Anda di halaman 1dari 3

Pemurnian Bahan dengan Rekristalisasi

I.

Tujuan
Mempelajari salah satu metodis pemurnian yaitu rekristalisasi dan
penerapannya pada pemurnian garam dapur kasar

II.

Dasar Teori
Agustina dan Rositawati ( 2013 ) melapor
kan Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa syarat agar
suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu memberikan perbedaan
daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat pengotor, tidak
meninggalkan zat pengotor pada kristal, dan mudah dipisahkan dari kristalnya. Dalam
kasus pemurnian garam NaCl dengan teknik rekristalisasi pelarut (solven) yang
digunakan adalah air. Prinsip dasar dari rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara
zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan
yang terbentuk dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan
dikristalkan dengan cara menjenuhkannya (mencapai kondidi supersaturasi atau larutan
lewat jenuh). Secara toritis ada 4 metoda untuk menciptakan supersaturasi dengan
mengubah temperatur, menguapkan olvens, reaksi kimia, dan mengubah komposisi
solven
Rositawati, Agustina Leokrist., Dkk, (2013). Rekristalisasi Garam Rakyat dari
Daerah Demak untuk Mencapai SNI Garam Industri.Jurnal Teknologi Kimia Dan
Industri. Vol. 2, No.4.Universitas Diponegoro. Semarang

Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna
putih yang dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut.
Juga dapat dengan netralisasi HCl dengan NaOH berair. NaCl nyaris tak
dapat larut dalam alkohol , tetapi larut dalam air sambil menyedot panas,
perubahan kelarutannya sangat kecil dengan suhu. Garam normal, suatu
garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat
digusur. Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral
terhadap indikator semisal lakmus. Garam rangkap; yang terbentuk lewat
kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam
tertentu. Misalnya: FeSO4(NH4)2SO4.6H2O dan K2SO4Al4(SO4)3.24H2O. Dalam
larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion sederhana yang
akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam
kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan .
Arsyad, M.N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.
Gramedia. Jakarta.

III.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain neraca, gelas
beker 250 mL, gelas ukur 50 mL, pemanas listrik, pengaduk gelas,
corong gelas, kertas saring
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain kristal
garam dapur 25 gram, serbuk kapur (CaO) 0.5 gram , larutan Ba(OH)2
secukupnya, larutan (NH4)2CO3 secukupnya, larutan HCl encer
secukupnya, akuades 150 mL, asam sulfat pekat.

IV.

Cara Kerja
a. Perlakuan Awal
Akuades sebanyak 125 mL dipanaskan hingga mendidih dalam
gelas beker dengan pemanas listrik. Garam dapur kasar sebanyak 40
gram ditimbang lalu dimasukkan ke dalam akuades yang telah
dipanaskan hingga mendidih dan diaduk hingga larut. Larutan
kemudian disaring dengan kertas saring. Kemudian larutan dibagi
menjadi dua bagian untuk dilakukan kristalisasi melalui penguapan
dan pengendapan.
b. Kristalisasi Melalui Penguapan
Satu bagian larutan yang telah dibagi ditambahkan 0.5 gram CaO,
ditambahkan larutan Ba(OH)2 hingga tidak ada endapan lagi dan
ditambahkan larutan 30 gram/liter (NH4)2CO3 secara bertetes-tetes
sambil diaduk. Kemudian larutan dinetralkan dengan ditambahkan
larutan HCl encer dan dicek dengan kertas lakmus. Larutan kemudian
diuapkan hingga kering sehingga diperoleh endapan kristal NaCl.
Kristal NaCl yang didapat ditimbang dan dihitung rendemennya.
c. Krkistalisasi Melalui Pengendapan
Satu bagian larutan garam dapur yang lain dijenuhkan dengan
penambahan gas Hidrogen Kloridan yang diperoleh dari
mereaksikan garam dapur dengan asam sulfat pekat. Penambahan
asam sulfat ini dihentikan setelah penambahan gembung gas
terakhir tidak terjadi pembentukan kristal NaCl. Kristal NaCl yang
telah dibentuk kemudian diimbang dan dihitung rendemen yang
dihasilkan.
Data Percobaan
Pembahasan

V.
VI.

Pada percobaan ini digunakan k3 ( keselamatan kesehatan


kerja .... ) Diantaranya lateks ( sarung tangan karet ) yang berfungsi
untuk melindungi tangan dari larutan ataupun zat yang berbahaya
seperti asam sulfat pekat dan untuk menjaga agar pada saat memegang
peralatan laboratorium tidak terpeleset karena tangan yang licin. Jas
laboratorium lengan panjang yang berfungsi untuk melindungi pakaian
dan tubuh dari bahan2 laboratorium. Masker yang berfungsi agar tidak

secara langsung menghirup gas-gas berbahaya yang dihasilkan dari


reaksi kimia pada saat percobaan. Goggle yang berfungsi untuk
melindung mata dari cipratan bahan kimia berbahaya atau jika terjadi
kecelakaan seperti pecahnya peralatan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai