Anda di halaman 1dari 18

Sifat Koligatif Larutan

Lembar Kerja Peserta Didik

Kelas
Nama

Kelompok
Kelas XII

:
:
:
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Sifat Koligatif Larutan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat:


 Menjelaskan fenomena sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyusun hasil penelusuran informasi tentang kegunaan dan prinsip sifat koligatif larutan
dalam kehidupan sehari-hari
 Melakukan percobaan tentang pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan dalam
kehidupan.
 Menyusun hasil data percobaan yang dilakukan dalam bentuk laporan

Penyelidikan 1
Selidiki fenomena berikut ini bersama teman kelompokmu
1. Larutan gula mempunyai rasa…….., sedangkan larutan garam memiliki rasa ………. sifat-sifat
larutan seperti rasa dan warna bergantung pada jenis ……….
2. Semakin pekat larutan gula, maka rasanya akan semakin ……….. Begitu pula dengan larutan garam.
Semakin pekat larutannya rasanya akan semakin ………..

Perhatikanlah ilustrasi berikut.

Seorang siswa melakukan pegujian titik beku terhadap beberapa senyawa dan hasilnya dilaporkan
sebagai berikut ini:
0,1 mol urea 0,2 mol urea 0,1 mol glukosa

Air 1 kg air 1 kg air 1 kg air

Tf = 0 o C
Tf = - 0,18o C Tf = - 0,36o C Tf = - 0,18o C
Gelas beker I
Gelas beker II Gelas beker III Gelas beker IV
Tf =titik beku larutan

3. Bandingkanlah Tf (titik beku) gelas beker I dan gelas beker II, jelaskan perbedaan dari keempat
gelas beker tersebut?

4. Berapa selisih suhu titik beku larutan pada gelas beker II dengan air murni pada gelas beker I?

5. Berapa selisish titik beku larutan pada gelas beker III dengan air murni pada gelas beker I?
6. Amati dan hubungkan antara molaritas larutan dengan suhu titik beku yang dihasilkan pada gelas
beker II, III, dan IV!

Tahukan Kamu?

ES KRIM ASLI INDONESIA: ES PUTER

Es puter atau es dung dung (juga ditulis es dong dong, es tung tung, dan es tong tong) adalah
salah satu hidangan pencuci mulut dari Indonesia serupa es krim berbahan dasar santan sebagai
pengganti susu. Es puter bertekstur kasar dan dibekukan secara tradisional dengan sebuah alat berbentuk
tabung yang diputar-diputar di dalam es batu dan garam. Hidangan ini disebut es puter karena dalam
pembuatannya, adonan diputar-putar dalam alat pembuat es hingga mengkristal.

Pada awalnya es ini diciptakan atas dorongan masyarakat yang ingin mencicipi es krim, namun
tak bisa menjangkau harganya. Susu yang mahal saat itu diganti dengan santan. Penggantian bahan
utama inilah sebenarnya yang membuat rasa dari es ini menjadi lebih gurih. Namun, tampilannya dibuat
sama persis seperti es krim.
Sejarah es tung tung berawal dari keterbatasan orang Indonesia untuk menikmati es krim yang
pada masa itu hanya bisa dinikmati oleh kaum tertentu. Keinginan orang indonesia untuk bisa
menikmati es krim melahirkan modifikasi pembuatan es krim dengan mengganti bahan utama yaitu susu
dengan santan kelapa. Dengan memadukan santan kepala dengan buah-buahan lokal seperti kelapa
muda, nangka, atau durian terciptalah es krim yang “lebih Indonesia” yang kita kenal dengan sebutan es
puter.
Kepopuleran es ini karena dahulu banyak pedagang es tung tung keliling yang menawarkan
dagangannya ke sekitar Jawa. Kini penjual es tung-tung dengan membawa gerobak kecil sudah jarang
ditemukan. Namun di pesta-pesta rakyat seperti pernikahan atau arisan, es tung-tung terkadang masih
bisa ditemukan.

Pertanyaan

1. “Es puter bertekstur kasar dan dibekukan secara tradisional dengan sebuah alat berbentuk tabung
yang diputar-diputar di dalam es batu dan garam”
Apakah fungsi es batu dan garam dalam pembuatan es krim diatas?
Es Krim

Alat dan bahan:


- Santan 1 L
- Agar-agar bubuk 10 gram
- Gula pasir 6 sdm
- Garam dapur 1 sdt
- Garam kroso/kasar 8 sdt
- Kuning telur 1 butir
- Tepung maizena 2 sdm
- Kaleng
-
Membuat Adonan Es
1. Siapkan santan
2. Rebus santan bersama agar-agar bubuk, gula pasir, dan garam.
3. Sebelum mendidih (± 15 menit sebelumnya), masukkan kuning telur yang telah dikocok dan juga
tepung maizena yang telah diaduk dengan air.
4. Setelah dirasa matang, matikan api.
5. Saring adonan dan biarkan suhu adonan minimal suhu kamar.

Cara Kerja Memutar Es Puter


6. Tuangkan adonan ke dalam kaleng kemudian letakkan kaleng ke dalam baskom.
7. Masukkan es batu di antara kaleng dan baskom . Taburkan garam kasar/krosok ke dalam es batu.
8. Langkah selanjutnya adalah pemutaran es. Sebaiknya tabung dan wadah dalam keadaan tertutup
agar uap dingin tidak terlalu banyak yang keluar.
9. Jika es batu di dalam wadah telah banyak yang mencair, tambahkan es batu dan garam kembali
hingga seluruh adonan menggumpal membentuk es krim (ukur suhu pada es krim, gunakan sampel)

Pengamatan

Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini:


Pengamatan Suhu (oC) ∆T Keterangan
Perubahan wujud yang terjadi pada
Titik beku pelarut pada 0 oC adonan eskrim,
adonan eskrim (air) Mula-mula :
Akhir:
Titik beku larutan pada
adonan es krim

Jika tekanan dalam ruangan dianggap 1 atm. Buatlah grafik hubungan antara tekanan dan suhu.

1
Bandingkan dengan diagram P-T 2
P (atm) sifat koligatif larutan berikut ini:

Arsirlah wilayah grafik yang


sesuai dengan grafik yang kamu
buat sebelumnya.

T (oC)

Sifat koligatif apakah yang kamu temukan


3 dalam grafik tersebut?
Tahukan Kamu?

Sebuah bencana Penerbangan di The Photomac

Pada tanggal 13 Januari 1982, penerbangan Udara Florida 90 gagal mendapatkan ketinggian saat
tinggal landas, macet, menabrak jembatan dan menabrak sungai Potomac yang dingin, tak lama setelah
lepas landas dari Bandara Nasional Washington D.C. Penyebab resmi itu dikategorikan sebagai
kesalahan pilot, karena pilot gagal menghidupkan sistem perlindungan es internal mesin. Karena tarikan
pushback tidak bisa mendapatkan daya tarik yang cukup untuk menggerakkan pesawat, mereka juga
menggunakan pembalik dorong untuk mundur dari gerbang selama badai salju (yang disarankan oleh
Boeing) dan gagal membatalkan lepas landas setelah mendeteksi tidak ada banyak daya dari mesin
seperti yang ditunjukkan pada instrumen mereka. Setelah kecelakaan itu, ditemukan juga bahwa etilen
glikol dengan rasio air diencerkan hingga 18%, padahal seharusnya mereka menggunakan campuran
30%.

Pertanyaan

“Setelah kecelakaan itu, ditemukan juga bahwa etilen glikol dengan rasio air diencerkan hingga
18% , padahal seharusnya mereka menggunakan campuran 30%”.

1. Apakah fungsi etilen glikol dalam pesawat tersebut?

2. Jika etilen glikol (C2H6O2) yang digunakan telah diencerkan dengan air hingga 18% tentukanlah
molalitasnya. (Massa molekul etilen glikol = 62 )

Pemecahan masalah yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan


(Penurunan Titik Beku)
Kasus 1
BHT (Butil Hidroksi Toluen) adalah suatu bahan antioksidan yang banyak
digunakan sebagai bahan aditif untuk mecegah ketengikan (misalnya pada
margarin Blue Band). Larutan 2,5 gram BHT dalam 100 gram benzena
membeku pada suhu 4,69 C. Tentukan Mr BHT jika titik beku benzena
adalah 5,46 C dan Kf benzena adalah 5,07 C/m.
Langkah Penyelesaian:
Identifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal
Diketahui:
Massa zat terlarut (mt):
Massa zat pelarut (mp):
Titik beku larutan (Tf larutan):
Tetapan penurunan titik beku (Kf) :
Titik beku pelarut(Tf pelarut):
Ditanya:
Mr senyawa terlarut?
Menentukan perubahan titik beku larutan (∆Tf)
Tf = Tf pelarut – Tf larutan

Menentukan Mr senyawa
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝟏𝟎𝟎𝟎
∆Tf = 𝒙 𝒙𝑲𝒇
𝑴𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Kasus 2
Urea merupakan senyawa non elektrolit yang biasa digunakan
sebagai pupuk dalam bidang pertanian.Dalam 200 gram air
terlarut 10 gram urea CO(NH2)2. Jika Mr urea 60 dan
Kf air 1,86 oC/molal, hitung titik beku larutan urea tersebut !

Langkah Penyelesaian

Identifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal


Diketahui:
Massa zat terlarut (mt):
Massa zat pelarut (mp):
Mr terlarut :
Tetapan penurunan titik beku (Kf) :
Titik beku pelarut(Tf pelarut):
Ditanya:
Titik beku larutan?
Menentukan perubahan penurunan titik beku larutan
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝟏𝟎𝟎𝟎
∆Tf = 𝒙 𝒙𝑲𝒇
𝑴𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Menentukan titik beku larutan

Tf = Tf pelarut – Tf larutan


Selesaikanlah Kasus berikut ini:

1. Tentukan titik beku larutan urea dengan fraksi mol urea = 0,05 jika Kf air = 1,86 C/m.
2. Senyawa non elektrolit dengan rumus empiris CH2O sebanyak 36 gram dilarutkan dalam 500
gram air dan membeku pada suhu  0,744 C. Jika Kf air = 1,86 C/m, tentukan massa molekul
relatif dan rumus molekul senyawa tersebut.
3. Titik beku larutan 6,4 gram naftalena dalam 100 gram benzena adalah 2,91 °C. Jika titik beku
benzena 5,46 °C dan tetapan titik beku molal benzena adalah 5,1 °C, maka tentukan massa
molekul relatif naftalena!
4. Larutan glukosa didalam air membeku pada suhu -0,18 ºC . Jika Kf air adalah 1,86 /molal
hitunglah berapa gram glukosa yang terlarut dalam setiap liter air . (Mr glukosa = 180 ) !

Pertemuan Kedua

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat:
 Menyimpulkan penyebab kenaikan titik didih (∆Tb) suatu larutan nonelektrolit
 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan nonelektrolit.
 Menentukan massa molekul relatif zat terlarut nonelektrolit melalui perhitungan

Perhatikan

Simulasi yang ditayangkan oleh guru

(https://pages.uoregon.edu/tgreenbo/colligative.html)

Data Pengamatan

No Pengamatan Titik didih (oC) ∆T (oC)


1 Pelarut Air (100 gram)
2 Larutan glukosa (C6H12O6)
(10 gram glukosa dalam 100 gram air)

Tentukan molalitas larutan glukosa dalam tayangan tersebut


Jika tekanan dalam ruangan dianggap 1 atm. Buatlah grafik hubungan antara tekanan dan suhu.

Bandingkan dengan diagram P-T


1
sifat koligatif larutan berikut ini:

P (atm) Arsirlah wilayah grafik yang


sesuai dengan grafik yang kamu 2
buat sebelumnya.

T (oC)

3
Sifat koligatif apakah yang kamu temukan
dalam grafik tersebut?

Kesimpulan:

Penambahan senyawa terlarut akan ............................. titik didih larutan.


Semakin ................... senyawa zat terlarut maka akan semakin .............. titik didih larutannya.

