PEMURNIAN NaCl
OLEH :
NO. BP : 1920069
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 MANFAAT
1. Dapat mengetahui prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl
2. untuk membandingkan metode penguapan dan pengendapan dengan
penambahan gas HCl pada pemurnian garam .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dibidang teknik kimia sering kali bahan padat hasus dipisahkan dari
larutan dan lelehan, tanpa mengikat kotoran yang terkandung dalam fasa air
tersebut. Seringkali juga padat kristalan yang mengandung pengotor harus
dibersihkan dan dikristalisasi. Yang dimasukkan kristalisasi adalah pemisahan
bahan padat berbentuk Kristal dari suatu larutan atau lelehan, hasil kristalisasi dari
lelehan sering kali harus didinginkan lagi atau dikecilkan lagi ukurannya.
(Bernaseori, 1995).
Pemurnian senyawa tak murni biasannya dikerjakan dengan rekristalisasi
dengan berbagai pelarut atau campuran pelarut, pemurnian padatan dengan
rekristalisasi didasarkan pada perbedaan dalam pelarut tertantu atau campuran
pelarut (Anwar,1994).
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau
gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam
kehidupan seharihari adalah air Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah
bahan kimia organik (mengandung karbon ) yang juga disebut pelarut organik.
Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap. Pelarut
yang paling banyak digunakan dalam proses rekristalisasi adalah pelarut cair,
karena tidak mahal, tidak reaktif, dan setelah melarutkan zat padat organik bila
dilakukan penguapan akan lebih mudah memperolehnya kembali.
Syarat-syarat pelarut yang baik dipakai dalam proses rekristalisasi antara
lain adalah :
1. Memberikan perbedaan kelarutan yang cukup signifikan antara zat yang
akan dimurnikan dengan pengotornya.
2. Kelarutan zat dalam pelarut merupakan suatu fungsi temperature.
3. Mudah dipisahkan dari kristalnya.
4. Tidak meninggalkan zat pengotor didalam Kristal yang dimurnikan.
5. Bersifat inert terhadap zat yang dimurnikan.
Garam merupakan bahan baku untuk membuat berbagai zat yang penting.
Garam merupakan bahan baku langsung dari NaCl berbagai senyawa seperti
NaOH, Na2SO4 yang penerapannya sangat luas. NaCl murni dapat diperoleh
dengan cara mengalirkan gas HCl kedalam larutan jenuh dan tidak dapat menarik
air, sifat higrokopis garam yang kita pakai sehari- hari itu disebapkan karena
tercampur dengan MgCl3. MgCl2 dan yang megisap air sampai garam tersebut
menjadi lembap. Bagian garam dan 100 bagian air dan kelarutannya bertambah
jika dinaikkan.
Natrium Clorida (NaCl) adalah logam putih yang larut, melebur pada suhu
97,5 ֠C. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembap, maka harus
disimpan terendam sebelumnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini
bereaksi keras dengan air, membentuk Natrium HIdroksida dan Hidrogen. Dalam
garam-garamnya membentuk larutan tidak berwarna hamper semua garam
Natrium larut dalam air. Kebanyakan Klorida larut dalam air Merkurium (I)
Klorida, HgCl2, Perak Klorida, PbCl2.
Dihidrat teknik kimia sering kali bahan padat harus dipisahkan dari larutan
tanpa pengikat kotoran yang terkandung dalam fase cair tersebut. Sering kali juga
bahan padat kristalin yang mengandung kotoran harus dibersihkan atau dihasilkan
bentuk Kristal tertentu. Untuk material tersebut, proses kristalisasi dapat
digunakan Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang
teratur yang dimaksud dengan kristalisasi dari suatu larutan atau lelehan. Hasil
kristalisasi dari lelehan bening harus didinginkan lagi atau dikecilakan ukurannya.
Pelarut yang digunakan pada praktikum pemurnian NaCl dengan metode
rekristalisasi ini adalah air . air termasuk golongan polar.
Kristalisasi merupakan suatu metode untuk pemurnian zat dengan pelarut dan
dilanjutkan dengan pengendapan. Dalam kristalisasi senyawa organik dipengaruhi
oleh pelarut. Pelarut kristalisasi merupakan pelarut dibawa oleh zat terlarut yang
membentuk padatan dan tergantung dalam struktur kristal – kristal zat terlarut
tersebut
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut
tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih
kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti
yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi
akan mengendap. Peristiwa rekristalisasi berhubungan dengan reaksi
pengendapan. Endapan merupakan zat yang memisah dari satu fase padat dan
keluar ke dalam larutannya. Endapan terbentuk jika larutan bersifat terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan merupakan konsentrasi
molal dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung dari suhu, tekanan, konsentrasi
bahan lain yang terkandung dalam larutan dan komposisi pelarutnya.
a. Bila penurunan suhu berjalan dengan cepat maka kecepatan tumbuh inti
kristal lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan kristal sehingga kristal
yang diperoleh kecil, rapuh, dan banyak.
b. Bila penurunan suhu dilakukan secara perlahan, maka kecepatan
pertumbuhan kristal lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan inti
kristal sehingga kristal yang dibebaskan besar-besar, liat, dan elastic.
Larutan yang dikristalkan merupakan senyawa campuran antara solven dan
solut. Setelah dipanaskan maka solven menguap dan yang tertinggal hanya kristal.
Metode ini digunakan bila penurunan suhu tidak begitu mempengaruhi kelarutan
zat pada pelarutnya. Penguapan bertujuan untuk menghilangkan atau
meminimalizir solvent atau zat pelarut sisa yang terdapat pada filtrat.
Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar.
Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk
yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun
molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris. Struktur kristal ditentukan
oleh gaya antar atom dan ukuran atom yang terdapat dalam kristal. Untuk
menyederhanakan persoalan, kita dapat menganggap ion atau atom sebagai bola
padat berjari-jari r. Struktur ada yang hexagonal close packing. Cara penyusunan
bola dalam kristal tidak dapat sesederhana pada kristal logam, karena kristal ionic
terdiri dari ion-ion yang bermuatan dan memiliki jenis yang berbeda
Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomorfik (sama
bentuk), contohnya NaF dengan MgO, K2SO4 dengan K2SeO4, dan Cr2O3 dengan
Fe2O3. Zat isomorfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen.
Artinya satu partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain.
Contohnya, Na+ tidak dapat menggantikan K+ dalam KCl, walaupun bentuk kristal
NaCl sama dengan KCl. Suatu zat yang mempunyai dua kristal atau lebih disebut
polimorfik (banyak bentuk), contohnya karbon dan belerang. Karbon mempunyai
struktur grafit dan intan, belerang dapat berstruktur rombohedarl dan monoklin.
Kristalisasi dan larutan dikategorikan sebagai salah satu proses pemisahan
yang efisien secara umum. Tujuan dari proses kristalisasi adalah menghasilkan
produk Kristal dengan prodek kualitas seperti yang diharapkan. Katalis Kristal
yang dihasilakan dapat ditentukan dari para-meter produk yaitu distribusi
ukuran Kristal. Kemurnian Kristal dan bentuk Kristal distribusi ukuran
Kristal, kemurnian Kristal dan bentuknya.
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan dengan kelarutan (s) suatu endapan menurut definisi adalah
dengan konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi
pelarutnya.
Gas HCl disini berfungsi untuk memberikan suasana netral pada garam yang
dihasilkan, karena sebelumnya garam yang akan di kristalisasi telah ditambahkan
dengan larutan Ba(OH)2 maupun Ca(OH)2. Dimana Ba(OH)2 maupun Ca(OH)2
berfungsi untuk menghilangkan pengotor yang ada dalam garam sehingga garam
akan bersifat basa. Oleh karena garam yang dihasilkan harus dalam keadaan netral
sehingga untuk menetralkannya perlu ditambahkan HCl. Selain itu juga gas HCl
berfungsi untuk menjenuhkan larutan garam untuk menghasilkan garam yang
lebih putih dan murni.
2. Kenapa NaCl dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan H2SO4
bukan dengan asam yang lain.?
Jawaban :
Karena kalau dengan asam yang lain, HCl yang dihasilkan bukan dalam bentuk
gas, melainkan larutan, menurut persamaan reaksi
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
NO. BP : 1920069
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara membuat Amoniak dari Urea.
2. Untuk menentukan kadar Amoniak dalam Urea.
1.6 MANFAAT
1. Dapat menegetahui kadar dari Amoniak.
2. Membantu mengurangi dampak pada keracunan Amoniak.
3. Mengetahui cara pemakaian Amoniak yang baik dan bijak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amonia merupakan gas yang tidak berwarna dan mudah larut dalam air,
berbau busuk dan merangsang selaput lender. Kelarutan ammonia didalam air
pada temperature 8 ͦ C dan tekanan 1 atm ± 1,15 L NH3 larut dalam 1 liter H2O.
larutannya bersifat basa dan dapat membirukan lakmus merah dan memerahkan
larutan fenolpthaiein.
Ammonia dapat dengan mudah dicairkan pada tekanan yang tinggi
sehingga dapat digunakan sebagai pendingin, dapat juga digunakan sebagai pupuk
(NH3)2SO4, untuk pembuatan nitrat, pembuatan garam- garam ammonium dan
untuk obat-obatan serta pewarna.
Ammonia dapat dibuat dengan melarutkan urea dalam air dimana urea
akan terurai menjadi ammonia, jika ditambahkan Natrium Hidroksida maka akan
menjadi Natrium Karbonat.
Amonia adalah suatu senyawa yang dapat dengan mudah dicairkan pada
tekanan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pendingin. Amoniaini
merupakan gas yang tak berawarna, mudah larut dalam air, berbau busuk dan
merangsang selaput lendir. Kelarutan amonia dalam air dalam temperatur 80C dan
tekanan 1 atm lebih kurang 1150 L NH3 larut dalam 1 L H2O.larutannya bersifat
basa dan dapat membirukan lakmus merah dan memerahkan larutan fenolftalein.
Kegunaan dari amonia:
Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia
mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang
kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan
di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan
tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan
lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C
dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH
12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia
cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali
dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik
dengan baik. Amonia dapat larut dalam air. Larutan amonia dengan air
mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat
berpadu dengan 100 cm3 air.
Amonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali
dicampur dengan oksigen, di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau
kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika dicampur dengan udara. Amonia
diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan hewan yang mengandung
nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium dengan hidroksida
alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2)
dengan air.
Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber
amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan
nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari
dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber
amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer,
limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke
badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia
membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion logam. Amonia juga
dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap
di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses volatilisasi
karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang
terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan
pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat
penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah
kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan
dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses
pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota.
Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan
molarnya 3:1, ada metan, argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi
reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Secara industri dibuat dari:
a. Proses sianida
Pembentukan kalsium sianida dari reaksi sianida berupa kalsium karbida
dengan nitrogen dalam tanur listrik pada suhu 900-10000C akan menghasilkan gas
amonia.
CaCO3 → CaO + CO2
CaO + 3C → CaC2 + CO2
CaC2 + N2 → CaCN2 + C
CaCN2 + 3 H2O → CaCO3 + 2 NH3
b. Proses Bosch-Haber
Amonia langsung dibuat dari unsur-unsurnya, campuran gas nitrogen dan
gas hidrogen dengan bantuan katalis.
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Garam-garam amonium umumnya adalah senyawa yang larut dalam air
dan membentuk larutan tidak berwarna, kecuali anionnya berwarna. Penjelasan
yang lebih rinci dari kegunaan amonia adalah:
Sebagai bahan untuk pembuatan pupuk, misalnya pupuk urea dan pupuk ZA.
2 NH3 + CO2 → (NH2)2CO + H2O
2 NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
Urea adalah kepala produk akhir nitrogen dari metabolisme normal tubuh
protein pada mamalia meskipun terbentuk sebagai hasil dari serangkaian
degradasi panjang. reaksi langsung dimana urea dihasilkan adalah proses sintetis.
itu hasil dari kombinasi dalam hati karbon dioksida dan amonia, senyawa yang
terakhir datang dari hidrolisis asam amino.
Pembuatan urea diperoleh dari reaksi eksotermis antara amonia dan CO2
yang menghasilkan karbanat, selanjutnya ammonia karbanat diuraikan dengan
reaksi endotermis menjadi urea dan air. Reaksi yang terjadi adalah:
Reaksi antar CO2 dan menjadi urea berlangsung secara bolak-balik dan
sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperature, komposisi dan waktu reaksi.
Perubahan ammonium karbanat menjadi urea dalam fase cair, sehingga
dibutuhkan temperture dan tekanan yang tinggi. Dalam reaktor, reaksi akan
berlangsung selama 25 menit yang dibutuhkan residence time (waktu tinggal).
Sebagai pendingin pada pabrik pembuatan es. Sifat-sifat kimia yang dimiliki oleh
urea adalah:
1. Bersifat polar dan sangat larut dalam air. Hal ini disebabkan karena
terbentuknya ikatan H antara molekul air dan amonia.
2. Dapat bertindak sebagai donor proton atau akseptor proton, tergantung
pada posisi kondisi reaksi.
3. Bersifat reduktor.
4. Ketika dipanaskan dengan senyawa alkali akan berubah menjadi amina
5. Jika dipanaskan dengan logam alkali tanah, atau Al menjadi senyawa
nitrida.
Sifat- sifat Fisika dari urea Adalah :
1. Tidak berwarna
2. Mudah larut dalam air
3. Berbau
4. Sebagai pelarut
5. Gas
6. Ringan di Udara
Ion – ion amonium diturunkan dari amonia, NH3 dan ion hidrogen H+.
Garamgaram amonium umumnya adalah senyawaan – senyawa yang larut dalam
air, dengan membentuk larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya
berwarna).
BAB III
- CO + H2O → CO2 + H2
- 3H2 + N2 ↔ 2NH3
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA