Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KIMIA ANORGANIK

PEMURNIAN NaCl

OLEH :

NAMA : ENDAH MUSTIKANINGTIAS

NO. BP : 1920069

KELAS : ANALISIS KIMIA I B

DOSEN : RENI FUTERI, M.Si, S.Si

POLITEKNIK ATI PADANG


TAHUN PEMBELAJARAN
2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Garam meja adalah aditif pokok yang digunakan untuk memenuhi
makanan sehari-hari dan sebagai bahan baku industri. Pemisahan garam dari
kotoran masih menjadi masalah terutama ion pengotor Ca2+ dan Mg2+. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode penguapan dan
pengendapan dengan penambahan gas HCl pada pemurnian garam .Metode
terbaik ditentukan dengan membandingkan hasil yang diperoleh antara metode
penguapan garam dan metode pengendapan dengan penambahan gas HCl,
yang sebelumnya telah direkristalisasi dengan menambahkan pengikat
pengotor seperti CaO, Ba(OH)2 dan (NH4)2CO3.
Natrium klorida adalah garam dapur yang sudah menjadi salah satu bagian
penting dalam makanan manusia. Garam adalah pengawet utama dalam
makanan yang memungkinkan manusia dapat melakukan perjalanan dan
perdagangan jauh. Garam sangat dibutuhkan untuk menambah cita rasa
makanan. Hampir semua makanan yang dibuat di dunia ini pasti menggunakan
garam. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan beberapa kategori
berdasarkan perbedaan kandungan NaClnya sebagai unsur utama garam.
Jenis garam dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti baik sekali, baik,
dan sedang. Dikatakan baik sekali jika mengandung kadar NaCl > 95%,
dikategorikan baik jika kadar NaCl 90-95%, dan kategori sedang 80-90%.
Untuk memperoleh NaCl yang berkualitas baik maka diperlukan proses
pemurnian. Dalam garam-garam NaCl tradisional terdapat banyak zat-zat
pengotor ataupun garam-garam klorida lainnya yang bersifat mengurangi
mutu garam natrium klorida, sehingga perlu dimurnikan untuk memisahkan
natrium klorida dari zat pengotornya. Untuk memahami pemurnian NaCl
secara rekristalisasi, maka dilakukanlah percobaan ini.
1.2 TUJUAN
1. Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl.
2. Mengkristalkan dan memerikasa garam NaCl.
3. Mengetahui cara kerja NaCl secara fisika dan kimia.

1.3 MANFAAT
1. Dapat mengetahui prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl
2. untuk membandingkan metode penguapan dan pengendapan dengan
penambahan gas HCl pada pemurnian garam .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dibidang teknik kimia sering kali bahan padat hasus dipisahkan dari
larutan dan lelehan, tanpa mengikat kotoran yang terkandung dalam fasa air
tersebut. Seringkali juga padat kristalan yang mengandung pengotor harus
dibersihkan dan dikristalisasi. Yang dimasukkan kristalisasi adalah pemisahan
bahan padat berbentuk Kristal dari suatu larutan atau lelehan, hasil kristalisasi dari
lelehan sering kali harus didinginkan lagi atau dikecilkan lagi ukurannya.
(Bernaseori, 1995).
Pemurnian senyawa tak murni biasannya dikerjakan dengan rekristalisasi
dengan berbagai pelarut atau campuran pelarut, pemurnian padatan dengan
rekristalisasi didasarkan pada perbedaan dalam pelarut tertantu atau campuran
pelarut (Anwar,1994).
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau
gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum digunakan dalam
kehidupan seharihari adalah air Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah
bahan kimia organik (mengandung karbon ) yang juga disebut pelarut organik.
Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap. Pelarut
yang paling banyak digunakan dalam proses rekristalisasi adalah pelarut cair,
karena tidak mahal, tidak reaktif, dan setelah melarutkan zat padat organik bila
dilakukan penguapan akan lebih mudah memperolehnya kembali.
Syarat-syarat pelarut yang baik dipakai dalam proses rekristalisasi antara
lain adalah :
1. Memberikan perbedaan kelarutan yang cukup signifikan antara zat yang
akan dimurnikan dengan pengotornya.
2. Kelarutan zat dalam pelarut merupakan suatu fungsi temperature.
3. Mudah dipisahkan dari kristalnya.
4. Tidak meninggalkan zat pengotor didalam Kristal yang dimurnikan.
5. Bersifat inert terhadap zat yang dimurnikan.

Garam dapur mengandung komponen utama NaCl dengan berbagai ֠pengotor


yang umum yaitu : ion- ion Cu2+, Mg2+,Al2+,SO42-, I dan Br yang mudah larut
didalam air. Untuk memperoleh NaCl dengan kemurnian tinggi dari garam dapur,
maka dapat ditempuh dari metode rekristalisasi dengan pelarut air. NaCl terdapat
didalam air larut 2,87%. Air laut merah mengandung 23,2 % NaCl. Diperkirakan
5
behwa dilarutkan terdapat 4 x 10 ton NaCl. Di Eropa dan Amerika terdapat
lapisan garam laut dipermukaan tanah yang mengandung ± 70% NaCl.

Garam merupakan bahan baku untuk membuat berbagai zat yang penting.
Garam merupakan bahan baku langsung dari NaCl berbagai senyawa seperti
NaOH, Na2SO4 yang penerapannya sangat luas. NaCl murni dapat diperoleh
dengan cara mengalirkan gas HCl kedalam larutan jenuh dan tidak dapat menarik
air, sifat higrokopis garam yang kita pakai sehari- hari itu disebapkan karena
tercampur dengan MgCl3. MgCl2 dan yang megisap air sampai garam tersebut
menjadi lembap. Bagian garam dan 100 bagian air dan kelarutannya bertambah
jika dinaikkan.

Natrium Clorida (NaCl) adalah logam putih yang larut, melebur pada suhu
97,5 ֠C. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembap, maka harus
disimpan terendam sebelumnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini
bereaksi keras dengan air, membentuk Natrium HIdroksida dan Hidrogen. Dalam
garam-garamnya membentuk larutan tidak berwarna hamper semua garam
Natrium larut dalam air. Kebanyakan Klorida larut dalam air Merkurium (I)
Klorida, HgCl2, Perak Klorida, PbCl2.

Dihidrat teknik kimia sering kali bahan padat harus dipisahkan dari larutan
tanpa pengikat kotoran yang terkandung dalam fase cair tersebut. Sering kali juga
bahan padat kristalin yang mengandung kotoran harus dibersihkan atau dihasilkan
bentuk Kristal tertentu. Untuk material tersebut, proses kristalisasi dapat
digunakan Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang
teratur yang dimaksud dengan kristalisasi dari suatu larutan atau lelehan. Hasil
kristalisasi dari lelehan bening harus didinginkan lagi atau dikecilakan ukurannya.
Pelarut yang digunakan pada praktikum pemurnian NaCl dengan metode
rekristalisasi ini adalah air . air termasuk golongan polar.

Kristalisasi merupakan suatu metode untuk pemurnian zat dengan pelarut dan
dilanjutkan dengan pengendapan. Dalam kristalisasi senyawa organik dipengaruhi
oleh pelarut. Pelarut kristalisasi merupakan pelarut dibawa oleh zat terlarut yang
membentuk padatan dan tergantung dalam struktur kristal – kristal zat terlarut
tersebut

Kristalisasi adalah proses pembentukan fase padat (Kristal) komponen


tungggal dan fase cair (larutan atau lelehan) yang multi komponen, dan dilakukan
dengan pendinginan penguapan dan atau kombinasi pendinginan dan penguapan.

Proses pembentukan kristalisasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Pemncapaian kondisi super / lewat jenuh (super satu ration)


2. Pembentukan inti kristalisasi (nukleotin)
3. Pertumbuhan inti Kristal menjadi Kristal (crystal growth)

Kondisi super jenuh dapat dicapai dengan pendinginan, penguapan,


penambahan, presipitan, atau sebagai akibat dari reaksi kimia natra dua fasa yang
homogen sedangkan pembentukan inti Kristal terjadi setelah kondisi super / kuat
jenuh.

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut
tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih
kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti
yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi
akan mengendap. Peristiwa rekristalisasi berhubungan dengan reaksi
pengendapan. Endapan merupakan zat yang memisah dari satu fase padat dan
keluar ke dalam larutannya. Endapan terbentuk jika larutan bersifat terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan merupakan konsentrasi
molal dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung dari suhu, tekanan, konsentrasi
bahan lain yang terkandung dalam larutan dan komposisi pelarutnya.