Pemecahan masalah yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan


(Kenaikan Titik Didih)
Kasus 1
Dalam proses pembuatan gula, tebu yang telah dipanen akan diekstraksi
untuk mendapatkan sari tebu. Sari ini harus disuling untuk
menghasilkan gula kristal yang dapat dikonsumsi. Pada tahap
penyulingan gula, sari tebu akan direbus, dan suhu di mana larutan sari
tebu mendidih akan tergantung pada konsentrasi gula.
Apabila titik didih yang dihasilkan ternyata adalah 100,52 gram dan
pelarut yang digunakan adalah 5 kg air. Maka berapakah massa sukrosa
(C12H22O11) yang dihasilkan? (Kb air = 0,52)

Langkah Penyelesaian

Menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal


Diketahui:
Titik didih larutan:
Titik didih pelarut:
Massa pelarut:
Mr terlarut:
Tetapan titik didih air:

Ditanya:
Massa zat terlarut:

Menentukan perubahan kenaikan titik didih (∆Tb)

∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut


Menentukan massa zat terlarut

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝟏𝟎𝟎𝟎


∆Tb = 𝒙 𝒙𝑲𝒃
𝑴𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Selesaikanlah kasus berikut ini:

1. suatu zat non elektrolit yang massanya 2 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Jika diketahui
massa molar zat tersebut adalah 40 g/mol dan tetapan kenaikan titi didih (Kb) air adalah 0,52˚C /
molal , tentukan titik didih larutan tersebut !
2. berapa gram urea (Mr=60) yang harus dimasukkan kedalam 250 gram air agar larutan yang
terbentuk mendidih pada suhu 100,1 ˚C . jika dianggap bahwa nilai Kb air 0,5˚C / molal ?
3. pada tekanan 1 atm , suatu larutan yang terbentuk dari 2,67 gram antrasena dalam 45 gram
toluena mendidih pada suhu 111,74 ˚C . jika pada saat itu titik didih toluena adalah 110,63˚C ,
tentukan massa molekul relatif antrasena tersebut!
4. sebanyak 0,45 gram zat X dilarutkan kedalam 30 gram air. Larutan tersebut mendidih pada
suhu 100,26 ˚C . jika tetapan kenaikan titik didih molal (Kb) air adalah 0,52 ˚C / molal ,
tentukan massa molekul relatif zat X !

Pertemuan Ketiga

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat:
 Menyimpulkan penyebab Penurunan tekanan uap (∆P) suatu larutan non elektrolit
 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan nonelektrolit.
 Menentukan massa molekul relatif zat terlarut nonelektrolit melalui perhitungan

Penyelidikan 1
Selidiki fenomena berikut ini bersama teman kelompokmu
Menjemur Pakaian

Tentunya kamu sudah pernah mencuci pakaian kan? Pakaian yang basah akan dikeringkan dengan cara
dijemur diluar ruangan yang terkena sinar matahari. Setelah beberapa waktu, Pakaian yang basah akan
menjadi kering ketika dijemur karena air menguap.

Mengapa pakaian basah tidak dijemur dalam ruangan tertutup?

Apakah dalam ruang tertutup juga terjadi penguapan air?


Perhatikan gambar berikut:

Kedua tabung ini menggambarkan peristiwa penguapan air secara mikroskopis.

Tabung terbuka Tabung tertutup


Tabung manakah yang mengalami penguapan lebih banyak? Mengapa?

Pada tabung tertutup, apakah akan terjadi pengurangan volume air? Jelaskan!

Perhatikan gambar berikut ini:

Manakah yang partikelnya lebih mudah menguap? Tabung yang berisi pelarut atau tabung yang berisi
lautan? Mengapa?

