Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS TITRIMETRI DAN GRAVIMETRI

“PENENTUAN KADAR NaCl DALAM GARAM DAPUR”

DISUSUN OLEH:
AZRIL AKBAR MAULANA
DEWI PUTRI PERTIWI
EVA KARTIKA SARI
FEBRI JULIANTO
XI KA 1

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS


SMK NEGERI 1 MOJOANYAR
Tahun Pelajaran 2022/2023
DAFTAR ISI

Cover
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

Bab II Kajian Teori


2.1 Standarisasi Argentometri

Bab III Metodologi Penelitian


3.1 Waktu Dan Tempat
3.2 Alat Dan Bahan
3.3 Prosedur Kerja

Bab IV Perhitungan Dan Pembahasan


4.1 Perhitungan
4.2 Pembahasan

Bab V Simpulan Dan Saran


5.1 Simpulan
5.2 Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Garam merupakan salah satu sumber pangan yang memiliki kandungan Narium
Klorida di dalamnya , pemenuhan natrium klorida dalam tubuh berfungsi untuk mengatur
keseimbangan cairan tubuh ,dan mengatur fungsi kerja otot jantung.Namun ada banyak
je
nis garam yang ada disekeliling kita yang berbagai macam merk.Seperti garam Dolphin
,g
aram garena , garam Iodan , garam refina , garam cap kapal yang banyak dijumpai
,garam
tradisional balinere (tergolong garam yang mahal) ,Natural pink himalaya salt ,dan masih
banyak lagi.
Dengan merk yang berbeda-beda , garam tersebut dijual dengan cara yang berbeda , ada
yang mahal dan ada juga yang sebaliknya. Hal tersebut ada alasannya , garam yang dijual
Mahal mungkin karna proses pembuatannya yang sederhana / tradisional dan kemurnian
nya masih terjamin tanpa tambahan zat kimia apapun (Biasanya memiliki kadar NaCl
yang lebih tinggi).Garam yang dijual murah karna terdapat tambahan zat lain seperti
gula, air,dan ada sisa pencemaran air laut yang menempel pada garam.
Namun ada sederet garam tersebut ,sebenarnya semua garam sama saja, namun perlu
diperhatikan takaran/ pemakaian yang secukupnya saja , nah pada perlakuan kali ini kita
menganalisis beberapa kadar NaCl pada salah satu garam yang kita konsumsi

1.2 TUJUAN
1. Siswa/Siswi dapat memahami Analisis Presipitasi/ Analisis Argentometri dengan
menggunakan metode Mohr
2. Siswa/Siswi dapat melakukan standarisasi larutan perak nitrat (AgNO3) dengan
larutan baku primer NaCl untuk mengetahui konsentrasi AgNO3.
3. Siswa/Siswi dapat menentukan kadar NaCl dalam garam dapur.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 STANDARISASI ARGENTOMETRI


Pada praktikum kali ini kita melakukan analisa untuk menentukan kadar NaCl
Dalam garam dapur melalui Titrasi Argentometri dengan metode Mohr. Titrasi
Argentometri adalah salah satu yang digunakan untuk menentukan kadar zat dalam suatu
larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan ion Ag.
Penamaan argentometri diambil dari kata argentum yang artinya perak, hingga
dinamakan titrasi argentometri karena mengandung ion perak (Ag). Titrasi Argentometri
disebut dengan reaksi presipitasi / pengendapan karena titrasi tersebut mengalami reaksi
yang menghasilkan pembentukan endapan Ag (perak).Metode argentometri memiliki 3
macam yaitu metode Fajans metode Volhard dan metode Mohr .Metode fajans adalah
metode yang aq menggunakan indikator adsorbsi sebagai kenyataan bahwa pada titik
ekuivalen indikator teradsorbsi oleh endapan. Pada metode ini dinamai kazamierz fajans ,
biasanya ditandai dengan suspensi hijau yang berubah merah. Sebelum titik akhir titrasi ,
Ion klorida Ag +
tetap berlebih. Reaksi yang terjadi pada metode fajans :
Ag + (aq) + Cl – (aq) → AgCl (s)
(endapan putih) → koloid
Pada metode Volhard yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
klorida ,Bromida dan Iodida dalam suasana asam. Metode ini didasarkan pada
pengendapan perak Tiosianat dalam larutan asam nitrat dengan menggunakan ion besi
(III) untuk meneleti ion tiosianat berlebih untuk indikatornya , metode Volhard
menggunakan besi ammonium sultfat. Dihasil akhir proses titrasi indikator ini akan
berubah warna menjadi warna merah darah. Reaksi yang terjadi pada metode Volhard :
Ag + (aq) + SCN- (aq) ⇄ AgSCN (s)
(endapan putih)
Ag + (aq) + Cl – (aq) → AgCl (s)
berlebih ← ( endapan putih)
Fe 3+ (aq) + SCN – (aq) → Fe (SCN) 2+
(kompleks berwarna merah)
Sedangkan metode Mohr adalah salah satu metode titrasi argentometri yaitu Metode
untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan pembentukan
endapan bersama ion Ag + . Metode mohr ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar
Klorida dan Bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan
penambahan larutan Kalium kromat (K 2Cr O4 ) Sebagai indikator yang bertujuan untuk
mengetahui warna dari titik akhir titrasi . Suasana larutan harus netral yaitu pada rentang PH
6,5 – 10. Bila PH > 10 (basa) akan membentuk endapan AgOH yang akan terurai menjadi
Ag2O , Sedangkan apabila PH < 6,5 (asam) , ion kromat akan bereaksi dengan H+ menjadi
Cr2O72- .Solusinya harus mendekati netral , karena perak hidroksida terbentuk pada PH
tinggi., sedangkan kromat membentuk H2 CrO4 pada PH rendah , mengurangi konsentrasi ion
kromat ,dan menunda pembentukan endapan . karbonat dan fosfat mengendap dengan perak,
dan harus absen untuk mencegah hasil yang tidak akurat . Reaksi yang terjadi pada metode
Mohr :
AgNO 3 + NaCl → AgCl (s) ↓ putih
NaCl + K2Cr O4 → Na2CrO 4 ↓ kuning
AgCl (s) + K2Cr O4 → Ag2Cr Ag2CrO4 ↓ merah bata
Pada titrasi argentometri larutan standar primer yaitu larutan NaCl , dan yang sebagai larutan
standar sekunder adalah larutan AgNO3 . Indikator yang digunakan adalah K2CrO4 karna
menggunakan metode mohr . untuk garam dapur memiliki kadar NaCl sebesar maksimal 95%
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : 1 Februari 2023
Tempat : Laboratorium Kimia Analisis

3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Labu Ukur 100ml 1
2. Labu Ukur 50ml 1
3. Erlenmeyer 3
4. Gelas beaker 100ml 1
5. Gelas beaker 50ml 1
6. Corong kaca 1
7. Pipet tetes 1
8. Pipet volume 1
9. Pipet filler 1
10. Pengaduk kaca 1
11. Klem dan statif 1
12. Buret Amber 1
13. Botol semprot 1

Bahan :
1. AgNO3
2. NaCl
3. Garam dapur
4. K2CrO4

3.3 PROSEDUR KERJA


A. Pembuatan larutan NaCl 0,05 50 ml
B. Pembuatan larutan garam 0,05N 100ml

C. Standarisasi AgNO3 dengan NaCL

D. Penentuan kadar NaCL dalam garam dapur


BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 PERHITUNGAN
MASSA NaCl YANG DI TIMBANG
T1 T2
V akhir 7,9 11,9
V awal 0 0
V titrasi 7,9 11,9

Total 7,9+ 11,9 ÷ 2


= 9,9

Mr NaCl = 23 + 35,5 = 58,5


L = 0,5 Ek= 1

N Nacl= gr.ek ÷Mr. L

N Nacl = 0,148. 1 ÷ 58,5. 0,05

N Nacl = 0,148÷ 2,925

N Nacl= 0,0505 N
AgNO3 Nacl
V.N = V.N

9,9 N AgNO3 = 10. 0,0505

9,9 NAgNO3 = 0,505


N AgNO3 = 0,505÷ 9,9
N AgNO3 = 0,051N

Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur


masa garam yang ditimbang= 0,4020
T1 T2
V akhir 8,2 11,3
V awal 0 0
V titrasi 12 11,3
Total 8,2+11,3÷ 2= 9,75

FP = 50÷ 10 = 5
Berat sampel garam ( Mg) = 0,402 gram
= 402 gram
V AgNO3 = 9,75
N AgNO3 = 0, 051
Be Nacl = 58,5
𝑉.𝐴𝑔𝑁𝑂3 . 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3 .𝐵𝐸 𝑁𝑎𝐶𝑙 . 𝐹𝑒
%= x 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑔)
9,75 .0,051 . 58,5 . 5
%= 402
X 100
145,44
%= X 100
402

% = 0,3617 X 100

% = 36,17 %

JADI KADAR NACL DALAM GARAM DAPUR 36,17%

4.2 PEMBAHASAN
penentuan kadar NaCL dalam sampel garam dapur kali ini menggunakan
titrasi ARGENTOMETRI dengan metode MOHR. titrasi argentometri adalah
titrasi yang melibatkan dengan CL– dan NaCL yang terdapat dalam garam
dapur. larutan AgNO3 yang digunakan pada titrasi sifatnya tidak stabil atau
mudah rusak apabila terkena cahaya MATAHARI. oleh karena itu pada
percobaan kali ini selain larutan AgNO3 dititrasi dengan buret amber larutan
AgNO3 juga dititrasi terlebih dahulu dengan larutan baku primer NaCl, serta
menggunakan larutan k2cro4 sebagai indikator.
pada percobaan metode mohr kali ini sampel garam dapur ditimbang
sebanyak 0,4 gram kemudian dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur 100
ml lalu larutan sampel GARAM dapur tersebut di pipet 10 mili dan dimasukkan
ke dalam elenmeyer kemudian ditambahkan larutan indikator k2cro4 sebanyak
0,5 ML, selanjutnya dititrasi.
selama proses titrasi setiap tetes larutan AgNO3 dari buret tampak terjadi
kekeruhan larutan pada elemeyer. hal ini menyebabkan terjadi reaksi antara ion
AG + DAN AgNO3 dan ion cl- dari NaCl yang terkandung dalam garam dapur
membentuk endapan PUTIH agcl . reaksi ini terjadi:
AgNO3 + NaCl → AgCl(s) ↓ putih

Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna pada larutan
menjadi warna merah bata hal ini dikarenakan ion cl- dalam sampel sudah
habis bereaksi dengan ion AG+ , sehingga AG + berlebih akan bereaksi dengan
ion cr42- membentuk endapan ag2cro4 yang berwarna merah bata. Reaksi ini
terjadi:
AgCl(s) + K2Cr04 → Ag2CrO4 ↓ merah bata
hasil kadar NaCL dalam sampel garam dapur yang kita dapat pada
praktikum kali ini adalah 36,17%. hasil yang kita dapat ini tidak sesuai dengan
standar kadar NaCl. pada umumnya memiliki 95% hal ini dikarenakan
dipengaruhi oleh kurangnya garis miniskus, bisa juga karena larutan AgNO3
yang terlalu lama di dalam gelas kimia yang menyebabkan larutan AgNO3
sudah rusak, serta bisa juga dikarenakan saat melihat atau membaca volume
meniskus pada buret atau pada pipet volume yang berbeda dari sudut
pandang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
1. Pada praktikum kali ini konsentrasi AgNO3 yang kita dapat setelah proses standarisasi
adalah 0,051 N.
2. Pada praktikum kali ini kadar NaCl dalam sampel garam dapur yang kita dapat adalah
36,17%

5.2 SARAN
1. Pada saat proses titrasi beri alas kertas untuk mempermudah melihat perubahan warna.
2.Setelah praktikum,alat harus dibersihkan agar tidak ada sisa-sisa bahan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-titrasi-pengendapan
https://www.academia.edu/9588722/laporan_Argentometri
https://www.academia.edu/16366059/argentometri
https://id.strephonsays.com/mohr-volhard-and-fajans-method-10560
https://prasetya.ub.ac.id/potensi-garam-dapur-menjadi-garam-pro-
analis/#:~:text=Garam%20proanalisis%20memiliki%20kadar%20NaCl,kadar%20Na
Cl%20sebesar%20maksimal%2095%25.
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/setiadi/index.php?p=show_detail&id=3856&keywo
rds=
https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/download/697/364
https://www.brainacademy.id/blog/perbedaan-garam-himalaya-dengan-garam-
dapur#:~:text=Kemudian%20dari%20segi%20harga%2C%20garam,Himalaya%20me
miliki%20harga%20yang%20mahal.

Anda mungkin juga menyukai