Pengaruh Penurunan Suhu pada Proses Terjadinya Kristal

a. Bila penurunan suhu berjalan dengan cepat maka kecepatan tumbuh inti
kristal lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan kristal sehingga kristal
yang diperoleh kecil, rapuh, dan banyak.
b. Bila penurunan suhu dilakukan secara perlahan, maka kecepatan
pertumbuhan kristal lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan inti
kristal sehingga kristal yang dibebaskan besar-besar, liat, dan elastic.
Larutan yang dikristalkan merupakan senyawa campuran antara solven dan
solut. Setelah dipanaskan maka solven menguap dan yang tertinggal hanya kristal.
Metode ini digunakan bila penurunan suhu tidak begitu mempengaruhi kelarutan
zat pada pelarutnya. Penguapan bertujuan untuk menghilangkan atau
meminimalizir solvent atau zat pelarut sisa yang terdapat pada filtrat.
Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar.
Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk
yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun
molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris. Struktur kristal ditentukan
oleh gaya antar atom dan ukuran atom yang terdapat dalam kristal. Untuk
menyederhanakan persoalan, kita dapat menganggap ion atau atom sebagai bola
padat berjari-jari r. Struktur ada yang hexagonal close packing. Cara penyusunan
bola dalam kristal tidak dapat sesederhana pada kristal logam, karena kristal ionic
terdiri dari ion-ion yang bermuatan dan memiliki jenis yang berbeda
Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomorfik (sama
bentuk), contohnya NaF dengan MgO, K2SO4 dengan K2SeO4, dan Cr2O3 dengan
Fe2O3. Zat isomorfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen.
Artinya satu partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain.
Contohnya, Na+ tidak dapat menggantikan K+ dalam KCl, walaupun bentuk kristal
NaCl sama dengan KCl. Suatu zat yang mempunyai dua kristal atau lebih disebut
polimorfik (banyak bentuk), contohnya karbon dan belerang. Karbon mempunyai
struktur grafit dan intan, belerang dapat berstruktur rombohedarl dan monoklin.
Kristalisasi dan larutan dikategorikan sebagai salah satu proses pemisahan
yang efisien secara umum. Tujuan dari proses kristalisasi adalah menghasilkan
produk Kristal dengan prodek kualitas seperti yang diharapkan. Katalis Kristal
yang dihasilakan dapat ditentukan dari para-meter produk yaitu distribusi
ukuran Kristal. Kemurnian Kristal dan bentuk Kristal distribusi ukuran
Kristal, kemurnian Kristal dan bentuknya.

Salah satu syarat terjadinnya kristalisasi adalah terjadinnya kondisi super


salitation kondisi ini adalah kondisi dimana konsentrasi larutan berada diatas
harga kelarutan kondisi supersalitation ini dapat dicapai dengan cuka
penguapan, pendinginan, atau penggabungan keduannya. Terdapat 2
fenomena penting dalam proses kristalisasi yaitu pembentukan inti Kristal
(haleasu) dan pembentukan Kristal.

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan dengan kelarutan (s) suatu endapan menurut definisi adalah
dengan konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi
pelarutnya.

Natrium Klorida (NaCl) adalah zat yang memiliki tingkat osmotic


(kemampuan menyerap air) yang tinggi. Kelarutan senyawa ionic NaCl dalam
molekul air dapat terjadi karena terbentuknya interaksi ion-dipol antara
senyawa ini dengan molekul air. Jika interaksi ion-dipol lebih kuat daripada
jumlah gaya Tarik antara NH dan gaya antar molekul air, maka proses
pelarutan akan dapat berlangsung reaksi pelarutan NaCl.

Natrium Klorida (NaCl) merupakan salah satu bahan yang banyak


digunakan oleh masyarakat dalam mengelola makanan dan bahan baku dalam
industry kimia. Industry kimia yang paling banyak menggunakan Natrium
Klorida sebagai bahan bakunya adalah Industry Klor. Alkali produk utama
dari industry ini adalah Chlorine (Cl2) dan Natrium Hidroksida. Industry lain
seperti industry Pulp dan kertas, tekstil, detergen, sabun, dan pengolahan air.
BAB III

PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

1. Kenapa untuk memperolen NaCl murni diperlukan HCl bukan dengan


menguapkan garam dapur?
Jawaban :
Ada dua cara pemurnian NaCl dengan metode kristalisasi yaitu kristalisasi dengan
penguapan dan pengendapan. Kristalisasi dengan cara penguapan dengan
mengalirkan gas HCl menurut persamaan reaksi

