bertutup, corong gelas (pyrex®), Erlenmeyer (pyrex®), gelas ukur (pyrex®), labu
ukur (pyrex®), neraca analitik (KERN ALJ 220-4 NM), pemanas listrik, pipet
- Bahan
Bahan yang digunakan adalah air suling, asam nitrat (HNO3) pekat, timbal
Sampel di ambil pada lima titik, dimana 1 lokasi diambil 3 titik dari tepi kiri ke
berjarak 100 meter, sampel C berjarak 500 meter, sampel D berjarak 1 kilometer
pemanas listrik sampai larutan sampel hampir kering. Lalu ditambahkan air suling
dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml melalui kertas saring dan dicukupkan
dalam labu ukur 1000 ml. Ditambahkan 10 ml HNO 3 pekat dan air suling hingga
standar 1000 ppm kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan
dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml. Dibuat larutan standar Pb 0,1 ppm;
0,5 ppm; 1,0 ppm; 1,5 ppm; dan 2,0 ppm dengan cara dipipet 0,1 ml; 0,5 ml; 1,0
ml; 1,5 ml; 2,0 ml larutan baku timbal 100 ppm ke dalam labu ukur 100 ml dan
tanda batas.
283,3 nm. Dicatat hasil pengukuran kemudian dibuat kurva kalibrasi untuk
Dimasukkan sampel uji air sungai yang sudah dipreparasi dengan cara
2.2.8. Analisis data Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian
Uji regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
Dari nilai X dan Y dapat dihitung nilai korelasinya. Korelasi dapat dihitung
dengan rumus :
besar atau sama dengan 0,995 dengan intersepsi lebih kecil atau sama dengan
batas deteksi. Batas deteksi (LOD) dapat dihitung secara statistik melalui garis
regresi linear dari kurva kalibrasi dengan rumus sebagai berikut: