garam dapur dengan cara rekristalisasi. Adapun yang menjadi latar belakang
dalam penelitian ini adalah kebanyakan garam dapur yang tersedia dalam
masyarakat masih terdapat banyak zat pengotor. Oleh karena itu garam dapur
dengan sampel yang digunakan adalah 50 gram garam dapur krosok. Proses
Hasil dalam penelitian ini diharapkan akan terbentuk kristal garam yang
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Adapun isi dari proposal ini yaitu menjelaskan tentang bagaimana tahapan
berterima kasih kepada Bpk. Anggit Aruwiyantoko, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan serta bimbingan, dan
juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak
Penyusun menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-
sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun
2
dari semua pihak agar ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang
akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ 1
BAB I................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 6
3
BAB II............................................................................................................... 7
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................... 7
A. Landasan Teori...................................................................................... 7
B. Hipotesis .............................................................................................. 10
BAB III............................................................................................................ 11
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Biasanya zat murni telah tercemar dengan zat-zat lain yang dapat
air laut terdiri dari air dan berbagai zat yang tercampur didalamnya, misalnya
garam. Tanah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat,
cair, ataupun gas. Udara yang kita hirup setiap hari mengandung bermacam-
macam unsur dan senyawa, seperti oksigen, nitrogen, uap air, karbon
pemisahan dan pemurnian. Banyak cara atau teknik yang dilakukan dalam
pemisahan campuran. Hal tersebut bergantung pada jenis, wujud, dan sifat
padat dari suspensi, pemisahan zat padat dari larutan, pemisahan campuran
Garam tidak asing lagi bagi masyarakat. Sebenarnya garam yang beredar
di pasaran termasuk garam yang belum murni. Oleh karena itu garam yang
5
memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur dan pemurnian
dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh
zat lain. Pada penelitian ini akan dilakukan pemurnian garam kasar atau garam
yang beredar di pasaran (garam dapur) menjadi garam murni dengan metode
kristalisasi.
B. Rumusan Masalah
rekristalisasi?
C. Tujuan Penelitian
rekristalisasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat menemukan inovasi dalam
memurnikan garam dapur yang biasanya tersedia dalam bentuk yang masih
banyak pengotor.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,50C.
Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan
terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras
membentuk larutan tak berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.
distribusi ukuran kristal), kemurnian kristal dan bentuk kristal. Salah satu syarat
kristal.
kristalisasi. Metode ini didasarkan pada perbedaan daya larut antar zat yang
7
persyaratan suatu pelarut dapat dipakai dengan proses rekristalisasi antara lain
1) Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
lain yang bersifat pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+,
Fe3+, SO42-, I- dan Br-. Agar daya larut antara NaCl dengan pengotor cukup
larut dalam air. Selain itu kristalisasi dapat dilakukan dengan cara membuat
larutan jenuh dengan menambahkan ion sejenis ke dalam larutan zat yang
akan dipisahkan.
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan. Kelarutan (S) suatu endapan menurut definisi adalah sama
8
Rekristalisasi atau pemecahan butiran (grain) hasil fabrikasi menjadi
berderajat bakar tinggi. Proses rekristalisasi mulai terjadi apabila energi per inti
suatu volume yang bebas regangan dengan hasil akhir berupa penurunan
jaringan yang rapat menyerupai batas butir baru. Dosis iradiasi yang
Dalam kristal ionik, seperti logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan
Banyak logam halida melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam
air, sementara logam oksida dan sulfifa, yang mengandung kontribusi ikatan
kovalen yang signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang paling polar
sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar (biasanya
Klorida (NaCl) adalah senyawa khas dalam strukturnya (anion) disusun dalam
ap dan kation Na+ menempati ruang oktahedral. Setiap kation Na+ dikelilingi
oleh enam anion Cl-. Struktur yang sama akan dihasilkan bila proses anion
Untuk menghilangkan zat kotor yang tidak dapat larut garam dapur yang
masih kotor dimasukkan ke dalam pelarut sehingga bahan yang akan diambil
dapat larut sedangkan pengotornya tidak dapat larut. Pengotor yang tidak
9
Untuk kotoran yang larut bersama garam dapur yaitu berupa ion-ion seperti
Fe3+, Ca2+, Mg2+, dan SO42- dapat dilakukan dengan penambahan zat
pengendap, yaitu :
Mg2+
dapat dinetralkan dengan menambah larutan HCl. Larutan yang telah netral
B. Hipotesis
Garam dapur yang diambil sebagai sampel dapat menjadi lebih murni dari
pertama adalah pemurnian dari pengotor yang bersifat tidak larut dalam
pelarut. Pengotor yang tidak larut tersebut akan mengendap kemudian disaring
sehingga pengotor tersebut terpisah dari garam. Proses yang kedua adalah
pemurnian dari pengotor yang larut dalam pelarut. Pengotor yang larut dapat
tersebut dapat mengendap dalam bentuk garam yang sukar larut yang
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian
rekristalisasi.
B. Metode Penelitian
Sampel yang digunakan adalah garam dapur krosok yang akan dimurnikan
Populasi dalam penelitian ini adalah satu bungkus garam dapur krosok.
E. Bahan Penelitian
11
4) Larutan (NH4)2CO3 (Amonium Karbonat) 1%
6) Aquades
7) Kertas saring
8) Kertas indikator pH
F. Alat Penelitian
1) Neraca analitik
3) Gelas ukur 10 mL
5) Pengaduk kaca
6) Corong
8) Cawan evaporator
9) Sendok sungu
13) Deksikator
12
14) Pemanas listrik
G. Prosedur Penelitian
mendidih
(NH4)2CO3 1% sebanyak 10 mL
kembali
13
12) Langkah 9-11 diulangi hingga terbentuk massa konstan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
14
15