Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK
PEMBUATAN KALIUM NITRAT

OLEH :

NAMA : NURFADILA BASRI


STAMBUK : A1L1 19 048
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : REMI AYU PRATIKA

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing

Percobaan Kimia Anorganik “Pembuatan Kalium Nitrat” yang dilaksanakan

pada:

Hari, tanggal : Senin, 29 November 2021

Waktu : 13:30 WITA - selesai

Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan

:dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo.

Kendari, November 2021


Menyetujui,
Asisten Pembimbing

Remi Ayu Pratika


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen.

Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO 3. Nama

umumnya termasuk sandewa (salpetre). Kalium nitrat terjadi karena ada reaksi

aktif antara K dan N. kalium nitrat mempunyai banyak kegunaan dalam

penerapannya, diantaranya dalam produksi asam sendawa dengan menambahkan

asam sulfat larutan encer kalium nitrat, digunakan pula sebagai pupuk, sebagai

model bahan pembakar roket, digunakan dalam proses pengawetan makanan,

digunakan dalam proses pembuatan es krim dan masih banyak lagi. Oleh karena

itu sangat penting untuk mengetahui cara pembuatan kalium nitrat.

Pembuatan kalium nitrat dilakukan dengan menggunakan natrium nitrat

dan kalium klorida. Natrium nitrat merupakan tipe garam yang telah lama

digunakan sebagai komposisi bahan peledak dan dalam bahan bakar padat roket

juga pada kaca dan pelapis tembikar sedangkan kalium klorida adalah senyawa

garam alkali tanah dengan halida, senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan

terasa asin di lidah. Proses pembuatan garam kalium nitrat ini terjadi dengan

proses pengendapan dan kristalisasi. Endapan yang terbentuk berupa Kristal.

Endapan atau Kristal terbentuk apabila larutan telah jenuh. Kelarutan endapan

ataupun Kristal tergantung dari beberapa kondisi misalnya suhu, tekanan, ataupun

konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana

terjadi perpindahan massa dari suatu zat terlarut dari cairan larutan ke fase Kristal

padat atau dapat juga disebut sebagai pembentukkan bahan padat dari

pengendapan larutan.

Kristal yang terbentuk dari percobaan ini adalah garam kalium nitrat.

Dengan berdasarkan perbedaan kelarutan. Berdasarkan banyaknya manfaat yang

ditimbulkan oleh senyawa Kalium Nitrat, maka perlu dilakukan percobaan tentang

pembuatan Kalium Nitrat.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan garam

kalium nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium klorida dan untuk

mempelajari garam tersebut dari hasil samping natrium klorida berdasarkan

perbedaan kelarutan.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dasar percobaan ini adalah sintesis garam kalium nitrat dengan

mereaksikan larutan jenuh kalium klorida dan larutan jenuh natrium nitrat melalui

rekristalisasi yang didasarkan pada prinsip kelarutan pada perbedaan temperatur

dalam pemisahannya dengan hasil samping reaksi garam natrium klorida.


BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Kalium

Kalium merupakan unsur kimia dari kelompok logam alkali dengan

simbol K+ pada tabel periodik, memiliki nomor atom 19 dan massa atom standar

39.098. Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan intrasel.

Konsentrasi kalium intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi kalium ekstrasel 4-

5 mEq/L (sekitar 2%) (Ibrahim, 2020).

Kalium dan kalsium adalah mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh

kita di segala usia, mulai dari bayi sampai lanjut usia. Kalsium berguna dalam

pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Kalium dalam tubuh manusia

penting dalam menghantarkan implus saraf serta pembebasan tenaga dari protein,

lemak, dan karbohidrat sewaktu metabolisme. Kalium bergerak di dalam tubuh

secara difusi, absorbs, dan sekresi. Kalium memasuki tubuh dari saluran usus

dengan cara difusi melalui dinding kapiler dan absorbsi aktif. Lalu kalium masuk

ke dalam sel-sel juga dengan cara difusi dan membutuhkan proses metabolisme

yang aktif. Kalium dibuang melalui urine dengan cara sekresi dan penyaringan

(Daud, 2012).

2.2 KNO3

KNO3 merupakan suatu senyawa garam yang disusun oleh kation K+ dan

anion NO3. Senyawa ini bersifat elektrolit kuat dan merupakan suatu sumber

nitrogen paling penting dialam, biasanya kalium nitrar sering disebut sebagai
sendawa chili. Karena bersifat elektrolit kuat yang mudah terionisasi menjadi ion-

ion, kalium nitrat memiliki kelarutan yang tinggi di dalam air, dengan keadaan 0

derajat celcius dalam 1L air kalium nitrat yang larut dapat mencapai 133 gram,

namun kelarutannya tidak sebesar NaNO3 dengan kondisi yang sama. Senyawa

ini bersifat senyawa ion yang disusun oleh ion K+ dan NO3 dengan bentuk kristal

putih dan tidak berbau. Kalium Nitrat memiliki massa molekul relatif sebesar 101

g/mol dengan densitas sebesar 2,109 g/cm3 dan titik leleh 334 derajat celcius.

Senyawa [1-3] ini bersifat senyawa ion yang disusun oleh ion K+ dan NO3 dengan

bentuk kristal putih dan tidak berbau. Kalium Nitrat memiliki massa molekul

relatif sebesar 101 g/mol dengan densitas sebesar 2,109 g/cm 3 dan titik leleh 334

derajat celcius (Nurfadilah, 2019).

Secara umum bahwa pemberian senyawa KNO3 berfungsi sebagai sumber

nitrogen yang merupakan salah satu unsur hara pada media tanam yang berfungsi

dalam pembentukan klorofil sehingga klorofil pada tanaman dapat meningkat.

Unsur hara N dan K lebih banyak dibutuhkan tanaman dibandingkan unsur hara

lain, karena nitrogen dan kalium dapat digunakan dalam waktu yang relatif

singkat digunakan untuk pertumbuhan vegetatif, terutama perkembangan akar,

batang, dan daun (Handayani, 2018).

2.3 Kristalisasi

Kristalisasi merupakan salah satu proses pemurnian dan pengambilan hasil

dalam bentuk padat. Kristalisasi menjadi suatu proses industri yang sangat

penting, karena semakin banyak hasil industry kimia yang dipasarkan dalam

bentuk Kristal. Bentuk Kristal semakinbanyak diminati karena kemurnian yang


tinggi dengan bentuk yang menarik serta mudah dalam transportasi. Dari segi

kebutuhan energy, kristalisasi memerlukan energi lebih sedikit dibandingkan

distilasi atau metode pemisahan lainnya.

Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah

fasa homogenen. Pembentukan partikel padatan dapat terjadi dari fasa uap, seperti

pada proses pembentukan Kristal salju atau sebagai pemadatan suatu cairan pada

titik lelehnya atau sebagai kristalisasi dalam suatu larutan atau cair (Fachry, dkk.

2008).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Kimia Anorganik “Pembuatan Natrium Tiosulfat” dilaksanakan

pada hari Senin 29 November 2021 pukul 13.30 WITA - Selesai bertempat di

Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu 2 buah gelas beker 250

mL, 1 buah batang pengaduk, gelas kimia 600 mL, gelas kimia 100 mL, botol

semprot, spatula, botol timbang, pipet tetes, corong kaca, hot plate, aluminium

foil

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah KCl, NaNO3,

aquades dan kertas saring.


3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembuatan Garam Kalium Nitrat

Langkah pertama dalam pembuatan garam kalium nitrat yaitu ditimbang

15 gram padatan kalium klorida dan 17 gramS padatan natrium nitrat yang

dilarutkan masing-masing dalam 50 mL air panas. Kemudian dicampurkan kedua

larutan tersebut dan diuapkan sampai volume larutan menjadi 40 mL diatas

penangas air. Setelah itu, larutan tersebut disaring masih dalam keadaan panas dan

larutan diuapkan kembali sampai volumenya 20 mL, kemudian larutan

didinginkan dan disaring kristal kalium yang terbentuk.

3.3.2 Pemurnian Kristal Kalium Nitrat

Pemurnian kristal kalium nitrat pertama-tama dilakukan dengan

melarutkan kristal yang dihasilkan pada proses pembuatan garam kalium nitrat

dengan ditambahkan sedikit aquades dengan cara pemanasan. Kemudian, larutan

tersebut didinginkan dan disaring kristal kalium nitrat bebas ion klorida. Setelah

itu, kristal yang dihasilkan ditimbang dan dihitung rendemen kristal tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

4.1.1 Pembuatan Garam Kalium Nitrat


Tabel 4.1.1 Data PengamatanPembuatan Garam Kalium Nitrat
No. Perlakuan Pengamatan
1. 15,0027 gram KCl dilarutkan dalam air Larut sempurna
panas
2. 17,0019 gram NaNO3 dilarutkan dalam Larutan bening
air panas
3. 15,0292 gram KCl + 17,063 gram Larutan bening dan terdapat
NaNO3 dimasukan dalam air panas endapan putih
4. Larutan diuapkan hingga volume 40 Ml Larutan bening
5. Larutan disaring dan diuapkan lagi Bening, terdapat Kristal
hingga volume 20 mL
6. Larutan didinginkan dan disaring Kristal kalium nitrat

