KIMIA ANORGANIK
PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI
OLEH :
dilakukan pada:
PENDAHULUAN
pelarutan garam dengan menggunakan air panas yang kemudian disaring untuk
digunakan untuk memurnikan zat kimia. Dengan melarutkan baik pengotor dan
senyawa dalam pelarut yang sesuai, baik senyawa yang diinginkan atau pengotor
bisa dikeluarkan dari larutan, meninggalkan yang lain di belakang. Prinsip dasar
dari proses rekristalisasi adalah per- bedaan kelarutan antara zat yang akan
sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Tujuan dari proses rekristalisasi
Garam dapur atau yang biasa dikenal dengan nama garam natrium klorida
(NaCl) memiliki banyak zat pengotor yaitu CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lain-lain.
Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan
pemisahan dan pemurnian campuran perlu diperhatikan pada jenis, wujud, dan
sifat komponen yang terkandung didalamnya. Apabila garam dapur yang akan
dan pasir, serta pengotor terlarut yang didominasi oleh Ca 2+ dan Mg2+. Pengotor
sedangkan pengotor di dalam kisi kristal dapat direduksi dengan proses pelarutan,
(solven) yang digunakan adalah air. Prinsip dasar dari rekristalisasi adalah
perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat
kasar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
memodifikasi sifat listrik dan dielektrik, agen remediasi untuk limbah beracun ,
untuk CO2 penangkapan, desulfurisasi gas buang dan agen pengontrol emisi
dalam polusi, pemurnian gas panas, dll. Kalsium oksida adalah bahan kimia
oksida banyak di alam, murah dan mudah diproduksi. Senyawa dan zat seperti
untuk menyeimbangkan tanah asam dan digunakan di daerah di mana curah hujan
2.2 Kristalisasi
efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan
kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan. Kualitas kristal antara
lain dapat ditentukan dari tiga parameter berikut yaitu: distribusi ukuran kristal
(Crystal Size Distribution, CSD), kemurnian kristal (crystal purity) dan bentuk
menentukan apakah cairan yang diberikan dapat dengan mudah divitrifikasi atau
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal
yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium klorida (>80
air, density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu
2.4 Penguapan
tetesan cairan adalah sumber titik dengan sifat homogen. Perhatian utama dari
model ini adalah laju perpindahan massa tanpa mempertimbangkan gradien dalam
tetesan atau cairan antarmuka gas. Sementara model tersebut berguna dalam
dan transfer energi pada antarmuka cair-gas, difusi spesies uap dalam fase gas,
dan aliran multifase dengan antarmuka yang tajam. Karena kompleksitas masalah
dan diskontinuitas tajam sifat fluida pada antarmuka cair-gas. Perubahan fasa
akibat penguapan menyebabkan perpindahan massa dari satu fasa ke fasa lainnya.
2.5 Rendemen
dengan pelarut semakin lama sehingga proses penetrasi pelarut kedalam sel bahan
semakin baik yang menyebabkan semakin banyak senyawa yang berdifusi keluar
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah 2 gelas beaker 250
mL, labu takar 250 mL, 1 Buah batang pengaduk, spatula, botol semprot,
3.2.2 Bahan
dapur pasaran atau Natrium klorida (NaCl) 10 gram, Kalsium oksida (CaO) 1
(NH4)2CO3 encer, Asam klorida (HCl), aquades (H2O), dan kertas lakmus.
dipanaskan 125 mL aquades yang diukur dengan labu takar, dalam gelas beker
yang telah ditimbang sampai mendidih. Dimasukkan garam dapur yang telah
ditimbang kedalam air panas sambil diaduk, Selanjutnya dipanaskan lagi sampai
Ditambahkan 1 gram CaO kedalam larutan garam yang telah disaring pada
tersebut dan filtratnya dinetralkan dengan larutan HCl encer. Kemudian diuapkan
larutan sampai kering sehingga diperoleh kristal NaCl yang warnanya lebih putih
dari pada garam dapur semula. Kemudian, Kristal NaCl dikeringkan kambali
Dit : Rendemen = ?
Penyelesaian:
Berat kristal garam dapur = (Berat gelas beker + garam dapur) – Berat gelas beker
kosong
= 7,4655 gram
berat Kristal
Rendemen = × 100%
Berat Sampel
7,4655 𝑔ram
= ×100%
10 gram
= 74,655 %
= 100 % - 74,655 %
= 25,35 %
4.3 Pembahasan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam
garam dengan cara melarutkan garam dengan air panas kemudian diuapkan
kembali (Maulana, 2017). Pada Praktikum kali ini dilakukan pemurnian bahan
dari rekristalisasi yang dimana Prinsip dasar dari rekristalisasi yaitu perbedaan
kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan zat pengotornya. Tahap awal
dari percobaan ini yaitu dengan menimbang garam dapur sebanyak 30,3 gram,
secara bersamaan panaskan juga aquades sebanyak 250 mL. Seperti yang kita
ketahui bahwa suatu zat akan lebih cepat larut dalam pelarut yang bersuhu tinggi
maka dari itu setelah aquades mencapai suhu yang tinggi masukkan garam dapur
kedalam wadah yang berisi aquades. Setelah garam tersebut telah larut, kemudian
saring larutanmenggunakan corong dan juga kertas saring dalam keadaan masih
panas. Hal ini dilakukan untuk mencegah pembentukan kristal dalam corong
saring dan peralatan lainnya yang hadir dalam kontak dengan larutan maka
dihasilkan larutan bening. Filtrat yang diperoleh dari tahap pertama kemudian
gram kalsium oksida (CaO). Fungsi dari penambahan kalsium oksida ini adalah
mengandung ion Ca2+, Fe3+ , dan Mg2+ yang terdapat dalam garam dapur dan
mempercepat kelarutan garam. Cara kerja kalsium oksida ini pada prinsipnya
sama dengan tawas yakni sebagai koagulan. Pada akhirnya nanti diharapkan
larutan yang diperoleh lebih murni dari garam yang semulanya belum dimurnikan.
Kemudian meambahkan lagi larutan (NH4)2CO3 terus menerus tetes demi tetes.
Penambahan ini berfungsi untuk mengikat sisa-sisa zat pengotor yang mungkin
masih ada dalam larutan garam tersebut. Setelah penambahan pelarut di atas,
larutan garam bersifat basa, sehingga perlu penambahan larutan HCl agar larutan
garam menjadi netral (PH = 7). Penetralan ini dilakukan dengan menggunakan
kertas lakmus yaitu sampai sampai kertas lakmus merah tidak mengalami
perubahan warna atau netral. Setelah larutan tersebut netral, maka pada larutan itu
kristal garam dapur kembali (rekristalisasi). Bentuk kristal garam dapur setelah
putih bersih dari pada semula. Kristal yang diperoleh ini kemudian ditimbang.
Dari hasil penimbangan diperoleh berat kristal sebesar 7,4566 gram. Sedangkan
rendemen yang diperoleh dari percobaan ini memiliki nilai sebesar 74,566%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut
adalah salah satu metode pemurnian suatu zat berbentuk kristal yang didasarkan
pada perbedaan daya larut antar zat yang dimurnikan dengan kotoran dalam
suatu pelarut tertentu. Massa kristal garam hasil penguapan sebesar 7,4655
gram.
5.2 Saran
prosedur kerja yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat dilakukan
percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jaya, N. T., Retno H. dan Widyaningsih. 2016. Produksi Garam Dapur dan Bittern
Di Tambak Garam. Jurnal Kelautan Tropis. 19(1).