Urutkan dari yang paling mudah menguap hingga yang sukar menguap!
Pemecahan masalah yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan
(Penurunan Tekanan Uap)
Kasus 1.
Manitol adalah obat diuretik yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam
kepala (intrakranial) akibat pembengkakan otak serta menurunkan tekanan bola mata
akibat glaukoma. Jika Suatu larutan terdiri atas 18,04 gram mannitol dalam 100 gram
air pada suhu 20 C tekanan uap jenuhnya adalah 17,23 mmHg. Jika tekanan uap
jenuh air pada suhu tersebut adalah 17,54 mmHg, tentukan massa molekul relatif
manitol.
Langkah percobaan
Mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanya dari soal
Diketahui:
Massa zat terlarut :
Massa pelarut:
Tekanan uap jenuh larutan (P) :
Tekanan uap jenuh pelarut (Po) :
Ditanya: Mr manitol?
Menentukan fraksi mol pelarut
P = Xp . Po

Menentukan Mr terlarut dari fraksi mol pelarut


𝒎𝒐𝒍 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕
Xp = 𝒎𝒐𝒍 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕+𝒎𝒐𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Selesaikanlah kasus berikut ini


1. Sebanyak 12 gram urea dilarutkan dalam 180 gram air pada suhu 25 C. Jika pada suhu
tersebut tekanan uap jenuh air adalah 23,76 mmHg, tentukan :
a. penurunan tekanan uap jenuh
b. tekanan uap jenuh larutan
2. Terdapat 100 gram larutan urea 15 % pada suhu 25 C. Jika tekanan uap jenuh air pada suhu
tersebut adalah 23,76 mmHg, tentukan :
a. penurunan tekanan uap jenuh
b. tekanan uap jenuh larutan
3. Tekanan uap jenuh air pada 29 C adalah 30 mmHg. Tentukan uap jenuh larutan urea 4 m
pada suhu tersebut.
4. Larutan 12 gram suatu zat non elektrolit dalam 180 gram air mempunyai tekanan uap jenuh 98
mmHg. Pada suhu yang sama, tekanan uap jenuh air adalah 100 mmHg. Tentukan massa
molekul relatif zat non elektrolit tersebut.
5. Tekanan uap jenuh air pada 20 C adalah 18 mmHg. Jika penurunan tekanan uap jenuh
larutan urea adalah 3,6 mmHg, tentukan kadar urea dalam larutan.
Pertemuan Keempat

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat:
 Menyimpulkan penyebab Tekanan osmotik suatu larutan non elektrolit
 Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan nonelektrolit.
 Menentukan massa molekul relatif zat terlarut nonelektrolit melalui perhitungan

Penyelidikan

Membasmi Lintah dengan Garam

Lintah dapat hidup di beragam tempat, seperti daratan, air tawar maupun air laut. Semua spesiesnya
sendiri bersifat karnivora, atau memangsa hewan lain. Beberapa diantaranya bersifat predator dengan
memangsa hewan invertebrata untuk mendapatkan sumber makanan. Beberapa hewan yang menjadi
mangsanya adalah siput, larva serangga dan cacing. Air liur lintah mengandung anestesi atau zat bius
yang mampu menghilangkan rasa sakit. Inilah mengapa gigitannya tidak terasa sakit sama sekali pada
tubuh manusia.

Lintah dapat menjadi hewan yang mengganggu bagi manusia. Lintah seringkali menghisap darah
manusia di daerah pertanian. Bagaimanakah cara membasmi lintah?

Bahan kimia apa yang biasanya digunakan? Mengapa?

Peristiwa ini merupakan salah satu penerapan sifat koligatif apa? Jelaskan.

Pengamatan
Perhatikan video yang ditayangkan.
(https://www.youtube.com/watch?v=tHzkRtzVmUM)

Apa yang dimaksud dengan osmosis?

Apa yang dimaksud dengan tekanan osmosis?


Jelaskan peristiwa osmosis yang terjadi pada gambar di atas

Jelaskan fenomena dalam kehdupan sehari-hari yang menggunakan prinsip osmosis

Desalinasi Air Laut


Meskipun 75 persen planet bumi tertutup oleh air, banyak negara di seluruh dunia menderita kekurangan
pasokan air tawar. Banyak air di laut, tetapi mengubah air laut yang berkandungan garam menjadi air
tawar (desalinasi) sangat mahal, dan hanya negara-negara pesisir yang kaya, seperti negara-negara Teluk
Arab, yang mampu mengandalkan desalinasi. Sekarang, karena sumber air tawar semakin berkurang,
beragam teknologi baru dikembangkan untuk membuat teknologi desalinasi yang lebih hemat biaya.

Jelaskan proses yang terjadi pada desalinasi air laut menjadi air tawar!

Pemecahan masalah yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan


(Tekanan Osmotik)
Suatu cairan infus tertulis glukosa 10%. Maka tekanan osmotik larutan glukosa (Mr=180) pada suhu
27°C dengan massa jenis larutan 1 g.mL-1 adalah...
Mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanya dari soal
Diketahui:
Kadar gula =
Mr =
ρ=
R = 0,082 L.mol/(atm.K)
T= K

Ditanya
π=?
Menentukan konsentrasi larutan
Massa zat terlarut =

𝒎𝒐𝒍
M=
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆

Menentukan tekanan osmotik larutan


Π = M. R. T

Selesaikanlah kasus berikut ini


1. Tentukan tekanan osmotik larutan sukrosa 0,01 M pada 25 C.
2. Larutan 5 gram suatu zat dalam 500 mL larutan mempunyai tekanan osmotik sebesar 38 cmHg pada
suhu 27 C. Tentukan Mr senyawa tersebut.
3. Suatu larutan yang mengandung 1,8 gram zat non elektrolit dalam 200 mL larutan ternyata isotonis
dengan 100 mL larutan yang mengandung 5,13 gram sukrosa. Jika kedua larutan tersebut
mempunyai suhu yang sama, tentukan Mr zat non elektrolit tersebut.
4. Tekanan osmotik darah manusia pada 37°C adalah 7,7 atm. Berapa gram glukosa (C6H12O6) yang
dilarutkan untuk membuat 200 ml larutan yang isotonik dengan darah? (H=1, C=12, O=16).

Pertemuan Kelima

Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat:
 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
 Menentukan penurunan tekanan uap (∆P), kenaikan titik didih (∆Tb), penurunan titik beku (∆Tf)
dan tekanan osmotic (π) larutan elektrolit.
 Menentukan massa molekul relatif zat terlarut elektrolit.
 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
 Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

Penyelidikan

Apakah zat terlarut dengan jumlah mol yang sama menghasilkan jumlah partikel yang sama?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikanlah ilustrasi berikut ini.

10 molekul 10 molekul 10 molekul


10 molekul urea asam cuka asam cuka CaCl2

Pelarut: air Pelarut: air Pelarut: benzena Pelarut: air


molekul urea molekul asam cuka molekul asam cuka molekul asam cuka
ion CH3COO - ion Cl-
ion H+ ion CaCl-
1. Berdasarkan mudah tidaknya terion, larutan digolongkan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Analisislah larutan di atas berdasarkan penggolongan tersebut!

2. Analisislah persamaan dan perbedaan dari keempat larutan di atas!

3. Manakah yang menghasilkan jumlah partikel paling banyak? Jelaskan!

Sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengan sifat koligatif larutan elektrolit karena zat elektrolit
dapat mengalami ionisasi. Hal ini menyebabkan untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit
mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit. Oleh karena itu, sifat
koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.
Perbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit disebut dengan faktor
Van’t Hoff :
i =  1 + (n – 1)  

Jacobus Henricus Van’t Hoff (1852 – 1911) menerima hadiah Nobel pertama dalam bidang Kimia pada
tahun 1901. Penelitiannya adalah tentang sifat – sifat fisika dalam larutan.

Untuk larutan elektrolit berlaku :


 Tb = m . Kb .  1 + (n – 1) 
 Tf = m . Kf .  1 + (n – 1) 
 = M . R . T.  1 + (n – 1) 
Keterangan :
i : faktor Van’t Hoff i = n jika elektrolit kuat ( = 1)
n : jumlah ion hasil ionisasi
 : derajat ionisasi elektrolit
Mari Kita Buktikan !
TITIK DIDIH LARUTAN ELEKTROLIT
A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Gelas beaker 50 mL 1. Larutan NaCl 1 molal
2. Pembakar spiritus 2. Larutan gula (sukrosa) 1 molal
3. Termometer Celcius 3. Akuades
4. Kaki tiga
5. Kasa
B. Cara Kerja
Perhatikan gambar berikut ini!

Termometer Termometer Termometer

25 mL akuades
25 mL sukrosa 1 m 25 mL NaCl 1 m

Tuliskan langkah percobaan yang akan dilakukan berdasarkan gambar di atas!

C. Data Pengamatan
No. Zat yang Dipanaskan Titik didih (°C) Kenaikan Titik Didih (°C)
1. Akuades
2. Larutan sukrosa 1 m
3. Larutan NaCl 1 m

D. Analisis Data
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk analisis data hasil percobaan.
1. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan garam NaCl merupakan larutan ....................
sedangkan larutan gula (sukrosa) merupakan larutan .........................................................
2. Ingat! Larutan elektrolit dapat terdisosiasi menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak terdisosiasi.
Perhatikan gambar di bawah ini!

10 partikel urea dalam larutan 10 partikel NaCl dalam larutan


menghasilkan 10 partikel terlarut menghasilkan 20 partikel terlarut
Berdasarkan gambar di atas, larutan elektrolit memiliki jumlah partikel lebih ....................
(*banyak/sedikit) dibandingkan larutan nonelektrolit.
3. Bandingkan titik didih (Tb) larutan sukrosa dengan larutan NaCl pada konsentrasi yang sama!
Larutan yang titik didihnya lebih tinggi adalah ................................................
4. Bandingkan kenaikan titik didih (∆Tb) larutan sukrosa dengan larutan NaCl pada konsentrasi yang
sama! Larutan yang memiliki ∆Tb lebih tinggi adalah ...........................
5. Berdasarkan nilai ∆Tb, sifat koligatif larutan ....................... lebih tinggi dibandingkan sifat
koligatif larutan ............................
Mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan!
{kunci: hubungkan sifat koligatif larutan dengan jumlah partikel seperti pada nomor}

TITIK BEKU LARUTAN


A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Gelas beaker 250 mL 1. Akuades
2. Termometer Celcius 2. Larutan gula (sukrosa) 1 m
3. Tabung reaksi 3. Larutan NaCl 1 m

B. Cara Kerja
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gelas kimia yang berisi es ditaburi dengan kristal garam dapur. Tabung reaksi
diisi dengan akuades, larutan gula (sukrosa) 1 m, dan larutan NaCl 1 m.
Untuk mengukur suhu larutan digunakan termometer
Catatan:
suhu diukur pada waktu larutan berada dalam fase kesetimbangan

Tuliskan langkah percobaan yang akan dilakukan berdasarkan gambar di atas!

C. Data Pengamatan
No. Zat yang dibekukan Titik Beku (°C) Penurunan Titik Beku (°C)
1. Akuades
2. Larutan sukrosa 1 m
3. Larutan NaCl 1 m
D. Analisis Data
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk analisis data hasil percobaan.
1. Apa fungsi garam dapur yang ditaburkan kedalam es? Jelaskan!

2. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan garam NaCl merupakan larutan ....................
sedangkan larutan gula (sukrosa) merupakan larutan .........................................................
3. Ingat! Larutan elektrolit dapat terdisosiasi menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak terdisosiasi.
Perhatikan gambar di bawah ini!

10 partikel urea dalam larutan 10 partikel NaCl dalam larutan


menghasilkan 10 partikel terlarut menghasilkan 20 partikel terlarut
Berdasarkan gambar di atas, larutan elektrolit memiliki jumlah partikel lebih ....................
(*banyak/sedikit) dibandingkan larutan nonelektrolit.
4. Bandingkan titik beku (Tf) larutan sukrosa dengan larutan garam NaCl pada konsentrasi yang
sama! Larutan yang titik bekunya lebih rendah adalah .............................................
5. Bandingkan penurunan titik beku (∆Tf) larutan sukrosa dengan larutan garam NaCl pada
konsentrasi yang sama! Penurunan titik beku yang lebih besar dimiliki oleh larutan
..............................
6. Berdasarkan nilai ∆Tf, sifat koligatif larutan ....................... lebih tinggi dibandingkan sifat
koligatif larutan ............................
Mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan!
{kunci: hubungkan sifat koligatif larutan dengan jumlah partikel seperti pada nomor }

Anda mungkin juga menyukai