Anda di halaman 1dari 43

KONDUKTOMETRIK

Konduktan adalah daya hantar listrik yang

satuannya disebut Siemens atau Ohm, ohm adalah daya tahan listrik (resisten). Konduktan atau dengan simbul G adalah proporsional dengan luas penampang melitang A dan panjang dari suatu konduktor yang homogen (uniform). yang dirumuskan : G=l/R = kA/l (30)
Bilangan k adalah konduktan spesifisifk (jenis)

suatu konduktor satuan k adalah ohm-1, cm-1.

Teori ion ( Arhenius ):

Elektrolit dalam air akan pecah membentuk partikel bermuatan (ion ). Ion ini yang akan menyebabkan daya hatar listrik Ada 2 jenis ion yaitu : Kation (+) > tertarik ke katoda ( logam, H+ dan + NH4 ) Anion ( - ) > tertarik ke anoda ( ion sisa asam, OH - ) Peristiwa terurainya elektrolit> disebut dissosiasi elektrolitis, atau ionisasi ( reaksi ionisasi )

Contoh reaksi. ionisasi :


NaCl Na+ + Cl NaOH Na+ + OH Untuk ion yg polivalen , ionisasi dapat berlangsung beberapa langkah: H2SO4 H+ + HSO4 2HSO4 H+ + SO4 + 2H2SO4 2H + SO4 Perbedaan atom dan ion ( kita tinjau NaCl, Na dan Cl2 ) Na : reaktif, racun, mudah terbakar dan bereaksi kuat dg air, Cl2 : gas racun , hijau kuning, reaktif NaCl: zat terdiri dari ion Na+ dan Cl-

Elektrolit kuat dan lemah


Untuk memnyatakan jumlah bagian moolekul yg terionisasi digunakan derajad ionisasi ( ). Derajad ionisasi () =banyaknya zat terionisasi dibagi zat mula mula. Mulekul terionisasi = 00 =1 ( sempurna ) = 0 ( tidak sempurna )

* Pada pengenceran bertambah besar.


4

R adalah tahanan, A adalah penampang lintang tiap cm2 dan l adalah panjang konduktor dalam cm Konduktan suatu elektrolit sangat tergantung jumlah ion yang ada, muatan ion dan mobilitas ion dan pengaruh potensial yang diberikan, Konduktan ekuivalen suatu larutan disim bulkan atau kapa, ialah daya hantar satu gram ekuivalen dari dua elektrode yang berjarak 1 cm. Harga akan sama dengan G apa bila 1 gram ekuivalen larutan yang terletak diantara dua elektrode dengan jarak tepat 1 cm.
5

Lanjutnya
Bila

daya hantar 1gram ekuivalen larutan dalam 1 liter atau 1000 cm3 maka dituliskan menjadi: = 1/C(1000k) (31)
Mobilitas ion dipengaruhi oleh:

Kekuatan listrik (electrical force), yaitu kekuatan yang dapat menimbulkan potensial diantara dua elektrode dan muatan ion yang menyebabkan gerakan menuju ke salah satu elektrode. Hal ini akan diimbangi oleh sifat-sifat elektron tersebut yang dinamakan fricsional force. Bila larutan sangat encer maka akan sangat rendah sifat fricsional force ini. Dengan demikian konduktivitas larutan 6 ditentukan oleh kadar larutan.

1.

Lanjutnya
2.Selain

kejadian diatas terkait dengan sifat electrophoretic effec dan relaxation effec Elektroforetik terjadi bila muatan yang berlawanan mengilingi ion yang bersang- kutan sehingga terjadi dua lapisan muatan, kejadian ini akan meyebabkan menurunnya sifat konduktivitas larutan. Ion akan mengangkut molekul pelarut, sehingga menyebabkan terdesaknya ion oleh molekul pelarut dan mobilitasnya berla- wanan dengan mobilitas ion.

Sehingga Relaksasi mobilitas ion seolah-olah ditarik oleh ion yang bermuatan berlawanan dibelakang ion tersebut, sehingga akan menghambat mobilitas ion yang sesungguhnya. Besarnya konduktivitas dalam larutan yang bersifat elektrolit kuat ternyata terjadi hubungan yang linier antara konduktivitas dengan akar dari kadar ion Ditemukan harga konduktivitas pada nol yang dinyatakan sebagai 0
8

Larutan elektrolit.
kuat

Berdasar konduktifitas, ada 2 macam larutan 1. Lart. Elektrolit : asam, basa dan garam lemah
2.

Non elektrolit : alkohol, gula dll

Battry
9

Lar. elektrolit

Lampu

Sedangkan frekuensi lebih besar dari 1000 Hz akan menimbulkan masalah terhadap jembatan garam. B.Susunan sel

10

The conductivity of a solution depends on the following factors:


Directly on the surface area of

What influences conductivity?

the electrodes Held constant Inversely on the distance between on probe the electrodes Directly on the concentration of the ions in solution Directly on the mobility of the ions Directly on the temperature - Held constant
during experiment
PGCC CHM 103 Sinex

Ditemukan harga konduktivitas pada nol yang

12

dinyatakan sebagai 0.Sebaliknya pada elektrolit lemah hubungan tersebut tidak lurus dan evaluasi untuk mendapatkan harga 0 adalah sukar. Dibawah ini daftar hubungan antara kadar dan harga 0 larutan Na Cl label Hubungan kadar dan daya hantar larutan NaCl Tabel hubungan harga kapa dan kadar N Kadar NaCl ek/L Harag kapa ( 0 ) o.` 1 0,1 106,7 2 0.01 118,3 3 0.001 123,7 4 Tak terhingga 126,4

Keterangan
Bila tak ada pengaruh dari efek

elektroforetik dan relaksasi maka konduktivitas larutan adalah jumlah daya hantar ekuivalen dari ion positif + dan ion ngatif - dalam larutan yang encer dari suatu garam dan dituliskan: 0 = + + (32) Kekuatan daya hantar masing-masing ion sangat tergantung besarnya ekuivalensi yang dapat dilihat dalam slide berikut:
13

Conductance of Common Acids, Bases and Salts @ 25oC


900

MilliSiemens/cm

800 700 600 500 400 300 200 100 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

% by Weight
Sodium Chloride Hydrochloric Potassium Chloride Sulfuric Acid Sodium Hydroxide Nitric Acid

File Name: Conductivity.ppt

Feb 2001

Pengukuran Konduktivitas
Tiap asam, Base garam, masing-masing

mempunyai kenaikan konduktivitas tiap kenaikan suhu, gambar diatas menjukkan slope masing-masing senyawa.
Acids 1.0% - 1.6% /oC Natural Waters 2.0%/oC

Bases > 1.8 - 2.2%/oC


High Purity Water 2.3% - 7.3%/ oC
Feb 2001 File Name: Conductivity.ppt

Specific Conductivity of Sulfuric Acid


1500
mS/cm

1000 500 0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95

% Concentration 25C 60C

File Name: Conductivity.ppt

Feb 2001

Kurva perubahan konduktivitas larutan 5% as. Sulfat karena pengaruh suhu


400.0 350.0 300.0
mS/cm

250.0 200.0 150.0 100.0 50.0 0.0


0 4 10 16 21 27 32 38 43 49 54 60 66 71 77 82 88 93 93

Degrees C
File Name: Conductivity.ppt

Feb 2001

Change in Temperature Slope/oC


8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 10 20 25 30 40 50 75 100 Temperature Ultra Pure Water
File Name: Conductivity.ppt

Temperature Slope

Sodium Chloride
Feb 2001

Tabel harga kava beberapa Kation Anion + H3O+ 349,8 OHLi+ 88,7 ClNa+ 50,1 BrK+ 78,3 I+ NO NH4 73,4 3 2+ ClO Ag 61,9 4 2+ C H O Mg 53,1 2 4 2 SO42Ca2+ 59,5 22+ CO Ba 63,6 3 23+ C O 1/3 Fe 68,0 2 4 4Fe(CN) Pb 69.5 6 1/3 La 58,6
19

larutan + 199 76,3 78,1 78,6 71,4 67,3 40,9 80.0 68,3 74.2 110.3
(2% per 0C).

