KIMIA ANORGANIK
“PEMBUATAN KALIUM NITRAT”
OLEH:
dilaksanakan pada :
Menyetujui
Asisten Pembimbing
Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan rumus
molekul KNO3. Senyawa ini dkenal orang dengan istilah sendawan, sedangkan
garam nitrat dari logam natrium dikenal sebagai sendawan chili, terutama dalam
bentuk natrium nitrat. Garam natrium memiliki daya jual yang murah, oleh karena
itu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan nilai jual relatif lebih tinggi, garam
Penggunaan kalium nitrat dalam pasta gigi untuk gigi sensitif telah
ditimbulkan oleh senyawa Kalium Nitrat, maka berdasarkan latar belakang diatas
Natrium nitrat ialah tipe garam yang telah lama digunakan sebagai komposisi
bahan peledak dan dalam bahan bakar padat roket, juga pada kaca dan pelapis
tembikar, dan telah ditambang secara luas untuk tujuan itu. Senyawa ini juga disebut
caliche, saltpeter, dan soda niter. Natrium Nitrat merupakan salah satu bahan baku
utama yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan pupuk yang mengandung senyawa
kaca dan sebagai reagen pada kimia analisa, obat-obatan, bahan bakar roket, korek
api.
Kalium klorida adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang
terbentuk dari unsur kalium dan klor. Wujud umumnya adalah garam kristal
berwarna putih atau tak berwarna. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan
terasa asin di lidah, serupa garam dapur. Kalium klorida senyawa kimia (KCl)
adalah garam yang terdiri dari kalium dan klor. Dalam keadaan murni tidak berbau.
Garam kalium klorida yang dipergunakan sebagai pengganti garam biasa pada diet
rendah natrium, kalium iodide ditambahkan kedalam garam biasa untuk memasok
zat kimia. Dengan melarutkan baik pengotor dan senyawa dalam pelarut yang
sesuai, baik senyawa yang diinginkan atau pengotor bisa dikeluarkan dari larutan,
zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat
tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut (solven) yang sesuai. Prinsip dasar yang
garam dapur.
pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium
klorida.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan garam kalium
nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium klorida dan untuk mempelajari
garam tersebut dari hasil samping natrium klorida berdasarkan perbedaan kelarutan.
Prinsip dasar percobaan ini adalah sintesis garam kalium nitrat dengan
mereaksikan larutan jenuh kalium klorida dan larutan jenuh natrium nitrat melalui
Kristal ionik semacam kalium klorida (KCl) dibentuk oleh gaya tarik antara
ion bermuatan positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memiliki titik leleh tinggi
dan hantaran listrik yang rendah. KCl memiliki morfologi bentuk kristal yaitu kubus
berpusat muka dengan adanya ion-ion Cl- pada pojok-pojok muka kubus. Dalam
morfologi bentuk kristal kubik bermuka pusat ini akan memudahkan KCl untuk
garam, juga dikenal sebagai sendawa Chile atau sendawa peru. Natrium nitrat dapat
digunakan sebagai konstituen dari pupuk, kembang api, dan bom asap, enamel kaca,
dan keramik, sebagai pengawet makanan dan propelan roket padat. Natrium nitrat
dapat digunakan dalam produksi asam nitrat dengan menggabungkan dengan asam
sulfat dan pemisahan berikutnya melalui distlasi fraksional dari asam nitrat,
2.3 Kelarutan
Kelarutan adalah sifat dimana zat padat, cair atau gas dapat melarut pada
dengan seberapa banyak zat terlarut yang terlarut hingga keadaan jenuh atau
saturated. Kesetimbangan larutan terjadi pada saat jenuh, karena kecepatan reaksi
telah konstan. Satuan dari kelarutan dapat berupa konsentrasi, molalitas, fraksi mol,
rasio mol dan unit lainya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan antara
lain suhu, konstanta dielektrik, pH, pelarut, ukuran partikel, polimorfisme, bentuk
2.4 Rendemen
rendemen yang di peroleh, karena kesempatan bereaksi antara bahan dengan pelarut
semakin lama sehingga proses penetrasi pelarut kedalam sel bahan semakin baik hal
ini yang menyebabkan semakin banyak senyawa yang telah berdifusi keluar sel
(Senduk, 2020).
2.5 Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersbut setelah
salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses
kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu 2 buah gelas beker 250
mL, 1 buah batang pengaduk, gelas kimia 600 mL, gelas kimia 100 mL, botol
semprot, spatula, , botol timbang, pipet tetes, corong kaca, hot plate, aluminium foil.
Langkah pertama dalam pembuatan garam kalium nitrat yaitu ditimbang 15 gram
padatan kalium klorida dan 17 gram padatan natrium nitrat yang dilarutkan masing-
masing dalam 50 mL air panas. Kemudian dicampurkan kedua larutan tersebut dan
diuapkan sampai volume larutan menjadi 40 mL diatas penangas air. Setelah itu,
larutan tersebut disaring masih dalam keadaan panas dan larutan diuapkan kembali
sampai volumenya 20 mL, kemudian larutan didinginkan dan disaring kristal kalium
yang terbentuk.
kristal yang dihasilkan pada proses pembuatan garam kalium nitrat dengan
didinginkan dan disaring kristal kalium nitrat bebas ion klorida. Setelah itu, kristal
Kalium nitrat (KNO3) ialah suatu senyawa garam yang disusun oleh kation
K+ serta anion NO. Senyawa ini bertabiat elektrolit kuat dan merupakan sumber
nitrogen paling penting di alam. Umumnya kalium nitrat sering disebut chili, hal ini
karena bertabiat elektrolit kuat yang mudah terionisasi menjadi ion-ion. Kalium
nitrat memiliki kelarutan yang besar di dalam air, dengan kondisi 0 o C dalam 1 L air,
kalium nitrat yang larut bisa menggapai 133 g, tetapi kelarutannya tidak sebesar
NaNO3 dengan keadaan yang sama. Senyawa ini bertabiat senyawa ion yang disusun
oleh ion K+ dan NO3 dengan wujud kristal putih serta tidak berbau (Nurfadilah, 2019
).
Pada Praktikum kali ini dilakukan pembuatan garam kalium nitrat yang
berasal dari senyawa nitrat dan kalium klorida. Prinsip dasar dari pembuatan kalium
nitrat adalah pemisahan dua garam berdasarkan perbedaan kelarutannya pada suhu
tertentu, terbentuknya Kristal KNO3 pada suhu rendah dan pemurnian zat
berdasarkan rekristalisasi. Tahap awal dari percobaan ini yaitu dengan melarutkan
KCl sebanyak 15 gram dan NaNO3 sebanyak 17 gram dalam wadah yang berbeda
menggunakan air panas masing masing sebanyak 50 mL dalam setiap wadah yang
telah berisikan dengan KCl dan NaNO3, kemudian diaduk dengan tujuan
mempercepat larutnya KCl dan juga NaNO₃. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu
zat akan lebih cepat larut dalam pelarut yang bersuhu tinggi. Setelah kedua senyawa
tersebut telah larut maka dihasilkan larutan bening pada kedua senyawa tersebut.
Pada perlakuan selanjutnya, larutan KCl dan NaNO3 dicampurkan lalu
penguapan dengan volume 40 mL tidak berhasil dengan kata lain larutan belum
dengan volume 20 mL. Setelah volume larutan mencapai 20 mL, kemudian larutan
dalam keadaan masih panas. Hal ini dilakukan untuk mencegah pembentukan kristal
dalam corong saring dan peralatan lainnya yang hadir dalam kontak dengan larutan.
dipisahkan. Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau memadat serta membentuk
hasil reaksi dan dapat menjenuhkan larutan. Setelah itu dinginkan larutan dan saring
larutan Kristal Kalium Nitrat bebas ion. Perlakuan terakhir yaitu menimbang kristal
yang telah dimurnikan dan hasil yang di dapatkan sebesar 15,709 gram dan hasil
5.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa Kalium nitrat adalah salah satu jenis senyawa kimia yang sering
ditemukan dialam seperti dalam tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga
bentuk, yaitu ion nitrat (ion-NO3), Kalium Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (NO3-
N). Berdasarkan data pengamatan pada pembuatan kalium sulfit dari natrium sulfit
dengan kalium klorida, dimana percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pemisahan
garam kalium nitrat dari hasil samping natrium klorida. Metode yang digunakan yaitu
Rekristalisasi (yaitu, pemurnian endapan yang dihasilkan). Pada percobaan ini kita
memperoleh kristal garam kalium nitrat sebesar 15,709 gram, dimana kristal tersebut
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan pada percobaan ini adalah agar sebelum
praktikum, praktikan terlebih dahulu mencari tau lebih dalam dan memahami
percobaan yang akan dilakukan, agar tidak terjadi kesalahan saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
11111Hasil
77,76%
rendemen = 46,83%
Analisis Data
15
mol KCl = = 0,2 mol
74,5
17
mol NaNO3 = = 0,2 mol
85
koefisien KNO3
mol KNO3 = x mol NaNO3
koefisien NaNO3
1
= x 0,2= 0,2
1
Berat kristal KNO3 praktek = berat kristal praktek - berat kertas saring kosong
= 15,709 gram
berat praktek
% Rendemen = x 100 %
berat teoritis
15,709 gram
= x 100 %
20,2 gram
= 77,76 %