A. Contoh Kasus
Kebakaran lab Kimia di Universitas Texas
Kebakaran in iterjadi pada hari Sabtu 19 Oktober tahun 1996 di laboratorium kimia
Universitas Texas. Api mulai terlihat di laboratorium kimia organik sintetis yang
digunakan oleh Stephen Martin, seorang profesor kimia, tiga mahasiswa pascasarjana dan
dua rekan post-doktoral yang bekerja dengannya. Kebakaran ini terjadi ketika salah satu
rekan profesor tersebut hendak membuang logam natrium yang akan memicu kebakaran
saat bereaksi dengan air. Sehingga terjadi kebakaran yang cukup besar. Setelah sesaat
membuang logam natrium tersebut, dia juga membuang larutan aseton lalu api kemudian
muncul dari wastafel tersebut.
Para peneliti meninggalkan laboratorium, menutup pintu, dan menelepon 911. Siswa
lain, turun dari lift, melihat api datang melalui pintu lab dan menarik alarm kebakaran.
Siswa masih di gedung menyadari apa yang terjadi setelah alarm dibunyikan. 90 petugas
pemadam kebakaran dan 25 mobil pemadam, menghabiskan waktu 6 jam untuk
memadamkan api. Kebakaran tidak menimbulkan korban, tapi 40.000 kaki persegi dari
bangunan rusak. Meskipun persediaan kimia untuk laboratorium disimpan dalam
elektronik, petugas pemadam kebakaran menanggapi tidak memiliki informasi mengenai
bahan kimia apa yang terlibat dalam api.
Semua mahasiswa yang masuk menerima pelatihan keselamatan pada awal setiap
semester. Mahasiswa jurusan kimia lulusan yang diwajibkan menghadiri orientasi terakit
keselamatan laboratorium, dan menerima tambahan pelatihan keselamatan departemen,
termasuk bagaimana memadamkan api di lab kimia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di laboratorium?
2. Bagaimana pengendalian kecelakaan kerja di laboratorium?
C. Penyelesaian Masalah
1. Sumber Terjadinya Kecelakaan Kerja di Laboratorium
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa setiap
pekerja. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian baik bagi pekerja dan pihak yang
mempekerjakan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kecelakaan kerja guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Melalui identifikasi bahaya kerja maka
akan meminimalkan bahkan mencegah bahaya melalui pengendalian bahaya kerja yang
dilakukan sesuai hasil analisa identifikasi bahaya kerja.
Selain itu terjadinya kecelakaan kerja disebabkan karena dua golongan. Golongan
pertama adalah faktor mekanis dan lingkungan (unsafe condition), sedangkan golongan
kedua adalah faktor manusia (unsafe action). Beberapa penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa faktor manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap
kecelakaan kerja yaitu antara 80-85% (Soyuno, 2013).
Terjadinya kecelakaan dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi dari analisis terjadinya
kecelakan menunjukkan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakan
kerja di labolatorium:
1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-
proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan
kegiatan
2. Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga kurangnya
pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatorium.
3. Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
kegitan labolatorium.
4. Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan
perlindungan kegiatan labolatorium.
5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus
ditaati.
6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau
menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.
Pada kasus kebakaran yang terjadi pada laboratorium kimia di Universitas Texas ini di
sebabkan oleh ketidaktelitian saat akan membuang logam natrium yang akan memicu
kebakaran saat bereaksi dengan air. Sehingga terjadi kebakaran yang cukup besar.
Lebih baik jika kita akan membereskan pekerjaan kita di laboratorium maka kita harus
memeriksanya terlebih dahulu apakah sudah tersimpan atau terbuang dengan benar.