Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA DASAR PRA PASCASARJANA

PROGRAM STUDI S-2 PENDIDIKAN SAIN


UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2019

1. Analisis Kasus

Berdasarkan Ilustrasi di atas jelaskan!


 Kenapa terasa dingin jika berada di pegunungan?
 Apa yang akan dirasakan pada saat berada di dekat api unggun?
 Mengapa nyala api unggun berbeda jika jumlah kayunya tidak sama?
Uraikan Konsep dasar kimia apa yang berperan pada fenomena tersebut?

2. Sulawesi Tengah sebagian besar merupakan daerah pesisir/pantai sehingga potensi pembuatan garam
sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Jelaskan proses kimia apa yang terjadi pada pembuatan
garam serta rumus kimia dari garam!

3. Peranan Kimia dalam berbagai bidang sangat penting, seperti; industri makanan, pertanian,dan rumah
tangga berikan masing-masing 1(satu) contoh nama bahan kimia yang digunakan pada masing-masing
bidang tersebut di atas!

jawaban
1.

Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion),
sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari
hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa
anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−)
dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium
klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.

Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk


ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang
terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam
netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa.
Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama,
tetapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida,
dan protein.

Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan
larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh
makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan
dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam
setelah airnya diuapkan.

Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain:

1. Reaksi antara asam dan basa, misalnya asam klorida (HCl) + amoniak (NH3) → amonium
klorida (NH4Cl).
2. Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 + H2.
Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
3. Reaksi antara logam dan nonlogam, misalnya, Ca + Cl2 → CaCl2
4. Reaksi antara basa dan oksida asam, misalnya, 2 NaOH + Cl2O → 2 NaClO + H2O
5. Reaksi antara asam dengan oksida basa, misalnya, 2 HNO3 + Na2O → 2 NaNO3 + H2O
6. Garam juga dapat dibentuk apabila 2 garam yang berbeda dicampur. Ion-ion mereka akan
membentuk campuran baru, misalnya:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → PbSO4(s) + 2 NaNO3(aq)

Proses pembentukan Garam

a. Pengeringan Lahan
 Pengeringan lahan pemenihan dilaksanakan pada awal bulan April.
 Pengeringan lahan kristalisasi.
b. Pengolahan Air Peminian/Waduk
 Pemasukan air laut ke Peminian.
 Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi.
 Pengaturan air di Peminian.
 Pengeluaran Brine ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan selama seminggu.
 Pengeluaran Brine ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan, untuk pengeluaran
Brine selanjutnya dari peminian tertua melalui Brine Tank.
 Pengembalian air tua ke waduk. Apabila air peminihan cukup untuk memenuhi meja
kristal, selebihnya dipompa kembali ke waduk.
c. Pengolahan Air dan Tanah
 Pekerjaan Kesap Guluk (K/G) dan Pengeringan :
 Pertama K/G dilakukan setelah air meja 4–6°Be.
 Kedua K/G dilakukan setelah air meja 18–22°Be dan meja di atasnya dilakukan
K/G dengan perlakuan sama.
 Lepas air tua dilakukan pada siang hari dengan konsentrasi air garam
24–25°Be dan ketebalan air 3–5 cm.
d. Proses Kristalisasi
 Pemeliharaan meja begaram
 Aflak (perataan permukaan dasar garam)
e. Proses Pungutan
 Umur kristal garam 10 hari secara rutin
 Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja cukup atau 3–5 cm.
 Angkutan garam dari meja ke timbunan membentuk profil (ditiriskan), kemudian
diangkut ke gudang atau siap untuk proses pencucian.
f. Proses Pencucian
 Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan mengurangi unsur Mg, Ca,
SO4 dan kotoran lainnya.
 Air pencuci garam semakin bersih dari kotoran akan menghasilkan garam cucian lebih baik
atau bersih. Persyaratan air pencuci : Air garam (Brine) dengan kepekatan 20–24°Be
Kandungan Mg ≤ 10 g/liter.
Perbedaan Unsur, Senyawa dan Campuran

Unsur adalah Suatu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana.

Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia dapat diuraikan lagi menjadi zat - zat yang
lebih sederhana. Ciri - ciri Senyawa :

1. Merupakan zat tunggal


2. Terbentuk dari dua unsur atau lebih yang berbeda jensi dengan perbandingan tertentu
dan tetap
3. Sifat senyawa berbeda dengan sifat - sifat unsur penyusunnya
4. Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur - unsurnya dengan cara kimia
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih dengan perbandingan yang tidak tentu dan
tidak tetap, sifat - sifat zat asal masih tetap tampak dan dapat dipisahkan secara fisis. Contoh :
udara, tanah, air sungai

Pemisahan Komponen Larutan

a. Evaporasi

Evaporasi (penguapan) merupakan pemisahan padatan dari suatu larutan dengan cara
menguapkan pelarutnya. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa titik didih pelarut lebih
rendah dari titik didih zat padat terlarutnya. Contoh proses penguapan air laut dalam pembuatan
garam dapur.

b. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan pekat dari hasil evaporasi
secara perlahan-lahan didinginkan, sehingga padatan memisah dari larutan pekat membentuk
kristal. Pemisahan ini didasarkan pada fakta bahwa jika suhu diturunkan, kelarutan zat terlarut
berkurang sehingga memisah membentuk kristal. Contoh pembuatan kristal garam dapur.

c. Destilasi (Penyulingan)
Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan
diikuti dengan proses kondensasi (pengembunan). Pemisahan ini berdasarkan perbedaan titik
didih komponen zat cair dalam larutan. Contoh penyulingan minyak bumi.
 PERA KIMIA DALAM BIDANG MAKANAN
Dalam bidang pangan, kimia berperan sangat penting, diantaranya seperti; zataditif,
karbohidrat, protein, lemak, lipip, mineral, serat dan enzim. Dalam bidang sandang kimia juga
perperan sangat penting diantaranya seperti; Polmetilmetakrilat, polyester, hidrokarbon (Purified
Terephthalic Acid) .
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari 80% total konsumsi manusia, karbohidrat yang paling
umum dikenal manusia adalah pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhanaadalah dari jenis
monosakarida, yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, sorbosa,dan sebagainya. Rangkaian
monosakarida akan membentuk sakarida lain yang lebih besar, yaitu polisakarida
(rantai panjang), oligosakarida (rantai pendek), dandisakarida (dua molekul monosakarida). Nilai
kalori karbohidrat adalah 4 kilokalori per gram. Karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber
energi setelah melalui proses kimia di dalam tubuh yang memecah karbohidrat rantai panjang(po
lisakarida) menjadi monosakarida, mislanya glukosa. Glukosa dibakar di dalam tubuh untuk
menghasilkan energi, dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Reaksi ini tidak terjadi
secara langsung, melainkan melalui kurang lebih 50tahap reaksi
2. Zat aditif
Produk Zat kimia yang terkandung dalam makanan salah satunya zat aditif, ZatAditif makanan
adalah semua bahan kimia yang dimasukkan dalam makanan gunauntuk meningkatkan kualitas,
keenakan, keunikan makanan, dan lain-lain. Zat aditifsangat diperlukan dalam kehidupan kita,
untuk menambah cita rasa makanan yangkita masak. Bisa kita perkirakan bahwa seseorang tentu
tidak akan punya selerauntuk memakan sayur sop yang tidak digarami atau bubur kacang hijau
yang tidakmemakai gula. Dalam hal ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan.
Keduanyatermasuk jenis zat aditif makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja,
tetapimasih banyak bahan-bahan kimia lain. Zat aditif makanan ditambahkan dandicampurkan
pada waktu pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa,
memperkaya kandungan gizi, menjaga makananagar tidak cepat busuk, dan lain sebagainya.
Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis
Berdasarkan fungsinya, baikalami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, pemutih, anti kempal, anti oksidan, pengaturkeasa
man, pengemulsi, pemantap dan pengental.

 PERAN KIMIA PADA BIDANG PERTANIAN

Dalam usaha untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan pada manusia dan hewan
berbeda dengan tumbuhan. Manusia dan hewan dapat melakukannya dengan cara berpindah
tempat, sedangkan tumbuhan bergantung pada tanah tempatnya berada. Sedangkan pada
tumbuhan berupa unsur anorganik sederhana yang disebut unsur hara.

 Dalam Unsur hara


Ada Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan yaitu unsur makro. Unsur
makro adalah unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar, yaitu unsur
C,H,O,N,S,P,K,Mg, dan Ca. adapun unsur mikro adalah unsur hara yang diperlukan
dalam jumlah sedikit seperti unsur Cl,Fe,Mn,Cu,B, dan Mo.
 Dalam pembuatan Pupuk Buatan Tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung 1 jenis unsur hara yang di perlukan
tumbuhan
 Dalam pembuatan Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 2 unsur hara, seperti pupuk
NP,NK, dan NPK
 Dalam pembuatan Insektisida
Insektisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan hama serangga, seperti
wereng, belalang, dan ulat
 Dalam pembuatan Rodentisida
Jenis pestisida ini digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan binatang
pengerat(tikus) di lahan pertanian, rumah tangga atau gudang
 Dalam pembuatan Herbisida
Herbisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan tanamn pengganggu atau
gulma, seperti alang-alang dan rerumputan.
 Dalam pembuatan Fungisida
Jenis pestisida ini di gunakan untuk mencegah dan membasmi serangan jamur. Contohnya
natrium, dipromat, dan organemerkuri.

 PERAN KIMIA DALAM RUMAH TANGAN

Bahan kimia rumah tangga adalah bahan-bahan kimia yang sering kita jumpai dan
dipergunakan di dalam rumah tangga. Beberapa bahan kimia rumah tangga dapat
dikelompokkan menjadi bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pestisida, bahan tersebut
banyak terdapat di lingkungan kita, mari kita pelajari lebih jauh tentang bahan kimia rumah
tangga!

Penggolongan Bahan Kimia


Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak kita jumpai bahan kimia yang dipergunakan dalam
rumah tangga, namun untuk memudahkan mempelajarinya kita dapat mengelompokkan bahan
kimia dalam rumah tangga menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu:

A. Bahan Kimia Alami

Yang termasuk bahan kimia alami adalah bahan-bahan yang berasal dari alam dan di dalamnya
terkandung senyawa-senyawa kimia, misalnya kunyit, bawang, sereh, daun jeruk, jahe dan lain-
lain.

B. Bahan Kimia Sintetis (Buatan)


Sedangkan bahan yang dapat digolongkan sebagai bahan kimia sintetis atau buatan yaitu bahan
atau produk yang dihasilkan dari proses reaksi kimia, misalnya pemutih, pewangi, pembersih,
dan pestisida.

Manfaat Bahan Kimia Rumah Tangga


Banyak bahan kimia rumah tangga yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
manfaat itu dapat dikelompokkan antara lain:
1. Sebagai bahan pembersih
2. Sebagai bahan pemutih
3. Sebagai bahan pewangi
4. Pestisida

1. Bahan Pembersih

Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat
sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang
dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya
menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.

2. Bahan Pemutih
Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan
dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai
penghilang noda maupun desinfektan.

Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua :

a). Padat(bubuk putih)

Sebagai kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada


umumnya masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan
dalam mensterilkan air dari bakteri.

b). Cair

Pemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit (NaOCl)


Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga
mengandung : alkyl sulphate, parfum (jika diperlukan) dan air. Di pasaran
produk pemutih cair biasanya mengandung natrium hipoklorit dengan
konsentrasi sekitar 12%-13%. Alkyl sulphate dalam merek dagang sering
disebutemal-70 ditambahkan dan berfungsi sebagai penghilang noda (stain
remover).
3. Bahan Pewangi
Pewangi atau parfum adalah hasil percampuran berbagai macam bahan
pewangi (fragrance) yang bersifat mudah menguap. Produk yang sering
ditambahkan bahan pewangi antara lain adalah sabun, detergen, sampo,
pembersih kaca, pelembut pakaian, pengharum ruangan bahkan untuk
memberikan aroma wangi pada badan manusia.

Komposisi pewangi umumnya adalah etil alkohol (50%-90%) difungsikan


sebagai pelarut, air suling(5%-20%) dan fragrance (10%-30%)
Tetapi, selain memberikan manfaat wangi, kandungan yang terdapat dalam
parfum juga memiliki efek samping.

4. Pestisida
Pestisida adalah termasuk bahan kimia yang dipergunakan untuk membasmi hama, gulma,
serangga dan hewan pengganggu tanaman.

Pestisida dapat dibedakan menjadi :

a. Insektisida

Insektisida adalah bahan kimia pembasmi serangga.


Insektisida di dalam rumah tangga biasanya difungsikan untuk membasmi nyamuk. Kandungan
bahan kimia aktif dalam insektisida adalah transflutrin, khususnya pada jenis anti nyamuk bakar
diambil khasiatnya melalui asapnya yang menyebar ke seluruh ruangan. Namun masih banyak
produk insektisida yang difungsikan dalam dunia pertanian, misalnya: Regent, Dursban,
Shenphos 56 TI.
b. Fungisida

Adalah jenis pestisida yang dipergunakan untuk membasmi jamur atau parasit.

c. Bakterisida

Adalah pestisida pembasmi bakteri dalam dunia pertanian.

d. Rodentisida

Adalah pestisida pembasmi tikus.

e. Nematisida

Adalah jenis pestisida pembasmi cacing.

f. Moluskisida

Adalah jenis pestisida pembasmi moluska atau siput pengganggu tanaman.

g. Herbisida

Adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau
memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma).
Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting
sepertipati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal"
dalam proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai