TITRASI ARGENTOMETRI
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengerjakan penetapan kadar
zat secara titrasi kompleksometri.
N EDTA = x N 11,2 𝑚𝑔
% Ca2+ = × 100% = 112 %
10 𝑚𝑙
VI. Pembahasan
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana terjadinya pembentukan
senyawa kompleks antara sampel (logam) dan pereaksi. Pereaksi merupakan
senyawa anoerganik dengan gugus electron yang dapat berikatan kovalen dengan
ion logam, pada praktikum ini yang digunakan adalan EDTA. Sedankan indicator
yang biasa digunakan biasanya berupa indicator metalokrom yang merupakan
senyawa organic berwarna yang membentuk kompleks dengan ion logam,
contohnya pada praktikum kali ini digunakan EBT.
Pada praktikum ini diawali dengan membuat larutan-larutan pereaksi
terlebih dahulu yang akan digunakan seperti, membuat larutan baku MgSO4,
larutan EDTA, larutan indikator EBT. Kemudian dilanjutkan dengan percobaan
pertama yaitu pembakuan EDTA yang tidak berwarna, campuran dari larutan
MgSO4 + buffer pH10 + indicator EBT membentuk larutan berwarna merah
anggur, lalu pada saat di titrasi larutan berubah menjadi warna biru, maka tandanya
sudah mencapai titik akhir titrasi. Dan dapat diketahui bahwa vol. MgSO4 adalah
10 ml dengan konsentrasi 0,1 N, dan vol. EDTA atau vol. akhir titrasi yaitu 25 ml.
maka berdasarkan hasil perhitungan diatas menghasilkan bahwa konsentrasi EDTA
yaitu 0,04 N.
Pada percobaan kedua yaitu penentuan kadar Ca2+ dari sample air ledeng,
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat campuran antara larutan sampel
(air ledeng) + buffer pH10 + indicator EBT membentuk larutan yang berwarna
merah anggur. Kemudian Langkah kedua yaitu menitrasi larutan pertama dengan
larutan EDTA sampai berubah warna menjadi biru atau sampai mencapai titik akhir
titrasi. Dan dapat diketahui bahwa vol. sampel adalah 10 ml, volume EDTA
sebanyak 14 ml dengan konsentrasi EDTA yaitu 0,04 N, maka didapatkan % Ca2+
adalah 112% b/v berdasarkan hasil perhitungan diatas.
• Fungsi masing-masing pereaksi :
1. EDTA = sebagai larutan baku standar.
2. EBT = sebagai larutan indicator.
3. MgSO4 = sebagai larutan sampel pada percobaan pertama.
4. NH4OH = sebagai buffet pH basa.
• Jelaskan syarat-syarat titrasi kompleksometri :
1. Kompleks yang terbentuk harus stabil, jika kompleks stabilitas makin
besar maka kompleks makin stabil.
2. Reaksi yang terjadi harus kuantitatif, sehingga dapat diukur.
3. Tidak mempunyai reaksi samping.
4. Pembentukan kompleks tidak terlalu lama, kompleks yang terbentuk tidak
boleh mengendap.
5. Ada perubahan nyata yang dapat diamati, baik dengan indicator visual
maupun dengan potensiometri.
6. Adanya indicator yang dapat menunjukkan perubahab tersebut dan
bekerja pada kondisi yang sama dengan reaksi kompleksasi yang terjadi.