keluar Darurat


Laboratorium sebaiknya dilengkapi juga dengan pintu keluar untuk mengantisipasi
keadaan darurat, misalnya gempa bumi dan kebakaran. Pintu ini khusus untuk
digunakan untuk keadaan darurat saja dan tidak boleh digunakan untuk keperluan
umum. Oleh karena itu, pintu tersebut biasanya didesain untuk tidak bisa dibuka dari
luar laboratorium. Selain itu, pintu tersebut dilengkapi juga dengan alarm sehingga
bila dibuka akan menghasilkan bunyi khusus. Bunyi ini terintegrasi dengan bagian
keamanan sehingga bila semakin sering dibuka, pihak keamanan akan memeriksa
keadaan di sekitar pintu tersebut.

3. Pokok-pokok P3K atau tindakan keselamatan kerja di laboratorium

P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di laboratorium sangat penting untuk
diketahui oleh semua orang yang bekerja di laboratorium. Berikut adalah beberapa
pokokpokok P3K atau tindakan keselamatan kerja di laboratorium yang perlu diperhatikan :

1) Pengertian P3K di Laboratorium: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja (First


Aid) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja
yang diberikan kepada seseorang yang mengalami kecelakaan kerja.
2) Tujuan P3K di Laboratorium: Menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan
korban, mencegah cedera/penyakitnya menjadi lebih parah, mempertahankan daya
tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
3) Hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium:

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 7


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
 Luka kecil: Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena
dapat memperburuk kondisi korban. Bersihkan luka dengan air mengalir dan lap
dengan kain bersih. Jika perlu, gunakan antiseptik dan balut dengan perban steril.
 -Luka parah: Segera panggil bantuan medis dan jangan mencoba mengobati sendiri.
Jangan mengeluarkan benda yang menancap di tubuh korban.
 Terkena bahan kimia: Cuci area yang terkena dengan air mengalir selama 15-20
menit. Jangan mencoba menghilangkan bahan kimia dengan menggunakan bahan
lain seperti alkohol atau cuka.
 Terkena api: Padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan atau
selimuti korban dengan kain basah.
 Terkena radiasi: Segera keluarkan korban dari area yang terkena radiasi dan panggil
bantuan medis.

Untuk mencegah kecelakaan di laboratorium, penting untuk mengikuti prosedur


keselamatan yang tepat, menggunakan alat keselamatan dengan benar, dan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang bahan kimia dan proses kerja yang dilakukan di
laboratorium. Selain itu, pelatihan keselamatan yang baik, pemeliharaan rutin peralatan,
dan pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk menjaga keamanan di laboratorium.

ALAT dan BAHAN

Pada kegiatan ini, Anda harus menyediakan alat dan bahan berikut ini.
Alat : seperangkat alat tulis, sarung tangan, dan masker kesehatan.

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai keselamatan kerja di


laboratorium yang telah dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada
kegiatan ini!
Kegiatan 1
1. Identifikasilah sumber-sumber terjadinya kecelakaan yang sering terjadi di
laboratorium.
2. Diskusikan dengan teman Anda pokok-pokok P3K atau tindakan keselamatan kerja
di laboratorium.
3. Siapkan seperangkat alat tulis.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 8


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Kegiatan II
1. Amatilah alat keselamatan kerja di laboratorium.
2. Catatlah hasil pengamatan mu pada bagian data hasil pengamatan.

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Kegiatan I
Tabel 1. Identifikasi Sumber Terjadinya Kecelakaan

No Sumber terjadinya Tindakan keselamatan kerja


kecelakaan
1 Bahan Kimia Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penanganan
bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara
pengatasan, penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di
laboratorium, pengendalian dan pengontrolan tempat kerja,
dekontaminasi, disposal, prosedur keadaan darurat,
kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan.

2 Aliran Listrik 1. Pemakaian safety switches yang dapat memutus


arus listrik jika penggunaan melebihi limit/batas
yang ditetapkan oleh alat.
2. Improvisasi terhadap peralatan listrik harus
memperhatikan standar keamanan dari peralatan.
3. Penggunaan peralatan yang sesuai dengan kondisi
kerja sangat diperlukan untuk menghindari
kecelakaan kerja.
4. Berhati-hati dengan air. Jangan pernah
meninggalkan perkerjaan yang memungkinkan
peralatan listrik jatuh atau bersinggungan dengan
air. Begitu juga dengan semburan air yang
langsung berinteraksi dengan peralatan listrik.
5. Berhati-hati dalam membangun atau mereparasi
peralatan listrik agar tidak membahayakan

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 9


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
3 Api Memberikan label kepada senyawa-senyawa yang mudah
meledak dan tidak bermain-main saat dalam kegiatam
praktikum dengan api.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 0
Yosi Laila Rahmi, dkk.
No Sumber terjadinya kecelakaan Tindakan keselamatan kerja
4 Radiasi Lebih memperhatikan lagi alat-alat yang
menggunakan radiasi seperti infra merah,
frekuensi radio, laser, dan radiasi
elektromagnetik dan medan magnet saat
menggunakan alat tersebut.

5 Suara / Kebisingan Harus memperhatikan berapa lama bekerja


dalam lingkungan dengan kebisingan
tinggi. Pelindung telinga dari kebisingan
juga harus diperhatikan untuk menjamin
keselamatan kerja.

2. Kegiatan II
Tabel 2. Perlengkapan Alat Keselamatan Kerja

Nama alat keselamatan kerja


Fungsi spesifik alat
(Dilengkapi Gambar)
Jas Laboratorium Untuk melindungi diri ketika terkena cipratan atau
tumpahan bahan kimia

Kacamata Keselamatan Untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia


yang berbahaya

Sepatu Keselamatan Untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan kimia

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 1
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Nama alat keselamatan kerja
Fungsi spesifik alat
(Dilengkapi Gambar)
Masker Alat keselamatan kerja yang melindungi mulut dan
hidung. Masker akan melindungi ketika tidak
sengaja menghirup bahan kimia

Sarung Tangan Sarung tengan tipis digunakan ketika


menggunakan bahan kimia yang tidak berbahaya.
Sedangkan sarung tangan yang tebal digunakan
untuk mengambil bahan kimia berbahaya seperti
Asam Sulfat pekat.

Pelindung Telinga Digunakan untuk melindungi telingan dari suara


yang keras atau kebisingan yang ditimbulkan dari
alat

Fire Blanket Fire blanket atau selimut api digunakan untuk


memadamkan api yang kecil

First Aid Kit Disebut juga P3K, dan digunakan sebagai


penolongan pertama di laboratorium

Alat Pemadam Api Untuk memadamkan api ringan yang terjadi karena
kecelakaan kerja atau sumber lain.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 2
Yosi Laila Rahmi, dkk.
ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

Nah, sekarang Anda harus mampu menghubungkan/ mengaitkan data hasil


pengamatan dengan hipotesis yang telah dibuat. Kaitkan juga dengan rumusan masalah
yang telah diberikan sebelumnya.

Sebagai seorang praktikan, sebelum melakukan praktikum kita terlebih dahulu harus
mengetahui bagaimana pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum dengan aman dan lancar.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat
laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikun & lingkungannya serta cara-
cara melakukan praktikum. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses Praktikum di
laboratorium. Sedangkan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak
diharapkan yang terjadi pada saat praktikum sedang berlangsung.

Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa setiap
pekerja. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian baik bagi pekerja dan pihak yang
mempekerjakan, adapun sumber-sumber dari kecelakaan di laboratorium yaitu bahan kimia,
aliran listrik, radiasi, api, dan kebisingan. Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di
laboratorium, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan, yaitu salahh satunya dengan
menggunakan alat-alat pelindung seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan. Penggunaan
alat-alat perlindungan tubuh ini sangatlah penting, karena dalam kegiatan laboratorium hal
utama yang paling penting itu adalah keselamatan diri dari segala kemungkinan kecelakaan
yang terjadi. Dengan menggunakan alat-alat ini, kita sudah selangkah melakukan
pencegahan kecelakaan di laboratorium.

SIMPULAN HASIL PRAKTIKUM

Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan
mendukung hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan
praktikum laboratorium.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 3
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berkaitan dengan penggunaan alat alat laboratorium, bahan dan proses praktikum.
Tujuanya adalah agar kita dapat terhindar dari kecelakaan dan tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pengguna dan lingkungan disekitarnya, serta melindungi diri. Sumber
terjadinya kecelakaan dilaboratorium diantanya kurangnya pengetahuan dan pemahaman
tentang bahan-bahan kimia, kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan
perlengkapan perlindungan kegiatan laboratorium dan lain-lain. Kecelakaan
dilaboratorium itu dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu sangat penting bagi kita
khususnya pengguna laboratorium untuk memahami mengenai keselamatan kerja
dilaboratorium, agar dapat melakukan pencegahan terhadadap kesalahan-kesalahan
maupun kecelakaan di laboratorium. Seperti menggunakan segala perlengkapan dan atribut
saat melakukan kerja di laboratorium, memahami semua alat dan bahan yang ada serta
mengikuti semua peraturan di laboratorium tersebut.

Konfirmasi (komentar dosen)

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.

Hati Shinta, W. 2015. Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pembelajaran
Di Laboratorium. Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam. Riau.

Hidayati Wahyu. 2010. Tingkat Pengetahuan Keselamatan Kerja dan Keterampilan Kerja di
Laboratorium Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA Semester 1 SMAN Di Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Indrayani, dkk. 2014. Kajian Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
Proses Belajar Mengajar Bengkel dan Laboratorium Politeknik Negeri Sriwijaya. Staf
Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Vol. 10 No. 1
Pilar. ISSN: 1907-6975.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 4
Yosi Laila Rahmi, dkk.
NILAI KEGIATAN

Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh dosen.

Kesan dan Pesan Nilai Paraf


Pembimbing

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP 5
Yosi Laila Rahmi, dkk.

Anda mungkin juga menyukai