Diskusi
Bila kita lihat daftar diatas, daya hantar larutan

0,01M NaCl dibanding 0,01 M HCI, HCI akan lebih besar karena hidrogen ion jauh lebih besar dibanding Na+ ion. Daya hantar ini sangat dipengaruhi pula oleh sumber arus dan yang paling baik mempunyai frekuensi 1000 Hz. Meskipun demikian dengan 60 Hz juga baik dan voltase yang digunakan (gunakan step down) dari 110 sampai 10 Volt. Dalam kondisi seperti ini proses Faradaik tak terjadi.dan ketelitian pengukuran daya hantar tetap baik. Sedangkan frekuensi lebih besar dari 1000 Hz akan menimbulkan masalah terhadap jembatan garam.
20

Ketrangan:
S merupakan sumber arus litrik dengan frekuensi antara 60 sampai 1000 Hz, dan potensial antara 6 sampai 10 V. Besarnya tahanan RAC dan RBC dapat dihitung dari posisi jarum pada C. ND adalah detektor kebisingan (Noisy Detector) yang biasanya menggunakan headphone. Head phone dapat diganti dengan magig eye, atau mikroamper, digital, sehingga Rsel dapat dihitung bila ND tak ada respon dengan menggeser kedudukan C. Rs merupakan kapasitor yang dapat mencegah terjadinya arus bolak- balik bila tahanan dalam analit terlalu tinggi.
21

digital
Contoh titrasi

22

Otomatisasi titrasi konduktometrik

23

Titrasi konduktometri.

Titrasi dapat dilakukan dengan: a. Asam kuat atau basa kuat. Bila yang dititrasi asam kuat dititasi dengan
basa maka konduktan akan mengalami penuruan karena Ion H+ yang mempunyai + yang diganti dengan Na+ yang lebih kecil. Yang akirnya akan mencapai konduktivitas yang paling rendah. seperti slide 26. Kurva konduktivitas tipenya sangat ditentu kan jenis ion penyusun yang mempunyai sifat konduktivitas berbeda ( slide 21)
24

Kurva penurunan konduktivitas larutan Asam (HCl) yang dititrasi dengan NaOH
contoh

25

Penjelasan
berlebihan konduktivitas naik lagi, karena daya hantar OH jauh lebih besar dari Cl dan Na ion. Propil tersebut tidak ada patokannya karena masing-masing ion mempunyai daya hantar yang berbeda-beda. Perlu diperhatikan bahwa titrasi dalam keadaan sangat encer (baik analit maupun titrannya akan lebih akurat atau teliti dibanding larutan yang pekat). Kurva dengan garis terputus adalah perubahan kunduktivitas ion H dan ion OH, sebelum diko reksi oleh adanya ion Cl dan Na. Sedangkan kurva dengan garis penuh kurva perubahan konduktivias larutan. Berdasar tabel daya hantar spesifik ion Cl kecil, sehingga harga 26 sesuai dengan rumus 32.

Slide 29 memperlihatkan bahwa setelah NaOH

b. Titrasi asam lemah atau basa lemah.


Sebagai contoh asam borat yang mempunyai Ka = 6 x 10-10 dengan NaOH akan didapat gambar 51a. Titrasi tidak sempurna karena terbentuknya dapar dari garam yang terjadi, dan penambahan OH tidak langsung digunakan oleh larutan dapar, karena tertahan oleh sifat daparnya. Baru setelah terjadinya borat dan kontribusi dari ion Na, dan OH maka konduktivitas naik dengan cepat.
27

Beberapa Contoh propil titrasi asam basa dan pengendapan


Asam borat

28

Gambar 51c, agak berbeda bila asam

29

lemah dititrasi basa lemah ialah NH40H atau larutan amoniak, maka konduktivitasnya mendatar setelah melewati titik akir titrasi. Penggunaan titran ini bila dibandingkan dengan gambar 51 b titik akir dapat digambarkan ektrapo - lasinya lebih jelas pada gambar 24c. Gambar51d, terlihat bahwa konduktivitasnya basa lemah yang ditirasi dengan asam kuat HCI mendatar, tetapi setelah mencapai titik ekuivalen (titik akir) menanjak dengan cepat. Hal itu karena mobiltas Cl lebih baik dari peruraian hidroksida basanya.

Titrasi campuran asam kuat dan as. Lemah

Slide 29 e, titrasi campuran dua jenis asam


kuat (HCI) dan asam lemah (asam asetat), menggunakan titran NaOH. Kedua asam mempunyai derajat disosiasi yang ber beda, sehingga titik ekuivalen HCI dicapai lebih dulu dengan menurunnya konduktivitas yang tajam, dan berubah menaik yang landai. Saat itu asam asetat belum mulai berinteraksi, maka perubahan konduktivitas agak lamban karena, perbe daan mobilitas masing-masing ion serta harga 0 nya. Titik akir ini juga lebih mudah diamati dari pada menggunakan potensiometrik.

30

Kurva titik akir berbagai larutan

31

Titrasi pengendapan

Slide 32 f adalah kurva konduktivitas titrasi pengendapan dari NaCl dengan perak nitrat. Konduktivitas menurun pelan (hampir datar),
karena ion nitrat yang mengganti Cl mobilitasnya lebih rendah. Tetapi setelah ion Cl terendapkan seluruhnya, konduktivitas menaik tajam karena telah digantikan oleh ion perak dan nitrat. Prosedure ini dan juga pembentukan senyawa kompleks kurang begitu bermanfaat dibanding titrasi netralisasi.
32

Acetylcholinesterase activity measured with a conductometric biosensor (2.5mM KH2PO4, pH 8). Untuk suatu contoh biosensor, yang menguji aktivitas enzim dengan cara konduktometri, yang diuji adalah produk dari aktivitas enzim.
33

Conductometric Titration (Indirect Conductometry)


Volumetric method - conductance, k (S cm-1)

between two electrodes is measured as a function of titrant, V (mL) Typical k vs V plot is V-shaped Minimum marks equivalent point of titration Used for: Chloride determination

Conductometric Titration NaOH vs HCl


H+(aq) + Cl(aq) + Na+(aq) + OH(aq) Electrical Conductivity

Mobilitas lebih tinggi H2O(l) + Na+(aq) + Cl(aq) Mobilitas lebih rendah

Equivalence point

Volume of acid added /cm3

Conductometric Titration NaOH vs HCl


Beyond the equivalence point, conductivity sharply due to excess H+ (most mobile) & Cl Steeper slope
Equivalence point Electrical Conductivity

Volume of acid added /cm3

37

Conductometric titration of sulfates with Ba2+ as titrant and Cl- and OAc- as counter anions. Sample: 5.00 ml 0.50 mM Na2SO4. Medium: water + ethanol 1:1. Titrant: 10 mM Ba2+, flow rate: 0.122 ml/min.
Fig.4-1

Pengujian ion Sulfat


Determination of the sulfates in air minum

berdasar titrasi konduktometri , sulfat diendapkan sebagai BaSO4 Proses pengendapan ternyata mempunyai propil yang berbeda bila titrannya BaCl2 dibandingkan Ba(CH3 COO)2. Unsur yang dapat berpengaruh antara lain: Reakasi
coprecipitation dari Ca2+ dan Mg2+; dan
(ii) Pengendapan dari bikarbonat sebagai BaCO3.

38

Cara pemurnian air minum penukar ion

39

Karena titrasi netralisasi adanya ion H+ OH-

yang mempunyai daya hantar yang tinggi. Sedangkan ion lain sangat lambat pembentukan interasksinya baik pengendapan maupun pembentuk senyawa kompleks. Mg2+ dititrasi dengan dinatrium EDTA atau EDTA

40

Keterangan

Mg2+, mempunyai daya hantar yang


kurang bagus, sehingga penurunan daya hantar agak landai. Kenaikan kembali juga landai karena daya hantar Na+ yang terdapat diNatrium EDTA, juga tidak begitu besar, tetapi perubahan antara kenaikan dan penurunan lebih cepat Bila dititrasi dengan EDTA saja kenaikan daya hantar lebih landai karena pelepasan ion H+ dari EDTA mempunyai alfa yang kecil, walaupun daya hantar H+ cukup besar

41

Reaksi yang terjadi

42

Pemggunaan
Untuk indikator analisis kuantitatif titrasi

volume metrik, tetapi kurang banyak diminati. Sebenarnya dapat mengatasi masalah indikator zat warna yang kuarng tepat. Banyak digunakan untuk kontrol pembuatan air bebas mineral (aqua demeneralisisata). yang konduktivitanya 5 x 10-4 Ohm. Per cm.
Untuk detektor pada analisis logam/kation

maupun an ion dengan kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Detektor atau indikator pengolahan limbah industri.

43

Anda mungkin juga menyukai