PERCOBAAN 3
NIM : 4301412034
Rombel :2
Kelompok :1
Any Septianti
Septia Oryzaviani
JURUSAN KIMIA
Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan
garam basa setelah diolah dengan air garam-garam ini larut dalam asam nitrit encer.
Reaksi ini dapat dipelajari dengan larutan kalium nitrat, KNO3 (Vogel, 1979)
Kalium nitrat merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen).
Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber). Sumber utama kalium nitrat
adalah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding goa atau mengalirkan bahan
organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: ammonia
dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk
memproduksi nitrat (https://alchemist08.files.wordpress.com).
Beberapa sifat fisik dari kalium nitrat (KNO3) antara lain:
Bobot senyawa : 101,11 sma
Titik lebur : 607 K
Titik didih : terdekomposisi pada suhu 673 K
Densitas : 2,1 x 103 kg/m3
Struktur kimia : aragonite
Kelarutan : 38 g dalam 100 g air
Wujud : padatan putih atau abu-abu kotor
Larutan asam dengan konsentrasi 0,1 dapat terionisasi hampir sempurna (93%). Proses
ionisasi tersebut banyak digunakan dalam reaksi nitrasi pada beberapa senyawa organik.
Untuk mempercepat proses itu, pada umumnya asam tersebut dicampur dengan asam
sulfat. Larutan asam nitrat pekat normal (70 % berat) tidak berwarna dan kemudian lama
kelamaan berubah menjadi kuning karena adanya fotokimia yang menghasilkan NO2 :
Belerang, arang, dan fosfat dapat teroksidasi (terbakar) dalam larutan ini dengan hasil
masing-masing garam-garam kalium fosfat, kalium karbonat, dan kalium fosfat. Banyak
sekali reaksi yang dipergunakan dalam analisis anorganik yang melibatkan pembentukan
endapan. (Annisa;2009)
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan,
endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan
dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan. (Annia;2009)
Kelarutan suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari
larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan,
konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya
(Vogel;1979). Menurut Brady (1999) kelarutan berbagai garam anorganik dalam air akan
bertambah dengan naiknya suhu.
Secara umum partikel dijumpai dalam larutan zat anorganik berasal dari padatan yang
telah dilarutkan daam air. Jangkauan kelarutan dalam air sangat luas. KNO3 larut dalam
air sebasar 31.6 gram dalam 100 mL air pada suhu 200oC sedangkan AgCl larut hanya
sebesar 0.0001 gr/100 mL air pada 100oC.
Apabila cairan ini didinginkan maka KNO3 akan mengkristal lebih dulu karena
kelarutannya dalam pelarut air akan berkurang pada temperatur yang rendah sedangkan
NaCl memiliki kelarutan yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut maka pemurnian
KNO3 dari NaCl dapat dilakukan dengan cara pengaturan variabel temperatur
percobaan. (Annisa;2009)
KNO3 mengkristal dalam bentuk kristal rombik tetapi jika larutan diuapkan maka
secara perlahan-lahan akan mengkristal dalam bentuk rombohedral yang merupakan
isomorf dengan NaNO3 dan kalsit. (nitratmojo,1983).
Kedua hasil tersebut dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat kelarutan dengan
pelarut air pada suhu rendah. Menurut Gilreath (1988), kenaikan suhu menghasilkan efek
yang luas terhadap kelarutan padatan dalam air. Biasanya kelarutan tersebut bertambah
dengan bertambahnya suhu tetapi ada pengecualian pada aturan umum ini.
Salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi
asam sendawa, dengan menambahkan asam sulfatlarutan encer kalium nitrat,
menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui distilasi fraksional.
yang terkonsentrasi pada Kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk, sebagai model
bahan pembakar rocket, dan dalam beberapa petasan seperti bom asap, pada yang mana
campuran dengan gula memproduksi jelaga asap 600 kali dari volumnya sendiri. Dalam
proses pengawetan makanan, kalium nitrat merupakan komposisi umum dari daging
yang diasinkan. Kalium Nitrat juga komponen utama dalam penghilang puntung. Juga
telah digunakan dalam pembuatan es krim.Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa
kalium nitrat itu antafrodisiak dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa
dikerjakan lelaki. Nyatanya kalium nitrat tak memiliki efek seperti itu pada manusia.
Kini, penggunaan kalium nitrat dalam pasta gigi untuk gigi sensitif telah bertambah
secara dramatis, walau nyatanya telah tak ditampakkan untuk membantu dengan
sebenarnya hipersensitivitas gigi (Muttaqin, 2009).
Kalium sendiri adalah logam kedua teringan setelah Litium (Li). Kalium akan
teroksidasi dengan cepat dalam udara serta harus disimpan dalam minyak mineral atau
kerosin untuk penyimpanan. Seperti halnya ion logam-logam alkali yang lain, kalium
bereaksi dengan cepat dalam air menghasilkan hidrogen. Apabila berada dalam air,
kalium mungkin akan terbakar. Garamnya sendiri akan memancarkan warna ungu
apabila didekarkan kepada nyala api (https://alchemist08.files.wordpress.com).
Diagram kelarutan dan suhu untuk garam NaCl, KCl, NaNO 3, dan KNO 3.
Tujuan dari penjenuhan larutan adalah karena dalam keadaan jenuh dan
konsentrasi yang tinggi pembentukan Kristal akan lebih maksimal. Sedangkan
tujuan dari penyaringan pertama adalah untuk memisahkan hasil reaksi dari zat-
zat pengotor yang ada didalamnya.
Setelah campuran kedua larutan itu jenuh (kira-kira volume menjadi 10 mL)
kemudian didinginkan. Tujuan dari pendinginan adalah untuk mendapatkan
Kristal KNO3 karena menurut teori Kristal KNO3 terbentuk pada suhu rendah atau
sangat kecil sehingga ketika larutan itu didinginkan dengan penangas es batu
Kristal KNO3 akan terbentuk atau mengkristal. Sedangkan garam lainnya yaitu
NaCl tidak akan mengendap atau mengkristal karena kelarutan NaCl sangat tinggi
dalam air, dan NaCl akan mengendap jika pelarut benar-benar habis.
Reaksi yang terjadi:
didinginkan
KNO3(aq) KNO3(s)
Setelah didinginkan beberapa menit dalam penangas es batu terdapat endapan
putih berbentuk seperti jarum ,ini diperkirakan sebagai Kristal atau endapan
KNO3 karena menurut teori karaktristik atau ciri dari endapan KNO3 adalah
berwarna putih berbentuk seperti jarum yang disebut rombik dengan panjang
sekitar 0,2 2 cm. setelah itu disaring dengan cara memisahkan air dan endapan
pada gelas kimia hasil pendinginan. Pada proses penyaringan ini digunakan kertas
saring, endapan yang ada dikristal saring adalah garam KNO3, sedangkan
filtratnya adalah NaCl.
Setelah disaring dilakukan pemanasan atau yang disebut dengan rekristalisasi.
Dimana rekristalisasi ini adalah suatu metode pemurnian padatan. Rekristalisasi
adalah metode yang sangat penting untuk pemurnian sebab kemudahannya dan
keefektifannya. Tujuan rekristalisasi adalah untuk memekatkan endapan dengan
tujuan untuk menghilangkan molekul air yang masih terikat dalam endapan
sehingga diperoleh larutan yang lebih murni. Setelah benar benar murni maka
didinginkan beberapa menit. Setelah didinginkan akan terbentuk Kristal yang
dapat diamati. Hal ini dilakukan karena didalam proses pembentukan Kristal
diperlukan waktu untuk terjadinya pengikatan antar molekul molekul. Dan karena
dalam kristal KNO3 tersebut kemungkinan masih ada zat pengotor maka
dilakukan rekristalisasi sehingga diperoleh Kristal KNO3 yang murni yang
berbentuk serbuk putih.
Kemudian serbuk putih yang diperoleh ditimbang dan diperoleh berat
rendemen adalah 0.7171 gr. Ini berbeda dengan hasil perhitungan secara teori
yaitu 5.05 gr, sehingga hasil rendemen yang diperoleh adalah 14.2%. Rendemen
yang diperoleh sangat kecil, hal ini mungkin disebabkan karena proses penguapan
kurang lama sehingga kedua larutan belum benar-benar jenuh. Bisa juga
disebabkan kurang lamanya pendinginan sehingga mungkin masih ada KNO3
yang belum menjadi kristal.
ix. Simpulan
a. Pembuatan KNO3 dapat dilakukan dengan mereaksikan KCl dan NaNO3
yang akan terbentuk hasil samping berupa NaCl
b. Pemisahan kedua garam KNO3 dan NaCl berdasarkan perbedaan kelarutan
dalam air pada suhu tertentu. Kelarutan KNO3 akan menurun dengan
menurunnya suhu sedangkan kelarutan NaCl relatif konstan terhadap
perubahan suhu.
c. Rendemen KNO3 yang dihasilkan sebesar 14.2%
x. Saran
a. Sebaiknya sebelum praktikum, praktikan lebih memahami materi yang akan
dipraktikumkan
b. Sebaiknya praktikan lebih cermat dalam melakukan praktikum, terutama
ketika melakukan proses penjenuhan, periksa volume larutan secara berkala
c. Perlu ditingkatkan kerjasama antar kelompok sehingga lebih efektif dan
efisien.
G. Svehla. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian 2 Edisi ke Lima. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Rahayu, Sri Mantini. 2014. Bahan Ajar Kimia Anorganik II. Semarang: Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik.
Semarang: Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.
xii. Lampiran
a. Hasil pengamatan
b. Foto praktikum