NaCl(aq) + HCl(g) -----------> NaCl(aq) + HCl(aq)

Gas HCl disini berfungsi untuk memberikan suasana netral pada garam yang
dihasilkan, karena sebelumnya garam yang akan di kristalisasi telah ditambahkan
dengan larutan Ba(OH)2 maupun Ca(OH)2. Dimana Ba(OH)2 maupun Ca(OH)2
berfungsi untuk menghilangkan pengotor yang ada dalam garam sehingga garam
akan bersifat basa. Oleh karena garam yang dihasilkan harus dalam keadaan netral
sehingga untuk menetralkannya perlu ditambahkan HCl. Selain itu juga gas HCl
berfungsi untuk menjenuhkan larutan garam untuk menghasilkan garam yang
lebih putih dan murni.

2. Kenapa NaCl dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan H2SO4
bukan dengan asam yang lain.?
Jawaban :
Karena kalau dengan asam yang lain, HCl yang dihasilkan bukan dalam bentuk
gas, melainkan larutan, menurut persamaan reaksi

2NaCl(aq) + H2SO4 -----------> Na2SO4(aq) + 2HCl(g)


Ini disebabkan karena Gas HCl dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur
dengan asam sulfat, bukan dengan asam yang lain karena asam yang lain bukan
merupakan pengoksidasi yang kuat dan HNO3 merupakan asam pengoksidasi
yang sangat kuat sehingga. memungkinkan tidak terbentuknya NaCl atau
terbentuknya produk yang lain

3. Bagaimana cara mencari rendemen ?


Jawaban :
NaCl murni +kertas saring
RumusRendamen = x 100%
NaCl sampel

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Keenan. 1979. Kimia Universitas Jilid 2 . Jakarta : Erlangga.

Suenia. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT. Media Pustaka.

William,Neretomo. 2000. Analisis Kimia Kualitataf : Jakarta. Erlangga.

Napis,Amri dkk.1990. Diktat Kimia Organik. Padang :UNAND. Hal 8-10


LAPORAN KIMIA ANORGANIK

PEMBUATAN AMONIA DARI UREA

OLEH :

NAMA : ENDAH MUSTIKANINGTIAS

NO. BP : 1920069

KELAS : ANALISIS KIMIA I B

DOSEN : RENI FUTERI, M.Si, S.Si


POLITEKNIK ATI PADANG
TAHUN PEMBELAJARAN
2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.4 LATAR BELAKANG


Kadar amonia bebas sangat tergantung pada proses produksi urea, jika
kandungan amonia dalam keadaan bebas maka proses reaksi yang berlangsung
kurang bagus, yaitu banyak ammonia yang tidak beraksi sempurna serta
menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan terutama terhadap tanaman
karena pengaruh gas ammonia yang menguap. Menurut Harahap bahwasanya
“Ammonia berdampak negatif bagi organisme perairan dan manusia apabila
dalam jumlah berlebihan”. Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas,
ammonia sebagai hasil utama dan karbon dioksida sebagai hasil samping.
Pupuk urea merupakan zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk
urea dibuat secara kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup
tinggi. Kandungan nitrogen sangat diperlukan oleh setiap tanaman, khususnya
pada masa pertumbuhan. Zat nitrogen juga membantu metabolisme tanaman.
Umumnya, pupuk urea memiliki tekstur yang cukup kasar. Pupuk urea
berbentuk butiran-butiran seperti kristal dengan warna putih. Rumus kimia
pupuk urea adalah NH2CONH2. Urea yang masih mengandung amonia dalam
keadaan bebas dengan kata lain disebut free ammonia atau NH3-N. Amonia
bebas tersebut merupakan amonia yang tidak bereaksi sempurna dengan
karbon dioksida pada saat proses pembuatan urea. Free ammonia tidak
berikatan langsung dengan urea tetapi melekat dalam butirnya.

