I. TUJUAN:
Memisahkansuatukomponendaricampuranzatpadatdenganmenggunakanzatcairtertentu
sebagaipelarut.
II. TEORI
Leaching merupakansuatumetode yang tepatuntukmemisahkanpadatancampuran yang
terkontakdenganpelarutcair.Proses
inidilakukanuntukmengambil/mendapatkanbagiandaripadatantersebut
(lebihberhargadaripadatannya) denganlarutan yang hanyalarutpadabagian yang
ingindiambil.Leaching banyakdigunakanpadaindustrimetalurgi,
yaitudigunakanuntukmemisahkansuatu mineral darisuatubatuan.Leaching
dapatdikerjakansecara batch, semibatchatausecarakontinyu.
Teknikoperasi yang biasadigunakanuntuk proses leaching adalah spraying ataualiran
liquid danmencelupzatpadatseluruhnyakedalamzatcair, ataudapat pula
digunakanbeberapatingkattabung, solvent
dialirkandaritabungterataskemudianmengalirketabungdibawahnya. Hal inidimaksudkan agar
luaspermukaanbidangkontaksemakinbesar, sehinggaakanmeningkatkaneffisiensi leaching.
Proses leaching terdiridari 3 bagian, yaitu :
1. Proses perubahanfasadari solute saatterlarutkedalampelarut (padat-cair)
Dari bentuk padat ke dalam bentuk cair
2. Difusidari solute melaluipelarutdalampadatan, yang keluarmelaluipori-poripadatan
Pelarutnya masuk ke pori-porikarenaadabeda konsentrasi dari tinggi menuju rendah.
3. Perpindahan solute dari larutan/pelarut dalam kontaknya dengan partikel ke larutan
utama.
Zat yang mau di leaching melarut ke seluruh larutan.
Effisiensi leaching adalah perbandingan jumlah solute yang terambil oleh pelarut
dengan jumlah solute dalam solid mula-mula, sehingga dapat ditulis :
a. Garam
b. Pasir
c. Kertassaring
d. Aquadest
Alat-alat yang digunakan :
a. Serangkaianperalatan leaching
b. Alat-alatgelaslaboratorium
c. Timbangan
d. Stopwatch
Proses leaching
1. Dimasukkan 50 gram garam halus ke dalam 250 ml aquadest dalam gelas beker
(larutan garam 20 %)
2. Larutan diaduk hingga seluruh garam larut
3. Densitas larutan diukur dengan menggunakan piknometer
4. Langkah 2 sampai 3 diulangi untuk membuat larutan dengan konsentrasi 17 %, 14 %,
11 % dan 9 %
5. Dibuat kurva standar antara konsentrasi vs densitas
V. DATA PENGAMATAN
Data
T aquadest : 30oC
Larutan standar
VI. PERHITUNGAN
T aquadest : 30oC
Ρ Aquadest : 0,995646 gram/ml
Dari data tersebut, kemudian dibuat kurva standar yakni grafik hubungan antara konsentrasi
dan densitas garam
15%
10%
y = 6.3394x - 6.5327
5% R² = 0.9936
0%
1.042 1.044 1.046 1.048 1.05 1.052 1.054 1.056 1.058
densitas (gram/ml)
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa persamaan kurva standar untuk garam halus
adalah y = 6,3394x - 6,5327
proses leaching
Pengambilan ke-1
0,998446 = 6,3394x-6,5327
6,5327+0,998446
X= = 1,1879 %
6,3394
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (%) = x 100 %
100 𝑚𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
=
100 𝑚𝑙 250 𝑚𝑙
Efesiensi
2,9817 𝑔𝑟𝑎𝑚
Eff Leaching = 𝑥 100 % = 5,9330 %
50,2558 𝑔𝑟𝑎𝑚
VII. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan suatu kompnen dari campuran zat padat
dengan menggunakan zat cair sebagai pelarut. Pada percobaannya digunakan campuran zat
padat berupa garam dan pasir. Komponen yang dipisahkan adalah garam yang ada pada
campuran tersebut. Sedangkan air yang digunakan berfungsi sebagi pelarut yang mana garam
akan larut di dalam air sedangkan pasir tidak larut dalam air. Sehingga garam dapat
dipisahkan dari campuran zat padat tersebut.
Pada pelaksanaannya terlebih dahulu dibuat larutan untuk kurva standar, kemudian
dilakukan proses leaching. Dari hasil data praktikum diketahui bahwa pada kurva standar
terlihat semakin besar konsentrasi suatu larutan garam maka semakin besar pula densitas
larutannya. Dan effesiensi leaching pada percobaan kali ini adalah sebesar 5,9330 gram.
Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi dari proses leaching ini yaitu suhu operasi
leaching, ukuran partikel, jenis pelarut, serta rasio pelarut dan bahan baku. Pada percobaan
kali ini suhu operasinya adalah 95-98oC yang mana semakin besar suhu makan kelarutannya
akan semakin besar juga tetapi pada percobaan kali ini untuk melarutkan garam dengan
perbandingan 50:50 dirasa kurang efektif dikarena dengan kisaran suhu seperti itu garam
dalam campuran zat padat (garam halus dan pasir) hanya sedikit yang bisa larut hal itu
terbukti pada percoban kali ini karena pada perhitungan hanya 2,98 gram yang bisa
dilarutankan dalam campuran zat pada tersebut.
Ukuran partikrel garam yang digunakan pada percobaan kali ini adalah garam halus
yang berarti permukaan partikelnya kecil sehingga kontak dengan luas permukaannya
semakin besar, tetapi hal itu tidak berjalan sesuai dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan
karena suhu operasi yang kurang optimal dan juga rasio anatara pelarut dan bahan ada
kemungkinan garam tidak bisa larut dalam pelarut karena sudah mencapai titik jenuh larutan.
Jenis pelarut serta rasio pelarut dan bahan baku juga berpengaruh pada percobaan ini
dimana garam akan larut pada air sedangkan pasir tidak, rasio pelarut dan bahan baku juga
sangat memepengaruhi dari proses leaching ini yang mana sudah dibahas sebelumnya bahwa
ada kemungkinan garam tidak bisa larut dalam pelarut karena sudah mencapai titik jenuh
kelarutannya.
Ada hal lain yang bisa mempengaruhi percobaan ini adalah tempat terjadinya proses
leaching apakah ada panas yang terbuang pada saat percobaan atau wadah yang terlalu besar
sehingga kapasitas panas pelarut yang dipanaskan akan diserap oleh wadah itu sendiri
sehingga menimbulkan suhu perasi yang kurang optimum untuk proses kali ini. Dan
menyebabkan effesiensi dari proses leaching itu sendiri kecil
VIII. KESIMPULAN
1. Leaching adalah suatu pemisahan zat padat-padat atau padat-cair dengan melarutkan
salah satu diantaranya
2. Nilai densitas berbanding lurus dengan konsentrasi garam, semakin besar konsentrasi
maka densitasnya semakin besar
3. Garam yang larut dalam proses leaching sebesar 2,9817 gram
4. Effesiensi proses leaching sebesar 5,9330 %
DAFTAR PUSTAKA
Asisten praktikan