TITRASI ARGENTOMETRI
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengerjakan penetapan kadar
zat secara titrasi argentometri.
V. Hasil Pengamatan
• Pembakuan AgNO3 :
V NaCl = 10 ml (N.V) AgNO3 = (N.V) NaCl
N NaCl = 0,1 N N . 23,6 ml = 0,1 N . 10 ml
1
V AgNO3 = vol. akhir titrasi N = 23,6 = 0,424 𝑁
= 23,6 ml
N AgNO3 = ?
𝑚𝑔 𝐶𝑙−
% Cl- = 𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%
22,578
= × 100% = 225,78 %
10
VI. Pembahasan
Argentometri merupakan suatu metode pengendapan untuk menetapkan
kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan
perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Banyak metode yang digunakan pada
titrasi argentometri, diantaranya metode mohr, metode Volhard, dan metode
vajans. Namun pada praktikum kali ini metode yang digunakan yaitu metode mohr
(pembentukan endapan berwarna), metode mohr digunakan untuk menetapkan
kadar klorida dan bromide dengan suasana tertentu dengan menggunakan larutan
standar AgNO3 dan K2CrO4 sebagai indikatornya.
Cara kerja titrasi argentometri dibagi menjadi 2 tahap, pertama dilakukan
pembakuan larutan AgNO3 dan yang kedua dilakukan penetapan kadar larutan
sampel. Mengapa dilakukan pembakuan larutan AgNO3 ? karena argentometri
merupakan langkah untuk analisis secara kuantitatif, maka kadarnya harus benar-
benar terukur agar dapat mengurangi atau meminimalisir kesalahan dalam
penentuan kadar pada saat penimbangan ataupun pada saat proses pelarutan bisa
saja bahan akan kelebihan atau kekurangan.
Dan mengapa dilakukan penetapan kadar larutan sampel ? karena sampel
yang digunakan sama-sama menggunakan larutan NaCl tetapi dengan konsentrasi
yang berbeda jika pada pembakuan digunakan larutan NaCl 0,1 N, maka pada
penetapan kadar NaCl ini dihitung dengan menggunakan % b/v.
Pada pembakuan AgNO3 diketahui volume NaCl yang digunakan adalah
10 ml dengan konsentrasi 0,1 N. sedangkan volume AgNO3 atau volume akhir
titrasi nya 23,6 ml, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui konsentrasi dari
AgNO3 dengan rumus persamaan N1 . V1 = N2 . V2, seperti pada hasil perhitungan
diatas dihasilkan konsentrasi AgNO3 yaitu 0,424 N.
Kemudian pada penentuan kadar sampel NaCl terlebih dahulu dibuat
persamaan reaksinya sebagai berikut :
Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ + NO3-\
Dari hasil reaksi tersebut dapat dilihat bahwa dihasilkan endapan AgCl
yang berwarna merah bata, setelah itu dilakukan perhitungan dengan volume
NaCl sampel adalah 10 ml, volume AgNO3 atau volume akhir titrasi 15 ml, dan
konsentrasi AgNO3 yaitu 0,424 N. maka dapat dihitung kadar sampel dengan
rumus ∑ mol ekivalen Cl- = ∑ mol ekivalen AgNO3 dan dihasilkan Cl- sebanyak
22,578 mg, setelah itu dilakukan perhitungan % Cl- nya dengan rumus % Cl- =
𝑚𝑔 𝐶𝑙−
× 100% dan menyatakan bahwa kadar Cl- yaitu 225,78 %.
𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
• Tugas Pendahuluan :
Apakah sebabnya pada titrasi cara mohr dilakukan dalam suasana netral/basa
lemah ? sebutkan zat-zat atau senyawa apa saja yang mengganggu pada titrasi
cara mohr ini .
= Karena jika pH terlalu tinggi, dapat membentuk endapan AgOH yang
akan terurai menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai. Sedangkan
bila pH terlalu rendah, ion CrO4- Sebagian akan berubah menjadi Cr2O7
karena reaksi yang mengurangi konsentrasi indikator dan akan menyebabkan
tidak muncul atau lambat nya indicator. Tidak ada zat atau senyawa yang
mengganggu, karena pada prinsipnya reaksi pengendapan tidak ada pengotor
yang mengganggu dan diperlukan indicator untuk melihat titik akhir titrasi.