4.1.2 Pemurnian Kristal Kalium Nitrat

Tabel 4.1.2Data Pengamatan Pemurnian Kristal Kalium Nitrat


No. Perlakuan Pengamatan
1. Kristal kalium nitrat dilarutkan dengan Larut sempurna
sedikit aquades dengan cara pemanasan
2. Didinginkan larutan tersebut dan Kristal bebas ion klorida
disaring larutan kristal kalium nitrat
3. Ditimbang kristal yang dihasilkan 5,6126gram
4. Dihitung rendemennya 27,785 %

4.2 Reaksi kimia

1. KCl + H2O KOH + HCl

2. NaNO3 + H2O NaOH + HNO3

3. KCl + NaNO3 NaCl + KNO3


4.3 Pembahasan

Umunya proses pembuatan kalium nitrat menggunakan prinsip sintesis

garam kalium nitrat dengan mereaksikan larutan jenuh kalium klorida dan larutan

jenuh natrium nitrat melalui rekristalisasi yang didasarkan pada prinsip kelarutan

pada perbedaan temperatur dalam pemisahannya dengan hasil samping reaksi

garam natrium klorida. Kristalisasi merupakan proses pembentukan bahan padat

dari pengendapan larutan, melt (campuran lelehan), atau pengendapan langsung

dari gas, namun pada hal ini padat – cair, dimana terjadi perpindahan massa dari

suatu zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Sedangkan

rekristalisasi merupakan pemurnian suatu zat padat dari campuran atau

pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan

dalam pelarut yang cocok.

Proses pembuatan Kalium nitrat (KNO3) pada percobaan ini mula-mula

dilakukan dengan menambahkan natrium nitrat sebanyak 17,0019 gram dan

kalium klorida sebanyak 15,0027 gram yang kemudian dilarutkan dalam masing-

masing 50 mL aquades panas. Manfaat digunakannya aquades panas ialah agar

Kristal lebih cepat larut, karena pada umumnya suatu zat akan lebih cepat larut

dalam pelarut yang bersuhu tinggi. Proses ini mengahasilkan larutan berwarna

bening pada kedua larutan sebagaimana warna dasar KCl dan NaNo 3 adalah

berwarna putih. Selanjutnya kedua larutan dicampur dan diuapkan hingga volume

menjadi 40 mL.

Proses penguapan yang dilakukan menggunakan hot plate dan memakan

waktu cukup lama hampir sekitar 1 jam. Tujuan dilakukan penguapan adalah
untuk mengurangi jumlah kandungan pelarut sehingga larutan menjadi jenuh.

Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut

dan mengadakan kesetimbagan dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain,

larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan

kosentrasi maksimal). Setelah volume menjadi 40 mL, larutan kemudian di saring

menggunakan kertas saring dan corong gelas. Proses ini menghasilkan endapan

namun dalam jumlah yang kecil pada kertas saring, hal ini menandakan bahwa

proses penguapan perlu dilakukan lagi. Setelah itu dialnjutkan penguapan larutan

hingga volumenya mencapai 20 mL.

Hasil dari proses penguapan yang dilakukan yaitu larutan dengan volume

20 mL kemudian disaring untuk mendapatkan residu yakni garam kalium nitrat

(KNO3). Proses inilah yang dinamakan pembuatan KNO3 dari natrium nitrat dan

kalium klorida. Kristal garam kalium nitrat yang dihasilkan berwarna putih dan

masih banyak mengandung air karena proses penyaringan yang belum sempurna.

Setelah itu dilakukan proses pemurnian Kristal kalium nitrat atau disebut dengan

proses rekristalisasi dengan menmbahkan aquades secukupnya dan kemudian

dipanaskan kembali menggunakan hot plate. Digunakannya aquades pada proses

ini karena aquades merupakan pelarut murni yang cocok dengan semua larutan

sehingga menghasilkan larutan yang terlarut sempurna. Setelah didapatkan

endapan garam kalium nitrat kemudian laruta kembali disaring menggunakan

kertas saring. Garam kalium nitrat yang dihasilkan pada proses ini merupakan

garam kalium nitrat yang bebas ion klorida. Setelah itu garam yang dihasilkan

kemudian ditimbang dan diperoleh berat garam kalium nitrat yakni 5, 6126 gram,
hasil cukup banyak hal ini dapat dikarenakan garam yang dihasilkan masih

mengandung banyak air.

Proses akhir pada praktikum ini yaitu penentuan rendemen dengan

membagi berat garam hasil praktikum dan berat garam secara teoritis, dan

dikalikan dengan 100 %, dan diperoleh rendemen sebesar 27,785 %, jumlah yang

dapat dikatakan hapir tidak sempurna karena tidak mencapai seratus persen,

berarti dapat dikatakan bahwa bahan dasar yang digunakan hamper belum

semuanya menjadi garam yang diinginkan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini

tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. kalium nitrat Merupakan

komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen). Dalam percobaan ini

dilakukan dua pengamatan dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan berat

kristal dan rendemen kristal. Dari hasi pengamatan kedua yaitu pemurnian kristal

didapatkan berat kristal sekitar 5,6126 gram dengan rendemennya sebesar

27,785%.

5.2 Saran

Saran saya untuk percobaan kali ini yaitu diharapkan untuk lebih

memerhatikan para praktikannya dalam melakukan praktikum


DAFTAR PUSTAKA

Fachry. A. R., Juliyadi. T., dan Ni. P. E. Y. L., 2008. Pengaruh Waktu Kristalisasi
dengan Proses Pendinginan Terhadap Pertumbuhan Kristal Amonium
Sulfat dari Larutannya. Jurnal Teknik Kimia. 15(2).

Harya, F. K., Rahmad. N., Dan Wasiho, H. R. 2019. Efek Nacl Dan Anode Besi
Terhadap Rendemen Mg(OH)2 Pada Elektrolisis Sistem Fe (MgSO4),
NaCl I O. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi. 12 (2)

Ibrahim syachrony. 2020. Potensi Air Kelapa Muda Dalam Meningkatkan Kadar
Kalium. Jurnal Of Nursing And Health Scienes. 1(1).

Ni, I. C. F., Daud. K., Dan Nurdin, R. 2012. Penentuan Kadar Kalium (K) Dan
Kalsium (Ca) Dalam Labu Siam (Secbium Edule ) Serta Pengaruh Tempat
Tumbuhya. Jurnal Akad Kim. 1 (4)

Nurfadilah, K. dan Zainul R. 2019. Kalium Nitrat (KNO3): Karakteristik Senyawa


dan Transpor Ion. Jurnal INA-Rxiv. 1 (1).

Puput, D. A., Tundjung, T., Handayani., Yuliati., Dan Zulkifli. 2018. Pengaruh
Pemberian Senyawa KNO3 (Kalium Nitrat) Terhadap Pertumbuhan
Kecamba Sorgum (Sorgum Bicolor (L) Moench) Sprouts
LAMPIRAN

Lampiran I : Diagram Alir


1. Pembuatan Garam Kalium Nitrat

Padatan KCl Padatan NaNO3

Ditimbang sebanyak 15,0027 gram Ditimbang sebanyak 17,0019 gram

- Masing-masing di larutkan dalam 50 mL air


panas
- Dicampurkan kedua larutan tersebut.
- Diuapkan sampai volume larutan menjadi 40
mL (menggunakan penangas air).
- Disaring dalam keadaan panas .
- Diuapkan sampai volumenya menjadi 20 mL.
- Didinginkan larutan tersebut
- Disaring kristal kalium yang terbentuk.
Kristal Kalium Nitrat

2. Pemurnian Kristal Kalium Nitrat

Kristal Kalium Nitrat

- Dilarutkan dengan sedikit aquades dengan


cara pemanasan.
- Didinginkan larutan tersebut.
- Disaring larutan kristal kalium nitrat bebas
ion klorida.
- Ditimbang kristal yang dihasilkan.
- Dihitung hasil rendemennya.

27,785 %
Lampiran II : Analisis Data

KCl + NaNO3 NaCl + KNO3

Berat KCl yang di timbang = 15,0027 gram

Berat NaNO3 yang ditimbang = 17,0019 gram

mol KCl = = 0,2 mol

mol NaNO3 = = 0,2 mol

o i i n KN
mol KNO3 = x mol NaNO3
o i i n NaN

= x 0,2= 0,2

Berat teoritis KNO3 = mol KNO3 x Mr KNO3

= 0,2 mol x 101 gram/mol = 20,2 gram

Berat kristal KNO3 praktek = rat ri tal pra t - rat rta arin o on

= 7,0563 gram – 1,4437 gram

= 5,6126 gram

rat pra t
% Rendemen = x 100 %
rat t oriti

ram
= x 100 %
ram

= 27,785 %

Anda mungkin juga menyukai