1.5 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara membuat Amoniak dari Urea.
2. Untuk menentukan kadar Amoniak dalam Urea.
1.6 MANFAAT
1. Dapat menegetahui kadar dari Amoniak.
2. Membantu mengurangi dampak pada keracunan Amoniak.
3. Mengetahui cara pemakaian Amoniak yang baik dan bijak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Amonia merupakan gas yang tidak berwarna dan mudah larut dalam air,
berbau busuk dan merangsang selaput lender. Kelarutan ammonia didalam air
pada temperature 8 ͦ C dan tekanan 1 atm ± 1,15 L NH3 larut dalam 1 liter H2O.
larutannya bersifat basa dan dapat membirukan lakmus merah dan memerahkan
larutan fenolpthaiein.
Ammonia dapat dengan mudah dicairkan pada tekanan yang tinggi
sehingga dapat digunakan sebagai pendingin, dapat juga digunakan sebagai pupuk
(NH3)2SO4, untuk pembuatan nitrat, pembuatan garam- garam ammonium dan
untuk obat-obatan serta pewarna.
Ammonia dapat dibuat dengan melarutkan urea dalam air dimana urea
akan terurai menjadi ammonia, jika ditambahkan Natrium Hidroksida maka akan
menjadi Natrium Karbonat.
Amonia adalah suatu senyawa yang dapat dengan mudah dicairkan pada
tekanan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pendingin. Amoniaini
merupakan gas yang tak berawarna, mudah larut dalam air, berbau busuk dan
merangsang selaput lendir. Kelarutan amonia dalam air dalam temperatur 80C dan
tekanan 1 atm lebih kurang 1150 L NH3 larut dalam 1 L H2O.larutannya bersifat
basa dan dapat membirukan lakmus merah dan memerahkan larutan fenolftalein.
Kegunaan dari amonia:

1. Sebagai pupuk (NH4)SO4


2. Untuk pembuatan nitrat
3. Pembuatan garam-garam ammonium
4. Untuk obat-obatan
5. Sebagai pewarna

Sifat-sifat fisika yang dimilki oleh amonia adalah:


1. Merupakan gas yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan berbau
merangsang.
2. Amonia adalah pelarut bebas air yang paling umum digunakan dalam
senyawa sistem nitrogen amonia –air, analog dengan air dalam senyawa
oksigen. Perbedaanutama antara amonia dan air adalah derajat ikatan
hidrogennya, dalam hal ini ikatan hidrogen amonia cair lebih kecil dari air
sehingga titik didihnya lebih rendah dari air.
3. Gas ini lebih ringan dari udara dengan tetapan dielektrik lebih rendah dari
tetapan dielektrik air yaitu 16,9 pada suhu 250C.
4. Amonia cair bersifat basa dan berbentuk amonium hidroksida.
NH3 + H2O            NH4OH
NH3 + H2O           NH4+ + OH-
Pada suhu 10000C akan terurai menjadi:
2NH3                      N2 + 3H2
Amoia dapat dibuat dengan melarutkan urea dalam air dimana urea terurai
menjadi amonia, jika ditambahkan dengan NaOH akan terbentuk natrium
karbonat, seperti reaksi berikut:
(NH2)2CO  + NaOH           2NH3 + Na2CO3

Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia
mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang
kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan
di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan
tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan
lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C
dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH
12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia
cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali
dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik
dengan baik. Amonia dapat larut dalam air. Larutan amonia dengan air
mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat
berpadu dengan 100 cm3 air.
Amonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali
dicampur dengan oksigen, di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau
kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika dicampur dengan udara. Amonia
diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan hewan yang mengandung
nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium dengan hidroksida
alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2)
dengan air.
Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3

Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber
amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan
nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari
dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber
amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer,
limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke
badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia
membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion logam. Amonia juga
dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap
di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses volatilisasi
karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang
terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan
pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat
penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah
kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan
dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses
pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota.
Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan
molarnya 3:1, ada metan, argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi
reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Secara industri dibuat dari:
a.       Proses sianida
Pembentukan kalsium sianida dari reaksi sianida berupa kalsium karbida
dengan nitrogen dalam tanur listrik pada suhu 900-10000C akan menghasilkan gas
amonia.
CaCO3      →     CaO + CO2
CaO + 3C    →     CaC2 + CO2
CaC2 + N2      →   CaCN2 + C
CaCN2 + 3 H2O   →   CaCO3 + 2 NH3
b.       Proses Bosch-Haber
Amonia langsung dibuat dari unsur-unsurnya, campuran gas nitrogen dan
gas hidrogen dengan bantuan katalis.
N2 + 3 H2      →    2 NH3
Garam-garam amonium umumnya adalah senyawa yang larut dalam air
dan membentuk larutan tidak berwarna, kecuali anionnya berwarna. Penjelasan
yang lebih rinci dari kegunaan amonia adalah:
Sebagai bahan untuk pembuatan pupuk, misalnya pupuk urea dan pupuk ZA.
2 NH3 + CO2    →    (NH2)2CO + H2O
2 NH3 + H2SO4    →   (NH4)2SO4
Urea adalah kepala produk akhir nitrogen dari metabolisme normal tubuh
protein pada mamalia meskipun terbentuk sebagai hasil dari serangkaian
degradasi panjang. reaksi langsung dimana urea dihasilkan adalah proses sintetis.
itu hasil dari kombinasi dalam hati karbon dioksida dan amonia, senyawa yang
terakhir datang dari hidrolisis asam amino.

Pembuatan urea diperoleh dari reaksi eksotermis antara amonia dan CO2
yang menghasilkan karbanat, selanjutnya ammonia karbanat diuraikan dengan
reaksi endotermis menjadi urea dan air. Reaksi yang terjadi adalah:

2NH3 + CO2 → NH2COONH4 → NH2CONH2 + NH3

Reaksi antar CO2 dan menjadi urea berlangsung secara bolak-balik dan
sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperature, komposisi dan waktu reaksi.
Perubahan ammonium karbanat menjadi urea dalam fase cair, sehingga
dibutuhkan temperture dan tekanan yang tinggi. Dalam reaktor, reaksi akan
berlangsung selama 25 menit yang dibutuhkan residence time (waktu tinggal).

Sebagai pendingin pada pabrik pembuatan es. Sifat-sifat kimia yang dimiliki oleh
urea adalah:
1. Bersifat polar dan sangat larut dalam air. Hal ini disebabkan karena
terbentuknya ikatan H antara molekul air dan amonia.
2. Dapat bertindak sebagai donor proton atau akseptor proton, tergantung
pada posisi kondisi reaksi.
3. Bersifat reduktor.
4. Ketika dipanaskan dengan senyawa alkali akan berubah menjadi amina
5. Jika dipanaskan dengan logam alkali tanah, atau Al menjadi senyawa
nitrida.
Sifat- sifat Fisika dari urea Adalah :
1. Tidak berwarna
2. Mudah larut dalam air
3. Berbau
4. Sebagai pelarut
5. Gas
6. Ringan di Udara

Ion – ion amonium diturunkan dari amonia, NH3 dan ion hidrogen H+.
Garamgaram amonium umumnya adalah senyawaan – senyawa yang larut dalam
air, dengan membentuk larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya
berwarna).
BAB III

PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

1. Sebutkan fungsi amoniak dalam bidang kedokteran


Jawaban :
- Untuk mengatasi rendahnya klorida dalam darah dan alkalosis
metabolic.
- Digunakan di dalam kandungan obat batuk.

2. Apa kesulitan dalam percobaan ini?


Jawaban : yaitu :
- Waktu yang digunakan dalam proses distilasi sangat singkat,
sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir.
- Ketelitian dalam menggunakan alat harus di tingkatkan, karena
proses distilasi bukan hanya mencangkup tentang waktu tetapi alat
sangat berpengaruh besar terhadap hasil maupun proses.
- Kurangnya disiplin waktu dari anggota kelompok, sehingga proses
tidak berjalan dengan lancer.
- Karena pada semester ini kami tidak bisa melakukan praktikum
melainkan melihat video, kesulitan yang dapat saya ambil dalam
mengamati video maupun jurnal hanya ini yang dapat saya
simpulkan tentang kesulitan dalam percobaan Pembuatan Amonia
dari Urea.

3. Buatlah reaksi ammonia secara laboratorium dan cara industry?


Jawaban :

reaksi amoniak secara industri:


- H2 + RSH → RH + H2S
- H2S + ZnO → ZnS + H2O - CH4 + H2O → CO + 3H2

- CO + H2O → CO2 + H2

- 3H2 + N2 ↔ 2NH3

Reaksi amoniak seacara laboratorium:

- 2NH4Cl + Ca(OH)2 → CaCl2 + H2O + 2NH3


- NH4Cl + NaOH → NaCl + H2O +NH3

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Cotton,Wilkinson.1989.DASAR KIMIA ANORGANIK. Jakarta : UI. Press. Hal


325- 328

James,C Warf. 1986. KIMIA ANORGANIK. Californus : University Of Southren


California

Day,Underwood.1999.kimia kuantity. Erlangga:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai