Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kimia Analisis I

Standarisasi Larutan AgNO3 dan Penentuan Kadar NaCl dalam Beberapa


Sampel Air Menggunakan Teknik Titrasi Argentometri
Apryendri Tasik Pasorong

O1A114121

Kelompok X

Ririn Andriani1,Nirmala Sari2, Wahyuni Syawal3

Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan untuk menentukan kadar NaCl dalam beberapa sampel air
yang diambil dari beberapa tempat yang berbeda. Tetapi sebelum menentukan kadar NaCl dari
tiap sampel air perlu dilakukan standarisasi larutan AgNO3 sebagai larutan standar dalam proses
titrasi. Titrasi yang digunakan yaitu titrasi argentometri cara Mohr dengan larutan K 2Cr2O7
sebagai indikator.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan normalitas dari AgNO3
sebesar 0,43 N. Kadar dari sampel air yang dianalisis yaitu 346,14 % untuk air gallon,148,35 %
untuk air ledeng,197,8 % untuk air rawa,247,25 % untuk air hujan,dan 98,9 % untuk air sungai.

PENDAHULUAN makanan, maupun dalam minuman. Karena


pentingnya kimia analisis bagi mahasiswa
farmasi maka mereka wajib mengetahui
Kimia analisis merupakan mata bagaimana cara melakukan analisis kimia,
kuliah yang sangat penting dalam jurusan sehingga jika meahasiswa farmasi
farmasi. Kimia analisis dipelajari oleh kedepannya menjadi tenaga teknis
mahasiswa farmasi agar kedepannya mereka kefarmasian atau sebagai seorang apoteker
dapat melakukan analisis pada suatu zat dan mereka bekerja di laboratorium mereka
kimia atau sampel. Kegunaan dari analisis dapat melaksanakan pekerjaan mereka yang
kimia adalah untuk mengetahui kandungan berhubungaan dengan analisis sampel.
obat dalam suatu sediaan, dapat mengetahui Dalam kimia analisis ada dua macam
kada obat dalam sediaan, dapat mengetahui analisis yaitu: analisis kualitatif dan analisis
kandungan zat berbahaya dalam obat, kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis

1
Jurnal Kimia Analisis I

kimia untuk mengetahui kandungan zat MATERI DAN METODE


kimia yang terdapat dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kualitatif adalah analisis Bahan
kimia untuk mengetahui konsentrasi, kadar, Bahan-bahan yang digunakan dalam
massa,dan molalitas zat kimia yang penelitian ini adalah perak nitrat (AgNO3),
terkandung dalam suatu sampel. kalium bikromat (k2Cr2O7), natrium klorida
analisis yang digunakan dalam dan (NaCl).
praktikum ini yaitu analisis kualitatif dengan
menggunakan metode titrasi argentometri.
Titrasi argentometri merupakan titrasi Peralatan
dengan menggunakan larutan perak nitrat
Alat-alat yang digunakan dalam
untuk menentukan kadar halogen
penelitian ini adalah labu Erlenmeyer
(Antara,dkk.,2008). Reaksi yang terjadi
250ml, labu takar 100 ml dan 50 ml, buret,
yaitu
gelas kimia, pipet ukur, pipet tetes,klemdan
NaX(aq) + AgNO3(aq) AgX statif.

Dalam titrasi yang melibatkan Cara Kerja


garam-garam perak ada tiga indicator yang
Titrasi argentometri
telah sukses di kembangkan selama ini.
Metode Mohr menggunakan ion kromat, Titrasi argentometri yang digunakan
CrO42-, untuk mengendapkan Ag2CrO4 dalam penelitian ini adalah metode Mohr
coklat. Metode Volhard menggunakan ion yaitu menggunakan K2CrO4 sebagai
Fe3+ untuk membentuk sebuah kompleks indikator, yang akan mengikat kelebihan ion
yang berwarna dengan ion tiosianat, SCN-, perak sehingga terjadi endapan merah bata
dan metode fajans menggunakan indikator- perak kromat yang menandakan titrasi telah
indikator adsorbsi (Underwood dan berakhir.
Day.,2002).
Pembuatan larutan AgNO3
Dalam titrasi argentometri metode
Mohr indikator kalium kromat ditambahkan Timbang dengan seksama
ke dalam sampel, yang mana akan mengikat AgNO3,sebanyak 4,8 gram kemudian
beberapa ion klorida. Larutan perak nitrat larutkan dengan air steril dalam labu ukur 50
kemudian dititrasi kedalam ml hingga tanda tera.
sampel,menghasilkan endapan putih perak
Pembuatan larutan NaCl
klorida. Ketika semua ion klorida bebas
habis bereaksi, perak nitrat mengambil ion Timbang dengan seksama 0,58 gram
yang berikatan dengan klorida, NaCl kemudian masukkan kedalam labu
menghasilkan endapan merah bata perak takar 100 ml dan larutkan dengan air steril
kromat, yang menanfai telah selesainya sampai tanda tera.
titrasi (Hauser.,2002).

2
Jurnal Kimia Analisis I

Pembuatan larutan indikator K2Cr2O7 Perhitungan Kadar NaCl Dalam Sampel

Timbang dengan seksama 2 gram Kadar NaCl dalam sampel dapat


kalium bikromat kemudian masukkan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
kedalam labu takar 100 ml dan larutkan Kadar NaCl=
dengan air steril hingga tanda tera. VAgNO 3 MAgNO 3 BENaCl
Vsampel
Pembakuan AgNO3 100
Masukkan kedalam buret larutan Keterangan:
AgNO3 lalu tambakan indikator kalium
VAgNO3 : volume AgNO3 yang di gunakan (ml)
bikromat sebanyak 3 tetes dan masukkan
NaCl 0,1M sebanyak 10 ml kemudian titrasi MAgNO3 : molaritas AgNO3 (M)
hingga terbentuk endapan merah bata.
BE NaCl : berat ekivalen NaCl
Analisis sampel
Vsampel : volume dari sampel yang dititrasi (ml)
Sampel diambil dari beberapa HASIL DAN PEMBAHASAN
macam air yang berbeda,yaitu air sungai, air
ledeng, air hujan, air rawa, dan air galon. Pembakuan AgNO3
Sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer
sebanyak 10 ml dan tambahkan 3 tetes Pembakuan larutan AgNO3
indikator kalium bikromat. Kemudian di menggunakan larutan NaCl 0,1M,
titrasi dengan larutan perak nitrat setelah didapatkan volume AgNO3 setelah titrasi
timbul endapan merah bata maka titrasi di yaitu 2,35 ml setelah di lakukan perhitungan
hentikan dan volume perak nitrat yang konsentrasi maka didapatkan konsentrasi
dipakai dicatat untuk analisis selanjutnya. AgNO3 yaitu sebesar 0,43 M.

Perhitungan Molaritas AgNO3 Pembakuan perak nitrat sangat


penting di lakukan agar konsentrasi perak
Molaritas perak nitrat dapat dihitung nitrat dapat diketahui secara pasti sehingga
dengan menggunakan rumus pengenceran perak nitrat dapat digunakkan sebagai
sebagai berikut: larutan standar dalam titrasi argentometri.
NaCl digunakan dalam standarisasi AgNO3
M1.V1= M2,V2 karena NaCl merupakan larutan baku primer
Keterangan: yang murah dan mudah didapat, serta bisa
menghasilkan endapan putih AgCl saat
M1 : molaritas NaCl(M) bereaksi dengan larutan baku sekunder
V1 : volume NaCl(ml) AgNO3.

M2 : molaritas AgNO3(M) Penentuan Molaritas Sampel


V2 : volume AgNO3(ml) Setelah perak nitrat telah selesai di
standarisasi maka sampel yang sudah

3
Jurnal Kimia Analisis I

disiapkan dimasukan dalam erlenmeyer. Setelah konsentrasi AgNO3 diketahui


Sampel dititrasi ternyata hanya dengan dan telah dilakukan titrasi maka kadar NaCl
sedikit saja penambahan perak nitrat sudah dalam sampel dapat di hitung. Perhitungan
menyebabkan terjadinya endapan merah kadar NaCl dalam suatu sampel sangat
bata AgCr2O7. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan karena dengan mengetahui kadar
sampel air mengandung sedikit NaCl karena suatu sampel dapat diketahui apakah suatu
air yang digunakan adalah air tawar tetapi sampel mengandun zat berbahaya yang
tetap mengandung NaCl. Data volume melebihi toleransi tubuh untuk menerimanya
AgNO3 yang di gunakan disajikan dalam yang dapat membahayakan orang banyak.
table di bawah ini Dalam bidang farmasi kadar suatu zat dalam
sediaan obat seperti zat aktif obat mutlak
Tabel 1. Volume AgNO3 yang digunakan diketehui. Kadar obat yang melebihi dosis
Sampel Volume Titran(ml) yang dapat diterima manusia maka akan
Air galon 0,35 menyebabkan over dosis dan bisa
Air ledeng 0,15 mengakibatkan kematian. Data kadar NaCl
Sampel Volume Titran dalam tiap sampel disajikan dalam tabel
Air rawa 0,2 dibawah ini:
Air hujan 0,25
Air sungai 0,1 Table 3. kadar NaCl dalam sampel

Sampel Kadar NaCl(%)


Berdasarkan tabel diatas maka Air gallon 346,15
konsentrasi NaCl tiap sampel dapat dihitung. Air ledeng 148,35
Konsentrasi NaCl dalam sampel dihitung Air rawa 197,80
sehingga dapat di peroleh hasil analisis Air hujan 247,25
Air sungai 98,90
secara kuantitatif. Data hasil perhitungan
konsentrasi NaCl tiap sampel disajikan
dalam tabel di bawah ini: Terjadinya perbedaan kadar NaCl
dalam sampel disebabkan karena di setiap
Tabel 2. konsentrasi NaCl dalam sampel
tempat mempunyai kandungan NaCl yang
Sampel Konsentrasi berbeda tergantung dari kekayaan mineral
NaCl(M) dari lingkungan kemudian masuk dalam
Air galon 0,01505 sampel air.
Air ledeng 0,00645
Air rawa 0,00860 SIMPULAN DAN SARAN
Air hujan 0,01075
Air sungai 0,00430 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan


dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penentuan Kadar NaCl Dalam Sampel
1. Molaritas larutan standar AgNO3
adala 0,43 M.

4
Jurnal Kimia Analisis I

2. Molaritas NaCl dalam sampel yaitu Underwood,A.L.,Day,R.A.,2002,Analisi


0,01505M untuk air galon , s Kimia Kuantitatif Edisi
0,00645M untuk air ledeng, Keenam,Penerbit
0,00860M untuk air rawa, 0,01075M Erlangga,Jakarta.
untuk airhujan, dan 0,00430m untuk
air sungai.
3. Kadar NaCl dalam tiap sampel yaitu:
346,15% untuk air galon, 148,35%
untuk air ledeng, 197,80M untuk air
rawa,247,25% untuk air hujan,
dan98,90% untuk air sungai.

Saran

Perlu dilakukan titrasi


argentometri untuk senyawa lain seperti
SO42-,dan SCN-.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis


mengucapkan terimah kasih kepada
semua asiten Kimia Analisis I yang telah
membimbing penulis sehingga jurnal ini
apat diselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Antara,I.G.K.,Suyasa,I.W.B.,Putra,A.A.,
2008,Kajian Kapasitas Dan
Efektifitas Resin Penukar Anion
Untuk Mengikat Klor Dan
Aplikasinya Pada Air,Jurnal
Kimia,2 (2).

Hauser, B.A., 1008., Drinking Water


Chemistry,Lewis
Publisher,Florida.

Anda mungkin juga menyukai